Kamis, 26 Agustus 2010

Antara Zakat, Keuangan dan Kemiskinan


"Saya orang yang sangat percaya bahwa memberi dan selalu memberi adalah rencana keuangan terbaik", kalimat itu diucapkan oleh Michael Blomberg, Walikota New York yang disiarkan seluruh media massa dunia, persis di awal Ramadhan 1431 H.

Sebagai aksi, Blomberg menyumbangkan 254 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp2,30 triliun kepada 1.400 lembaga nirlaba di seluruh dunia. Sumbangan itu kabarnya senilai 60 persen dari seluruh hartanya. Ucapan itu tentu tak ada hubungan langsung dengan puasa Ramadan. Meski ucapan itu dilontarkan bertepatan dengan momen bulan puasa Ramadan yang sedang dilaksanakan di seluruh belahan dunia namun sebagai bulan penuh berkah yang salah satunya dianjurkan untuk banyak banyak beramal saleh, ucapan itu tentu mengena dengan kewajiban zakat yang dilaksanakan menjelang Hari Raya Idul Fitri oleh umat Muslim.
Zakat sebagai salah satu kewajiban tentu diniatkan sebagai sarana untuk saling berbagi dengan orang lain yang kurang mampu selain dapat membersihkan harta. Seperti disyariatkan kewajiban zakat berlaku bagi mereka yang berkewajiban mengeluarkannya. Tapi tentu saja, potensi zakat tak hanya berbicara tentang zakat fitrah yang dikeluarkan setiap tahun di penghujung Ramadan. Ada banyak ketentuan zakat lain yang jika dikelola dengan benar mampu mensejahterakan. Apalagi jika dikaitkan dengan upaya mengentaskan kemiskinan secara nasional. Sekretaris Jenderal Dewan Zakat MABIMS, Tulus mengatakan, zakat memiliki potensi untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia maupun di dunia. "Dengan memperhatikan data jumlah orang miskin pada tahun 2007 yang mencapai 830 juta jiwa, maka potensi zakat dunia akan mampu mengatasi kemiskinan sampai 24,1 persen," jelas Tulus.
Ia mengatakan, memasuki tahun 2010 kegiatan pembayaran zakat oleh muzakki (wajib zakat) di seluruh dunia semakin meningkat menjadi lebih dari 80 persen. Selain itu, jelasnya, berdasarkan penelitian Habib Ahmed dari IRTI - Islamic Development Bank (IDB) tahun 2010 dengan menggunakan perkiraan proporso zakat atas Produk Domestik Bruto setiap negara, maka diperkirakan potensi zakat dunia dalam setahun adalah USD 600 Milyar. "Jika diasumsikan setiap orang miskin mendapat bantuan dana pemberdayaan zakat sebesar USD 3000 per orang, maka kemiskinan dapat dientaskan," paparnya. BAZNAS sendiri menyebut potensi zakat mencapai Rp 100 triliun pertahun. Menurut Didin Hafifuddin, Ketua Umum BAZNAS, berdasarkan kajian Asian Development Bank (ADB) potensi zakat di Indonesia mencapai Rp100 triliun, sementara zakat yang terkumpul oleh Baznas masih sangat kecil. Ia menuturkan, pada 2007 dana zakat yang terkumpul di Baznas mencapai Rp450 miliar, 2008 meningkat menjadi Rp920 miliar, dan pada 2009 tumbuh menjadi RP1,2 triliun.
"Untuk tahun 2010, dengan berbagai program sosialisasi, Baznas bisa terkumpul mencapai Rp1,5 triliun," katanya. (www.kompas.com)
Menurut data Panitia BAZIS (Badan Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh) Kampung Presak Timur, tahun 2009 lalu atau 1430 Hijriah, dana yang terkumpul dari rekapitulasi penerimaan zakat di lingkungan Presak Timur sejumlah Rp 5.670.000 dari 53 orang Muzakki yang kemudian dibagikan kepada orang yang berhak menerima. Dari data tahun lalu, jumlah penerima zakat atau Mustahik di lingkungan Presak Timur berjumlah 165 orang. “Tentunya untuk tahun ini, kita berharap makin banyak Muzakki dan jumlah Mustahik makin berkurang,” ujar Rustam Effendy, Ketua Panitia BAZIS Kampung Presak Timur. Dikatakannya, hingga saat ini panitia masih melakukan pendataan ulang seluruh warga kampong. Baik Muzakki maupun Mustahik di data ulang agar sasaran program zakat tahunan ini makin mengena. Sebagai indicator, data pemberi dan penerima zakat secara rasional menggambarkan tingkat kesejahteraan warga dari tahun lalu. Untuk itu, selain sosialisasi, panitia BAZIS Kampung Presak Timur harus memiliki teknis pengelolaan yang makin baik. Mungkin saja di tahun tahun mendatang, pengelolaan zakat tak hanya disalurkan bagi warga kurang mampu sebagai zakat fitrah namun dapat membiayai hal lain seperti pembangunan fisik maupun non fisik bagi warga kampong Presak Timur khusus dari dana yang dikelola oleh BAZIS. (Zammi Suryadi)

Selasa, 24 Agustus 2010

LOMBA POSTER


Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Sami Karya Kelurahan Pagutan menggelar Lomba Poster untuk umum. Kegiatan lomba yang rencananya berakhir kemarin (22/08) diperpanjang hingga seminggu mendatang. Bertemakan lingkungan, poster yang diterima panitia lomba akan dijadikan baliho tema kegiatan terkait oleh BKM Kelurahan Pagutan selain beberapa hadiah yang disediakan bagi poster terbaik. Hal ini merupakan salah satu upaya meningkatkan partisipasi masyarakat untuk ikut peduli membangun lingkungan. BKM sendiri melalui PLP –BK (Penataan Lingkungan Pemukiman Berbasis Komunitas) berharap kegiatan ini menjadi inspirasi bagi warga agar gaung keswadayaan dalam upaya membangun kemandirian dapat tercipta.

Menurut salah seorang peserta, ajang lomba poster ini merupakan unjuk kreativitas bagi warga dalam mendukung program program kemasyarakatan. Media informasi seperti poster dikatakannya dapat bernilai lebih disamping pesan yang terkandung dalam poster. “Media poster `kan juga mengandung unsur seni. Jadi tidak sekadar menggambar tapi juga harus bisa menampilkan pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat”, ujar Adi Oncoh, warga Presak Timur yang ikut mendaftar.

Kegiatan lomba ini sendiri dimaksudkan untuk sosialisasi program program BKM dan mengajak masyarakat agar ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan program program kemasyarakatan. Karena sejak digulirkannya PNPM Mandiri untuk Kelurahan Pagutan, rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh para relawan BKM harus dapat membangkitkan partisipasi dan ikut mengambil peran dalam pelaksanaan pembangunan di kelurahan. Salah satunya dalam bentuk kampanye penataan lingkungan melalui poster yang dilombakan. Adapun hadiah yang disediakan bagi pemenang diantaranya, sepeda, telepon genggam dan lain lain. Dikatakan Rustam Effendi, salah seorang coordinator BKM Sami Karya Pagutan, lomba poster ini bertujuan untuk lebih mendekatkan BKM kepada masyarakat sekaligus mengajak warga masyarakat agar peduli kepada lingkungan sekitar. Diharapkan, para peserta lomba dapat menjadi motivator lingkungan melalui poster poster yang dihasilkan agar partisipasi warga lebih baik dalam menjaga lingkungan. Selain itu, pihaknya tengah memersiapkan sebuah film documenter tentang lingkungan sebagai media komunikasi BKM dengan masyarakat. Ditambahkan Rustam, sebagai media komunikasi visual, sebuah film dapat bercerita lebih banyak kepada masyarakat tentang apa dan bagaimana program program keswadayaan dilakukan. Tak hanya sebatas dokumentasi, film documenter itu nantinya dapat menjadi sarana pendidikan bagi warga dan relawan BKM sehingga terjalin saling pengertian dan kerjasama. “Karena ini adalah kerja social, partisipasi masyarakat yang tinggi sangat dibutuhkan. Nah, film documenter yang rencananya berdurasi satu jam itu akan diputar dalam setiap pertemuan pertemuan dengan warga masyarakat agar masyarakat juga mengetahui permasalahan permasalahan yang terjadi disekitarnya dan harus dicarikan penyelesaiannya”, urai Rustam.(Zammi Suryadi)

SOAL BKM



Minggu pagi di Aula Kantor Lurah Pagutan. Kesibukan di tempat tersebut terasa kontras dengan suasana ruang utama kantor Lurah yang senyap. Disana. ada puluhan orang duduk berkelompok kelompok sedang membicarakan sesuatu.
Apalagi kalau melihat bangunan Kantor Lurah Pagutan yang baru yang terletak persis disudut simpang empat Pagutan yang ramai oleh lalu lintas, riuh diskusi relawan BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) ditelan aktivitas pagi warga Pagutan dan sekitarnya.
Hanya jika melongok lebih kedalam ke area parkir Kantor Lurah itu baru terlihat beberapa buah sepeda motor yang berjejer tak beraturan menandakan ada kegiatan berlangsung disana. Berseragam kaus hijau bertuliskan Program PLP-BK Kelurahan Pagutan, tigapuluh orang relawan dari enam lingkungan di kelurahan Pagutan itu sedang menerima arahan darikoordinator program. Tugas mereka adalah melakukan pendataan fasilitas fasilitas umum yang ada di masing masing lingkungan. Berbekal formulir isian, para relawan ini akan bekerja denganmemetakan dan mengidentifikasi setiap fasilitas umum yang berpotensi masalah. Sebagai salah satu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh BKM Sami Karya Pagutan, program yang disebut PS atau Pemetaan Swadaya itu adalah upaya mencari tahu titik titik permasalahan yang menyangkut fasilitas umum di lingkungan. Beberapa diantaranya misalnya jalan lingkungan, rumah ibadah, kantor kepala lingkungan, rumah rumah warga yang masih dibawah standar dan sebagainya. Jika di lapangan ditemukan potensi masalah, data ini akan dibawa oleh relawan sebagai acuan dalam pelaksanaan program BKM berikutnya. Lantas apa yang menarik dari kegiatan ini?
Memahami secara detail teknis pekerjaan BKM tentu akan sangat menguntungkan. Bagi orang diluar BKM, memahami kerja social seperti yang dilakukan BKM adalah tugas mulia yang harus diberikan penghargaan setinggi tingginya. Keuntungan lain, para relawan BKM tentu sudah memiliki niat kuat sebelum ikut bergabung didalamnya. Hal ini akan menentukan kerja kerja selanjutnya karena bagaimanapun, sederhananya yang “diurusi” adalah halaman rumah sendiri. Jika demikian, masih dengan nada yang sama, pertanyaannya adalah apa yang menarik dari kegiatan ini? Sebagai warga biasa, tentu tak ada yang menarik dengan kegiatan teknis seperti gambaran diatas. Begitupula dengan para relawan BKM andai saja mereka tak punya pemahaman cukup tentang apa yang harus dikerjakannya.
Yang menarik tentu saja bagaimana mengenal diri sendiri (baca: karakter lingkungan sendiri) secara lebih komprehensif.
Jika sempat berkunjung ke situs www.p2kp.org, Anda akan menemukan jawaban dari seluruh keingintahaun Anda tentang apa itu PNPM, P2KP, BKM dan seterusnya. Nah, sebagai modal pengetahuan awa ltentang program berbasis komunitas tersebut, kesimpulannya tidak jauh jauh dari persoalan bahwa segala persoalan yang terjadi di kampong, baik itu soal pembangunan, kemiskinan dan lainnya menjadi persoalan yang harus dipecahkan bersama. Dan yang terpenting persoalan persoalan itu harus dipecahkan secara mandiri oleh warga masyarakat bersangkutan. Itulah ruh dari program program PNPM.
Sayangnya, sebagai sebuah program yang menuntut partisipasi tinggi dari warga, kesan sepi seperti ilustrasi diawal tulisan tak sekadar deskripsi dari sebuah kegiatan kemasyarakatan yang dilakukan pada hari libur, apalagi di minggu pertama bulan puasa Ramadan.
Nyaris tak terdengar ajakan atau sosialisasi program program di telinga warga. Bahkan didalam gedung kantor Lurah yang megah itu, tak satu sudutpun yang berusaha memberitahu warga bahwa BKM Sami Karya sedang bekerja membantu warga. Nah salah satu artikel yang bisa dibaca disitus P2KP seperti dikutip dibawah ini bisa menjadi informasi awal tentang apa sesungguhnya kerja BKM;

Apa Kabar CB? Perkuat Kapasitas untuk Mengubah Arah Arus Pusaran
Tanpa bermaksud menafikkan best practices yang ada dan mengiringi program tercinta ini, sudah sepatutnya kita berani berpikir dan bertindak fundamental menghadapi arus pusaran ini yang—tampak-tampaknya?—makin mekanis dan kontraproduktif bagi terbangunnya gerakan kolektif penanggulangan kemiskinan. Refleksi dan evaluasi yang benar-benar merdeka, kritis, jujur dan objektif perlu dilakukan agar kita bisa mendapatkan strategi jitu dan realistis, supaya bisa menjadi bagian dari solusi atas performa program ini yang (mungkin) oleh pelakunya sendiri dirasakan makin jauh dari substansi yang harus diperjuangkan.
Sudah selayaknya kita periksa diri kita terhadap apa yang sudah dicapai—nilai positif maupun negatif—terkait dengan capaian investasi sosial (baca: pelembagaan nilai dan prinsip) yang telahdan masih terus diintervensi secara intensif melalui proyek ini. Seperti: Sejauh mana BKM telah menjadi media kolektif yang merupakan representasi dari nilaidan prinsip kemanusiaan dan kemasyarakatan, atau sebaliknya justru telah menjadi arena perebutan kepentingan dan keuntungan sebagian orang di dalamnya; Sejauh mana kegiatan sosialisasi, penguatan kapasitas, serta monitoring dan evaluasi dapatberlanjut dan melembaga di masyarakat, adakah dan apakah kendala yang dihadapi untuk menuju ke arah yang diharapkan, apa yang harus dilakukan agar hal tersebut bisa berlanjut di masyarakat; Sejauh mana keberadaan relawan di dalam kegiatan ini, baik selama proses pendampingan maupun pasca pendampingan, apa yang harus dilakukan agar relawan organik benar-benar tumbuh dan menjadi kekuatan kolektif bagi gerakan penanggulangan kemiskinan di komunitas; Apa yang harus dilakukan terhadap media-media intervensi yang pernah dilakukan untuk mendorong transparansi, akuntabilitas dan lain-lain, seperti kotak pengaduan, papaninformasi, media warga, atau siklus masyarakat agar benar-benar bisa menjadi milik masyarakat (dapat dilakukan dan berlanjut); Bagaimana peran masyarakat sipil bersama pemerintah daerah dalam melihat, menilai, dan menjaga ”aset” yang sudah ada, seperti adanya BKM, UPK, UPL, KSM, dan lain-lain agar ”aset” tersebut benar-benar menjadi sarana yang strategis sebagai aktorpenanggulangan kemiskinan di masyarakat; Bagaimana menerjemahkan “manajemen keuangan” sebagai bagian dari mobilisasisumberdaya komunitas secara mandiri dan berkelanjutan sehingga tidak terjebak padaperkara teknis pencatatan dan penghitungan; Bagaimana menjadikan kegiatan infrastruktur sebagai bagian dari upaya pembangunanmelek lingkungan dan pemukiman” yang berkontribusi signifikan bagi daya dorong dan hidup warga miskin; “ Bagaimana menjadikan kegiatan sosialisasi menjadi bagian dari strategi membangun isupenanggulangan kemiskinan menjadi isu bersama komunitas (common issue) yang padaakhirnya akan mendorong terjadinya mobilisasi sumber daya (resource mobilization) dan peningkatan produktifitas (productivity) masyarakat; Bagaimana menjadikan PLP-BK benar-benar program yang berpihak bagi penataanpemukiman “wong cilik”, bukan Program Langsung Pencairan (yang) Bikin Kelimpungan dan berbagai isu lain yang benar-benar dibutuhkan bagi upaya memperkuat pelembagaannilai kemanusiaan dan prinsip kemasyarakatan di masyarakat, yang selama ini menjadi ikon program tersebut.
Atas berbagai isu di atas, peran capacity building—CB—menjadi sangat strategis, karenaperannya dalam pencapaian tujuan program ini berkaitan dengan penguatan kapasitas pelaku, baik dari sisi pemahaman, sikap, maupun keterampilan, dalam menjalankan program. Namun demikian, CB hanya bisa berperan strategis jika dan hanya jika CB diorientasikan untukmemperkuat pelaku agar mampu melembagakan segenap nilai dan prinsip yang diemban ini secara konsisten sesuai dengan kompleksitas dan problematika lapangan. Tidak sebaliknya justru menjadi beban tambahan masyarakat (dan konsultan—korkot dan faskel) karena kegiatan CB justru terjebak dalam arus massifikasi dan kuantifikasi yang makinmewarnai program ini. Sudah seharusnya CB menjadi alat pengingat dan deteksi dini (early warning system) dari hal-hal yang berpotensi menggerogoti substansi idealisme program ini. Sudah saatnya CB menjadi alat pengendali, percepatan maupun perlambatan, agar program inibetul-betul berada dalam koridor substansi idealisme yang diharapkan.
Sudah selayaknya CB menjadi penyemangat dan penginspirasi bagi jiwa-jiwa yang sedang berjuang dalam amanahmulia program ini. Sudah saatnya CB menjadi alat bagi semua pelaku untuk berpikir danbertindak benar sesuai hati nurani dan cita-cita besar masyarakat. Tidak sebaliknya, CB justruterkulai layu, terjerembab lelah, dan masuk dalam arus pusaran dalam hiruk-pikuk program yang makin kental aroma pragmatisme dan autismenya ini.
Tulisan diatas adalah satu dari sekian tulisan yang dimuat di situs P2KP tersebut. Penulisnya dari berbagai kalangan. Ada yang mantan aktivis BKM, pemerhati social dan ada juga aktivis BKM dari pelosok negeri. Yang paling menarik adalah beberapa BKM malah sudah menerbitkan media warga yang berisikan informasi seputar kegiatan BKM. Seperti BKM di wilayah Cianjur, Jawa Barat atau Banda Aceh di Nanggroe Aceh Darussalam. Nah, tema tulisan ini sesungguhnya hanya ingin mendorong BKM Sami Karya Pagutan agar memberikan ruang untuk akses informasi warga. Jika ingin benar benar menumbuhkan partisipasi warga, maka media informasi menjadi pilihan terakhir agar program program BKM dapat ikut setidaknya dikawal oleh warga masyarakat. (Zammi Suryadi)

SERBA SERBI RAMADHAN


JAJANAN BUKA PUASA SELAMA RAMADHAN
Selama ramadhan, banyak sekali kita temukan pedagang-pedagang yang menjual beraneka ragam jajanan untuk berbuka puasa. Pedagang jajanan ini hanya bisa kita temukan selama bulan ramadhan.
pedagang jajanan ini banyak kita liat i jalan-jalan dekat jalan raya yang mudah untuk di lihat para pengendara baik sepeda motor ataupun pengguna mobil. di kawasan Pagutan sendiri akan banyak di jumpai di sekitar jalan Banda Sraya, tak terkecuali para pedagang jajanan yang ada di kawasan Jalan Bung Karno. akan banyak sekali kita jumpai para pedagang yang menjual segala macam jajanan. tidak hanya jajanan buka puasa, masakan-masakan khas lombok pun banyak yang di jual.
Lihat saja yang terjadi di Lapangan yang ada di BTN Permai Pagutan. Lapangan itu di jadikan pasar dadakan untuk menjual segala bentuk menu buka puasa. Sekitar lebih dari 20 pedagang bisa kita temukan disana. Jajanan yang ditawarkan pun sangat beraneka ragam mulai dari masakan khas lombok, jajanan tradisional, segala jenis minuman yang menyegarkan pun tak luput di perjualbelikan. Bagi para pedagang, lapangan ini merupakan tempat yang strategis untuk berjualan karena banyak warga BTN Permai yang menjadi pembeli. Yang bejualan di sanapun ternyata lebih banyak berasal dari Presak Barat dan Presak Timur Pagutan.
Mengenai Omset yang di peroleh, beberapa pedagang yang di tanya tidak memberikan jawaban yang pasti mengenai jumlah omset perhari yang di peroleh. Mereka memberikan kisaran antara 30% sampai 50% bisa mereka peroleh dari jumlah modal yang dikeluarkan. ini merupakan bisnis yang menjanjikan selama bulan Puasa. Warga BTN Pagutan Permai pun merasa sangat terbantu dengan adanya Pasar untuk menu Buka Puasa, karena selesai mereka beraktivitas di luar mereka tidak perlu repot-repot untuk memasak, tinggal ke lapangan dan menbeli menu buka puasa yang mereka inginkan.
Tidak hanya di kelurahan Pagutan saja bisa di temukan para pedagang jajanan buka puasa, di sekitar kawasan jalan sriwijaya, jalan Majapahit bahkan kawasan udayana pun akan banyak kita jumpai para pedagang yang berjejer di pinggir jalan menawarkan menu buka puasa yang dikemas sedemikian rupa untuk menarik minat para pembeli.

Selain jajanan menu buka puasa, penjual Es kelapa muda pun tak kalah menjamurnya selama bulan Ramadhan ini. di seputaran jalan di Pagutan, Gomong bahkan di beberapa kawasan yang ada di Kota Mataram bisa kita jumpai. Seperti halnya Menu buka puasa, menjual es kelapa muda pun merupakan bisnis yang bisa di bilang menjanjikan selama bulan puasa. karena es kelapa muda ini banyak di cari oleh para pembeli dan merupakan minuman pembuka puasa yang tak pernah ketinggalan di meja makan. Banyaknya pilihan menu dan minuman buka puasa yang tersedia memberikan banyak pilihan bagi para pembeli untuk memilih menu dan minuman yang sesuai dengan selera mereka. (V-th@, Portal)

Jumat, 20 Agustus 2010

INDAHNYA AKSES BERBAGI DARI TELKOM


Banyak cara yang dilakukan untuk menambah amal di bulan Ramadhan ini. Tidak hanya amalan wajib seperti yang diperintahkan Allah kepada makhluknya, tetapi amalan-amalan sunnah pun banyak dilakukan. diantaranya adalah berbagi dengan sesama yang membutuhkan. inilah yang dilakukan oleh PT TELKOM NTB di Divisi Akses. Melalui infak, sadaqoh maupun zakat dari para karyawan Telkom yang beragama islam yang dikumpulkan digunakan untuk membantu dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan bagi anak-anak yang tidak mampu.
Pada hari Kamis (19/08) PT TELKOM NTB dari Divisi Akses berkunjung kesalah satu pesantren yang ada di Pagutan, yaitu Pesantren Nurul Iman. Kunjungan ini merupakan kunjungan yang kedua kali dari PT TELKOM yang sebelumnya juga datang untuk memberikan bantuan kepada Pesantren.
Kunjungan yang dilakukan sekitar pukul 9.20 WITA tidak lain tidak bukan bertujuan untuk menyampaikan rasa simpati atas usaha ustaz Turaihan yang merupakan pengasuh Yayasan Nurul Iman dalam pembinaan Ruhani Islam Yang dilakukannya selama ini. Yang datang berkunjung dari PT TELKOM ada 6 orang untuk melihat secara langsung kegiatan yang dilakukan oleh Santri ataupun siswa yang belajar di Pesantren Nurul Iman.
Dalam kunjungan tersebut, Pak Gun biasanya ia disebut yang merupakan juru bicara dari Divisi Akses PT Telkom NTB mengungkapkan kegiatan yang dilakukan oleh divisi akses bertujuan untuk membantu anak-anak yang kurang mampu dalam meningkatkan tingkat pendidikan mereka. Yang kami bantu tidak hanya dari kalangan SD atau SMP saja, SMA bahkan yang universitas pun masuk dalam program kegiatan kami yang harus kami bantu dalam hal pendidikan," ungkap Pak Gun.
Di tambahkan lagi oleh Pak Gun, " Jumlah Anak asuh kita sekarang sebanyak 138 anak dan 20 anak diantaranya adalah yang masuk dalam perguruan Tinggi atau universitas. Anak asuh ini tersebar diseluruh NTB diantaranya Bima, Dompu, Sumbawa, Praya tak terkecuali yang ada di Mataram.
Menurut Keterangan yang di berikan, ada program dari PT Telkom yang ada di Pusat, program ini dinamakan "Indahnya Akses Berbagi" dan kegiatan inilah yang sekarang di lakukan oleh PT Telkom NTB, berbagi dengan sesama melalui beberapa akses yang ada baik langsung maupun melalui alat elektronik.
Alangkah Indahnya berbagi dengan sesama. Apakah Anda sudah melakukannya????
(V-th@, Portal)

Selasa, 17 Agustus 2010

TENTANG KEMERDEKAAN

Hari ini kita merayakan hari kemerdekaan Republik indonesia bertepatan dengan tanggal 17 Agustus 2010 yang jatuh pada hari selasa. Seluruh sekolah, kantor-kantor, instansi pemerintahan bahkan di lapangan istana merdeka pun melakukan upacara pengibaran bendera untuk memperingati hari kemerdekaan dan mengenang jasa para pahlawan. Tidak hanya anak sekolah bahkan para pejabat pun turut serta dalam upacara bendera.

Peringatan hari kemerdekaan tidak hanya dilakukan dengan upacara bendera tetapi juga dapat dilakukan dengan kegiatan-kegiatan yang lebih bermanfaat yang bisa mengharumkan nama baik Indonesia.

Tetapi apakah kita sudah merdeka?? Pertanyaan ini yang terus jadi pertanyaan tanpa ada yang mampu menjawabnya dengan pasti. Pernyataan bahwa kita merdeka memang telah terjadi sekitar 65 tahun lalu ketika proklamasi dibacakan oleh presiden pertama yaitu Bung Karno. Tetapi realita yang terjadi sekarang kemerdekaan tak seperlunya terjadi. Bangsa Indonesia belum terbebas dari kemiskinan, tingkat pengangguran yang semakin meningkat, pertikaian antar kelompok bahkan antar suku pun masih terjadi, aksi demo dengan kekerasan pun masih kerap kita lihat belakangan ini. Lalu apa sebenarnya arti kemerdekaan yang sebenarnya????

Menurut beberapa orang yang di tanya perihal kemerdekaan mengatakan, Merdeka artinya kebebasan dalam segala hal, dalam melakukan sesuatu yang positif. Yang lainpun punya pendapat berbeda, merdeka ialah kebebasan yang bertanggung jawab begitu juga terbebas dari hawa nafsu yang terkadang membelenggu jiwa. Jadi kemerdekaan itu bukan hanya merdeka dari penjajah saja,tapi yang lebih mendasar yaitu kebebasan lahir dan batin. Kemerdekaan yang kita rayakan sekarang bertepatan dengan bulan Ramadhan. Bulan dimana semua umat muslim menjalankan ibadah puasa. Di bulan Ramadhan ini sebenarnya kita mempunyai kesempatan merenungkan kembali arti kemerdekaan dengan hakekat yang sesungguhnya. Berpuasa di bulan ramadhan melatih kita atas kedisiplinan dan kejujuran jiwa yang dapat menggugah kita dalam mengisi kemerdekaan ini.

Sangat tepat jika bulan Ramadhan kita katakan sebagai jembatan untuk kembali meraih dan membangun nilai-nilai spiritual dalam diri kita semua yang berguna untuk pembangunan bangsa ini. Kita sebagai manusia yang beriman mempunyai kewajiban untuk menyampaikan kebenaran kepada makhluk lainnya yang dianugerahkan dari Penciptanya. Karena itu, setiap manusia harus berani mempertahankan prinsip dan tanggungjawabnya secara individual. Kita sebagai makhluk sempurna yang mempunyai hak dan kewajiban harus secara bersama-sama memperkokoh norma-norma sosial kemasyarakatan dalam rangka mengisi kemerdekaan yang telah digariskan oleh ALLAH SWT. Penolakan atas kenyataan demikian sama saja dengan menolak ketentuan yang telah dilimpahkan ALLAH SWT kepada kita sebagai amanat. (http://diankusuma.net84.net)

Kemerdekaan yang di peroleh oleh bangsa Indonesia sekarang merupakan nikmat terbesar yang diberikan Allah SWT. Nikmat kebebasan dari segala penjajahan dari bangsa-bangsa asing. Nikmat kebebasan yang patut di syukuri oleh seluruh rakyat Indonesia.

Dalam sebuah surat di dalam Alqur’an Allah SWT berfirman :

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku),
maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS Ibrahim ayat 7)

Dari potongan arti ayat tersebut bisa kita simpulkan, kemerdekaan yang kita peroleh sekarang ini adalah nikmat yang harus kita syukuri. Dengan mengisi kemerdekaan dengan kegiatan-kegiatan yang dapat mempertebal rasa nasionalisme yang tidak terlepas dari norma-norma termasuk norma agama yang harus kita jalankan yang sesuai dengan ajaran agama yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.

Semoga kemerdekaan yang kita rayakan di bulan ramadhan tahun ini, kita semua rakyat indonesia dapat memahami arti kemerdekaan yang sebenarnya sehingga bangsa Indonesia dapat kembali membina persatuan dan kesatuan yang tetap dan terus di tegakkan agar ukhuwah dapat terjalin sehingga perpecahan maupun perseteruan yang terjadi dapat dihindari dan tercipta suasana yang aman di seluruh wilayah Indonesia. Amiiin......!!!!! ( V-th@, dari berbagai sumber )

Senin, 16 Agustus 2010

SERBA SERBI RAMADHAN


TRADISI BUKA BERSAMA DI MASJID

Ada pemandangan lain yang bisa di lihat selama bulan puasa sekarang ini, yang biasanya tidak pernah terlihat pada bulan-bulan selain bulan Ramadhan yaitu Buka puasa bersama yang setiap hari kita lihat di Masjid-masjid. Tradisi yang secara turun temurun yang terus di lakukan.
Tidak hanya di beberapa masjid saja buka bersama dilakukan tetapi di masjid-masjid yang tersebar di seluruh Indonesiapun mengadakan buka puasa bersama setiap harinya untuk para jemaah masjid yang ada di lingkungan masjid tersebut. Tradisi ini sudah biasa dilakukan. Walaupun menu buka puasa yang disediakan sederhana tetapi tidak mengurangi warga untuk berbuka di Masjid.
Hal ini pun yang terjadi di Masjid Pusaka Al-Hamidy Pagutan. Banyak warga yang ikut serta untuk berbuka bersama, selain warga banyak juga pendatang atau warga daerah yang lain yang mampir untuk berbuka bersama. Sejumlah warga ini memilih berbuka puasa di masjid agar ibadah semakin bertambah apalagi, berbuka puasa di masjid juga dinilai lebih nikmat karena beramai ramai.
Menu buka puasa yang disediakan berasal dari warga sekitar masjid Pusaka Al-Hamidy. Menurut beberapa warga yang dimintai keterangan oleh tim penulis Blog mengatakan Buka puasa di masjid akan lebih nikmat dilakukan karena dilakukan bersama, artinya kebersamaan warga semakin terjalin, menu sederhana yang disiapkan pun akan terasa istimewa karena di santap beramai-ramai, selain itu juga kita bisa langsung beribadah di masjid. jadi pahala yang di dapat juga akan di lebihkan oleh Allah. Lanjut lagi narasumber mengatakan menu buka puasa juga kan berasal dari warga yang di sediakan untuk warga pula. Jadi buka puasa di rumah ataupun di masjid sama saja. tetapi lebihnya disini adalah selain untuk beribadah kita juga bisa mempererat hubungan silaturahiim antar warga," lanjutnya lagi sambil berlalu pergi.
Memang bulan puasa bulan yang penuh berkah bagi seluruh umat muslim yang ikhlas menjalankannya. ( Youz, Portal )

PERINGATI KEMERDEKAAN DI BULAN RAMADHAN


Peringatan Kemerdekaan RI kali ini berbeda dengan peringatan kemerdekaan pada tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini perayaan kemerdekaan bertepatan dengan datangnya Bulan Ramadhan yang jatuh pada bulan Agustus ini. Ada nuansa yang berbeda tahun ini. Peringatan kemerdekaan tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya. Walaupun demikian, tidak menyurutkan para penjual bendera untuk menjual berbagai macam bendera dalam berbagai jenis dan ukuran. Penjual bendera ini bisa di lihat di sekitar Jalan Majapahit yang ada di Mataram.
Di beberapa tempat yang ada di Kota Mataram, Perayaan Kemerdekaan tidak di lakukan semeriah tahun sebelumnya yang di isi dengan berbagai macam lomba dan karnaval baik di sekolah-sekolah maupun kampung-kampung yang ada di Kota Mataram. Perayaan kemerdekaan kali ini lebih banyak di isi dengan kegiatan-kegiatan agama.
Di seputaran lingkungan yang ada di kelurahan Pagutan, peringatan kemerdekaan terlihat sepi. ini terlihat dari tidak adanya bendera-bendera yang di pasang di tiap-tiap rumah, yang pada tahun sebelumnya sebelum tanggal 17 Agustus, pemasangan bendera tiap-tiap rumah sudah di lakukan. Jika di lihat sekarang, sampai tanggal 16 agustus bendera-bendera yang biasanya terpasang pada tahun sebelumnya tidak terlihat lagi baik di jalan-jalan maupun rumah-rumah penduduk. Di sekolah-sekolah pun, perayaan kemerdekaan terlihat sepi. Tidak ada aktivitas-aktivitas lomba seperti latihan gerak jalan ataupun lomba lainnya yang diadakan.
Menurut keterangan dari kepala Sekolah salah satu Madrasah Aliyah swasta yang ada di Pagutan mengatakan "Perayaan kemerdekaan dalam bentuk lomba tahun ini di tiadakan karena bertepatan dengan bulan Ramadhan. kegiatan lebih banyak di fokuskan pada kegiatan keagamaan sseperti lomba tadarussan, lomba hapalan dan masih banyak lagi kegiatan keagamaan yang bisa di lakukan". Tapi walaupun tidak ada lomba dan peringatan kemerdekaan tidak semeriah tahun sebelumnya tidak mengurangi kita semua untuk tetap memperingati hari kemerdekaan RI yang ke 65, karena upacara 17 agustus tetap di laksanakan walaupun bulan puasa," lanjutnya lagi. ( V-th@, Portal )

Minggu, 15 Agustus 2010

BERPIKIR DAN BERZIKIR

Marilah kita meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Dan diantara cara kita meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT adalah dengan berusaha mengenalnya semaksimal mungkin dengan menyelaraskan aktifitas fikir dan zikir. Dengan berfikir dan berzikir kita bisa mengenyahkan berbagai rintangan yang menghalangi kita mencapai pengenalan terhadap Allah SWT. Allah SWT berfirman :

“ Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka.”(QS Ali Imron:190-191)

Nilai seorang manusia diukur dari hal-hal maknawi yang dipikirkannya, dengan berpikir dia sanggup melampaui kehidupan binatang dan makhluk lainnya. Karenanya, manusia mempunyai kedudukan tertinggi. Tingginya kedudukan dan derajat manusia tak akan terwujud kecuali dengan memikirkan hal-hal yang bersifat abadi. Ini sebagaimana dikatakan seorang pujangga :
“Tolok ukur kepribadianmu adalah dengan memikirkan hal-hal abadi,
Diluar hal itu bukanlah hal yang agung dan mulia.”
Jadi nilai keberadaan seseorang amat bergantung dari apa yang dipikirkannya. Semakin tinggi dan abadi hal-hal yang dipikirkannya, makin membumbung tinggi pula nilai dirinya. Makin sepele dan sesaat hal-hal yang dipikirkannya makin anjlok pula nilainya. Betapa banyak hal yang dapat menjadi obyek dan sasaran berpikir. Berpikir adalah mencari pengetahuan dan keyakinan serta menjadi landasan untuk menemukan hal-hal yang belum diketahui. Oleh sebab itu, jika dilakukan tanpa berpijak pada rumusan yang benar dan jelas , semua itu tak akan membuahkan hasil yang benar, bahkan akan menjerumuskan pelakunya dalam dunia khayal.
Berpikir merupakan jalan menuju kebenaran dan cara membebaskan diri dari kebatilan. Adapun hasil berpikir adalah tercapainya kebenaran, sementara berkhayal hanya akan mengantarkan pelakunya pada kebodohan dan harapan kosong. Dalam kaitan dengan cara berpikir yang benar Rasulullah SAW memasang rambu-rambu agar kita tidak memikirkan Allah , akan tetapi memikirkan ciptaan-Nya sebagai bukti dari kekuasaan an kebesaran-Nya. Beliau bersabda :

“Pikirkanlah ciptaan-Nya dan jangan berpikir akan Pencita (Allah).”

Banyak diantara manusia yang mengetahui seluruh perbuatan yang dilakukan di dunia ini secara lahiriah saja, tetapi mereka lalai terhadap hakikat kehidupan ini serta balasan yan bakal diperoleh di akhirat kelak. Pengetahuan dan ilmu yang mereka miliki seluruhnya hanya bermanfaat dalam kehidupan material dan duniawi semata.
Sebagai contoh , dalam bidang teknologi mereka mampu mengembangkan ilmu sedemikian rupa , yang sebelumnya belum pernah terlintas di dalam benak seseorangpun. Demikian juga dalam bidang kedokteran, mereka mampu melakukan pmbedahan dan pencangkokan jantung. Juga pada bidang-bidang yang lain , kemajuan ilmu pengetahuan begitu pesatnya. Namun sayang ilmu-ilmu itu hanya mampu menjadikan manusia mengetahui sisi lahiriah kehidupan dunia ini, dan tidak membuat mereka mengetahui hakikat kehidupan ini lebih dalam. Mereka tidak mempercayai bahwa dunia ini bakal hancur, padahal kalangan ilmuwan abad ini berdasarkan temua-temuannya , mengatakan bahwa bumi ini memiliki usia. Jika usianya sudah habis , ia akan hancur. Namun anehnya hal itu tidak menyentuh hati dan menggugah mereka untuk sejenak memikirkan kehidupan sesudah mati. Mereka tidak berpikir bahwa di balik penciptaan alam nan luas ini terkandung sebuah hikmah, bahwa alam yang yang fana ini akan disudahi dan diganti dengan alam yang kekal, yang akan ditempati oleh orang-orang tulus, yang jiwnya terhindar dari jerat kehidupan duniawi yang nisbi. Di akhirat kelak mereka akan memperoleh kebahagian yang sempurna, berupa kesenangan yang tak disela kesedihan, kenikmatan yang tak dijeda kekecewaan, kegembiraan yang tak dicemari kesusahan.
Allah SWT berfirman dalam surat Ar –Rum ayat 8 :

“Dan Mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang ditentukan. dan Sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya.”
Manusia harus memperhatikan dan memikirkan susunan penciptaaan langit dan bumi beserta segala yang ada didalamnya. Sehingga ia akan mengetahui bahwa dalam penciptaan setiap bagian terkecil di alam ini terkadung tujuan dan hikmah. Alam ini diciptakan untuk manusia , dan manusia diciptakan untuk mengenal dan beribadah kepada Allah. Mengenal dan beribadah kepada-Nya bagaikan dua sayap yang digunakan untuk terbang agar sampai pada kedudukan tinggi di sisi Allah SWT dan sampai pada kehidupan manusia suci, yang penuh kelezatan dan kesenangan yang tak pernah terlihat mata, tak pernah terdengar oleh telinga dan tak terlintas dalam benak seorang hamba. Tak seorang hamba salehpun yang mengetahui nikmat yang telah disiapkan untuk dirinya dan balasan amalnya .

Sahabat Ali bin Abi Thalib berkata : “ Bangunkan hatimu dangan berpikir.” Dan pada kesempatan yang lain beliau berkata :” Seandainya mereka mau memikirkan kebesaran, ,kekuasan dan kenikmatan Allah, niscaya mereka akan kembali pada jalan yang benar (mengenal Allah) dan takut akan siksanya.” Artinya , mereka akan mengetahui bahwa setelah alam ini, ada alam lain, yaitu alam pembalasan, pemberian pahala dan siksa. Dan mereka akan takut terhadap semua itu. Imam Ja’far as Shodiq berkata : “Sebaik-baik ibadah adalah memikirkan ciptaan Allah dan kekuasaan-Nya.” Beliau juga meriwayatkan bahwa ibadah yang sering dilakukan oleh Abu Dzar adalah memikirkan ciptaan Allah dan mengambil teladan. Disamping itu beliau juga mengatakan bahwa berpikir sesaat lebih baik dari beribadah setahun.
Berpikir akan membawa manusia kepada ketaatan dan kebajikan. Dan tentunya yang dimaksud dengan berpikir adalah seluruh bentuk berpikir yang benar.
Memikirkan kebesaran Allah SWT akan membuat manusia selalu takut dan patuh kepada-Nya.
Memikirkan sifat hancur dan rusaknya dunia, akan membuat manusia selalu berusaha meninggalkan dan menyingkirkannya.
Memikirkan dampak orang-orang yang sholeh di masa lalu, membuat manusia selalu berupaya mengikuti jejak dan perbuatan mereka.
Memikirkan siksaan orang-orang yang berdosa dan jahat, membuat manusia selalu bersikap wara’ dan enggan bermaksiat.
Memikirkan kekurangan dan cela diri, membuat manusia selalu berupaya memperbaikinya.
Memikirkan berbagai rahasia dan tujuan ibadah, membuat manusia selalu berusaha melakukan ibadah yang terbaik.
Memikirkan kedudukan tinggi yang mungkin dicapai i akhirat , membuat manusia selalu berusaha menggapainya.
Memikirkan hukum-hukum dan masalah-masalah agama, membuat manusia selalu berupaya mengamalkannya.
Memikirkan akhlak mulia, membuat manusia selalu berupaya menggapainya dan berprilaku sesuai dengannya.
Demikianlah, diantara buah berpikir yang benar, mudah-muahan kita senantiasa menjadi orang yang gemar berpikir , sehingga kita terbebas dari belenggu kebodohan dan bisa memperoleh pengetahuan yang mengantarkan pada derajat ketakwaan yang tinggi di sisi Allah SWT.

“ Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama .”

Komunitas Blog Kampung Media

http://www.youtube.com/watch?v=vG8vV27O8mI. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers