Jumat, 27 Januari 2012

RAMBU RAMBU HIDUP

Perjalanan hidup adalah rimba rambu-rambu yang sangat padat. Jika kita salah membaca dan memilih rambu maka kita akan berputar-putar di tempat tidak mencapai tujuan atau bahkan mungkin kita akan tersesat. Saat ini demikian banyak rambu dan petunjuk petunjuk jalan hidup yang menyesatkan. Rambu mode dan gaya hidup yang ditawarkan kapitalis, rambu nafsu dan kesenangan sesaat, rambu kekuasaan dan keinginan berkuasa dan lain-lain adalah rambu-rambu yang justeru dibayar mahal untuk melewatinya. Tetapi anehnya, sebagian kita yang masih tergolong “miskin” lebih memilih melewati jalan yang ditunjukkan oleh rambu-rambu tersebut.
Rambu yang demikian banyak itu adalah tipuan, fatamorgana dan maya yang semakin jauh kita jalani semakin jauh kita dari tujuan. Sebagai Muslim kita menjalani satu rambu yaitu “Jalan Lurus” - Siratal Mustaqim, dan kita senantiasa berdoa untuk ditunjuk jalan tersebut - Ihdinassiratal Mustaqim. Dan agar kita senantiasa berjalan di jalan yang lurus tersebut kita memiliki rambu yang sangat jelas yaitu AL-Qur’anul Karim, sebagaimana disebutkan dalam awal surat Al-Baqarah : “Zalikal kitabu la raibafiihi - Hudan lil muttaqin” dan Sunnah Rasulullah Saw. Dengan berpegang pada kedua hal tersebut, Insya Allah kita akan mencapai tujuan hidup yang asasi yaitu Ridha Allah.
Pada kesempatan ini, saya akan menyampaikan salah satu Hadis yang menggambarkan rambu-rambu hidup yang sangat sederhana untuk mencapai bahagia dalam menjalani hidup ini.
Kesucian adalah sebagian dari iman, Alhamdulillah memenuhi timbangan, Subhanallah walhamdulillah memenuhi ruangan antara langit dan bumi, shalat adalah nur, sedekah adalah burhan atau dalil keberimanan, Sabar adalah pelita, dan Al-Qr’an adalah hujjah bagi dirimu. Semua orang pergi menjual dirinya, maka apakah ia akan membebaskan diri atau menghancurkannya.
1. Kesucian adalah sebagian dari iman, karena iman yang kuat hanya ada pada orang yang suci. Para Ulama menafsirkan kata suci ini dengan kesucian batin, kesucian hati dari segala bentuk syirik dan penyakit hati seperti dengki, iri, dendam, khianat dll. Sesungguhnya Allah sangat memperhatikan kesucian hati, sebagaimana Sabda Rasulullah Saw yang artinya :
Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh dan rupa kalian, tetapi kepada hati kalian. HR Muslim
2. Alhamdulillah memenuhi timbangan, antara yang dianugrahkanoleh Allah dengan apa yang kita persembahkan kepadaNya. Alhamdulillah bukanlah sekedar ungkapan kata penghias bibir, tetapi muncul dari kalbu yang tulus dan diwujudkan dengan perilaku. Apapun yang kita dapatkan suka atau duka, banyak atau sedikit, hendaklah kita terima dengan ikhlas, kita manfaatkan sebaik-baiknya di jalan Allah. Untuk itu marilah kita membudayakan kalimat Alhamdulillah ini menjadi hiasan bibir, hiasan hati hiasan perilaku. Alhamdulillah sebagai akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian kita terbebas dari penyakit menggerutu, dongkol dan merusak iman kita. Nauzubillah.
3. Shalat sebagai cahaya, maksudnya dalam perjalanan hidup kita di dunia yang gelap, shalat yang kita leksanakan lillahi taala akan me menyelamatkan kita dari kegelapan, akan menjauhkan kita dari perbuatan keji dan mungkar, sebagaimana firman Allah : “Sesungguhnya shalat akan mencegah perbuatan keji dan mungkar”

4. Sedekah adalah burhan. Burhan artinya dalil atau bukti atas keabsahan iman orang bersedekah. Sadakah berarti benar, maka orang yang bersedekah menunjukkan kebenaran keimanannya. Banyak orang yang mengaku beriman bahkan rajin melakukan Shalat, tetapi enggan bersadakah, maka sebenarnya orang yang demikian tergolong kelompok munafik.

5. Sabar adalah pelita, seperti yang telah dikemukakan di atas, bahwa apapun yang kita terima adalah anugrah Allah yang harus diterima dengan ikhlas. Sikap sabar mahbub yang dimaksudkan disini adalah sabar dalam menjalan ketaatan kepada Allah, sabar yang dapat menghindarkan kita dari celaka. Musibah, cobaan dan kemiskinan yang kita terima tidak membuat kita terjerumus ke jalan sesat, tetapi justeru mendorong kita untuk lebih dekat kepadaNya.

6. Orang-orang berjual beli dengan Allah, semua kita menjual diri kita kepada Allah untuk membebaskan diri. Kita menyerahkan seluruh jiwa dan raga kita dengan bayaran surga, sebagai lawan orang-orang yang menjual diri menjadi budak hawa nafsu dan syaitan yang akan emnghancurkannya.
Fiman Allah Swt dalam surat Attaubah ayat 111 artinya : Sesungguhnya Allah telah membeli dari kaum mukmin diri dan harta mereka.
Tidak ada jual beli yang lebih mulia dari transaksi kita dengan Allah. Pembelinya adalah Allah, penjualnya adalah Mukmin barangnya adalah jiwa dan raga dan bayarannya adalag Surga.
Subhanallah.
Semoga Allah Swt senantiasa menunjukkan kepada kita jalan yang benar dan membimbing kita untuk mendapatkan RidhaNya sebagai tujuan hidup yang utama.

Waspada Terjangan Angin

        Beberapa hari terakhir tiupan angin kencang melanda Negara kita termasuk kota Mataram. Angin yang berhembus cukup kencang mengakibatkan banyak dahan patah, baliho, papan nama yang ada di jalan-jalan juga rebah. 

Sejauh ini dibeberapa titik baik yang ada di kecamatan Cakranegara, Mataram, dan Ampenan terlihat banyak dahan atau pepohonan yang tumbang akibat terjangan angin. pohon yang tumbang menimpa menimpa pengguna jalan seperti yang terjadi di jalan catur warga Cakranegara. Namun korban tidak mengalami kecelakaan yang serius. Dibeberapa tempat juga ada mobil yang tertimpa saat  sedang parkir.

Himbauan telah dilakukan oleh pemkot Mataram untuk tidak berada dibawah pohon guna menghindari dahan atau pohon tumbang, demikian juga dengan larangan memarkir kendaraan dibawah pohon.

Akibat banyaknya dahan dan pohon yang tumbang melintang ditengah jalan menyebabkan kesibukan pasukan instansi terkait sibuk memotong dan membersihkannya, sementara itu PLN dan Telkom tidak sibuk, banyak kabel listrik dan telpon yang terputus.

Terputusnya aliran listrik menyebabkan banyak kegiatan usaha yang mengandalkan pasokan dari PLN harus sabar menunggu aliran tersambung kembali. Saya harus pulang lebih awal, tidak bisa kerja dari pagi sampai sekarang hidup mati sampai dengan empat kali, ungkap Zaenal salah seorang penjahit.  Mendingan periksa atap rumah, paku lebih seng yang ada biar ndak terbang kemana-mana.

Tiupan angin ini juga menyebabkan banyak atap terutama yang menggunakan seng copot bahkan beterbangan akibat kencangnya angin. biar saja dibawah dulu nanti saya pasang kalau angin normal, lanjut Bidin yang malah membongkar sisa seng yang ada.

 

Selasa, 24 Januari 2012

Angin Kencang Datang Lagi

Dua hari terakhir ini angin kencang dibarengi dengan hujan kembali melanda kota Mataram dan Lombok Barat. Banyak masyarakat yang menghubungkannya dengan tahun baru cina, biasanya kalau datang tahun baru cina angin bertiup kencang dan turun hujan. Cuaca yang kadang-kadang cerah dengan cepat berubah mendung dan turun hujan.
Akibat kencangnya angin, masyarakat yang memiliki pohon disekitar rumah beramai-ramai memangkas dahan bahkan ada yang menebang pohon mereka. Daripada anak-anak atau kita kena pohon jatuh dan merusak rumah, mending dipangkas saja, ujar Mustain salah satu warga. Ada yang melakukannya sendiri atau mengupah orang untuk melakukannya.
Lumayan kayu dahan atau pohon masih bisa dipakai kayu bakar kalau harga minyak tanah mahal, padahal mereka sudah cukup lama dibagikan kompos gas konversi BBM. Saya masih belum berani makai kompor gas takut meledak, kata Imah.
Orang tua juga melarang anak-anak mereka bermain terlalu jauh, kalu bisa jangan keluar rumah daripada ditimpa pohon tumbang atau dahan yang patah. Mereka akan mudah terkena penyakit terutama pilek dan batuk, debu beterbangan kesana kemari membawa apa saja yang mudah diterbangkan.
Lumayan kayu dahan atau pohon masih bisa dipakai kayu bakar kalau harga minyak tanah mahal, padahal mereka sudah cukup lama dibagikan kompos gas konversi BBM. Saya masih belum berani makai kompor gas takut meledak, kata Imah.
Angin kencang juga mengakibatkan nelayan yang ada menaikkan kedarat perahu mereka daripada harus terus-terusan dihempas gelombang. Ndak tahu kapan bisa melaut lagi kalau cuaca terus begini, saya harus mencari pekerjaan apa saja untuk menyambung hidup anak istri, saat ditanya tentang angin kencang ini.

Minggu, 22 Januari 2012

Rumah Kreatif Kembangkan WALL dan PLIK


Rumah Kreatif Warga Merdeka yang digagas sejumlah warga di Lingkungan Presak Timur Kelurahan Pagutan Kota Mataram, mengembangkan perpustakaan kolektif yang dinamakan WALL. Konsep perpustakaan Wide Area Linked Library (WALL) itu menjadikan areal lingkungan tempat tinggal warga sebagai perpustakaan dengan kawasan yang luas dan saling terhubung.
Selain WALL, Rumah Kreatif yang pembangunan gedungnya kini sedang berlangsung itu juga akan menyelenggarakan Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK). Sebagaimana diketahui, sejumlah PLIK yang sudah terinstalasi sebagian besar belum berjalan aktif. Salah satu PLIK yang kurang diminati masyarakat, yakni di Kantor Kecamatan Mataram, bakal dipindahkan ke Rumah Kreatif yang dikelola warga Lingkungan Presak Timur itu.
Mengenai WALL, salah seorang aktivis Rumah Kreatif Warga Merdeka Muhammad Arief, menjelaskan konsep WALL adalah konsep pendataan setiap bahan bacaan yang dimiliki rumahtangga masing-masing warga. Rumah Kreatif, kata Arief lagi, bertugas membuat database bahan bacaan milik warga untuk dimasukkan ke dalam WALL.
“Konsep ini mendorong warga untuk saling bertukar-baca dan merangsang warga untuk terus-menerus menambah koleksi buku mereka. Di Perpustakaan Rumah Kreatif tidak banyak koleksi bukunya, tapi kami memiliki database seribu sampai duaribu bahan bacaan yang ada di rumah-rumah warga,” terang Arief.
Secara berkala, warga akan mendapatkan daftar koleksi bahan bacaan (katalog) yang di database Rumah Kreatif. Dengan katalog ini warga akan mengetahui bahan bacaan apa saja yang tersedia dan berada di rumah siapa. Para pustakawan di Rumah Kreatif inilah yang akan menghubungkan pelanggan WALL dengan pemilik buku yang ada di rumah-rumah warga.
Saat ini pembangunan Gedung Rumah Kreatif Warga Merdeka sedang berlangsung. Lokasi gedung di salah satu halaman rumah warga itu menggunakan biaya swadaya warga sebesar Rp 15 juta. Rumah Kreatif juga sudah mengajukan permohonan bantuan kepada Pemkot Mataram untuk biaya pembangunan gedung dan dijanjikan bulan Maret mendatang direalisasi.
“Ya, Insya Allah bulan Maret nanti sudah cair dananya,” jelas Kabag Kesra Pemkot Mataram H Alwi sebagaimana disampaikan H Hul salah seorang Kasubag di Bagian Kesra Pemkot Mataram.

Sabtu, 21 Januari 2012

Mengatasi Asam Urat

Asam urat atau rematik gout (gout artritis) adalah hasil dari metabolisme tubuh oleh salah satu protein, purin dan ginjal. Dalam kaitan ini, ginjal berfungsi mengatur kestabilan kadar asam urat dalam tubuh dimana sebagian sisa asam urat dibuang melalui air seni.

 Namun bila asam urat berlebihan dan ginjal tidak mampu lagi mengatur kestabilannya, maka asam urat in akan menumpuk pada jaringan dan sendi. Pada saat kadar asam urat tinggi, akan timbul rasa nyeri yang hebat terutama pada daerah persendian.

 Asam urat dapat diobati agar kadar dalam tubuhnya kembali normal. Tapi karena dalam tubuhnya ada potensi penumpukan asam urat, maka penderita harus mengontrol makanan yang dikonsumsi atau menghindari makanan yang banyak mengandung purin.

 Asam urat sudah dikenal sejak 2.000 tahun yang lalu dan menjadi salah satu penyakit tertua yang dikenal manusia. Dulu, penyakit ini juga disebut “penyakit para raja” karena penyakit ini diasosiasikan dengan kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman yang enak-enak.

 Setiap orang dapat terkena penyakit asam urat. Tetapi umumnya, banyak dialami para pria, sedangkan pada perempuan persentasenya kecil dan baru muncul setelah menopause. Kadar asam urat kaum pria cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Pada wanita, peningkatan itu dimulai sejak masa menopause. Karena itu, kita perlu mewaspadai gejala-gejalanya.

 Gejala Asam Urat

Ø  Kesemutan dan linu

Ø  Nyeri terutama pada malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.

Ø  Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi.

 Solusi Mengatasi Asam Urat

Ø  Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar normalnya adalah 2.4 hingga 6 untuk wanita dan 3.0 hingga 7 untuk pria.

Ø  Kontrol makanan yang dikonsumsi.

Ø  Banyak minum air putih. Dengan banyak minum air putih, kita dapat membantu membuang purin yang ada dalam tubuh.

 Makanan yang Dihindari (mengandung banyak purin)

Ø  Lauk pauk seperti jeroan, hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru dan otak.

Ø  Makanan laut seperti udang, kerang, cumi, kepiting.

Ø  Makanan kaleng seperi kornet dan sarden.

Ø  Daging, telur, kaldu atau kuah daging yang kental.

Ø  Kacang-kacangan seperti kacang kedelai (termasuk hasil olahannya seperti tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau. 

 Obat Traditional Asam Urat :

Ø  Sirsak. Dimakan begitu saja atau dijuice, dimakan/minum tiap hari

Ø  Daun salam 7 lembar direbus dengan dua gelas air, sampai tinggal 1 gelas,  diminum pagi dan sore

Ø  labu siam diparut kemudian disaring diambil airnya diminum tiap hari.

Ø  Cuka apel yang sudah jadi dan dicampur madu dengan ukuran satu sendok madu ditambah 2 sendok makan cuka apel plus air hanagt dan diminum selama 1 minggu

Ø  kentang mentah dan apel malang dijuice.

(berbagai sumber)

Mengatasi Asam Urat

Asam urat atau rematik gout (gout artritis) adalah hasil dari metabolisme tubuh oleh salah satu protein, purin dan ginjal. Dalam kaitan ini, ginjal berfungsi mengatur kestabilan kadar asam urat dalam tubuh dimana sebagian sisa asam urat dibuang melalui air seni.

 Namun bila asam urat berlebihan dan ginjal tidak mampu lagi mengatur kestabilannya, maka asam urat in akan menumpuk pada jaringan dan sendi. Pada saat kadar asam urat tinggi, akan timbul rasa nyeri yang hebat terutama pada daerah persendian.

 Asam urat dapat diobati agar kadar dalam tubuhnya kembali normal. Tapi karena dalam tubuhnya ada potensi penumpukan asam urat, maka penderita harus mengontrol makanan yang dikonsumsi atau menghindari makanan yang banyak mengandung purin.

 Asam urat sudah dikenal sejak 2.000 tahun yang lalu dan menjadi salah satu penyakit tertua yang dikenal manusia. Dulu, penyakit ini juga disebut “penyakit para raja” karena penyakit ini diasosiasikan dengan kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman yang enak-enak.

 Setiap orang dapat terkena penyakit asam urat. Tetapi umumnya, banyak dialami para pria, sedangkan pada perempuan persentasenya kecil dan baru muncul setelah menopause. Kadar asam urat kaum pria cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Pada wanita, peningkatan itu dimulai sejak masa menopause. Karena itu, kita perlu mewaspadai gejala-gejalanya.

 Gejala Asam Urat

Ø  Kesemutan dan linu

Ø  Nyeri terutama pada malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.

Ø  Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi.

 Solusi Mengatasi Asam Urat

Ø  Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar normalnya adalah 2.4 hingga 6 untuk wanita dan 3.0 hingga 7 untuk pria.

Ø  Kontrol makanan yang dikonsumsi.

Ø  Banyak minum air putih. Dengan banyak minum air putih, kita dapat membantu membuang purin yang ada dalam tubuh.

 Makanan yang Dihindari (mengandung banyak purin)

Ø  Lauk pauk seperti jeroan, hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru dan otak.

Ø  Makanan laut seperti udang, kerang, cumi, kepiting.

Ø  Makanan kaleng seperi kornet dan sarden.

Ø  Daging, telur, kaldu atau kuah daging yang kental.

Ø  Kacang-kacangan seperti kacang kedelai (termasuk hasil olahannya seperti tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau. 

 Obat Traditional Asam Urat :

Ø  Sirsak. Dimakan begitu saja atau dijuice, dimakan/minum tiap hari

Ø  Daun salam 7 lembar direbus dengan dua gelas air, sampai tinggal 1 gelas,  diminum pagi dan sore

Ø  labu siam diparut kemudian disaring diambil airnya diminum tiap hari.

Ø  Cuka apel yang sudah jadi dan dicampur madu dengan ukuran satu sendok madu ditambah 2 sendok makan cuka apel plus air hanagt dan diminum selama 1 minggu

Ø  kentang mentah dan apel malang dijuice.(berbagai sumber

Minggu, 08 Januari 2012

MENYIKAPI PENDIDIKAN

Sebagai seorang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, setiap orang wajib meningkatkan kualitas keberimanannya, kualitas kemanusiaan sebagai amanah kehambaan yang dianugrahkan Allah dan kualitas hidup sebagai wahana untuk menunjukkan kehambaan kepada Allah Swt. Peningkatan itu semua harus dilakukan melalui pendidikan yang secara sadar ditanamkan dan diniatkan. Sikap beriman yang benar tidak akan kita pahami tanpa ilmu, menjadi manusia yang berkualitas tidak mungkin terwujud tanpa ilmu demikian pula kualitas hidup yang baik sebagai sarana ibadah juga tidak akan terjangkau tanpa ilmu.

Dalam konteks ini jelas sekali Allah Swt menjanjikan kedudukan yang mulia dan kehidupan yang baik bagi orang berilmu sebagaimana firmannya dalam surat Al Mujadilah

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Ayat ini secara sosial sangat jelas bisa dibuktikan. Orang yang berilmu dan ilmunya memberi manfaat kepada orang lain, ia akan dihormati, disegani dan diberikan kedudukan yang lebih tinggi dalam masyarakat. Apalagi dihadapan Allah. Insya Allah. Ilmu yang dimiliki seseorang akan memudahkan hidupnya. Ilmu agama akan memperbaiki ibadah dan amal shaleh, ilmu dunia akan memudahkan untuk menyesuaikan diri dengan tantangan zaman yang dihadapi dan sekaligus menyebar manfaat untuk orang banyak yang berarti kita telah merengkuh dua hasil sekaligus yaitu kesejahteraan diri dan masyarakat dan pahala berlimpah dari Allah Swt. Sungguh betapa nikmatnya orang berilmu dan mengamalkan ilmunya untuk kemaslahatan bersama. Rasulullah Saw menggambarkan kenikmatan itu dengan sabdanya :

  "Barangsiapa yang menjalani perjalanan menuntut ilmu, maka dimudahkan baginya jalan menuju sorga".

Kemudahan yang dijanjikan seperti itu dapat dipahami bahwa menuntut ilmu itu merupakan amal shaleh yang mendapatkan ganjaran pahala dari Allah Swt dan hasil belajar atau ilmu yang diperoleh akan menjadi bekal hidup yang dapat digunakan untuk memecahkan berbagai permasalahan sehingga dapat melaksanakan ibadah dengan nyaman. Inilah yang merupakan gambaran yang dikemukakan oleh Rasulullah, memudahkan jalan ke sorga.

Permasalahan yang menggejala saat ini adalah sebagian diantara kita yang tidak memahami pendidikan dengan benar, sehingga salah dalam melaksanakan tugas memberi bekal pendidikan yang baik kepada anak – anak maupun untuk diri sendiri. Sebagian kita mempersempit arti pendidikan dengan menyekolahkan anak atau memasukkan anak ke sekolah. Bahkan ada orang yang sangat khawatir ketika anaknya tidak diterima di sekolah tertentu atau tidak lulus ujian, tetapi tidak terlalu khawatir dengan kondisi iman dan akhlaknya. Pola hidup yang demikian menunjukkan betapa kita telah terlalu jauh menggantungkan masa depan anak-anak kita pada ijazah yang dimiliki dan mengabaikan kekuasaan dan takdir Allah Swt.

Pendidikan merupakan tugas dan kewajiban hakiki manusia, sehingga dapat meningkatkan kualitas kemanusiaan dalam menghambakan diri kepada Allah Swt. Hal ini berarti kewajiban mendidik itu berada di tangan orang tua dengan tujuan :

Pertama,  mempertahankan kefitrahan anak.

Kefitrahan adalah amanat Allah yang harus dijaga untuk dikembalikan sebagaimana aslinya. Fitrah dasar adalah keberimanan dalam Islam dengan sempurna. Sebagaimana firman Allah Swt dalam surat Ar-Rum ayat 30

 Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui[1168],

fitrah Allah: maksudnya ciptaan Allah. manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama yaitu agama tauhid. kalau ada manusia tidak beragama tauhid, Maka hal itu tidaklah wajar. mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantara pengaruh lingkungan.

Menjaga agama diri dan anak-anak kita harus dalam iklim keluarga beragama yang mencerminkan perilaku yang berlandaskan iman dengan amalan syariat yang istiqamah. Dengan demikian seluruh keluarga akan terpayungi dari bahaya kekufuran dan kemusyrikan

Kedua, memelihara akhlakul karimah

Akhlaqul karimah adalah citra dan potret seorang muslim yang memelihara kefitrahan. Salah satu tugas Rasulullah saw disamping untuk menegakkan iman Islam adalah untuk menegakkan akhlak yang mulia, sebagaimana sabdanya : “Innama buistu liutammima makarimal akhlaq” – sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia. (HR. Tabrani)

Akhlaq mulia ini tidak bisa dipelajari sebagai ilmu pengetahuan, tetapi harus diajarkan dengan perilaku dan contoh yang penuh hikmah sehingga anak-anak dapat meneladaninya dengan ikhlas. Demikianlah Rasulullah Saw memperbaiki akhlaq ummat pada masanya dengan keteladanan yang sempurna.

Ketiga, memberikan kecakapan hidup

Kecakapan hidup adalah kemampuan untuk menjalani kehidupan dengan tepat dan dilandasi oleh kebenaran. Cakap memandang masalah dengan berbaik sangka. Cakap menerima segala kebahagiaan dan kesusahan sebagai takdir Allah yang harus diterima dengan ikhlas. Cakap memahami hidup sebagai hamba Allah yang hidup dalam lingkungan sosial.  Cakap saling berbagi dengan sesama. Akhirnya cakap memperjuangkan kualitas hidupnya dengan modal akal, rasa dan keimanan yang dimilikinya.

Keempat, memberikan bekal ilmu pengetahuan dan teknologi.

Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan keharusan dalam mengarungi hidup yang terus berkembang. Dalam peradaban yang semakin maju seperti yang sedang kita jalani saat ini, kecenderungan penistaan terhadap kemanusiaan sangat kuat. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang, dan jika tidak dilandasi dengan iman akan mewujud menjadi perlaku-perilaku fasad – pengerusakan. Sebaliknya manusia yang beriman, yang shaleh tetapi tidak mengikuti perkembangan peradaban akan sulit menyesuaikan diri dan gagap dalam menghadapi kehidupan. Kegagapan ini akan menyebabkan kita akan semakin terpinggirkan dalam kehidupan, kalah bersaing dan akhirnya gagal melaksanakan tugas dan fungsi sebagai abd lillah dan sebagai khalifah fil ardh.

Pandangan kita tentang kemajuan dan tuntutan kemampuan manusia untuk memberikan jawaban kemaslahatan terhadap kemajuan tersebut mengukuhkan keberadaan pendidikan sebagai sunnatullah. Keduanya, perubahan dan pendidikan sebagai sunnatullah merupakan jawaban terhadap perkembangan kehidupan manusia yang akan semakin sulit. Hal ini telah ditunjukan oleh Allah swt dalam Al-Qur’an bagaimana ilmu yang diajarkan kepada Adam menyebabkan manusia memiliki kelebihan dari malaikat. Dengan ibadah yang didasari ilmu yang benar , manusia menduduki tempat terhormat baik di hadapan dunia maupun dihadapan Allah swt.,

Keempat tujuan tersebut harus dibangun dari keluarga, sehingga benteng pertama dan terakhir pendidikan bagi ummat Islam adalah keluarga. Seseorang yang telah memiliki landasan kefitrahan, landasan akhlaqul karimah ia akan mampu menjalani hidup dengan sempurna. Ia akan dimuliakan oleh Allah karena iman dan taqwanya, akan dihargai oleh sesama manusia karena akhlaqnya dan menjaga kehormatan diri yang kuat menyebabkan seseorang tidak melakukan hal-hal yang akan menurunkan derajat kemanusiaannya seperti malas, berbuat yang tidak terpuji dan sejenisnya.

Dalam kaitannya dengan kehidupan kekinian, kadang masyarakat tidak mampu mendidik anaknya karena berbagai keterbatasan, maka hendaklah kita menyerahkan pendidikan kepada lembaga yang dapat dipertanggungjawabkan dapat memelihara iman, membina akhlak, memberi kecakapan hidup dan ilmu pengetahuan serta teknologi yang menunjang.

Semoga kita tergolong orang yang diberikan taufiq untuk bertanggungjawab terhadap pendidikan anak sejak dini dan semoga anak cucu kita tergolong generasi rabbi radhiya sebagaimana yang difirmankan Allah dalam surat Maryam ayat 15 :

Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.

 

MENYIKAPI PENDIDIKAN

Sebagai seorang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, setiap orang wajib meningkatkan kualitas keberimanannya, kualitas kemanusiaan sebagai amanah kehambaan yang dianugrahkan Allah dan kualitas hidup sebagai wahana untuk menunjukkan kehambaan kepada Allah Swt. Peningkatan itu semua harus dilakukan melalui pendidikan yang secara sadar ditanamkan dan diniatkan. Sikap beriman yang benar tidak akan kita pahami tanpa ilmu, menjadi manusia yang berkualitas tidak mungkin terwujud tanpa ilmu demikian pula kualitas hidup yang baik sebagai sarana ibadah juga tidak akan terjangkau tanpa ilmu.

Dalam konteks ini jelas sekali Allah Swt menjanjikan kedudukan yang mulia dan kehidupan yang baik bagi orang berilmu sebagaimana firmannya dalam surat Al Mujadilah

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Ayat ini secara sosial sangat jelas bisa dibuktikan. Orang yang berilmu dan ilmunya memberi manfaat kepada orang lain, ia akan dihormati, disegani dan diberikan kedudukan yang lebih tinggi dalam masyarakat. Apalagi dihadapan Allah. Insya Allah. Ilmu yang dimiliki seseorang akan memudahkan hidupnya. Ilmu agama akan memperbaiki ibadah dan amal shaleh, ilmu dunia akan memudahkan untuk menyesuaikan diri dengan tantangan zaman yang dihadapi dan sekaligus menyebar manfaat untuk orang banyak yang berarti kita telah merengkuh dua hasil sekaligus yaitu kesejahteraan diri dan masyarakat dan pahala berlimpah dari Allah Swt. Sungguh betapa nikmatnya orang berilmu dan mengamalkan ilmunya untuk kemaslahatan bersama. Rasulullah Saw menggambarkan kenikmatan itu dengan sabdanya :

  "Barangsiapa yang menjalani perjalanan menuntut ilmu, maka dimudahkan baginya jalan menuju sorga".

Kemudahan yang dijanjikan seperti itu dapat dipahami bahwa menuntut ilmu itu merupakan amal shaleh yang mendapatkan ganjaran pahala dari Allah Swt dan hasil belajar atau ilmu yang diperoleh akan menjadi bekal hidup yang dapat digunakan untuk memecahkan berbagai permasalahan sehingga dapat melaksanakan ibadah dengan nyaman. Inilah yang merupakan gambaran yang dikemukakan oleh Rasulullah, memudahkan jalan ke sorga.

Permasalahan yang menggejala saat ini adalah sebagian diantara kita yang tidak memahami pendidikan dengan benar, sehingga salah dalam melaksanakan tugas memberi bekal pendidikan yang baik kepada anak – anak maupun untuk diri sendiri. Sebagian kita mempersempit arti pendidikan dengan menyekolahkan anak atau memasukkan anak ke sekolah. Bahkan ada orang yang sangat khawatir ketika anaknya tidak diterima di sekolah tertentu atau tidak lulus ujian, tetapi tidak terlalu khawatir dengan kondisi iman dan akhlaknya. Pola hidup yang demikian menunjukkan betapa kita telah terlalu jauh menggantungkan masa depan anak-anak kita pada ijazah yang dimiliki dan mengabaikan kekuasaan dan takdir Allah Swt.

Pendidikan merupakan tugas dan kewajiban hakiki manusia, sehingga dapat meningkatkan kualitas kemanusiaan dalam menghambakan diri kepada Allah Swt. Hal ini berarti kewajiban mendidik itu berada di tangan orang tua dengan tujuan :

Pertama,  mempertahankan kefitrahan anak.

Kefitrahan adalah amanat Allah yang harus dijaga untuk dikembalikan sebagaimana aslinya. Fitrah dasar adalah keberimanan dalam Islam dengan sempurna. Sebagaimana firman Allah Swt dalam surat Ar-Rum ayat 30

 Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui[1168],

fitrah Allah: maksudnya ciptaan Allah. manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama yaitu agama tauhid. kalau ada manusia tidak beragama tauhid, Maka hal itu tidaklah wajar. mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantara pengaruh lingkungan.

Menjaga agama diri dan anak-anak kita harus dalam iklim keluarga beragama yang mencerminkan perilaku yang berlandaskan iman dengan amalan syariat yang istiqamah. Dengan demikian seluruh keluarga akan terpayungi dari bahaya kekufuran dan kemusyrikan

Kedua, memelihara akhlakul karimah

Akhlaqul karimah adalah citra dan potret seorang muslim yang memelihara kefitrahan. Salah satu tugas Rasulullah saw disamping untuk menegakkan iman Islam adalah untuk menegakkan akhlak yang mulia, sebagaimana sabdanya : “Innama buistu liutammima makarimal akhlaq” – sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia. (HR. Tabrani)

Akhlaq mulia ini tidak bisa dipelajari sebagai ilmu pengetahuan, tetapi harus diajarkan dengan perilaku dan contoh yang penuh hikmah sehingga anak-anak dapat meneladaninya dengan ikhlas. Demikianlah Rasulullah Saw memperbaiki akhlaq ummat pada masanya dengan keteladanan yang sempurna.

Ketiga, memberikan kecakapan hidup

Kecakapan hidup adalah kemampuan untuk menjalani kehidupan dengan tepat dan dilandasi oleh kebenaran. Cakap memandang masalah dengan berbaik sangka. Cakap menerima segala kebahagiaan dan kesusahan sebagai takdir Allah yang harus diterima dengan ikhlas. Cakap memahami hidup sebagai hamba Allah yang hidup dalam lingkungan sosial.  Cakap saling berbagi dengan sesama. Akhirnya cakap memperjuangkan kualitas hidupnya dengan modal akal, rasa dan keimanan yang dimilikinya.

Keempat, memberikan bekal ilmu pengetahuan dan teknologi.

Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan keharusan dalam mengarungi hidup yang terus berkembang. Dalam peradaban yang semakin maju seperti yang sedang kita jalani saat ini, kecenderungan penistaan terhadap kemanusiaan sangat kuat. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang, dan jika tidak dilandasi dengan iman akan mewujud menjadi perlaku-perilaku fasad – pengerusakan. Sebaliknya manusia yang beriman, yang shaleh tetapi tidak mengikuti perkembangan peradaban akan sulit menyesuaikan diri dan gagap dalam menghadapi kehidupan. Kegagapan ini akan menyebabkan kita akan semakin terpinggirkan dalam kehidupan, kalah bersaing dan akhirnya gagal melaksanakan tugas dan fungsi sebagai abd lillah dan sebagai khalifah fil ardh.

Pandangan kita tentang kemajuan dan tuntutan kemampuan manusia untuk memberikan jawaban kemaslahatan terhadap kemajuan tersebut mengukuhkan keberadaan pendidikan sebagai sunnatullah. Keduanya, perubahan dan pendidikan sebagai sunnatullah merupakan jawaban terhadap perkembangan kehidupan manusia yang akan semakin sulit. Hal ini telah ditunjukan oleh Allah swt dalam Al-Qur’an bagaimana ilmu yang diajarkan kepada Adam menyebabkan manusia memiliki kelebihan dari malaikat. Dengan ibadah yang didasari ilmu yang benar , manusia menduduki tempat terhormat baik di hadapan dunia maupun dihadapan Allah swt.,

Keempat tujuan tersebut harus dibangun dari keluarga, sehingga benteng pertama dan terakhir pendidikan bagi ummat Islam adalah keluarga. Seseorang yang telah memiliki landasan kefitrahan, landasan akhlaqul karimah ia akan mampu menjalani hidup dengan sempurna. Ia akan dimuliakan oleh Allah karena iman dan taqwanya, akan dihargai oleh sesama manusia karena akhlaqnya dan menjaga kehormatan diri yang kuat menyebabkan seseorang tidak melakukan hal-hal yang akan menurunkan derajat kemanusiaannya seperti malas, berbuat yang tidak terpuji dan sejenisnya.

Dalam kaitannya dengan kehidupan kekinian, kadang masyarakat tidak mampu mendidik anaknya karena berbagai keterbatasan, maka hendaklah kita menyerahkan pendidikan kepada lembaga yang dapat dipertanggungjawabkan dapat memelihara iman, membina akhlak, memberi kecakapan hidup dan ilmu pengetahuan serta teknologi yang menunjang.

Semoga kita tergolong orang yang diberikan taufiq untuk bertanggungjawab terhadap pendidikan anak sejak dini dan semoga anak cucu kita tergolong generasi rabbi radhiya sebagaimana yang difirmankan Allah dalam surat Maryam ayat 15 :

Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.

 

Komunitas Blog Kampung Media

http://www.youtube.com/watch?v=vG8vV27O8mI. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers