Senin, 28 Februari 2011

Empuknya Bisnis Jamur


Siapa yang ingin berpenghasilan besar tapi tak membutuhkan kerja ekstra keras. Lupakan cita cita jadi PNS karena Anda harus bersaing dengan ribuan orang untuk menjadi pegawai rendahan sekalipun. Peluang itu adalah wirausaha. Layaknya komoditas yang menjadi produk Anda, jamur yang empuk, enak dan dicari banyak orang menjanjikan bisnis berlimpah rupiah. Dalam sebulan, dengan modal Rp 500 ribu dapat menghasilkan keuntungan tiga kali lipat. Tak perlu memeras otak dan tenaga karena bisnis jamur tiram mudah dijalankan.

“Buat saya wirausaha yang penting semangatnya”, ujar Safril Hamdi (32 tahun), warga Presak Timur, Kelurahan Pagutan, kota Mataram. Mengapa demikian? Karena menurut Safril jika wirausaha terlalu fokus pada pengembalian modal apalagi untung maka wirausaha aka cepat gulung tikar. Sejak enam bulan lalu, Safril yang mantan pegawai swasta ini mengaku jatuh cinta dengan usaha jamur tiram yang dijalankannya. Mulai dengan hanya sekadar menanam dan menjual hasil panen jamur tiram di lahan miliknya, Safril mulai melirik budidaya jamur tiram agar pasokan produk di pasar dapat selalu tersedia. Dikatakannya, saat ini antara permintaan dan pasokan belum seimbang karena masalah bibit. Sedangkan beberapa pemasok bibit jamur di Mataram terkadang tak mau menjual ataupun mensyaratkan pola kemitraan. Padahal lanjut Safril, pasar produk jamur yang besar membutuhkan ketersediaan produk yang terus menerus.

“Itulah alasannya kenapa saya sekarang mulai melakukan budidaya dengan melakukan pembibitan. Selain untuk kebutuhan sendiri, mudah mudahan kalau berhasil bisa membantu teman teman yang ingin terjun di usaha jamur tiram,” ungkap Safril.

Ia bercerita, dari modal awal sebanyak 300 biji kantong bibit jamur tiram yang ditanamnya selalu habis terjual setiap panen. Dalam waktu sebulan setelah menanam, jamur tiram akan dipanen setiap pagi dan tidak terlalu sulit dipasarkan karena peminat yang masih menjamur di setiap sudut kota. Begitupula dengan perawatan dan budidaya jamur tiram yang mudah dipelajari dan tidak ribet.

“Kalau hanya menanam bibit jamur untuk dijual yang terpenting adalah menjaga suhu lokasi tanaman agar tetap stabil. Tidak perlu setiap waktu karena kalau sudah cukup lembab jamur akan tumbuh. Kalau (suhu) terlalu panas cukup disiram air”, terang Safril.

Sedikit berbeda dengan budidaya jamur tiram, prosesnya dimulai dengan menyiapkan bibit jamur yang akan ditanam. Safril yang selama ini membeli bibit jamur dari pihak lain kesulitan jika tanaman jamurnya tak lagi tumbuh. Dikatakannya, satu kantong bibit jamur hanya dapat dipanen selama empat bulan. Setelah itu, bibit jamur dan wadahnya harus diganti baru untuk mendapatkan panen maksimal. Jadi setiap empat bulan, ia harus membeli bibit baru dari pemasok atau harus memesan dahulu jika tak ingin usahanya mati karena kekurangan bibit. Belum lagi, bibit jamur yang gagal panen karena berbagai hal. Namun demikian ia meyakinkan, tanaman jamur adalah komoditas yang tumbuh secara alami dan tidak memerlukan perawatan berlebihan.

Baginya, jalan keluar masalah bibit jamur adalah dengan membudidayakan bibit jamur sendiri. Dalam dunia perjamuran, dikenal istilah bibit F0 sampai F4. Bibit F0 adalah bibit jamur yang berupa ekstrak atau “biji” jamur tiram berupa gel. Sedangkan F4 adalah bibit jamur tiram yang berupa wadah tanam berbentuk botol dengan potongan bagian bagian jamur tiram yang sudah ditanam dalam wadah botol berisi campuran serut kayu, pupuk dan kalsium sebagai media tanam. Nah, dalam wadah terbungkus plastic inilah, potongan jamur disebar. Tinggal menunggu sebulan lagi, jamur akan tumbuh serupa kapas putih. Setiap kantong bisa menghasilkan sampai seper empat kilogram jamur tiram setiap hari. Jika harga per ons jamur tiram dihargai sampai Rp 2500 tinggal menghitung berapa keuntungan yang didapat dari setiap kantong dikalikan jumlah kantong jamur tiram.

“Tapi untuk panen pertama biasanya hasilnya sedikit. Baru stelah panen berikutnya, hasilnya banyak asalkan suhu tetap stabil,” tegas Safril.

Mengenai budidaya jamur tiram yang sekarang tengah diusahakannya, Safril mengaku menghabiskan modal awal sampai Rp 2 juta. Ini untuk membeli bahan media tanam dan kuali pemanas saja. Kuali berdiameter besar itu digunakan untuk mencampur seluruh bahan media tanam seperti disebutkan diatas dan memanaskannya sampai suhu seratus derajat. Setelah panas, barulah bahan media tanam dimasukkan ke dalam kantong untuk disimpan ke dalam ruangan steril sebelum ditanami jamur tiram. Kalau seluruh proses ini dilakukan kurang cermat, jamur takkan mau tumbuh. Kantong media tanam berikut bibit jamur tiram ini dijual dengan harga Rp 5000 di tempat penjualan bibit.

Soal pemasaran, Safril menegaskan peluang masih terbuka lebar. “Asalkan bisa kontinyu memasok. Paling tidak dua atau tiga pelanggan saja sudah untung”, tegasnya. Zammi Suryadi

Senin, 21 Februari 2011

Kampung Media Butuh Sastra

Apa susahnya menulis puisi atau cerpen? Anda tentu memiliki segudang cerita menarik yang biasa Anda ceritakan setiap hari kepada kawan. Atau memiliki pendapat sendiri tentang sebuah peristiwa. Hanya saja, orang lain tak akan pernah tahu betapa pengalaman pengalaman mengguncang batin milik Anda yang seharusnya tak terekam sebatas obrolan sanggup pula mengguncang batin orang lain. Sebabnya, ya karena cerita atau pengalaman itu cuma berserakan di udara. Mungkin saja satu diantaranya punya nilai lebih jika dituangkan dalam bentuk tulisan.

Saat ini karya sastra tidak terbatas pada lembaran kertas. Karya sastra berupa puisi atau prosa juga tersebar dalam bentuk digital di dunia maya. Melalui blog pribadi, situs jejaring sosial, mickroblogging atau web, siapa pun dapat menyebarkan karyanya. Agaknya, fenomena sastra saat ini sudah bergeser ke dunia maya.

"Karya sastra kalau dilihat dari ruang budaya di media massa cetak jadi berkurang, tapi di media massa dunia maya justru meningkat," ujar Kepala Perpustakaan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, Endo Senggono, Minggu (23/1/2011) di PDS HB Jassin, Jakarta. Perkembangan teknologi, kata Endo, tampak membawa sastra Indonesia ke arah dunia maya. Semua orang ingin mencoba menulis karya sastra yang dulu seolah hanya milik para sastrawan ternama. (Kompas, 23/01/11).

Dunia sastra tidak akan pernah mati, sastra akan tetap hidup dan berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Pada harian Kompas Minggu (11/4) dimuat artikel yang berjudul “Mengunyah Fiksi Mini Sepanjang Hari”. Fiksi mini merupakan istilah baru di dunia sastra. Apabila digolongkan dalam ranah sastra, fiksi mini dapat dimasukkan dalam karya prosa. Mengapa demikian? Fiksi mini hampir mirip dengan cerpen, hanya cerita yang dituangkan dalam fiksi mini lebih singkat. Fiksi mini yang dimaksud adalah sebuah cerita yang mengandung unsur intrinsik dan dibatasi 140 karakter. Walaupun cukup “mini” fiksi mini merupakan sarana untuk berkarya bagi seseorang.

Berikut contoh fiksi mini:

aku sungguh mencintaimu sayang,”kata sang suami didpn makam istrinya. “Juga uang hasil korupsiku yg kusimpan bersama petimatimu” #fiksimini

“Katakan pdku,sejak kapan kau mencintaiku?”tanya sang pemuda pd sigadis.”Sejak kamu kena amnesia,sayang”sahut si gadis tersenyum #fiksimini

“Sst..istri si bos itu bekas pacarku dulu lho,”kata lelaki itu pd kawannya.”Sama dong! istrimu jg bekas pacarku,”jwb kawannya #fiksimini

“Kamu cantik, tapi aku tak mencintaimu,”kata si pemuda dgn perih.”Kenapa?”tanya sigadis.”Karena kelamin kita beda”sahut si pemuda #fiksimini

@sisogi: DOA. Hanya satu doanya. Tak bertemu siswanya saat jaga parkir.

Cerita ”Doa” karya @sisogi (nama akun milik aktor komedian Sogi Indra Dhuaja) hanya terdiri dari sembilan kata yang bersahaja. Namun, dari sekelumit informasi yang diracik secara jeli itu, kita bisa menangkap unsur-unsur drama yang menegangkan.

Cerita mungil itu, biasa disebut fiksimini, termasuk yang memperoleh penghargaan Fiksimini Award pada Gathering Nasional Fiksimini-Fantasi Digital di Kafe Pondok Penus, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (8/1). Fiksimini adalah ruang bersama di Twitter, jejaring sosial di dunia maya, untuk menampung dan memublikasikan cerita-cerita mungil semacam itu. Sejak dibuka Maret 2010 hingga Sabtu (15/1), pesertanya (biasa disebut followers) mencapai 56.448 orang.

Setiap hari, ruang ini dipenuhi berbagai fiksimini. Disebut fiksi karena kisah itu menyuguhkan unsur-unsur cerita, seperti tokoh, karakter, alur, dan konflik. Mini, lantaran disampaikan lewat rangkaian kata-kata tak lebih dari 140 karakter.

Di luar kekuatan materi cerita, pertemuan fiksiminier (julukan bagi penggiat fiksimini) itu juga menarik. Pertukaran cerita di dunia maya ternyata menimbulkan rasa penasaran sehingga mereka merasa perlu ”kopdar” alias bertemu langsung. Setidaknya ada 150-an fiksiminier dari berbagai kota di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan, yang berkumpul malam itu.

”Fiksimini akhirnya menjadi semacam taman imajinasi yang merangsang banyak orang untuk memperoleh ide-ide segar,” kata salah satu pendiri dan moderator fiksimini, Agus Noor.

Marak

Selain fiksimini, ada sejumlah ruang pertukaran cerita atau puisi di Twitter yang kian marak belakangan ini. Sebut saja, antara lain, ”anjinggombal” (rayuan gombal), ”sajak_cinta” (sajak-sajak cinta), ”soalBOWBOW” (pertanyaan-pertanyaan dasar yang dijawab secara mengejutkan), atau ”cerfet” (cerita estafet). Jumlah pesertanya kian marak.

Twitter hanya salah satu dari jaringan ruang sosial maya yang getol dimanfaatkan untuk kegiatan sastra. Sebelumnya, kegiatan sastra juga memenuhi berbagai ruang teknologi komunikasi global, seperti e-mail, Facebook, blog, Blogspot, Multiply, Wordpress, atau Friendster. Inilah pergeseran media sastra yang kian menguat di Indonesia beberapa tahun belakangan.

Dengan jaringan yang kian mudah, cepat, dan massal, dunia sastra leluasa dimasuki siapa saja. Elitisme sastra—yang dulu seolah sakral dan hanya digenggam kalangan sastrawan saja—kini kian mencair. Setiap orang bisa ikut ambil bagian, asal rajin menulis dan mengirimnya. Semuanya berlangsung secara bebas, tanpa batas, demokratis, dengan bentuk dan tema beragam.

Para pelaku sastra yang terbiasa dengan teks cetak juga masuk ke ruang ini. Salah satunya, penyair dan Redaktur majalah sastra Horison, Cecep Syamsul Hari. Sejak tahun 2007, dia membuat official website sendiri, yaitu http://cecepsyamsulhari.webs.com/. Dia memublikasikan tiga buku puisi (Efrosina, 21 Love Poems, dan Rimbun Dahan) dan sebuah novel, Soska, yang dibuat digital.

”Ini respons saya terhadap perkembangan teknologi internet dan era digitalisasi yang bisa mendukung aktivitas sastra cetak,” katanya.

Bagi sastrawan dan Pemimpin Redaksi Majalah Sastra Pusat Agus R Sarjono, perkembangan ini menarik karena mendorong keberanian dan kebiasaan menulis serta berlimpahnya karya sastra.

”Kualitas karya sastra di dunia maya sangat beragam, ada yang buruk, lumayan, dan ada yang sangat baik. Itu hampir sama dengan kualitas sastra di media cetak yang kadang ada yang buruk, lumayan, dan ada yang sangat baik,” katanya.

Fenomena sastra digital ini akan meningkatkan kebiasaan menulis di kalangan masyarakat yang sudah lama diperjuangkan lewat media konvensional. Orang tidak takut lagi menulis sastra, tanpa peduli mereka sastrawan atau bukan. Karya-karya itu dibaca dan direspons secara positif. Kalau begitu, sudah saatnya anggota komunitas Kampung Media yang memiliki bakat sastra untuk unjuk pena atau keyboard di situs. Mari berharap pengelola situs Kampung Media menyediakan ruang bagi ekspresi sastra.Zammi Suryadi/ dari berbagai sumber

Bekam, Warisan sang Nabi


Dari Ibnu Abbas r.a. Rasulullah bersabda : "Kesembuhan (obat) itu ada pada tiga hal: dengan minum madu, pisau hijamah (bekam), dan dengan besi panas. Dan aku melarang ummatku dengan besi panas." (Hadist Bukhari)

Awal bulan lalu, Pesantren Nurul Iman kedatangan dua orang tamu. Beliau adalah Ustad Muhtarom dan Muhammad Abduh. Keduanya datang atas undangan Ustad Turaihan Azhuri pimpinan Pesantren Nurul Iman, Presak Timur, Pagutan. Tak hanya berkunjung, keduanya yang lulusan Pondok Pesantren Gontor juga tengah melakukan roadshow pengobatan alternative Bekam. Ya, pengobatan alternative ini memang sudah lama dikenal oleh masyarakat. Sebagai warisan dari Sang Nabi Muhammad SAW, pengobatan ini lantas mendapatkan predikat sunnah yang harus diikuti.

Oleh karena itulah, kedua Ustad yang menggeluti dunia pengobatan alternative ini menjadikan Bekam sekaligus menjadi media dakwah. Selama di Lombok, keduanya melakukan pengobatan gratis di beberapa tempat.

Bekam atau hijamah adalah teknik pengobatan dengan jalan membuang darah kotor (racun yang berbahaya) dari dalam tubuh melalui permukaan kulit.Perkataan Al Hijamah berasal dari istilah bahasa arab : Hijama (حجامة) yang berarti pelepasan darah kotor. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan cupping, dan dalam bahasa melayu dikenal dengan istilah Bekam. Di Indonesia dikenal pula dengan istilah kop atau cantuk.[1].

Dengan melakukan penghisapan/vakum maka terbentuklah tekanan negatif di dalam cawan/kop sehingga terjadi drainase cairan tubuh berlebih (darah kotor) dan toksin, menghilangkan perlengketan/adhesi jaringan ikat dan akan mengalirkan darah “bersih” ke permukaan kulit dan jaringan otot yang mengalami stagnasi serta merangsang sistem syaraf perifer.[3].

Dalam beberapa literatur disebutkan bahwa bekam bekerja dengan cara merangsang atau mengaktifkan : (1) sistem kekebalan tubuh, (2)Pengeluaran Enkefalin,(3)Pelepasan neurotransmiter, (4) Penyempitan dan pelebaran pembuluh darah serta (5) “the gates for pain” pada Sistim Syaraf Pusat (CNS) yang berfungsi mengartikan sensasi rasa nyeri.[4]

Apabila dilakukan pembekaman pada titik bekam, maka akan terjadi kerusakan mast cell dan lain-lain pada kulit, jaringan bawah kulit ( sub kutis), fascia dan ototnya. Akibat kerusakan ini akan dilepaskan beberapa mediator seperti serotonin, histamine, bradikinin, slow reacting substance (SRS), serta zat-zat lain yang belum diketahui. Zat-zat ini menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol, serta flare reaction pada daerah yang dibekam. Dilatasi kapiler juga dapat terjadi di tempat yang jauh dari tempat pembekaman. Ini menyebabkan terjadinya perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah. Akibatnya timbul efek relaksasi (pelemasan) otot-otot yang kaku serta akibat vasodilatasi umum akan menurunkan tekanan darah secara stabil. Yang terpenting adalah dilepaskannya corticotrophin releasing factor (CRF), serta releasing factors lainnya oleh adenohipofise. CRF selanjutnya akan menyebabkan terbentuknya ACTH, dan corticosteroid. Corticosteroid ini mempunyai efek menyembuhkan peradangan serta menstabilkan permeabilitas sel.[5]

Bekam adalah satu teknik pengobatan menggunakan sarana gelas, tabung, atau bambu yang prosesnya di awali dengan melakukan pengekopan (membuat tekanan negatif dalam gelas, tabung, atau bambu) sehingga menimbulkan bendungan lokal di permukaan kulit dengan tujuan agar sirkulasi energi Qi[6] dan Xue meningkat, menimbulkan efek analgetik, anti bengkak, mengusir patogen angin dingin maupun angin lembab, mengeluarkan racun, serta oxidant dalam tubuh. Pada teknik bekam basah, setelah terjadi bendungan lokal, terapis lanjutkan prosesnya dengan penyayatan permukaan kulit memakai pisau bedah atau penusukan jarum bekam agar darah kotor bisa dikeluarkan. [7]

Penelitian lain menunjukkan bekam pada titik tertentu dapat menstimulasi kuat syaraf permukaan kulit yang akan dilanjutkan pada cornu posterior medulla spinalis melalui syaraf A-delta dan C, serta traktus spinothalamicus kearah thalamus yang akan menghasilkan endorphin. Sedangkan sebagian rangsang lainnya akan diteruskan melalui serabut aferen simpatik menuju ke motor neuron dan menimbulkan reflek intubasi nyeri.[8]

Berbekam merupakan metode pengobatan klasik yang telah digunakan dalam mengobati berbagai kelainan penyakit seperti hemophilia, hipertensi, gout, reumatik arthritis, sciatica, back pain (sakit punggung), migraine, vertigo, anxietas (kecemasan) serta penyakit umum lainnya baik bersifat fisik maupun mental.[9].

Hijamah/bekam/cupping/Blood letting/kop/chantuk dan banyak istilah lainnya sudah dikenal sejak zaman dulu, yaitu kerajaan Sumeria, kemudian terus berkembang sampai Babilonia, Mesir, Saba, dan Persia. Pada zaman Rasulullah, beliau menggunakan kaca berupa cawan atau mangkuk tinggi.

Pada zaman China kuno mereka menyebut hijamah sebagai “perawatan tanduk” karena tanduk menggantikan kaca. Pada kurun abad ke-18 (abad ke-13 Hijriyah), orang-orang di Eropa menggunakan lintah sebagai alat untuk hijamah. Pada satu masa, 40 juta lintah diimpor ke negara Perancis untuk tujuan itu. Lintah-lintah itu dilaparkan tanpa diberi makan. Jadi bila disangkutkan pada tubuh manusia, dia akan terus menghisap darah tadi dengan efektif. Setelah kenyang, ia tidak berupaya lagi untuk bergerak dan terus jatuh lantas mengakhiri upacara hijamahnya.

Seorang herbalis Ge Hong (281-341 M) dalam bukunya A Handbook of Prescriptions for Emergencies menggunakan tanduk hewan untuk membekam/mengeluarkan bisul yang disebut tehnik “jiaofa”, sedangkan di masa Dinasti Tang, bekam dipakai untuk mengobati TBC paru-paru . Pada kurun abad ke-18 (abad ke-13 Hijriyah) , orang-orang di Eropa menggunakan lintah (al ‘alaq) sebagai alat untuk bekam (dikenal dengan istilah Leech Therapy) dan masih dipraktekkan sampai dengan sekarang. [10].

Kini pengobatan ini dimodifikasi dengan sempurna dan mudah pemakaiannya sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah dengan menggunakan suatu alat yang praktis dan efektif.Disebutkan oleh Curtis N, J (2005), dalam artikel Management of Urinary tract Infections: historical perspective and current strategies: Part 1-before antibiotics. Journal of Urology. 173(1):21-26, January 2005. Bahwa catatan Textbook Kedokteran tertua Ebers Papyrus yang ditulis sekitar tahun 1550 SM di Mesir kuno menyebutkan masalah Bekam. [11].

Hippocrates (460-377 SM), Celsus (53 SM-7 M), Aulus Cornelius Galen (200-300 M) memopulerkan cara pembuangan secara langsung dari pembuluh darah untuk pengobatan di zamannya. Dalam melakukan tehnik pengobatan tersebut, jumlah darah yang keluar cukup banyak, sehingga tidak jarang pasien pingsan. Cara ini juga sering digunakan oleh orang Romawi, Yunani, Byzantium dan Itali oleh para rahib yang meyakini akan keberhasilan dan khasiatnya.[12].

Kapan Hijamah dikenal dan berkembang di Indonesia?

Tidak ada catatan resmi mengenai kapan metode ini masuk ke Indonesia, diduga kuat pengobatan ini masuk seiring dengan masuknya para pedagang Gujarat dan Arab yang menyebarkan agama Islam.[13].

Metode ini dulu banyak dipraktekkan oleh para kyai dan santri yang mempelajarinya dari “kitab kuning” dengan tehnik yang sangat sederhana yakni menggunakan api dari kain/kapas/kertas yang dibakar untuk kemudian ditutup secepatnya dengan gelas/bekas botol. Waktu itu banyak dimanfaatkan untuk mengobati keluhan sakit/pegal-pega di badan, dan sakit kepala atau yang dikenal dengan istilah “masuk angin”.[14].

Tren pengobatan ini kembali berkembang pesat di Indonesia sejak tahun 90-an terutama dibawa oleh para mahasiswa/pekerja Indonesia yang pernah belajar di Malaysia, India dan Timur Tengah. Kini pengobatan ini dimodifikasi dengan sempurna dan mudah pemakaiannya sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah dengan menggunakan suatu alat yang higienis, praktis dan efektif.[15]. Zammi Suryadi/ dari berbagai sumber

Sabtu, 19 Februari 2011

GAME ONLINE VS GAME TRADISIONAL



Semakin majunya zaman seperti sekarang ini, jarang sekali kita temukan anak-anak bermain petak umpet, bermain kelereng, permainan seledor, lompat karet atau permainan tradisional lainnya. Yang lebih banyak kita temukan adalah permainan atau game online yang hanya dengan duduk di depan layar komputer, buka internet langsung bisa bermain segala game yang mereka inginkan.

Seperti yang terlihat pada beberapa anak yang ada di lingkungan Pagutan. Jarang sekali ditemukan bermain seperti permainan orang tua mereka dulu. Apalagi fasilitas internet sudah tidak asing lagi bagi mereka. Yang baru masuk SD bahkan setingkat Taman Kanak-kanak pun sudah mahir menggunakan fasilitas internet apalagi untuk bermain game online tidak pernah ketinggalan.

Lihat saja, bagi yang punya fasilitas internet dirumah, mereka lebih senang dan lebih sering menghabiskan waktu di rumah dari pada menghabiskan waktu bersama teman-temannya di luar untuk sekedar berlarian main petak umpet atau mengejar layangan putus. Bagi mereka yang tidak punya fasilitas di rumah, mereka akan berbondong-bondong pergi ke warnet dan menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk bermain game online yang mereka suka, bahkan bisa jadi mereka melupakan waktu belajar mereka.

Dari survey yang dilakukan di 5 warnet yang ada di sekitar lingkungan Pagutan. Pada waktu liburan, warnet akan di penuhi oleh lebih banyak anak-anak dari pada orang dewasa. Persentase yang bisa di ukur adalah sekitar 80% anak mengisi warnet hanya untuk bermain game online atau pun sekarang yang lebih dikenal facebook dan chatting.

Bagaimana dengan permainan tradisional?????

Permainan tradisional jarang bahkan sangat langka di lakukan oleh anak-anak. Banyak alasan yang mereka utarakan, malaslah harus lari-lari, panas, gak ada temen, tidak ada tanah lapang atau tempat yang luas, atau tidak suka dengan permaian orang tua mereka dulu. Padahal yang kita tahu permainan tradisional dapat membentuk dan mengasah kemampuan anak dalam hal kemampuan motorik baik halus maupun kasar. Permainan tradisional anak juga dapat meningkatkan kemampuan sosial anak karena pada dasarnya permainan tradisional dimainkan oleh beberapa anak. Dibandingkan dengan game online, game online bisa di lakukan sendiri tanpa bantuan orang lain. Daya sosial anak dalam hal kerjasama jarang sekali di lakukan.

Bermain permaianan tradisinal pada umumnya lebih baik dari pada bermain game online. Tapi bukan berarti game online tidak diperbolehkan. Tetapi untuk permainan game online ini perlu bimbingan dari orang tua untuk memilih permainan yang sesuai dengan tingkatan anak-anak agar jauh lebih bermanfaat untuk mengasah pikiran maupun interaksi dengan orang lain sehingga anak-anak tidak terlalu sering bermain dan melupakan waktu belajar mereka. Dan untuk permainan tradisional, anak-anak perlu di ajak sesekali bahkan lebih sering untuk bermain bersama diluar untuk sekedar saling kejar-kejaran, maen kelereng sehingga permainan tradisional tidak hilang dan perlu untuk di pertahankan.

KETELADANAN RASULULLAH SAW

Uraian kali ini, berkaitan dengan gempita perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad Shallahu ‘alaihi wasallam, kami mengajak hadirin untuk memperbaharui keimanan kita dengan merenungkan kembali syahadat yang kita baca dalam setiap sholat kita, yaitu

Pada lafaz syahadat yang kita baca, sangat jelas terlihat betapa Allah meninggikan kedudukan Rasulullah dengan menyandingkan nama-Nya dengan nama Muhammad . sehingga setiap orang yang membaca syahadat pasti akan menyebut nama Muhammad setelah menyebut nama Allah. Demikian juga tatkala kita mendengar azan pastilah nama Nabi Muhammad Saw pasti akan disandingkan dengan nama Allah Swt. Sehingga nama Muhammad menjadi sangat istimewa. Setiap hari berjuta-juta bibir mengucapkannya, berjuta-juta jantung berdegup karenannya. Setiap kali fajar menyingsing, seorang muazzin bangkit dan berseru kepada makhluk insani, bahwa bangun bersembahyang lebih baik daripada terus tidur. Ia mengajak mereka untuk bersujud kepada Allah dan mebaca shalawat buat Rasulullah. Seruan ini disambut oleh ribuan bahkan jutaan umat manusia dari seluruh penjuru bumi, menyemarakkannya dengan shalat menyambut pahala dan rahmat Allah bersamaan dengan terbitnya hari baru. Dan bila hari beranjak siang, mataharipun berangkat pulang. Kini muazzin bangkit menyerukan orang untuk sembahyang zohor, lalu shalat asar, magrib dan isya. Pada setiap kali melaksanakan shalat, mereka menyebut Muhammad, hamba Allah, Nabi dan Rasul-Nya dengan penuh khidmat, penuh permohonan, penuh kerendahan hati dan syahdu. Dan selama mereka dalam rangkaian shalat lima waktu itu, bergetar jantung mereka menyebut Asma Allah dan menyebut nama Rasul-Nya.

Muhammad memang merupakan sosok yang sangat istimewa. Di dalam dirinya terkumpul semua sifat-sifat yang utama. Ketika kita berbicara tentang keimanan, maka beliau adalah orang yang paling sempurna imannya. Ketika kita berbicara tentang ketaatan, maka beliau adalah hamba Allah yang paling taat. Dan ketika berbicara tentang hubungan dengan manusia, maka beliau adalah orang yang paling bagus hubungan sosialnya dengan manusia. Dengan kesempurnaan kepribadian seperti itu maka beliau tidak saja dipuji oleh kawan, namun juga oleh lawan. Pun dia tidak sekedar dipuji oleh makhluk, bahkan khaliqpun memujinya, sebagaima terdapat dalam surat Al-Qolam, Allah Swt berfirman :

“Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”

Dengan kesempurnaan akhlaq itulah beliau berdakwah kepada umat manusia. Sehingga tidak ada suatu perkara yang diserukan, kecuali bahwa beliau telah melaksanakannya terlebih dahulu. Beliau tidak sekedar memberi contoh namun beliau sendiri menjadi contoh didalam segala hal. Allah Swt berfirman :

“ Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Al-Ahzab : 21)

Beliau menjadi contoh bagaimana sebuah agama dijalankan. Beliau adalah contoh yang utama dalam keimanan , contoh yang sempurna dalam keislaman dan sekaligus beliau adalah contoh yang ideal dalam berihsan.

Dalam hal keimanan, Beliau sungguh sempurna keimanannnya , sungguh kuat keyakinannya. Hal ini tercermin pada semua prilaku beliau, bahwa semua hal yang beliau lakukan berangkat dari keyakinan beliau yang dalam kepada Allah. Tidak sedikitpun beliau ragu kepada Allah. Beliau yakin dengan segala kemahakuasaan Allah, beliau yakin Allah maha kuasa, Allah pemberi rizki , Allah maha melindungi. Keyakinan beliau kepada Allah membuat beliau menjadi sosok yang merdeka. Beliau menjadi subyek dalam setiap perbuatan beliau, beliau tidak pernah memaksa dan tidak pernah terpaksa. Keyakinan beliau kepada Allah nampak sangat jelas ketika beliau berlindung di gua Tsur saat dikejar oleh Quraisy untuk dibunuh. Ketika itu Sahabat beliau Abu Bakar sempat khawatir akan kejaran kaum kafir Quraisy, namun beliau menghibur Abu Bakar seraya berkata : Laa takhaf wa laa tahzan Innallaaha ma’ana. Jangan takut dan jangan bersedih, Sungguh Allah beserta kita.

Sebelum itu , tatkala beliau mulai berdakwah secara terbuka, Kaum kafir Quraisy mengutus Uthbah bin Rabii’ah untuk melakukan perundingan dengan Rasulullah agar beliau menghentikan dakwah beliau . Dengan penuh percaya diri Utbah berkata kepada Rasulullah : “ Wahai putra saudaraku, anda adalah seseorang dari lingkungan kami,dan andapun telah mengetahui kedudukan silsilah kami. Namun ternyata anda telah membawa suatu persoalan yang sangat gawat kepada kaum kerabat anda, dan anda telah memecah belah kerukunan dan persatuan mereka. Sekarang dengarkan baik-baik, saya hendak menawarkan kepada anda beberapa hal yang mungkin dapat anda terima salah satu diantaranya. Nabi menjawab, “ katakanlah , hai Abul Walid, apa yang hendak kamu tawarkan. Utbah bin Rabii’ah berkata ; “ Wahai putra saudaraku, jika dengan dakwah yang anda lakukan ini anda ingin mendapatkan harta kekayaan, maka akan kami kumpulkan harta kekayaan yang ada pada kami untuk anda, sehingga anda menjadi orang yang terkaya diantara kami. Jika anda menginginkan kehormatan dan kemuliaan, anda akan kami angkat sebagai pemimpin, dan kami tidak akan memutuskan persoalan apapun tanp persetujuan anda.jika anada ingin menjadi raja, kami bersedia menobatkan anda menjadi raja kami. Jika anda tidak sanggup menangkal jin yang merasuki anda , kami bersedia mencarikan tabib yang menyembuhkan anda, dan untuk itu kami tidak akan menghitung-hitung berapa biaya yang yang diperlukan sampai anda sembuh.” Rasulullah kemudia berkata :” Sudah selesikah whai Abul Walid ? Uthbah menjawab : “sudah. Nabi Saw kemudia berkata : “Sekarang dengarkanlah dariku. Kemudian Rasulullah dengan keyakinan yang dalam membaca Al Quran surat Fushilat. Dan ketika Rasulullah sampai pada ayat 13 ,

“ Jika mereka berpaling Maka Katakanlah: "Aku Telah memperingatkan kamu dengan petir, seperti petir yang menimpa kaum 'Aad dan Tsamud".

Serta merta Uthbah menutup mulut Nabi saw dengan tangannya seraya memohon supaya berhenti membaca karena takut ancaman yang terkandung di dalam ayat tsb. Peristiwa ini mengisyaratkan, bahwa dakwah Nabi Muhammad saw bebas dari segala bentuk kepentingan dan tujuan pribadi. Beliau menolak untuk meninggalkan dakwah,meskipun diiming-iming dengan harta dan kedudukan. Beliau lebih memilih untuk melaksanaan dakwah sesuai dengan panggilan keimanan Beliau. Pada kesempatan yang lain, tatkala Rasulullah sedang istirahat dalam sebuah peperangan, tiba-tiba datang seorang musuh dan meletakkan pedangnya diatas leher Nabi Muhammad seraya berkata : siapakah yang mampu mencegahku dari membuniuhmu wahai Muhammad ?. dengan penuh keyakinan Rasulullah menjawab: Allah yang akan mencegahmu dari membunuhku. Serta merta tubuh orang itu bergetar dan kemudian ambruk. Rasulullah kemudian mengambil pedang tsb dan menaruhnya dileher orang itu seraya berkata : siapa yang mampu mencegahku untuk membunuhmu ? orang itupun terdiam dan tidak mampu menjawab apa-apa, hingga akhirnya iapun menyatakan keislamannya. Demikianlah beberapa peristiwa yang menunjukkan betapa Rasulullah mempunyai keyakinan yang kuat kepada Allah, sehingga apapun yang dikerjakan, beliau laksanakan dengan niat ikhlas lillaahi Ta’aala. Dengan keimanan seperti itulah Baginda Rasulullah berdakwah , menyeru dan mendidik para sahabat menjadi orang-orang yang tangguh imannya , kuat mentalnya dan cerdas hatinya. Berbeda dengan kondisi kita saat ini, ketika kita akan melaksanakan sebuah program, kita terikat dengan sarana. Bahkan kita terjebak menjadikan sarana sebagai tujuan. Kita tidak berani berbuat apapun , jika kita tidak mempunyai sarana. Lihatlah hasil didikan Rasulullah yang menjadikan iman sebagai modal utamanya, mampu melahirkan tokoh tokoh yang kuat prinsipnya , teguh pendiriannya. Siapa tak kenal Abu Bakar, Umar ,Utsman maupun Ali beserta para sahabat yang lainnya. Mereka adalah sahabat-sahabat yang utama hasil didikan Baginda Rasulullah. Mereka dididik dengan landasan iman dan contoh langsung dari Rasulullah. Sementara kita saat ini hanya baru bisa memberi contoh dan belum maksimal menjadi contoh. Mudah-mudahan dengan rangkaian peringatan Maulid Nabi , kita terpacu untuk mengenal Nabi lebih jauh, sehingga bisa secara maksimal mencontoh beliau dalam segala hal. Baik dalam keyakinan, dalam beribadah maupun dalam berihsan.

Lurah Baru, Harapan Baru

Pasca mutasi di Pemkot Mataram beberapa waktu lalu, Kelurahan Pagutan mendapatkan Lurah baru. Pejabat lama Irwansyah menempati posisi baru di Kelurahan Monjok, Kecamatan Mataram. Penggantinya, Muhammad Nuri adalah mantan Sekretaris Lurah di Kelurahan Monjok Barat yang kini dipercaya menjadi Lurah Pagutan. Untuk diketahui, mutasi kali ini hanya sekitar 115 pejabat. Dirincikan pejabat eselon II sebanyak 14 orang, eselon III sebanyak 33 orang dan 68 orang pejabat eselon IV.
Mantan Lurah Irwansyah sejak tiga tahun lalu telah memimpin Pagutan. Seperti diketahui, hasil pemekaran Kelurahan, Pagutan terbagi menjadi Pagutan Barat, Timur dan Pagutan Induk.
Dalam sebuah kesempatan, Irwansyah menyatakan sangat terkesan dengan dinamika warga Pagutan. Menurutnya, generasi muda berperan sangat aktif. Salah satunya adalah dengan lahirnya komunitas Pelopor RT Digital yang menjadi cikal bakal Kampung Media sebagai program pemerintah provinsi. Kreativitas generasi muda, seperti dikatakan Irwansyah belum pernah ditemuinya selama bertugas di tempat lain.
Namun demikian, Irwansyah juga mengakui selama menjadi Lurah Pagutan adalah yang terberat. Hal ini karena dinamika dan sejarah Pagutan yang sempat dilanda konflik sosial beberapa kali. Ia mengaku menjadi lebih dekat dengan warga masyarakat karena harus selalu berada di lapangan untuk menjalin komunikasi lebih baik dengan warga.
“ Saya terkadang harus mengalah karena sebagai penanggungjawab wilayah, tidak semua persoalan bisa diselesaikan dengan pendekatan pemerintahan tapi harus dengan pendekatan personal. Apalagi selama bertugas disini (Kelurahan Pagutan) saya sempat bertemu dengan beberapa konflik yang cukup berat,” ujar Irwansyah.
Dimata warga masyarakat Irwansyah dikenal memiliki kepribadian yang baik dan senang bergaul dengan siapa saja. Meski terkadang dinilai terlalu kaku dalam hal birokrasi. “ Secara pribadi saya mengenal beliau orang baik. Enak diajak bicara tapi terkadang kurang sigap menangani masalah. Mungkin karena terbentur birokrasi. Sebaiknya kebijakan harus juga mempertimbangkan kebijaksanaan dalam mencari solusi,” ucap Habib, salah seorang warga Presak Barat. Untuk itulah, pengganti Irwansyah diharapkan mampu membawa perubahan dan bisa menempatkan diri jika terjadi masalah.
Muhammad Nuri pria kelahiran Rumak, Lombok Barat ini ditugaskan sebagai Lurah Pagutan yang baru menggantikan Irwansyah. Sejak bergulirnya isu mutasi di Pemkot Mataram beberapa waktu lalu, Walikota Mataram, H Ahyar Abduh sendiri merasa perlu menyerap aspirasi warga perihal pengganti Lurah lama. Hal ini karena gejolak yang terjadi belakangan menimbulkan keresahan di kalangan warga. Meski hanya terjadi di salah satu lingkungan di Kelurahan Pagutan namun berdampak luas karena beberapa tokoh sentral disana memiliki pengaruh besar di masyarakat.
Salah seorang tokoh masyarakat yang enggan disebut namanya mengatakan, Walikota pernah mengusulkan agar calon Lurah baru berasal dari Pagutan sendiri. Namun karena beberapa pertimbangan, nama Muhammad Nuri akhirnya ditunjuk menyisihkan tiga nama lain yang berasal dari Pagutan. Meski demikian, siapapun yang menjabat sebagai Lurah diharapkan dapat berbuat lebih banyak dan lebih baik bagi warga Pagutan tegas tokoh tersebut. Zammi Suryadi

Jumat, 18 Februari 2011

Warga Bangun (Kembali) Jembatan

Sarana jembatan yang menghubungkan jalan utama dengan akses masuk ke Kampung Presak Timur mulai dibangun kembali. Sebelumnya, pembangunan jembatan beton itu sempat mangkrak selama berbulan bulan karena biaya yang tak jelas. Jembatan penghubung yang terletak di RT 04 tersebut rencanananya akan diperbaiki karena seringkali menyebabkan banjir. Luapan Kali Unus yang melewati sebagian kampung Presak Timur terjadi karena pendangkalan permukaan sungai oleh endapan lumpur dan sampah selama bertahun tahun. Karena kondisi tersebut, jembatan beton sepanjang lima meter itupun akhirnya dibongkar karena arus air menjadi tak lancar terutama di kolong jembatan yang hampir rata dengan permukaan air.

Atas kebijakan mantan Kepala Lingkungan lama, H Ikbal Muhiddin, jembatan tersebut dibongkar dan diganti dengan jembatan darurat yang terbuat dari papan dan kayu selebar setengah meter. Sedianya, jembatan sementara ini akan digunakan warga sebelum pembangunan jembatan baru dilaksanakan. Namun kenyataannya, perbaikan jembatan yang diharapkan warga tak kunjung datang. Selama berbulan bulan kondisi ini diperparah oleh ulah mantan Kepala Lingkungan yang tak jelas soal dana pembangunan jembatan. Menurut kabar yang beredar ditengah warga, dana perbaikan akan dibiayai dari kantong H Ikbal Muhiddin sendiri. Dengan demikian, penantian warga bertambah panjang karena selama berbulan bulan pertanggungjawaban dari yang bersangkutan malah makin kabur karena berbagai persoalan.

" Sejak kepemimpinan mantan Kepala Lingkungan lama, banyak hal yang tidak transparan. Warga pun tak menanyakan karena Kepala Lingkungan menjanjikan pembangunan jembatan akan diselesaikan secepatnya kalau perlu menggunakan dana pribadinya," ujar Junen, salah seorang warga RT 04.

Karena ulah semaunya mantan Kepala Lingkungan tersebut, warga pengguna jembatan merasa dirugikan meski tak berani secara terbuka menanyakan perihal perbaikan jembatan yang telah dirusak mantan Kepala Lingkungan sejak pertengahan tahun 2010 lalu.

Persoalan lantas menjadi terang setelah mantan Kepala Lingkungan tersebut diminta mundur dari jabatannya oleh warga kampung. Salah satu alasannnya adalah masalah perbaikan jembatan di RT 04 yang tidak jelas selain deretan persoalan lain yang digugat warga. Setelah SK pemberhentian oleh Camat Mataram beberapa waktu lalu, pembangunan jembatan akhirnya diambil alih secara swadaya oleh warga dengan bantuan dana dari BKM Sami Karya Pagutan. Alokasi dana sebesar Rp 8 juta tersebut berasal dari program paket BKM Sami Karya Pagutan untuk perbaikan fasilitas umum. Anggaran biaya yang diperlukan untuk membangun jembatan baru sendiri, menurut Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Kutubuddin yang menjadi pelaksana lapangan diperkirakan akan menelan biaya Rp 11,5 juta. Untuk itu, warga diminta mengumpulkan dana secara swadaya untuk menutupi kekurangan dana pembangunan jembatan.

“Kami berharap ada sumbangan dana dari warga untuk pembangunan jembatan. Hal ini sudah kami lakukan termasuk melaksanakan pembangunan secara gotong royong untuk menghemat biaya. Mudah mudahan akan segera selesai awal bulan Maret agar dapat digunakan oleh warga,” ujar Kutubuddin.

Direncanakan pembangunan jembatan baru sebagai pengganti jembatan lama menggunakan konstruksi plat baja lengkung dengan lebar dua meter dan panjang enam meter. Sampai saat ini, pembangunan baru menyelesaikan pondasi plat baja dan direncanakan selesai sebelum perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kampung Presak Timur, Maret depan. Zammi Suryadi

Antara Politik, Hukum dan Demokrasi….

Adi (34 tahun) merasa resah. Ketua RT 02 Lingkungan Presak Timur itu baru saja mendapat surat pemecatan dari Kepala Lingkungan setempat. Dengan alas an peremajaan pemerintahan lingkungan, ia bersama tiga orang Ketua RT lainnya diminta melepaskan jabatannya sebagai ketua RT dan menyerahkan seluruh atribut dalam tempo secepatnya. Di tempat lain di kampong Presak Timur, Marwa (26 tahun) juga resah karena uang sebesar Rp 500 ribu yang disetorkannya ke Kepala Lingkungan setahun lalu untuk biaya pembuatan sertifikat rumah dan tanah tak jelas juntrungannya.

Rupanya, selama setahun terakhir beragam persoalan mulai dari administrasi sampai dengan persoalan sosial kemasyarakatan kerap menimbulkan ketidakpuasan warga. Meski warga tak berani terang terangan menggugat sang Kepala Lingkungan namun geliat perlawanan mulai bergejolak.

Rustam Effendi (40 tahun), Ketua RT 01 menerima beberapa orang tamu di rumahnya. Pukul sepuluh malam, diskusi terkait persoalan lingkungan berakhir panas . Sejumlah warga dan beberapa orang ketua RT tak menemukan kata sepakat untuk menuntaskan masalah yang ditimbulkan oleh Kepala Lingkungan. Belum satupun yang berani mengambil sikap. Ada yang menunggu situasi menjadi klimaks, ada pula yang ragu ragu karena tak ingin menimbulkan perpecahan diantara warga kampong sendiri. Ada juga warga yang meninggalkan forum diskusi karena menilai pembicaraan hanya menjurus kepada keluhan tanpa jalan keluar yang pasti. Walaupun secara jelas isi surat pemecatan sepihak tersebut tidak memiliki dasar yang cukup tapi para ketua RT yang dipecat masih sangsi akan memperoleh dukungan dari warga masyarakat jika persoalan lingkungan dilontarkan secara terbuka. Masalah terbesar adalah jika warga harus berhadapan dengan tokoh masyarakat dibelakang Kepala Lingkungan.

Mungkin saja berbagai persoalan yang terjadi di kampong Presak Timur selama setahun belakangan takkan pernah terungkap jika warga tak segera mengambil tindakan. Adi, Ketua RT 02 itu tidak ambil pusing jika harus berhenti mengurusi keperluan warga di RT nya. Begitupula dengan Marwa yang yakin jika Kepala Lingkungan yang dipercayainya akan tega menggelapkan uang yang diserahkannya tanpa kuitansi tersebut untuk keperluan pembuatan sertifikat rumah dan tanahnya. Menurut mereka, persoalan masih bisa diselesaikan dengan cara musyawarah. Sebuah cara yang lazim dilakukan di kampong. Namun begitu, sejak terpilih kembali setahun lalu, Kepala Lingkungan Presak Timur, H Ikbal Muhiddin memang tak sepenuhnya diterima oleh sebagian besar warga Presak Timur. Sebagian besar warga yang mengenal perilaku dan sosok bersangkutan menolak pencalonannya kembali karena berbagai persoalan yang terjadi selama kepemimpinannya pada periode lalu. Namun karena didukung oleh salah seorang tokoh Tuan Guru, iapun melenggang ke kursi Kepala Lingkungan dan menjadi raja kecil disana.

Kamis, Desember 2010, rapat RT bulanan di RT 01 lebih ramai dari biasanya. Tak hanya para kepala keluarga yang menjadi peserta rapat tetap yang hadir namun anggota pengajian dan perwakilan beberapa RT tetangga terlihat hadir dalam rapat yang digelar terbuka di gang lingkungan.

Tim 20 yang terbentuk malam sebelumnya sepakat melayangkan surat peninjauan kembali SK pengangkatan Kepala Lingkungan kepada Camat Mataram. Ditandatangani oleh perwakilan empat ketua RT yang dipecat dan duapuluh warga, surat tersebut meminta Camat untuk mencabut SK Kepala Lingkungan dengan alas an perusakan fasilitas warga berupa jembatan oleh Kepala Lingkungan, perilaku tak pantas oknum Kepala Lingkungan dan beberapa alas an lain yang intinya meminta Kepala Lingkungan mundur dari jabatannya. Untuk itu, tim 20 meminta dukungan warga agar tuntutan dipecatnya Kepala Lingkungan mendapatkan legitimasi. Selain 300 an warga RT 01 yang membubuhkan tanda dukungan saat rapat bulanan, tiga warga RT lain yakni RT 02, 04 dan 05 sepakat mendukung gerakan tim 20 agar Camat mengambil keputusan mencabut SK Kepala Lingkungan.

SK pemberhentian Kepala Lingkungan itupun tak lantas dikeluarkan oleh pejabat Camat kota Mataram, H Syaiful Muslim. Meski telah mencapai kata sepakat setelah beberapa pertemuan dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan pejabat terkait seperti Lurah Pagutan.namun proses keluarnya SK pemberhentian terhalang karena salah seorang tokoh Tuang Guru di Presak Timur berusaha mengulur penuntasan masalah Kepala Lingkungan.

Lurah Pagutan Irwansyah mengaku mendapatkan mandate dari Camat untuk mengembalikan persoalan ini kepada mekanisme musyawarah antar tokoh. Akan tetapi sikap tidak tegas Lurah, Camat dan tokoh masyarakat membuat situasi di kampong Presak Timur kian memanas. Ini karena ulah segelintir orang dekat Kepala Lingkungan yang mulai menyebarkan fitnah dan informasi bohong di tengah warga.

Warga yang tak sabar akhirnya memutuskan bertindak sendiri dengan mencabut dan mengamankan papan nama Kepala Lingkungan yang masih terpasang karena menganggap Kepala Lingkungan tak lagi berhak menggunakan plank lingkungan dengan adanya keputusan dari forum musyawarah. SK pemberhentian pun akhirnya dikeluarkan pejabat Camat dan menunjuk Lurah sebagai pelaksana tugas Kepala Lingkungan.

Akan tetapi, alih alih menerima SK pemberhentian tersebut, mantan Kepala Lingkungan Presak Timur, H Ikbal Muhidin malah mempolisikan tiga orang warga dengan tuduhan melakukan perusakan fasilitas umum berupa plank yang diklaimnya sebagai milik pribadi. Dari pemeriksaan polisi, tuduhan perusakan dinyatakan tidak cukup bukti untuk dilanjutkan prosesnya.

Halid (30 tahun), salah seorang warga yang dilaporkan melakukan perusakan bergegas pulang ke rumahnya. Dua warga lainnya yakni Anshori dan Sadik juga telah kembali ke rumah. Setelah menjalani pemeriksaan di Polsek Mataram mereka harus segera menemui keluarganya. Rupanya, setelah berpamitan pada keluarganya untuk datang ke Polsek Mataram pada pagi hari, anggota keluarga Halid yang lain resah menunggunya pulang. Sampai dengan sore menjelang malam, kabar yang sampai kepada keluarganya justru menyebut ia sudah ditahan polisi. Jadilah, Hus (35 tahun) paman Halid berencana mendatangi rumah mantan Kepala Lingkungan untuk dimintai pertanggungjawaban. Kalau tak segera diselesaikan, konflik baru pasti muncul akibat ulah pemimpin yang gagal membawa amanat warga. Zammi Suryadi

Kamis, 17 Februari 2011

GARA-GARA ANGIN KENCANG, LISTRIK PADAM

Angin kencang terjadi sejak pagi di lingkungan Pagutan hari ini (Kamis, 17 Februari 2011). Kencangnya angin yang terjadi sejak pagi menyebabkan aliran listrik terputus dan mengakibatkan aktifitas warga menjadi terganggu.
kejadian ini sebenarnya tidak terjadi hari ini saja. Kondisi yang tidak stabil dan cuaca ekstrim sudah terjadi beberapa minggu bahkan beberapa bulan terakhir ini yang mengakibatkan tergganggunya aktifitas sebagian warga terutama yang menggunakan listrik dalam bekerja. Tidak hanya itu adanya angin kencang mengakibatkan sebagian sawah yang ditanami padi menjadi rusak dan para petani pun gagal panen gara-gara tanaman padi rusak di terjang angin besar.
Di lingkungan karang buaya pun, pohon besar tumbang di jalan raya di terpa angin kencang, untung peristiwa ini tidak mengakibatkan korban jiwa karena pada saat pohon besar tumbang, jalanan masih dalam keadaan sepi.
Yang lebih disayangkan sebagian warga, akibat cuaca ekstrim yang sering terjadi belakangan ini seperti hujan dan angin besar, listrik seringkali padam. ini dikarenakan adanya kerusakan yang terjadi yang diakibatkan keadaan cuaca ini. Perbaikan tiang-tiang listrik yang terganggu sering terlihat di beberapa titik terutama tiang listrik yang ada di depan Masjid Pusaka Al-Hamidy Presak Timur Kelurahan Pagutan. Melihat kondisi ini, diharapkan adanya angin dan hujan yang terjadi belakangan ini tidak membuat listrik juga di padamkan teus menerus, sehingga aktifitas warga tidak terganggu lagi. (Vie-vie)


TRY OUT MATEMATIKA, MENEGANGKAN........!!!!!!


Hari ini, Kamis (17 Februari 2010) merupakan hari kedua pelaksanaan Try Out Ujian Nasional untuk Tingkat SMA/MA dan sedrajat dan merupakan pelaksanaan hari pertama untuk siswa SD/MI dan sederajat di Kota Mataram. Selama Empat (4) hari Kedepan para siswa akan dihadapkan pada sederet soal-soal untuk diselesaikan dengan baik. Untuk jurusan Bahasa Diawali dengan mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia pada try out pertama (Rabu, 16 Februari 2011), disusul Mata Pelajaran Matematika (Kamis, 16 Februari 2011), Bahasa Arab ( Jumat, 18 Februari 2011) dan hari terakhir (Sabtu, 19 Februari 2011) mata pelajaran Bahasa Inggris dan Antropologi.
Try Out Ujian Nasional hari ini adalah mata pelajaran Matematika. Suasana menegangkan pun terlihat dari para siswa yang mengerjakan soal. Ketegangan tidak hanya terlihat dari sepinya suasana ruang ujian tetapi tyerlihat di muka para siswa yang mulai kelihatan kebingungan, kecemasan melihat soal yang harus di kerjakan. Ini terlihat di sekolah MA Nurul Iman Pagutan. Seluruh siswa sibuk mengerjakan soal, keringat keluar, corat-coret soalpun tidak terhindarkan untuk mengerjakan soal yang diberikan. Waktu yang 2 jam untuk mengerjakan soalpun dirasa kurang untuk menyelesaikan 40 soal yang disediakan untuk diselesaikan tepat waktu.
Ternyata ketegangan dalam mengerjakan soal pun tidak hanya terjadi di MA Nurul Iman tetapi terjadi juga di beberapa sekolah baik SMA/MA negeri tetapi SMA/MA swasta pun ketegangan mengerjakan soal Matematika pun terjadi. Hal ini dikarenakan banyak siswa yang tidak menyukai mata pelajaran Matematika sehingga dalam pelaksanaan Ujian Matematika merupakan sesuatu yang sangat menakutkan sehingga banyak dari siswa yang tidak lulus karena mata pelajaran ini.
Jadi, seberapa pun soal matematika yang diberikan kalau kita anggap sulit, soal itu tidak akan terselesaikan dengan baik. Bagaimanakah dengan anda?????? (Vie-vie)

KETIKA PENGUASA TAK MENDENGAR RAKYATNYA

Banyak peristiwa akhir-akhir ini yang bisa menjadi satu pembelajaran bagi semua. Banyaknya peristiwa yang banyak terjadi akhir akhir ini adalah adanya demo massal yang terjadi di Negara tetangga yaitu Mesir yang menggelar aksi untuk menurunkan presidennya yang di anggap telah terlalu lama berkuasa yaitu selama 30 tahun.
Aksi ini sebenarnya tidak pertama kali terjadi. Tidak perlu menengok kejadian di mesir, di Negara kita pun Indonesia sering terjadi aksi semacam ini. Dan yang lebih banyak terjadi adalah aksi untuk menuntut penguasa yang terpilih untuk mundur karena tidak bekerja sesuai dengan yang di iniginkan rakyatnya. Mulai dari aksi untuk menurunkan presiden, menuntuk untuk beberapa menteri turun pun banyak di lakukan. Aksi ini tidak hanya terjadi di Ibu kota. Desakan untuk menuntuk penguasa turun pun terjadi di beberapa daerah. Mulai dari menuntut wali kota, gubernur, bupati, camat, lurah dan aksi yang paling kecilpun ada seperti menurunkan kepala lingkungan karena di anggap telah berbuat sesuka hati terhadap warga di linkungan tempatnya berkuasa.
Inilah yang terjadi beberapa minggu terakhir ini di daerah kecil yang ada di Kota Mataram, tepatnya di lingkungan Presak Timur Kelurahan Pagutan. Berawal dari keputusan Kepala Lingkungan yang memberhentikan 4 (Empat) Ketua RT yang ada di lingkungan Presak Timur karena di anggap membangkang. Hal inilah yang memicu kemarahan sebagian warga yang merasa kepala lingkungan (Kepling) telah melakukan tindakan sepihak tanpa ada persetujuan dari Warga. Salah satu faktor inilah yang membuat warga bertindak untuk menurunkan kepala lingkungan yang selama ini telah berkuasa sewenang-wenang kepada warga dengan melihat fakta-fakta yang ada selama kepala lingkungan berkuassa sampai sekarang.
Permasalahn tidak hanya terjadi sampai disini, Desakan menuntut Kepala lingkungan mundur disampaikan ke kepala lurah pagutan dan di teruskan ke Camat Kota Mataram. Melihat reaksi warga, akhirnya dari tingkat kecamatan tertanggal 20 Januari 2011, kekuasaan Kepala lingkungan di Presak Timur pun sudah tidak di akui lagi. Tetapi yang terjadi di lapangan malah sebaliknya, Keputusan yang sudah di sepakati tidak juga di jalankan, dan karena inilah reaksi warga untuk menuntut penurunan Kepala lingkungan pun terjadi dengan di adakannya demo pada tanggal 4 februari 2011 yang di akhiri dengan pencabutan Plang Kepala lingkungan yang kemudian di pindahkan ke Kantor Lurah Pagutan.
Gara-gara aksi ini, beberapa orang yang ikut demo akhirnya di panggil ke Polres Mataram untuk dimintai keterangan mengenai pencabutan plang Kepala Lingkungan yang ternyata di laporkan oleh Pihak Kepala lingkungan gara-gara aksi pengerusakan Plang. Namun belum ada yang ditahan karena belum adanya bukti yang real mengenai pengerusakan, dan kasusnya masih di tangani oleh Polsek Kota Mataram dan belum ada kejelasan sampai sekarang. Banyak pro dan kontra dari warga presak Timur dalam menanggapi masalah ini yang tidak bisa di hindari. Bagi yang Pro akan mendukung apa yang di lakukan oleh Kepala lingkungan, tetapi bagi yang kontra apa yang dilakukan kepala lingkungan merupakan tindakan sepihak yang tidak seharusnya dilakukan, sehingga warga pun tidak bertindak dan melakukan aksi semacam ini.
Peristiwa ini merupakan salah satu contoh jika penguasa mendengar suara rakyat hal yang tidak di inginkan mungkin dapat terjadi dan pemerintahan yang dijalankan akan berjalan sesuai dengan harapan rakyat. Bukankah Penguasa harus mendengarkan suara rakyatnya. Kalau sudah terjadi masalah yang seperti ini, siapakah yang harus di salahkan, rakyat yang salah memilih atau penguasakah yang ber tindak semaunya?????? ( Vie-vie, dan bebrbagai sumber )

Komunitas Blog Kampung Media

http://www.youtube.com/watch?v=vG8vV27O8mI. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers