Selasa, 28 September 2010

Hujan Datang Jalanpun Tergenang

Kampung Presak Timur terindikasi menjadi daerah rawan banjir. Hal ini terungkap dari hasil pemetaan lingkungan pemukiman yang dilakukan tim Penataan Lingkungan Berbasis Komunitas (PLP-BK), Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Sami Karya Pagutan. Dikatakan Jayadi, ketua Tim ahli Pendamping Program (TAPP) BKM Sami Karya Pagutan, hal ini disebabkan karena tingginya sediment atau endapan di dasar aliran Sungai Unus yang membelah Kampung Presak Timur. Drainase primer ini di beberapa titik terdapat pintu pembagi air yang berimbas terlintasnya semua wilayah Pagutan oleh sungai tersebut. Di Kampung Presak Timur, saluran irigasi sungai ini mengalir di kedua sisi utara dan selatan kampong dengan ketinggian rata rata saat ini 1,5 meter dengan lebar rata rata 3 meter.

Menurut keterangan salah seorang warga, Sadik (45 tahun), kedua saluran Sungai Unus yang membelah kampungnya dulunya sekitar 20 tahun lalu saat ia masih anak anak adalah aliran sungai yang cukup dalam. Ia menyayangkan belum ada tindakan dari pihak pihak berwenang mengatasi masalah pengerukan ini. Ia bahkan menceritakan bahwa aliran sungai Unus yang disebelah Selatan pada tahun 2004 silam pernah meluap dan menggenangi ruas jalan lingkungan hingga radius beberapa meter dengan ketinggian mata kaki orang dewasa.

“Sedimen atau endapan ini berasal dari warga sendiri yang masih membuang sampah ke dalam saluran Kali Unus juga sediment yang terbawa dari Hilir. Makanya daerah ini kami waspadai sebagai daerah rawan banjir,” terang Jayadi.

Waspadalah! Kata populer milik salah satu tayangan criminal di sebuah televise swasta itu mungkin bisa mewakili kondisi Mataram saat ini. Namun kali ini, yang perlu diwaspadai bukan trend kriminalitas tapi bencana. Ya, bencana banjir dan angin puting beliung yang baru baru ini terjadi di lingkungan Dasan Kolo Baru, Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, di pinggiran selatan Kota Mataram membuat petinggi kota seperti kewalahan. Padahal, waspada berarti mencegah sekaligus mengantisipasi datangnya bencana lebih awal. Sehingga korban materi atau mungkin korban nyawa bisa dihindarkan. Menyalahkan datangnya musim hujan dan pancaroba mungkin tak masuk akal meski penyebab terbaru adalah anomaly cuaca (cuaca tak menentu) akibat pemanasan global. Tapi penyebab yang terakhir ini sesungguhnya juga telah diwaspadai jauh jauh hari agar tak menimbulkan masalah.

Namun demikian, bencana memang tak dapat diramalkan atau diatur sedemikian rupa meski musim penghujan yang kerap disertai angin puting beliung itu memiliki siklus tahunan yang teratur.

Pemukiman yang dulunya aman dari banjir, kini tak luput dari genangan banjir, tulis harian LombokPost edisi 26 September. Dari beberapa daerah rawan banjir baru seperti disebutkan LombokPost seperti Kekalik Kijang, Babakan Kebon dan Karang Bata jelas jelas merupakan daerah pinggiran yang berkontur lebih rendah sehingga luapan air yang berasal dari daerah sekitar yang lebih tinggi sudah pasti menyebabkan banjir di daerah daerah ini. Buruknya drainase di kota akibat pembangunan membabi buta menyebabkan air cepat meluap jika curah hujan sedang tinggi. Hal ini juga diakui oleh pihak Bappeda Kota Mataram.

Daerah rawan banjir baru seperti disebutkan diatas mungkin saja akan bertambah daftarnya. Mengingat musim penghujan dan data dari BMKG Mataram masih akan berlangsung dalam beberapa minggu ke depan. Tak luput, jalan jalan utama seperti jalan Panca Usaha, dan jalan Sriwijaya dipastikan tergenang. Jika melihat kondisinya, jalur jalan utama ini dipenuhi oleh bangunan ruko yang berada lebih tinggi dari bahu jalan. Belum lagi soal drainase yang memang tak berfungsi samasekali. Jika tak hujan, ruas jalan sekitar perempatan Granada sudah dipenuhi lubang baru yang mengganggu kenyamanan sekaligus membahayakan pengguna jalan. Walikota Mataram, H Ahyar Abduh mengatakan pihaknya telah melakukan program jangka pendek penanggulangan banjir dengan membongkar saluran drainase yang tak berfungsi. Namun untuk mengurusi drainase di kota saja, pemerintah kota mengaku memiliki keterbatasan. Apalagi memperhatikan drainase pinggir kota dalam waktu cepat. Padahal program seperti ini haruslah dilakukan jauh jauh hari sebelumnya. Untuk itu, rembuk warga seperti yang dilakukan oleh warga Kampung Presak Timur beberapa waktu lalu terkait drainase patut diberikan dukungan. Zammi Suryadi

Minggu, 26 September 2010

SAYA BOSAN DENGAN WINDOWS! ANDA? (Bagian Pertama)


Seorang teman di Facebook mengirim pesan ke kotak pesan saya. Isinya mengajak saya mengkampanyekan penggunaan Linux. Tanpa sungkan saya langsung setuju. Karena meski hingga saat ini saya belum menggunakan system operasi Linux tapi sejak mengenal Linux tahun 2000 silam dan mencobanya beberapa waktu, saya tetap percaya Linux masih lebih baik dari system operasi Windows. Masalahnya dulu sewaktu Linux merilis Ubuntu, pengguna komputer masih kesulitan menemukan aplikasi pendukung lain seperti pengolah kata (Windows : Ms Word) atau aplikasi audiografis seperti pemutar mp3 dan dvd yang bisa berjalan dalam system operasi Linux. Karena penasaran dengan perkembangan Linux di Lombok saya pun mencari tahu keberadaan Linux. Si pengirim pesan lantas menyarankan saya mencari keberadaan ketua KPLI (Komunitas Pengguna Linux Indonesia) NTB yang lebih tahu soal perkembangan Linux di NTB. Karena seperti pengakuan si pengirim pesan ke kotak pesan saya tadi, dirinya hanya pecinta Linux dan bukan anggota komunitas yang punya informasi semacam itu. Dalam pesannya dia menulis; Satu hal yang paling saya setuju adalah: Menggunakan Linux berarti mengurangi penggunaan software bajakan, menjaga martabat bangsa dan menghemat devisa. Kalo ada yang gratis, buat apa pakai yang berbayar, apalagi yang bajakan. Sudah saatnya kita sama-sama menghilangkan bug (kutu) komputer nomor 1 yaitu: “Mengganggap Windows sebagai satu-satunya program (Sistem Operasi) untuk menjalankan komputer, dan menganggap Microsoft Office sebagai aplikasi office satu-satunya!”
Ada ratusan jenis distro Linux yang berbeda-beda yang siap Anda coba. Tapi semua bertujuan sama: Sistem Operasi Komputer gratis untuk semua kalangan dan bebas virus”
Nah, untung ruginya menggunakan Linux, beberapa kutipan berikut bisa menjadi referensi:


1. Windows merupakan sarangnya virus. Windows secara aktif mengundang virus-virus baru. Kok bisa? Ya, para pembuat virus secara aktif menyebarkan virus buatannya yang pada umumnya secara dibuat khusus untuk menyerang Windows. Tercatat puluhan ribu virus yang dibuat untuk Windows. Banyak diantaranya virus yang jahat, menyerang dan merusak Windows dan data yang terdapat di dalam komputer. Bahkan diantaranya dirancang untuk merusak Hardware. Kok bisa? Bisa! Dengan membobol keamanan Windows seorang pembuat virus dapat saja memprogram virus untuk memaksa hardisk bekerja (berputar) 100% bahkan pada saat komputer sedang menganggur (idle). Akibatnya hardisk dapat menjadi cepat rusak. Panas yang berlebih akibat putaran yang tidak semestinya itu bahkan dapat menimbulkan kebakaran. Wah!
Linux bebas virus? Tentu tidak. Majalah Komputek (2009) mencatat 22 virus yang menyerang Linux. Bandingkan dengan Windows yang puluhan ribu. Kebanyakan virus Linux hanya bersifat proofing test (ngetes aja). Apakah Linux bisa dibobol. Toh itu tidak bertahan lama. 6 bulan kemudian hampir dapat dipastikan virus itu jadi basi. Lho, kok! Salah satu distro Linux yaitu Ubuntu mengeluarkan edisi terbarunya setiap 6 bulan sekali (bandingkan berapa tahun jarak Windows XP ke Vista). Jadi ketika para pengguna Ubuntu hijrah ke Ubuntu yang baru, virus itu dengan sendirinya tidak laku karena celah keamanan yang dieksploitasi untuk menerobos Linux Ubuntu sudah ditutup. Ribuan orang dengan aktif memberitahukan kepada pengembang Linux yang jumlahnya ribuan pula agar segera menutup celah keamanan yang baru ditemukan.
Kami sudah 2 tahun lebih menggukan Linux. Tidak pernah ketemu virusnya linux. Padahal hampir setiap hari selalu online (ada hotspot di tempat kerja). Dari Ubuntu, Blankon, Fedora, Mandriva, Super OS, dll. Akhirnya Kami jatuh hati dengan distro Linux yang bernama Sabily (dulu Ubuntu Muslim Edition). Berisi seperti distro Ubuntu yang biasa ditambah program Zekr (Al-Quran 30 juz dengan terjemahan Inggris+Indonesia disertai Murotal per-ayat dari 4 Qori yang berbeda). Bandingkan besar CD Instalasinya; Ubuntu/Blankon: 1 CD (700 MB); Sabily: 1 DVD (3 GB). Tentunya isi dan aplikasi Sabily lebih banyak.

2. Windows mahal. Harga CD original Windows 7 di Lombok Rp. 850 ribu. CD original Ms. Office Rp. 1 jutaan. Jadi setidaknya Anda membutuhkan + Rp. 2 juta hanya untuk mengetik surat di Microsoft Word. (Belum termasuk beli komputernya, he.. he..)
Linux gratis, bebas dan legal untuk dicopy, dimodifikasi dan didistribusikan ulang. Anda tinggal download secara gratis langsung ke situsnya, ato beli di internet. CD Linux termasuk aplikasi office (umumnya OpenOffice yang sudah berisi program mirip MS. Word, Excel dan Powerpoint). 1 buah CD linux umumnya dijual diinternet seharga Rp. 5.000 (ganti biaya CD, stiker dan bakar CD). Bahkan ongkos kirimnya yang lebih mahal. Kira-kira Rp. 14.000 s.d. Rp. 20.000,- (via kurir TIKI/POS).

3. Windows secara tak langsung membatasi orang yang bisa berbahasa Inggris saja yang bisa menggunakan komputer dengan leluasa. Sementara anak-anak SD/SMP atau orang-orang desa yang masih belum bisa berhasa Inggris dengan baik, maka akan terhalang menggunakan komputer karena kendala bahasa.
Linux dirancang untuk memberikan kemudahan bagi semua bangsa untuk memakai komputer. Linux tersedia dalam puluhan bahasa, termasuk Indonesia (tinggal pilih saat install). Bahkan OpenOffice di Linux Blankon 6 yang rilis 5 Juli 2010 kemarin sudah menggunakan bahasa Indonesia. (Word/Excel, Powerpoint menggukan bahasa Indonesia, keren!). Tapi karena sudah biasa menggunakan Office yang bahasa Inggris, Kami jadi susah juga, karena tombol-tombol shortcutnya (Ctrl, Alt) berubah semua. Kami jadi harus buka-buka menu lagi. Tapi bagi anak-anak SD/SMP yang ingin belajar menggunakan komputer, penggunaan bahasa Indonesia pada Sisten Operasi dan Aplikasi Office tentu sangat membantu! Bagi yang sudah terbiasa pakai bahasa Inggris, tinggal memilih pilihan instal dalam bahasa Inggris (bisa diubah juga bila sudah diinstal).

4. Linux dicoba langsung melalui CD Linux tanpa harus diinstal (Live CD). Memang komputer jadi agak sedikit lambat karena dijalankan dalam sistem Live-CD. Anda akan mendapatkan kecepatan penuh Linux dengan menginstalnya ke komputer Anda.

5. Linux dapat diinstal pada flashdisk/External Hardisk (Live-USB), sehingga Anda dapat menginstal sendiri di netbook Anda yang tidak ada CD ROM-nya. Atau komputer lama yang sudah rusak CD ROM-nya.
Live-USB pada prinsipnya sama dengan Live-CD namun lebih cepat menjalankannya. Dapat untuk mencoba linux tanpa instal, atau untuk menginstal Linux. Bahkan Anda sudah dapat main internet dengan menggunakan Live-CD/Live-USB.
Jika Anda menginstal Linux, Anda otomatis sudah punya program penginstal Linux ke Flashdisk/External Hardisk. Programnya bernama Startup Disk Creator. Jangan lupa untuk membantu kami menyebarkan Linux dengan menginstalkan Linux di flashdisk teman-teman Anda.

6. Linux hampir tidak memerlukan Driver lagi dalam memakai komputer. Contohnya kami coba Instal Linux di CPU dengan motherboard terbaru dan Laptop keluaran tahun 2005. Tidak perlu driver souncard/motherboardnya, suaranya sudah keluar. Bahkan printer yang keluaran (lumayan) baru yaitu HP Deskjet F2410 All-In-One (dengan scanner) tidak memerlukan driver sama sekali. Cukup colok printer dan tunggu 15 detik, printer dan scannernya sudah bisa dipakai. Apalagi printer lama seperti HP deskjet 3900, 3500, 5100, D-1300 yang pada Windows XP masih harus instal driver dulu. Bahkan USB Wifi TP-Link 322 yang biasa digunakan juga sudah mampu menangkap sinyal. Tidak perlu instal driver, dan cukup klik 2 kali, komputer dan laptop tersebut sudah bisa digunakan untuk surfing/googling di internet. (Zammi Suryadi – bersambung)

Kalau TKI Mudik Lebaran…(Bagian 2 – Habis)

Menjadi tenaga kerja di negeri orang memang membutuhkan keberanian. Masalah terbesar adalah ketika yang bersangkutan tak mampu beradaptasi dengan budaya kerja maupun budaya masyarakat setempat. Namun demikian, dari sisi regulasi dan kesempatan, bekerja di Korea, Jepang, Malaysia maupun negara tujuan lain semakin mudah. Namun yang paling menarik adalah cerita tentang Seongdong Migrant Center yang ada di Seoul, ibukota Korea Selatan.

“Masalah paling besar adalah soal bahasa karena biasanya TKI hanya diberikan bekal secukupnya saat pelatihan,” jelas Ahmad Amri (40 tahun), seorang TKI warga Presak Timur. Bekal bahasa Korea yang diperoleh TKI umumnya adalah bahasa lisan yang hanya digunakan untuk berkomunikasi seputar pekerjaan dan kegiatan sehari hari. Padahal sebagai negara maju, Korea memberikan banyak hal baru untuk dipelajari kata Amri. Terlebih lagi seperti diungkapkan Amri, jam kerja yang hanya delapan jam sehari dan cuti kerja yang lebih banyak dari pekerja warga Korea sendiri membuat kesempatan mengasah potensi diri lebih besar. “Memang sih, kebanyakan TKI berpikiran mereka datang untuk bekerja dan mencari uang sehingga masa kontrak dimanfaatkan sebaik baiknya. Misalnya dengan mengambil jam lembur lebih banyak atau tidak mengambil cuti tahunan,” kata Amri. Tidak hanya bahasa Korea, bahasa internasional seperti bahasa Inggris bisa dipelajari di Seongdong Migrant Center. Program bagi tenaga kerja asing disebut Education Support Program for foreign workers atau Program Dukungan Pendidikan bagi pekerja asing. Pilihannya, ada Kelas Bahasa dan Kelas Komputer selain kursus singkat untuk kebudayaan, ketenagakerjaan hingga tenaga medis.

Menurut Amri, fasilitas yang disediakan oleh pemerintah Korea Selatan ini sangat besar artinya. Seperti diketahuinya, banyak TKI yang bekerja hanya memiliki pendidikan setinggi tinggi nya SMU. Dengan begitu, selepas kontrak kerja para TKI hanya berpeluang membuka usaha dengan modal sendiri atau mencari kerja. Dengan tingkat pendidikan yang rendah, para TKI yang pulang ke daerah asal akhirnya kembali menjadi pengangguran.

Di Seongdong Migrant Center, para TKI berkesempatan mengantongi ijazah diploma dengan biaya sangat murah. Cukup membayar buku materi belajar per tiga bulan, peserta pendidikan tidak lagi dipungut biaya jika mengikuti ujian nasional untuk mendapatkan ijazah sarjana.

Sayangnya kata Amri, belum banyak tenaga kerja khususnya rekan se daerah Lombok yang mau mengambil kesempatan ini. Ia yang sudah bekerja di Korea Selatan selama enam tahun ini sekarang tengah menyelesaikan tugas akhir kuliahnya. Bersama enam orang lainnya asal Indonesia, mereka rela menyisakan waktu untuk belajar di Seongdong Migrant Center yang berada di ibukota Seoul. Pekerja migrant sendiri kebanyakan terkonsentrasi di Ansan. Sebuah kota industri yang dinilai Amri lebih mirip home industry. Ini karena satu buah produk mesin misalnya, bagian bagiannya dikerjakan oleh perusahaan berbeda. Seongdong Migrant Center sendiri diikuti oleh mahasiswa tenaga kerja migrant dari sebelas negara.

“Sebisa mungkin saya selalu mengajak teman teman lain untuk belajar karena bagaimanapun ijazah yang didapatkan di Korea bisa menjadi bekal mencari kerja selepas kontrak,” kata Amri menutup perbicangan. Zammi Suryadi

Sabtu, 25 September 2010

MEMILAHARA KEFITRAHAN

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar, Allahu Akbar Allahu Akbar, Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar, Laa ilaha illallah wallahu akbar, Allahu Akbar Walillahilhamdu.

Allah Maha Besar, Asma – Sifat dan Zat Nya

Allah Maha Besar, Kasih, Rahmat dan KuasaNya

Allah Maha Besar, Hidayah, Taufiq dan AmpunanNYa

Allah Maha Besar, Segala puja hanya bagiNya.

Indah fajar syawal yang dinanti. Semarak kebahagiaan lebaran mewarnai ruang hati, setiap muslim di hari nan fitri. Merdu takbir tahmid dan tahlil membahana menyongsong mata hari. Dari lubuk hati persembahkan Puji Syukur kepada Allah Rabbul Izzati. Rabb yang kuasa membolak-balik hati, menuang rahmat bagi hamba yang terpuji dan tetap kasih pada yang tak tahu balas budi. Salawat dan salam tak putus dilayangkan bagi baginda Nabi. Pembawa Risalah kebenaran sejati. Kalimatul Ihlas dan Fitratil Islami. Memayungi ummat menapak hari menuju mati kehidupan sejati.

Syawal bagi hamba yang amanah dan istiqamah memelihara Ramadhan adalah berkah. Menampung rahmat, ampunan dan kembali fitrah. Fitrah yang sudah ditetapkan dan tak akan berubah sebagai satu-satunya tempat berserah. Firman Allah Azza Wajalla dalam surat Ar-Rum 30

”Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui ”(Ar-rum 30)

Menyongsong fajar senantiasa ikhlas berserah, menapak kehidupan dalam rangka riyadah memohon ridha Allah. Untuk itu Saudaraku ummatan wahidah, marilah kita mengikuti uswatun hasanah junjungan alam Rasulullah (saw) untuk setiap pagi memperbaharui sahadah sebagai modal untuk menapak kehidupan dalam mencari ridha Allah. Beliau mengajarkan kita berdoa bermunajat menyampaikan tekad berserah dalam sabdanya.

”Ya Allah, Engkau takdirkan bagi hamba pagi tetap dalam fitrah Islam dan menjalaninya dengan kalimah Ikhlas di atas hamparan agama Nabi kekasihMu Muhammad Saw dan milah ayah kami Ibrahim As yang lurus berserah dan tidak dalam musyrik”

Di hadapan kita : zaman dan peradaban telah menista kemanusiaan, dimana syariat agama tidak lagi ditegakkan, nilai-nilai moral dan etika memudar, ketentuan Allah banyak dilanggar, kebenaran semakin ditinggal dan kebatilan terus tersebar. Fitnah merebak di mana-mana, nuranipun terkoyak-koyak dibuatnya. Hawa nafsu diagungkan, jiwa menjadi kering kerontang, sikap pamer dan haus duniawi melanda semua orang dan akhirat dilupakan. Rasulullah Saw menggambarkan kondisi ini jauh sebelumnya dengan sabdanya : ”Masyarakat akan mengalami sebuah zaman yang pada zaman itu orang memegang agama seperti mengangkat batu besar”

Dalam kondisi seperti ini sangat dibutuhkan semangat baru, jiwa baru dan tekad baru yang lebih segar untuk menghadapinya. Allahu Akbar, Dia telah memberikan memberikan ruang untuk mengevaluasi dan menyiapkan diri melalui Ibadah Puasa yang insya Allah berujung fitrah. Modal dasar untuk mengembangkan segala potensi kebaikan yang ada pada diri dan membentengi potensi syaitahaniah yang telah kita akrabi dalam setahun perjalanan dunia. Kembali kepada kondisi fitrah merupakan suntikan oksigen segar dari Allah Swt bagi hambaNya yang bertaqwa yang diperoleh dari pelaksanaan rangkaian ibadah selama bulan Ramadhan dengan iman dan hanya mengharap ridhaNya.

Saudaraku, tantangan itu nyata, dan Alhamdulillah kita masih menyadari bahwa benteng utama untuk membendung pengaruh jahat peradaban seperti yang dikemukakan di atas hanyalah ketakwaan. Takwa ibarat sebuah penyaring yang akan menapis sifat sifat buruk yang menjadi kendaraan dari kezaliman dan maksiat. Takwa merupakan pakaian dari seorang mukmin yang akan menjauhkannya dari perbuatan yang membahayakan diri, keluarga dan agamanya. Sikap takwa ini bagaikan berjalan di jalan berbatu yang ditaburi onak dan duri, hati-hati mencari pijakan sehingga tidak terkena duri, batu tajam atau menginjak batu licin yang menggelincirkan. Dalam kehidupan sehari-hari, wujudnya adalah dengan senantiasa berupaya menjauhkan diri dari segala sesuatu yang tidak bermanfaat, memelihara diri dari makanan dan minuman haram, memilih teman bergaul yang mendatangkan manfaat, senantiasa mendekatkan diri kepada yang ma’ruf dan menghindari kemungkaran. Sebagaimana firman Allah Swt dalam Al-Qur’an :

”Jadilah orang pemaaf, suruhlah orang berbuat ma’ruf dan jauhilah orang yang bodoh” (Al-a’raf 199)

Kondisi fitrah yang dianugrahkan oleh Allah Swt merupakan karunia terbesar dalam kehidupan ini harus dipelihara sebagai modal dasar untuk memupuk potensi kebaikan yang ada pada diri kita. Fitrah Islam yang dijalani dengan ikhlas, merupakan pelaksanaan syahadat yaitu sadar menjadi hamba Allah dan bangga menjadi ummat Nabi Muhammad Saw. Dalam hal ini Saudaraku, perwujudan sikap tersebut hendaknya dibuktikan dengan upaya untuk menggelar tulus menebar manfaat kepada sesama makhluk serta menerima segala tiba sebagai wujud ridha sang khaliq : Allah Swt. Inilah sikap dan perilaku Islam sebagai rahmatan lil alamin. Sikap Tauhid mengikuti sunnah Rasul senantiasa tercermin dalam perilaku sehari hari sebagai pengemban berbagai amanah dan kapasitas kekhalifahan dan pewaris risalah Rasul di muka bumi.

Memelihara kefitrahan harus dimulai dengan mensucikan hati dan keyakinan kita dari hal-hal yang berbau kemusyrikan baik yang nyata maupun tersembunyi, dengan memperbanyak bertasbih dan berzikir kepada Nya, sebagaimana firman Allah Swt dalam surat Al-A’la :

”Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tingi, yang menciptakan, dan menyempurnakan” (Al-A’la 1-2)

Selama bulan Ramadhan kita telah dilatih untuk terus menerus mensucikan fikiran, perasaan dan hati kita bahkan memelihara kesucian diri secara pisik dan pada ujungnya mendapat penghargaan kemenangan yaitu kembali fitrah. Orang yang memperoleh kemenangan dan kembali fitrah tersebut adalah orang-orang senantiasa memelihara diri dengan upaya sungguh-sungguh dalam mensucikan akidah, senantiasa berzikir dan membentengi diri dengan menegakkan shalat.

”Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri , dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.”(Al-A’la 14-15)

Ada dua macam sikap dan perilaku yang harus diwaspadai dalam memelihara kefitrahan, yaitu sikap mendua dalam memandang kehidupan dan perilaku menggantungkan diri pada sesuatu selain Allah. Sikap dan perilaku ini muncul dalam berbagai bentuk dan tidak kita sadari. Dalam Islam, sikap dan perilaku seperti disebut munafik dan syirik. Keduanya menggeret kita keluar dari garis aqidah, dan sekaligus menjadi fatamorgana yang akan menyebabkan kita lari dari Rasulullah Saw. Lemahnya sistem pertahanan iman menyebabkan kita tak sadar, lupa dan tergoda dan untuk mengikuti alur kehidupan yang keluar garis akidah dan mendapat murka Allah Swt.

Untuk itu selama 30 tahun lebih Rasulullah Saw baik di Makkah maupun di Madinah Beliau senantiasa menuntun ummatnya untuk selalu hidup dalam garis kalimah Tauhid. Beliau senantiasa membimbing ummatnya memohon kepada Allah agar terbebas dari 2 penyakit iman tadi. Seperti yang diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah mengajarkan kita berdo'a sebagai berikut :

Artinya :

Ya Allah Engkaulah Tuhanku, Tiada tuhan selain Engkau. Engkau menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan selalu setia kepada-Mu semampuku. Aku berlindung hanya pada-Mu dari kekejian yang aku lakukan. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan juga mengakui dosaku kepada-Mu. Ya Allah, ampunilah aku Tidak ada yang bisa mengampuni dosa selain Engkau.

Kenyataannya, masih ada diantara kita yang mengucapkan Sahadat hanya sebagai lisan tanpa jiwa, shalat, puasa dan zakat sebatas "apabila" dan haji menjadi mode atau status sosial. Dan yang paling menyesatkan adalah ada diantara kita yang secara sadar atau tidak masih memelihara perilaku munafik dan syirik. Mereka sebenarnya tahu dan sadar bahwa jalan kebenaran ada dihadapannya, tetapi justeru memilih jalan lain yang juga diketahuinya salah. Tergoda oleh kenikmatan sesaat dan mimpi-mimpi semu yang memabukkan.

Jika menghadapi masalah, sebagian kita memilih jalan keluar semu yang semakin menyesatkan. Keihlasan sirna, terhapus oleh nafsu dan kecewa. Jalan pintas yang ditawarkan nafsu selalu lebih menggoda dan cenderung menggeret kita kepada sikap merusak akidah. Kita merasa tak berdaya untuk melepaskan diri dari jalan semu itu karena semangat jihad dan semangat hijrah yang sangat tipis.

Akibatnya kita terjebak jalan buntu atau kelok-kelok tanpa ujung. Saudaraku, inilah yang menjadi cita-cita utama iblis, membuat kita menjadi munafik dan musyrik. Maka marilah kita istiqamah memeranginya sebagaimana pada firman Allah ;

Artinya :

Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh, karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala (Al-Fatir 6)

Kesadaran berjihad yang dilandasi keihlasan inilah yang menjadi kekuatan pendorong seorang muslim untuk maju dan melepaskan diri dari kungkungan syaitan yang bersembunyi pada setiap kondisi kehidupan. Kuatnya semangat jihad inilah yang akan mendorong kita untuk berhijrah terus bergerak berubah untuk mencapai kesempurnaan dan membentengi fitrah dengan amal shalih.

Ingatlah saudaraku, iman yang kuat akan selalu memberi jalan keluar. Seperti janji Allah Swt, dalam firmanNya dalam surat Al-Anfal ayat 29 :

"Hai orang mukmin, apabila kamu bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah akan memberikan kepadamu, furqan - petunjuk mana yang benar dan mana yang salah, ditutupNya kesalahan-kesalahanmu, dan diampuniNya dosa-dosamu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar"

Akhirnya marilah kita berdoa kepada Allah Swt agar Puasa kita diterima oleh Allah Swt dan memperoleh ganjaran kembali kepada fitrah seperti bayi yang baru dilahirkan. Amin.

Sabtu, 18 September 2010

SERIAL REMBUK WARGA ( BAG 2 )


Masalah Saluran Masih Jadi Topik Pembicaraan

Menindak lanjuti rembuk warga yang di adakan beberapa bulan yang lalu, kali ini KLM kembali mengadakan rembuk warga yang di bantu oleh SOMASI kembali membahas masalah saluran kali yang belum tuntas pada rembuk warga pertama kali beberapa bulan yang lalu.
Untuk rembuk warga kali ini, KLM mengundang 30 orang perwakilan yang ada di lingkungan Pagutan. Rembuk ini di adakan pada hari sabtu 4 September 2010 yang lalu. yang menjadi nara sumber adalah Rustam Efendi dan Moh. F. Hafiz. Walaupun yang hadir tidak sebanyak yang di undang, tetapi rembuk warga ini berjalan dengan baik.
Seperti yang disampaikan oleh Nara sumber yaitu Pak Rustam Efendi mengemukakan bahwa "Kita Menindaklanjuti pertemuan sebelumnya yang juga membahas tentang saluran yang ada di lima lingkungan terutama saluran yang ada di lingkungan pagutan, rembuk kali ini pun membahas tindak lanjut tentang bagaimana kita kembali memperbaiki saluran yang ada. Seperti kita ketahui sekarang, motor pengangkut sampah sudah di sediakan oleh aparat lingkungan yang berwenang. Dan sekarang yang menjadi masalah adalah walaupun sudah ada motor pengangkut sampah tetapi masih saja ada warga yang membuang sampah di kali sehingga masih saja kita lihat sampah dan masih keluar bauyang tak sedap dari saluran kali yang ada.
Melihat kondisi yang seperti ini, melalui rembug warga kali ini permasalahan saluran bisa kita rembukkan secara lebih luas terutama bagaimana cara memberi tahu warga agar lebih mengerti dan sadar lingkungan dan tidak membuang sampah lagi di saluran. Apalagi sekarang musim hujan sehinnga kebersihan lingkungan perlu kita jaga bersama agar terhindar dari berbagai serangan penyakit.

Pertemuan kali, kita berharap ada solusi yang bisa kita jalankan. Tidak hanya sekedar rembuk tapi bagaimana hasil rembuk kali ini bisa kita jalankan dan bisa di realisasikan kepada seluruh warga agar warga pun mengerti dan dapat ikut andil sepenuhnya dalam menata lingkungan terutama dalam masalah saluran sehingga permasalahan saluran ini tidak perlu lagi di bicarakan dalam rembuk-rembuk berikutnya. Insya Allah

Seperti pada pertemuan pertama terdahulu, pertemuan kali ini pun banyak hal yang bisa kita ungkap dari masalah saluran kali ini yang tidak berbeda jauh dengan pertemuan sebelumnya, yaitu :

- siapa yang berkepentingan dalam masalah saluran ini

Seluruh lapisan masyarakat mempunyai kepentingan yang sama dalam masalah ini, karena masalah saluran ini tidak hanya masalah satu pihak saja tetapi masalah kita bersama guna kepentingan dan kepuasan yang sama pula dalam hal kebersihan lingkungan termasuk dalam hal ini adalah kebersihan saluran kali yang banyak sekali di buangi sampah

- Bagaimana kepedulian warga terhadap lingkungan yang terkait masalah saluran

Seperti yang kita ketahui sekarang, dengan adanya motor pengangkut sampah, kepedulian warga terhadap saluran sudah mulai terlihat. Mengapa demikian???? Dengan adanya motor pengangkut sampah, warga tidak perlu lagi membuang sampah ke kali, walaupun tidak bisa kita pungkiri masih ada kita lihat sebagian kecil warga yang membuang sampah di kali. Tetapi dalam hal ini kepedulian warga sudah terlihat. Sehingga untuk tindakan selanjutnya kita bisa lakukan secara bertahap, yaitu memberikan pengertian sedikit demi sediakit kepada warga yang belum mengerti arti pentingnya kebersihan lingkungan guna untuk menumbuhkan kesadaran yang lebih besar terhadap kebersihan lingkungan terutama dalam masalah saluran kali ini.

· Apa tindakan kita selanjutnya

Tindakan selanjutnya yang bisa kita lakukan adalah mulai diri kita sendiri yang kemudian di contohkan kepada yang lain. Selain itu adanya program bersama yang bisa kita lakukan semisal adanya kerja bakti minimal dua minggu untuk kebersihan lingkungan terutama untuk membersihkan saluran dari berbagai sampah yang di buang warga sehingga ada hal nyata yang bisa kita lakukan bersama.

Tidak Hanya dari nara sumber, Peserta rembuk mengajukan beberapa usulan diantaranya adalah :

· Menumbuhkan kesadaran warga untuk memanfaatkan motor pengangkut sampah yang sudah di sediakan sehingga warga tidak lagi membuang sampah di saluran yang ada.

· Bersama-sama untuk membersihkan sampah yang ada di saluran dengan bergotong royong bersama seluruh warga terutama warga yang ada di lingkungan pagutan.

· Memberikan pengertian yang lebih lagi kepada warga yang sebagian kecil masih saja membuang sampah di saluran yang ada. Dengan pengertian dan tindakan nyata yang di lakukan di harapakan warga semakin sadar arti pentingnya kebersihan lingkungan dan arti pentingnya hidup sehat.

Untuk menjalankan dan merealisasikan semua usulan maupun pendapat dari warga, pihak aparat yang berwenang di lingkungan pagutan tidak mungkin melakukannya sendiri, untuk itulah adanya Kader Lingkungan media di pagutan yang akan membantu menyalurkan semua pendapat yang nantinya akan di bantu sepenuhnya oleh pihak SOMASI

Melalui SOMASI diharapkan, masalah-masalah yang di hadapi di tiap-tiap lingkungan terutama di lingkungan Pagutan dapat disampaikan kepada pihak-pihak atau instansi-instansi terkait dan permasalahan ini bisa di ketahui dan di sampaikan kepada pihak pemerintah agar pihak pemerintah juga bisa mengatasi masalah lingkungan yang ada sehingga ada tindak lanjut dari hasil rembug warga yang di adakan sekarang ini. Sehingga masalah ini tidak hanya di hadapi dan di pecahkan oleh warga sendiri, tetapi bisa di selesaikan dengan cara yang jauh lebih baik dengan adanya campur tangan pihak atau instansi terkait bahkan pemerintah sehingga dalam pelaksanaan pemecahan masalah dapat berjalan dengan baik dan lancar jauh dari kendala yang tidak di harapakan.


Di tambahkan lagi oleh Moh. Hafiz yang mengatakan bahwa "Ada dua gerbong yang sama ( SOMASI dan BKM) menuju stasiun yang sama, bagaimana warga bisa menemukan perubahan dan bagaimana bisa membagi atau memproritaskan satu hal yang sama dengan program yang lain. Dan yang paling penting bagaimana kita bisa bersinergi agar tidak berseberangan yang satu dengan yang lain. Dan satu hal yang perlu di garis bawahi oleh kader lingkungan media terutama bagaimana membangun hubungan dengan media masa."

Akhirnya rembuk pun di tutup karena hari semakin sore, beberapa kesimpulan pun dapat di ambil dari rembuk kali ini yaitu :

· Menumbuhkan kesadaran warga untuk terus menggunakan motor pengangkut sampah untuk membuah seluruh sampah yang dihasilkan oleh warga yang ada di lingkungan pagutan.

· Bersama-sama dan bergotong royong semua warga untuk membersihkan sampah yang ada di seluruh saluran yang ada di lingkungan pagutan

· Kepedulian dari instansi atau pihak terkait terhadap permasalahan yang di hadapi warga lingkungan pagiutan sekarang ini, tidak hanya masalah saluran, tetapi masalah lain yang menyangkut aspek sosial, ekonomi maupun budaya sehingga permasalahan yang ada bisa di sampaikan kepada pemerintah

· Bersama-sama untuk semakin sadar dan peduli sepenuhnya terhadap masalah yang terjadi di lingkungan Pagutan sehingga kita semua mempunyai kepedulian yang besar terhadap lingkungan sendiri agar lingkungan pagutan menjadi lingkungan yang sadar arti pentingnya gotong royong, sadar akan kebersihan dan sadar artinya hidup sehat, karena apa yang kita lakukan bersama adalah dari kita, oleh kita dan untuk kita semua.

· Bagaimana kader lingkungan media membangun hubungan yang baik dengan media masa sehingga masalah yang terjadi di tiap-tiap lingkungan bisa di sampaikan kepada pihak atau instansi-instansi yang terkait untuk di sampaikan kepada pemerintah guna untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di tiap-tiap lingkungan terutama dalam hal ini adalah masalah yang di hadapi di lingkungan Pagutan.


Rembuk kali ini di harapkan hasil yang di peroleh dapat di jalankan seperti yang di harapkan

seluruh masyarakat terutama yang ada di lingkungan Pagutansehingga masalah saluran tidak

menjadi masalah lagi di kedepannya. Youzon




Kamis, 16 September 2010

Ada Galok di Korea


Galok singkatan dari Gabungan Orang Lombok. Ini adalah komunitas yang beranggotakan TKI yang bekerja di Korea Selatan. Lebih spesifik mereka berasal dari Lombok meski ada juga komunitas TKI di Korea Selatan asal Bima dan Sumbawa atau etnis lain yang melebur kedalam Galok. Siapa menyangka pendirinya adalah TKI asal Pagutan Tempit.
Selain karena TKI asal Lombok adalah yang terbanyak jumlahnya di Korea Selatan, beberapa komunitas kecil lainnya yang berasal dari etnis berbeda lebih memilih bergabung dengan Galok karena sudah diakui oleh pemerintah setempat.
“Anggota Galok jumlahnya ribuan. Yang terbesar ya komunitas orang Lombok yang bekerja di kawasan industri di Ansan,” terang Lalu Thoriq, mantan TKI asal Presak Timur, Pagutan yang baru saja tiba dari Korea Selatan.
Saat ini buruh migrant asal Indonesia menempati jumlah tertinggi penempatan Tenaga Kerja Asing (TKA) ke Korea Selatan. Pekerja Indonesia menempati jumlah terbesar dari 15 negara lain yang mengirim tenaga kerja ke Korea Selatan. Jung Ill Sung, Dirjen Bidang Tenaga Kerja Asing Human Resources Development Services (HRDS) Korea mengungkapkan, hingga periode Januari – Agustus 2009 sudah hampir 2.494 orang TKI yang dikirim bekerja ke Korea melalui mekansime penempatan Government to Government (G to G). Jumlah ini melampaui penempatan TKA yang dilakukan pesaing Indonesia yakni Vietnam sejumlah 2.100 orang. Indonesia dipercaya untuk menempatkan tambahan lebih dari negara lain untuk tenaga kerja di bidang pengolahan perikanan darat dan laut hingga 2011 mendatang. (lombokpost.co.id)
Tak salah jika Thoriq menyebut anggota Galok yang sudah berjumlah ribuan orang kini makin bertambah. Sepengetahuan Thoriq, sejak ia bergabung dengan Galok di awal tahun pertama ia bekerja di Korea pada tahun 2005 lalu, anggota Galok adalah TKI Lombok yang bekerja disekitar kawasan industri di kota Ansan. Namun dengan dibukanya peluang di bidang baru tersebut, TKI Lombok yang bekerja di pengolahan perikanan juga menjadi anggota Galok.
Menurut data BNP2TKI, realisasi pengiriman TKI melalui program G to G tahun 2008 sudah mencapai 11.885 orang. Angka ini melampaui target yang diminta pemerintah Korea sendiri sejumlah 9.500 orang dan khusus untuk sector perikanan sudah diberangkatkan 919 orang pada 2009 dan pada tahun ini hingga periode Juli kemarin berjumlah 7000 orang. Banyaknya jumlah TKI Indonesia yang ditempatkan di Korea Selatan tidak lepas dari kepercayaan pemerintah Korea Selatan sendiri. Dikatakan Dirjen HRDS Korea, Jung Ill Sung karena TKI asal Indonesia dinilai berkualitas, cepat belajar, disiplin dan penuh dedikasi. Tak heran pula jika Galok, komunitas TKI Lombok terbesar di Korea mendapatkan perhatian yang cukup dari pemerintah setempat.
Dituturkan Thoriq, Walikota Ansan selalu menyempatkan diri untuk menghadiri acara acara yang diadakan Galok. Menurut Thoriq perhatian ini menjadikan Galok dan pemerintah setempat mempunyai kedekatan yang baik.
“ Setidaknya, dua kali dalam setahun saat ulangtahun Galok atau saat anggota Galok merayakan Lebaran, Walikota atau perwakilan dari pemerintah setempat menyempatkan hadir. Pengurus Galok cukup mengirimkan undangan ke kantor pemerintah, pejabatnya pasti datang memenuhi undangan Galok. Selama lima tahun disana, Walikotanya atau wakil selalu hadir ,” jelas Thoriq. Ditambahkan Thoriq, sebagai komunitas pekerja terbesar pemerintah setempat merasa perlu menjalin komunikasi yang baik. Karena bagaimanapun, hal ini dapat saling menumbuhkan saling menghargai. Maksud Thoriq, sebagai pekerja migrant yang jumlahnya ribuan orang tersebut selalu ada saja insiden atau kejadian yang melibatkan anggota Galok. Dengan begitu, baik anggota Galok maupun pemerintah setempat sama sama menyelesaikan jika terjadi persoalan. Itu pula yang sering disampaikan oleh Walikota Ansan kepada anggota Galok di setiap pertemuan.
Diceritakan Thoriq, Galok mulai berdiri sejak 1998 silam. Diprakarsai oleh TKI asal Pagutan Tempit bernama Ahmad Ruba`i, Galok dimaksudkan untuk menampung para TKI illegal yang jumlahnya juga tak kurang besarnya di Korea Selatan. Bersama enam rekan lainnya, cikal bakal Galok digadang menjadi komunitas yang dapat membantu rekan seperantauan. Selain mereka yang datang tanpa dokumen resmi untuk bekerja di Korea Selatan, banyak pula TKI yang sudah habis masa kontraknya memilih tetap bekerja disana. Karena berstatus illegal, para TKI lainnya sedapat mungkin mencarikan pekerjaan yang legal sekalian menampung mereka selagi belum mendapatkan pekerjaan. Itu pula sebabnya banyak dari mereka yang pulang ke kampong halaman setelah menetap puluhan tahun bahkan sampai berkeluarga dengan warganegara Korea Selatan.
Galok pun mendapatkan sambutan yang baik dikalangan pekerja asal Lombok. Banyak dari anggotanya yang akhirnya mendapatkan `keistimewaan`. Seperti diceritakan Amir (bukan nama sebenarnya) yang sekarang juga tengah mudik Lebaran ke kampungnya Presak Timur. Ia yang sudah hampir enam tahun lamanya bekerja di Korea Selatan kerap mengisahkan keuntungan menjadi anggota Galok. Beberapa kali terlibat masalah dengan pekerja local ataupun warga local disana, anggota Galok yang dikenal berjumlah ribuan itu akhirnya menjadi disegani karena persatuan yang kuat diantara anggota Galok.
Namun yang lebih penting dari semua itu tutur Amir adalah rasa persaudaraan yang kental dikalangan anggota Galok yang membuatnya betah bekerja di Korea Selatan. Bagi Thoriq, meski sekarang ia belum merencanakan untuk kembali bekerja di Korea Selatan, menjadi bagian dari komunitas besar bernama Galok memiliki kebanggan tersendiri. Betapa tidak. Di kampung kelahirannya atau bahkan ditanah airnya Indonesia sendiri ia belum pernah bergabung dan merasa menjadi bagian dari sebuah komunitas sebesar Galok. Beberapa kegiatan Galok dapat dikunjungi di tubeonline.info.Zammi Suryadi

Kalau TKI Mudik Lebaran…..


Banyak cerita tentang tenaga kerja diluar negeri yang seringkali membuat miris. Tidak hanya cerita sedih tentang nasib mereka yang lebih banyak diperlakukan tidak layak tapi juga soal gaya hidup para TKI yang terkadang menjadi ukuran kesuksesan mereka di kampung. Maksudnya, banyak juga TKI yang tergolong sukses mendapatkan pekerjaan di negara tujuan dan digaji besar namun karena kurang pandai menjaga diri akhirnya harus pulang `seadanya`. Sialnya, masyarakat cenderung mencap TKI yang baru pulang bekerja sebagai `orang kaya`. Anggapan tersebut mungkin tak salah benar karena para TKI tersebut bekerja sesuai kontrak. Ada yang dua sampai tiga tahun dan bergaji besar pula. Dengan begitu, masyarakat berharap kalaupun tak dapat menyumbang lapangan pekerjaan baru bagi yang lain sepulang ke kampung, setidaknya TKI bersangkutan siap dengan modal yang cukup untuk membuka usaha bagi dirinya sendiri atau sekali lagi mendaftar sebagai TKI.
Amir (40 tahun, bukan nama sebenarnya) warga Presak Timur ini punya kesempatan pulang pada Lebaran tahun ini. Sejak enam tahun lalu, ia bekerja di salah satu kawasan industri di Korea Selatan. Sebagai TKI, kepulangannya kali ini adalah yang kedua setelah tiga tahun lalu ia memutuskan kembali ke Korsel dan kembali memperpanjang kontrak kerja.
Berdasarkan data Posko Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) Bandara Selaparang Mataram, jumlah kepulangan TKI menjelang puasa dan lebaran setiap harinya mencapai 200 orang atau selama bulan Ramadhan ini TKI pulang kampung melalui Bandara Selaparang Mataram, mencapai 2.500 orang, sementara mereka yang pulang melalui jalur penerbangan domestik dan darat, tidak terdata, diperkirakan lebih dari 2000 orang .Menurut data BP3TKI jumlah TKI asal Lombok di Luar Negeri tahun ini mencapai 39.661 orang , menurun dibandingkan tahun lalu yang mencapai 53.731 orang . Sebagian dari mereka pulang kampung sejak Januari sampai dengan September 2010 ini . (infosketsa.com ).
Lombok Timur (Lotim) merupakan basis pengirim terbanyak bagi NTB. Tidak kurang dari 12.012 orang TKI telah dikirim selama kurun waktu tahun 2010. Menurut catatan BNP2TKI, Desa Bagik Puyung Selatan adalah penyumbang terbanyak TKI yang dikirim ke berbagai negara tujuan. Jumlahnya pada tahun ini saja mencapai 700 orang dengan nilai devisa hampir Rp 160 miliar lebih. Untuk negara tujuan, Malaysia masih menempati posisi teratas. Di tengah isu ketegangan hubungan Malaysia – RI, nyatanya baik pemerintah maupun masyarakat sama sama antusias dengan ekspor tenaga kerja ini. Dikatakan Kepala BNP2TKI, Jumhur Hidayat persoalan TKI Malaysia lebih dikarenakan tidak adanya legalitas atau dokumen resmi yang dimiliki para TKI illegal yang notabene tak tercatat di lembaga yang menanganani TKI ini. Padahal selain Malaysia, pemerintah NTB juga telah mengirim TKI NTB ke negara tujuan seperti Amerika Serikat dan Kanada selain Arab Saudi dan Negara Asia lainnya seperti Jepang dan Singapura. Untuk Amerika dan Kanada yang disebut sebagai era baru TKI, pilihan bidang pekerjaan pun kian beragam dengan gaji berkisar antara Rp 15 sampai Rp 35 juta perbulan. (lombokpost.co.id)
Nah seperti juga kebanyakan warga Presak Timur atau Pagutan, Negara tujuan para TKI didominasi Jepang dan Korea Selatan. Seperti pengakuan Jamhur (35 tahun), ia memilih Korea Selatan sebagai tujuan karena relative lebih `tenang` dalam hal penempatan tenaga kerja. Hal inipun diamini Thoriq (34 tahun) warga Presak Timur lainnya yang sama sama bekerja di Korea Selatan. Tentunya bagi mereka yang bekerja disana sebagai TKI resmi. Selain pendapatan yang lebih besar, situasi kerja dan budaya masyarakat di Korea Selatan lebih mengena di hati mereka.
Dikatakan Thoriq, sebagai negara maju, Korea Selatan yang sejajar dengan Jepang dalam hal industri relative lebih tertib dan professional dalam menangani persoalan tenaga kerja. Meski diakuinya pula, banyak juga TKI Indonesia khsusunya Lombok yang berstatus illegal setelah masa kontrak mereka berakhir. Walaupun menjadi masalah namun jarang terdengar perlakuan buruk menimpa TKI yang bekerja di Jepang ataupun Korea Selatan. “Pemerintahnya pun sangat perhatian dan memberikan dukungan yang cukup bagi kami para pekerja migrant.” tegas Thoriq.
Amir, TKI yang setelah libur Lebaran usai memutuskan untuk kembali lagi ke Korea Selatan ini mungkin salah seorang warga yang punya visi berbeda tentang bekerja diluar negeri. Tak sekadar mencari uang, Amir mengaku jatuh cinta dengan kehidupannya di Korea Selatan. Meski dengan begitu, ia harus rela berpisah dengan istri dan anak anaknya karena telah memiliki keluarga lain disana. Bagi Jamhur, yang sempat bekerja selama sepuluh tahun di negeri Ginseng itu merasa cukup dengan yang ia dapatkan sekarang. Ia yang kini tinggal dengan istri di rumah baru dengan membuka usaha kos kosan ingin mengembangkan usahanya. Ada sepuluh kamar kos siap huni dan sedikit tabungan di bank membuatnya enggan kembali ke Korea Selatan. Berbeda dengan Thoriq yang tiba di Lombok menjelang Lebaran kemarin masih menikmati kedatangannya di Lombok. Ia masih sibuk bersilaturrahmi dan tengah mempersiapkan beberapa usaha yang akan dimulainya nanti. Zammi Suryadi

Sabtu, 11 September 2010

HAKIKAT AIDIL FITRI

Setiap tanggal 1 syawal seluruh umat Islam diseluruh dunia selalu merayakan Hari Idul Fithri dengan penuh kegembiraan dan rasa syukur. Hari Raya Idul Fithri merupakan puncak dari seluruh rangkaian proses ibadah selama bulan Ramadhon, dimana dalam bulan tersebut kita melakukan ibadah shaum dengan penuh keimanan kepada Allah SWT. Penetapan Hari Raya Idul Fithri oleh Rasulullah SAW dimaksudkan untuk menggantikan Hari Raya yang biasa dilaksanankan orang¬orang Madinah pada waktu itu. Hal ini sesuai dengan Hadits Rasulullah SAW yaitu :
"Jabir ra. Berkata : Rasulullah SAW datang ke Madinah, sedangkan bagi penduduk Madinah ada dua hari yang mereka ( bermain-main padanya dan merayakannya dengan berbagai permainan). Maka Rasulullah SAW bertanya : " Apakah hari yang dua ini ? " Penduduk Madinah menjawab : " Adalah kami dimasa jahiliyah bergembira ria padanya ". Kemudian Rasulullah bersabda : " Allah telah menukar dua hari itu dengan yang lebih baik yaitu Idul Adha dan Idul Fithri ". (HR Abu Dawud)

Di negara Indonesia, Hari Raya Idul Fithri juga merupakan puncak pengalaman hidup sosial dan spiritual keagamaan masyarakat Indonesia. Dapat dikatakan bahwa seluruh kegiatan masyarakat selama satu tahun diarahkan untuk dapat merayakan hari besar itu dengan sebaik-baiknya. Mereka bekerja dan banyak yang menabung untuk kelak mereka nikmati pada saat tibanya Idul Fithri.
Hari raya yang juga disebut lebaran itu sebanding dengan perayaan Thanks Giving Day di Amerika Serikat, saat rakyat negeri itu bersuka-ria dengan bersyukur kepada Tuhan bersama seluruh keluarga. Gerak mudik rakyat Indonesia juga mirip sekali dengan yang terjadi pada orang-orang Amerika menjelang Thanks Giving Day itu. Semuanya merasakan dorongan amat kuat untuk bertemu ayah-ibu dan sanak saudara, karena justru dalam suasana keakraban kekeluargaan itu hikmah Idul Fithri atau Thanks Giving Day dapat dirasakan sepenuh-penuhnya.
Sebagai hari raya keagamaan, Idul Fithri pertama-tama mengandung makna keruhanian. Tapi karena dimensi sosialnya sedemikian besarnya, khususnya dimensi kekeluargaannya, maka Idul Fithri juga memiliki makna sosial yang amat besar. Dan juga dilihat dari segi bagaimana orang bekerja dan menabung untuk berlebaran, Idul Fithri juga mempunyai makna ekonomis yang besar sekali bagi masyarakat Indonesia. Cukup sebagai indikasi tentang hal itu ialah bagaimana daerah-¬daerah tertentu memperoleh limpahan ekonomi dan keuangan dari para pemudik, sehingga pemerintah daerah bersangkutan merasa perlu menyambut dan mengelu-elukan kedatangan warganya yang bekerja di kota-kota besar itu.

PENGERTIAN IDUL FITHRI
Makna keruhanian Idul Fithri dapat dipahami dengan baik jika kita dapat melihatnya dari sudut pandang keagamaan yang melatarbelakanginya. Seperti halnya dengan semua pranata keagamaan, Idul Fithri berkaitan langsung dengan ajaran dasar Islam. Karena itu makna Idul Fithri merupakan rangkuman nilai-nilai Islam dalam sebuah kapsul kecil, dengan muatan simbolik yang sangat sentral.
Mayoritas umat Islam mengartikan Idul Fithri dengan arti "kembali menjadi suci ", pendapat ini didasari oleh sebuah hadits Rasullullah SAW yaitu :
“Barang siapa yang melaksanakan ibadah shaum selama satu bulan dengan penuh keimanan kepada Allah SWT maka apabila ia memasuki Idul Fithri ia akan kembali menjadi Fithrah seperti bayi (Tiflul) dalam rahim ibunya " (HR Bukhari )
Kalau ditilik kembali, pendapat yang mengartikan idul Fithri dengan "kembali menjadi suci" tidak sepenuhnya benar, karena kata "Fithri" apabila diartikan dengan "Suci" tidaklah tepat. Sebab kata "Suci" dalam bahasa Arabnya adalah "Al Qudus" atau "Subhana". Oleh karena itu, menurut penulis istilah Idul Fithri dapat ditelusuri minimal dalam tiga pengertian yaitu sebagai berikut:
Untuk memperoleh pengertian itu kita bisa memulainya dengan melihat makna asal ungkapan Arab id al-fithr. Kata id berasal dari akar kata yang sama dengan kata `awdah atau `awdat-un, `adab atau adat-un dan isti'adat-un. Semua kata-kata itu mengandung makna asal "kembali" atau "terulang" (perkataan Indonesia "adat-istiadat" adalah pinjaman dari bahasa Arab `adat-un wa isti 'adat-un yang berarti sesuatu yang selalu akan terulang dan diharapkan akan terus terulang, yakni, sebagai "adat kebiasaan"). Dan hari raya diistilahkan sebagai id karena ia datang kembali berulang-ulang secara periodik dalam daur waktu satu tahun.
Makna asal kata-kata "fithri" kiranya sudah jelas, karena satu akar dengan kata "fitrah" (fithrah), yang artinya "Pencipta" atau "Ciptaan". Secara kebahasaan, fithrah mempunyai pengertian yang sama dengan khilqah, yaitu "ciptaan" atau "penciptaan". Tuhan Yang Maha Pencipta disebut dengan A-Khaliq, atau Al-Fathir. Sebagai contoh, misalnya kita lihat dalam Al Qur'an :
" Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi". (QS Al Fathir 35 : 1)
Berdasarkan uraian diatas maka penulis menyimpulkan bahwa kata "Idul Fithri" mempunyai minimal tiga pengertian yaitu :
1. Kembali ke Awal Penciptaan.
2. Kembali ke Penciptaan Yang Awal.
3. Kembali ke Sang Maha Pencipta.

IDUL FITHRI SEBAGAI PROSES KE AWAL PENCIPTAAN
Menurut para ahli tasawuf, hakikat manusia dibagi menjadi dua bangunan utama yaitu bangunan jasmani dan bangunan rohani. Bangunan jasmani manusia diciptakan oleh Allah melalui enam proses kejadian yaitu :
1. Saripati tanah.
2. Saripati mani.
3. Segumpal darah.
4. Segumpal daging.
5. Pertumbuhan tulang belulalang.
6. Pembungkusan tulang belulang dengan daging.
7. Peniupan Roh-Ku ke dalam janin.
Proses tersebut sesuai dengan firman Allah dalam Al Qur'an yaitu :
"Sesungguhnya telah Kami ciptakan manusia dari saripati tanah. Kami jadikan saripati tanah itu menjadi air mani yang ditempatkan dengan kokoh ditempat yang teguh. Kemudia air mani itu Kami jadikan segumpal darah., dari segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, Kami jadikan pula tulang belulang. Kemudian tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging kembali ". (QS Al Mu'minun 23 : 12 – 14 )
"Kemudian Ia menyempurnakan penciptaan-Nya dan Ia tiupkan padanya sebagian dari Roh-Nya dan Ia jadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan rasa, tetapi sedikit sekali kamu bersyukur". (QS As Sajadah 32 : 9)
Berdasarkan firman Allah tersebut dapat diambil suatu kesimpulan bahwa setiap manusia lahir atau diciptakan pasti akan melalui proses kejadian bayi dalam kandungan yang telah mendapat tiupan Roh dari Allah (Roh-Ku).
Berdasarkan penyelidikan para ahli embriologi, dapat diketahui fase-fase perkembangan seorang bayi dalam kandungan dan juga keadaan dan ciri-ciri dari bayi tersebut yaitu :
Seorang bayi dalam kandungan selalu dibungkus oleh lapisan Amnion yang berisi air ketuban (amnion water atau kakang kawah). Karena seorang bayi berada didalam air ketuban, maka sembilan lubang yang ada pada jasmaninya secara otomatis tertutup atau belum berfungsi secara sempurna. Kesembilan lubang itu adalah : dua lubang telinga, dua lubang mata, dua lubang hidung, satu lubang mulut, satu lubang kemaluan dan satu lubang anus. Tetapi ada satu lubang yang kesepuluh yang justru terbuka yaitu lubang pusar yang dihubungkan oleh tali plasenta ke rahim ibu. Tali plasenta ini berfungsi sebagai alat untuk menyalurkan zat-zat makanan dan oksigen dari rahim ibu kepada bayi tersebut. Dalam falsafah orang Jawa tali plasenta tersebut dinamakan Adik Ari-ari.
Dengan tertutupnya sembilan lubang yang terdapat pada jasmani seorang bayi dalam kandungan rahim ibu, maka secara otomatis seluruh indera bayi belum berfungsi secara sempurna, dengan kata lain, bayi tersebut pada saat itu belum bisa melihat, mendengar, bernafas, berkata-kata secara sempurna, dan juga belum bisa buang air besar maupun buang air kecil. Tetapi Rohani bayi tersebut pada saat itu sudah berfungsi sifat ma'aninya. Apa yang dirasakan oleh bayi pada saat berada dalam rahim ibu, tidak seorangpun mengetahuinya, kecuali oleh bayi itu sendiri. Sayangnya setiap bayi yang telah tumbuh dewasa tidak dapat mengingat apa yang telah ia rasakan pada waktu ia berada dalam kandungan rahim ibunya.

IDUL FITHRI SEBAGAI PROSES KEMBALI KE PENCIPTAAN YANG AWAL

Dalam pengertian ini, semua segi kehidupan seperti makan, minum, tidur, dan apa saja yang wajar, tanpa berlebihan, pada manusia dan kemanusiaan adalah fitrah. Semuanya itu bernilai kebaikan dan kesucian, karena semuanya berasal dari design penciptaan oleh Tuhan. Karena itu berbuka puasa atau "kembali makan dan minum" disebut ifthar, yang secara harfiah dapat dimaknakan "memenuhi fitrah" yang suci dan baik. Dengan perkataan lain, makan dan minum adalah baik dan wajar pada manusia, merupakan bagian dari fithrahnya yang suci. Dari sudut pandang ini kita mengerti mengapa Islam tidak membenarkan usaha menempuh hidup suci dengan meninggalkan hal-hal yang wajar pada manusia seperti makan, minum, tidur, berumah tangga, dan seterusnya. Berkenaan dengan ini Nabi Saw pernah memberi peringatan keras kepada salah seorang sahabat beliau, bernama `Utsman ibn Mazh'um', yang ingin menempuh hidup suci dengan tindakan semacam pertapaan. Nabi juga dengan keras menolak pikiran sementara sahabat beliau yang ingin menempuh hidup tanpa kawin. Semua tindakan meninggalkan kewajaran hidup manusia adalah tindakan melawan fithrah, jadi juga tidak sejalan dengan sunnah.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dalam hari raya Idul Fithri terkandung makna kembali kepada hakikat yang wajar dari manusia dan kemanusiaan. Kewajaran itu adalah pemenuhan keperluan untuk makan dan minum sehingga makna sederhana Idul Fithri dapat diartikan "Hari Raya Makan dan Minum" setelah berpuasa sebulan.

IDUL FITHRI SEBAGAI PROSES KEMBALI KE SANG MAHA PENCIPTA
Jika kita telusuri ke belakang, pangkal mula pengertian Idul Fithri ialah ajaran dasar agama bahwa manusia diciptakan Allah dalam fitrah kesucian dengan adanya ikatan perjanjian antara Allah dan manusia sebelum manusia itu lahir ke bumi. Perjanjian primordial itu berbentuk kesediaan manusia dalam alam ruhani untuk mengakui dan menerima Allah, (Tuhan Yang Maha Esa), sebagai "Pangeran" atau "Tuan" baginya yang harus dihormati dengan penuh ketaatan dan sikap berserah diri yang sempurna (Islam). Hal ini digambarkan dalam al-Qur'an, demikian :
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu mengambil dari anak-cucu Adam, yaitu dari pungung-punggung mereka, keturunan mereka dan dia mempersaksikan atas diri mereka sendiri, "Bukankah Aku ini
Tuhan kamu? ‘ Mereka semua menjawab :” Benar, kami bersaksi”. Demikianlah, supaya kamu tidak berkata kelak pada hari kiamat : "sesungguhnya kami lalai tentang hal ini” (QS Al A 'raf 7 : 127)
Karena setiap jiwa manusia menerima perjanjian persaksian itu, maka setiap orang dilahirkan dengan pembawaan alami untuk "menemukan" kembali Tuhan dengan hasrat berbakti dan berserah diri kepada-Nya ("ber-islam"). Melalui wahyu kepada Rasulnya, Allah mengingatkan akan adanya perjanjian itu, akan kelak di hari kiamat, ketika setiap jiwa menyaksikan akibat amal perbuatannya sendiri yang tidak menyenangkan, dikarenakan tidak mengenal Tuhannya, janganlah mengajukan gugatan kepada Tuhan dengan alasan tidak menyadari akan adanya perjanjian itu. Sebab, terkias dengan dunia bawah sadar dalam susunan kejiwaan kita, perjanjian primordial tersebut tidak dapat kita ketahui dan rasakan dalam alam kesadaran, tetapi tertanam dalam bagian diri kita yang paling dalam, yaitu ruhani kita. Maka kita semua sangat rawan untuk lupa dan lalai kepada kenyataan ruhani.
"Sesungguhnya merugilah orang-orang yang mendustakan akan menemui Allah sehingga apabila datang Hari Berbangkit dengan tiba-tiba mereka berkata : "Aduhai penyesalan kami atas kelengahan kami (karena tidak mau menemui Allah ketika masih hidup) di dunia" Sungguh mereka memikul dosa, amat berat apa yang mereka pikul itu ". (QS Al An 'am 6 : 31)
Biarpun jauh sekali berada dalam bagian-bagian dasar kedirian kita, yang berhubungan dengan alam kejiwaan bawah sadar, namun karena adanya perjanjian primordial itu maka kesadaran kita tetap mempengaruhi seluruh hidup kita. Adanya perjanjian primordial itu, yang sama dengan alam bawah sadar, merupakan asal muasal pengalaman tentang kebahagiaan dan kesengsaraan. Kita dapat periksa secara analitis kedirian kita yang terdiri dari paling tidak tiga jenjang kewujudan : pertama, wujud kebendaan atau jasmani (jimani, fisiologis); kedua, wujud kejiwaan atau nafsani (nafsani, psikologis); dan ketiga, wujud kesukmaan atau ruhani (ruhani, spiritual). Pengalaman bahagia atau sengsara yang berpangkal dari keberhasilan atau kegagalan memenuhi perjanjian dengan Tuhan adalah merupakan pengalaman ruhani.
Keutuhan atau keterpecahan psikologis merupakan pangkal pengalaman senang atau susah yang lebih tinggi dan mengatasi perasaan nyaman dan tidak nyaman oleh keadaan badan yang sehat atau sakit. Dan pengalaman bahagia atau sengsara dalam dimensi ruhani mengatasi dan lebih tinggi dari pada pengalaman manapun, psikologis, apalagi fisiologis, hidup manusia. Jadi juga lebih hakiki, lebih abadi, dan lebih wujud dari pada lain-lainnya itu.
Semua pengalaman fisiologis nyaman atau tidak nyaman, pengalaman psikologis senang atau tidak senang, dan pengalaman spiritual bahagia atau tidak bahagia selalu terkait dengan terpenuhi atau tidak terpenuhi hasrat untuk kembali kepada asal. Sejak dari bayi yang merindukan ibunya dan merasa tenteram setelah berkumpul dengan ibunya itu, sampai kepada kerinduan setiap orang untuk berkumpul dengan keluarganya dan kembali ke kampung halaman tempat ia dilahirkan atau dibesarkan (yang merupakan dasar kejiwaan dorongan "mudik", baik saat lebaran di Indonesia maupun saat Thanks Giving Day di Amerika), hasrat untuk kembali ke asal itu langsung berkaitan dengan pengalaman-pengalaman mendalam pada masing-masing diri manusia.
Hasrat untuk kembali yang paling hakiki ialah hasrat untuk kembali menemui Tuhan, asal segala asal hidup manusia. Terkias dengan hasrat seorang anak untuk kembali kepada orang tuanya yang diwujudkan dalam keinginan naluriah untuk berbakti kepada keduannya, hasrat untuk kembali kepada Tuhan juga disertai dengan keinginan naluriah untuk berbakti atau menghambakan diri ('abda, ber-ibadah) dan berserah diri (aslama, ber-Islam) kepada-Nya. Tidak ada bakat atau pembawaan manusia yang lebih asli dan alami dari pada hasrat untuk menyembah dan berbakti. Karena itu semua, maka ada ungkapan suci, "Kita semua berasal dari Allah dan kita semua kembali kepada-Nya" (QS 2:156). Karena itu wajar sekali bahwa seruan dalam Kitab Suci agar semua manusia kembali (ber-inabah) kepada Tuhan sekaligus dibarengi dengan seruan untuk berserah diri (ber-islam) kepada-Nya.

Senin, 06 September 2010

KEUTAMAAN MALAM SERIBU BULAN

Malam Lailatul Qadar adl malam yg dimuliakan Allah. Allah menamai dgn Lailatul Qadar menurut sebagian pendapat krn pada malam itu Allah mentakdirkan ajal rizki dan apa yg terjadi selama satu tahun dari firmankan:I. Hal ini sebagaimana Allah Iaturan-aturan Allah
Pada malam itu dijelaskan segala urusan yg penuh hikmah.

Di dlm ayat tersebut Allah menamai Lailatul Qadar krn sebab tersebut. Menurut pendapat lain disebut malam Lailatul Qadar krn malam tersebut memiliki kedudukan yg tinggi di sisi Allah. Allah menyebut sebagai malam yg berkah sebagaimana firman-Nya:
Sesungguh kami menurunkan pada suatu malam yg diberkahi dan sesunggunh kami-lah yg memberi peringatan.
Allah juga memuliakan malam ini dlm firman-Nya:
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lbh baik dari seribu bulan.
Maksud amalan di malam yg barakah ini menyamai pahala amal seribu bulan yg tdk ada Lailatul Qadar padanya. Seribu bulan sama dgn 83 tahun lebih. Ini berusaha
rmenunjukkan keutamaan malam yg besar ini. Oleh karena Nabi mencari malam Lailatul Qadar. Beliau bersabda:
“Barang siapa shalat di malam Lailatul Qadar krn keimanan dan mengharapkan pahala mk dia akan diampuni dosa yg telah lampau ataupun yg akan datang.”
Allah juga mengabarkan bahwa pada malam itu malaikat Jibril dan ruh turun. Ini menunjukkan betapa besar dan penting malam ini krn turun malaikat tdk terjadi kecuali utk perkara yg besar. Kemudian Allah mensifati malam itu dgn firman-Nya:

Malam itu kesejahteraan sampai terbit fajar.
mensifatiIAllah malam tersebut dgn malam keselamatan. Ini menunjukkan kemuliaan kebaikan dan keberkahannya. Orang yg terhalangi dari kebaikan malam itu berarti terhalangi dari kebaikan yg sangat banyak. Inilah keutamaan-keutamaan yg besar pada malam barakah ini.
Akan tetapi menyembunyikan di bulan Ramadhan agar seorang muslim
IAllah bersungguh-sungguh mencarinya. Sehingga amal semakin banyak dan dgn itu ia menggabungkan antara banyak amal di seluruh malam-malam Ramadhan dan bertepatan dgn malam Lailatul Qadar dgn segala keutamaan kemuliaan dan pahalanya. Sehingga dgn itu ia mengumpulkan antara dua kebaikan. Ini merupakan karunia Allah atas hamba-hamba-Nya.
Ringkas bahwa Lailatul Qadar adl malam yg besar dan berkah. Juga merupakan ni’mat dari Allah yg mendatangi seorang muslim di bulan Ramadhan. mk jika dia diberi taufik utk memanfaatkan dlm kebaikan ia akan mendapatkan pahala yg besar dan kebaikan yg banyak yg sangat dia butuhkan.

Kapan Malam Lailatul Qadar Itu?
rTerdapat riwayat dari Nabi bahwa malam Lailatul Qadar terjadi pada malam 21 malam 23 malam 25 malam 27 atau malam 29 dan akhir malam bulan Ramadhan.
Al-Imam Asy-Syafi’i berkata: “Ini menurut saya wallahu a’lam krn Nabi menjawab sesuai dgn pertanyaannya. Dan pendapat yg paling kuat bahwa
r itu terjadi pada malam-malam yg ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan bahwa Nabixdari ‘Aisyah rRamadhan berdasarkan sabda Nabi beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau r mengatakan:
“Carilah Lailatul Qadar pada malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.”

Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar
bersabda:
rDari Ubai ia berkata Rasulullah
“Pagi hari dari malam Lailatul Qadar matahari terbit tanpa sinar seperti bejana dari tembaga sampai tinggi.”
:
rDari Ibnu ‘Abbas ia berkata bersabda Rasulullah
“Lailatul Qadar adl malam yg tenang cerah tdk panas dan tdk dingin matahari terbit di pagi hari lemah dan berwarna merah.”

Komunitas Blog Kampung Media

http://www.youtube.com/watch?v=vG8vV27O8mI. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers