Jumat, 20 September 2013

Sosialisasi Cara Merawat Kompor GAS


Beberapa hari yang lalu, teknisi dari salah satu agen penyalur LPG di kota Mataram mengadakan survey bagi pengguna LPG. Kelurahan pagutan kecamatan merupakan lokasi survey mereka. Sayang sekali, petugas tidak mau disebut nama dan agennya, tapi tidak menjadi masalah buat kami.
   Dalam tanya jawab yang dilakukan seputar perawatan dan apa saja masalah yang sudah dialami serta penanganannya. Setelah itu baru mereka menjelaskan satu persatu bagian dan cara perawatan kompor gas. Walau sedikit mengganggu, bagi  ibu-ibu ini penting karena kompor gas katanya rawan kebakaran.
Dalam penjelasannya, kompor gas dibagi menjadi empat, tabung LPG, regulator, selang, dan kompor. Tabung sebelum dibeli diperiksa dulu apakah ada kebocoran atau tidak, ini sering terjadi dibagian ulir penyambung. Gunakan air untuk memeriksa kebocoran. Sedangkan tempat menaruhnya diupayakan menggunakan las kayu, untuk mencegah pembekuan isi LPG, sering sekali dikeluhkan pelanggan bahwa isi tabung mereka tidak sesuai, sebenarnya isinya membeku karena tempat menaruh LPG dingin.
Regulator, pemasangan  regulator tidak perlu ditekan keras ke tabung LPG, cukup masuk dan putar pengikatnya, kalau ditekan keras mengakibatkan cepat rusak bagian penghubung (pentil) regulator. Demikian juga dengan pemasangan selang, hanya olesi minyak goreng dibagian regulator dan ujung selang, tekasn sampai mentok lalu kencangkan dengan pengikatnya.
Selang, bagian ini paling sering dikeluhkan karena di gigit tikus, sebenarnya tikus memakan selang karena ada sisa makanan yang menempel di selang tersebut. Untuk itu disarankan sering-sering membersihan selang dengan menggunakan air hangat. Ini juga berguna untuk mencegah selang cepat getas, mudah putus/robek.
Kompor, bagian ini jangan sampai dibersihkan bagian permukaannya saja, pipa penyalur juga mendapat perhatian, jangan sampai menghambat saluran gas ke kompor, apabila ada bunyi bulp artinya gas balik ke tabung dan bisa mengakibatkan kebakaran.
Dijelaskan pula kalau terjadi kebocoran yang mengakibatkan kebakaran, pertama jangan panik, kedua segera putus aliran gas dari tabung gas (cabut regulator). Ada regulator yang baik yaitu regulator penyalur, regulator ini berfungsi menutup aliran gas apabila selang gas terputus. Perawatan menjadi nomor satu pencegah kebakaran

Selasa, 17 September 2013

LPG 3 Kg Langka di Mataram


Sejak seminggu terakhir gas elpigi 3 kg jarang bisa dijumpai di kota mataram, walupun ada di beberapa pengecer yang nampak hanya tabung-tabung kosong. Masyarakat harus mendatangi beberapa pengecer untuk mendapatkannya. Kondisi ini sudah berlangsung lebih dari seminggu. Demikian juga dengan harga yang yang harus dibayar konsumen, 1 tabung 3 kg harus mengeluarkan uang minimal dua puluh ribu rupiah.

Beberapa  ibu rumah tangga mengeluh atas langka dan naiknya harga gas elpigi, Miskah misalnya, “mau pakai minyak tanah, lebih mahal lagi pak, masa harganya LPG 3 kg paling rendah dua puluh ribu”. Dan beberapa keluhan lainnya, Rati penjual cilok mengeluh juga, keutungan sekarang diambil harga LPG, “saya beli LPG 3 kg tiga hari sekali, kalau sebulan bisa sepuluh kali, selisih 6 ribu kali sebulan bisa mencapai enam puluh ribu” keluhnya.

Awak PORTAL saat menanyakan ke beberapa pengecer, “stok jarang datang, kebanyakan dibawa ke lombok timur untuk oven tembakau”, jawabnya. Sementara dari petugas agen LPG menyatakan kalau kelangkaan ini diakibatkan akan adanya konversi minyak tanah ke LPG di pulau sumbawa.
Walaupun mahal, seperti dikatakan Roh, “kita harus beli berapapun harganya, mau pake kompor minyak tanah lagi, kompornya udah rusak, dan minyak tanah mahal.

Senin, 09 September 2013

Tradisi Ziarah Haji


Memasuki bulan dzulkaidah tahun ini, seperti kebiasaan pada tahun-tahun sebelumnya jamaah calon haji tahun 2013 akan disibukkan dengan tradisi ziarah haji. Ziarah haji merupakan tradisi masyarakat lombok, begitu juga yang terjadi di kota Mataram. Ziarah biasanya dimulai dengan membangun tetaring (balai). Masyarakat secara gotong royong membantu calon jamaah haji mencari bahan merakit sampi dengan membangun tetaring tersebut.

Ziarah haji biasanya dimulai dua sampai tiga minggu sebelum keberangkatan. Hal ini dilakukan untuk memberi waktu buat sanak family dan masyarakat untuk datang berziarah. Tenggang waktu yang cukup lama membuat calon haji semakin sibuk, disamping melengkapi berbagai persyaratan dan keperluan lain berkaitan dengan administrasi haji, sejak sore sampai tengah malam masyarakat berdatangan untuk ziarah.

Seperti di katakan Sanusi calon haji asal Pagutan kota Mataram, walau cukup lelah menghadapi tamu yang datang, saya sangat bersyukur datang dengan tulus ikhlas, ini sebagai ganti rasa lelah yang ada, ucapnya. Masyarakat yang datang baik secara pribadi maupun kelompok, mereka datang sore dan sehabis isya. Sedangkan kelompok majlis taklim datang dengan kelompoknya secara bergantian ke setiap calon jamaah haji tiap malam.

Menurut Abdul Haris, salah satu keua jamaah majlis taklim mengatakan bahwa ziarah haji di isi dengan acara memohon maaf atas segala kesalahan yang ada, mendo’akan dengan zikir dan do’a bagi calon haji untuk dimudahkan segala urusan berikatan dengan perjalanan dan manasik haji, serta mendapat haji yang mabrur. Namun kadang ditambah dengan meminta calon haji untuk mendo’akan masyarakat untuk bisa dipanggil berhaji di tempat-tempat yang mustajab.

Minggu, 08 September 2013

Tentang Haji


       Saat ini jutaan ummat muslim berkumpul  di tanah suci untuk melaksanakan ibadah haji. Mereka datang ke tanah suci untuk memenuhi panggilah ilahi. Suatu pangilan yang dirindukan oleh setiap insan muslim, dimanapun ia berada dan apapun keadaannya. Tidak ada seorangpun yang yang mengaku beriman kecuali ia pasti rindu untuk melaksanakan ibadah haji. Haji memang istimewa, karena mengandung banyak makna. Dan makna-makna yang terkandung dalam ritual ibadah haji tidak hanya harus dipahami oleh jamaah yang melaksanakan ibadah haji, namun semua orang yang mengaku beriman hendaknya berusaha untuk menggali makna dan nilai yang terkandung dalam ibadah haji. Makna-makna yang terdapat dalam ibadah haji sangat erat kaitannya dengan sejarah Nabi Ibrahim ‘alaihissalaam. Maka memahami makna-makna yang terkandung dalam ibadah haji, membutuhkan pemahman secara khusus tentang sejarah Nabi Ibrahim ‘alaihissalaam dan ajarannya, karena praktek-praktek  ibadah haji berkaitan erat dengan pengalaman-pengalaman yang dialami oleh Nabi Ibrahim bersama keluarganya.
      Dalam sejarah kemanusian, Nabi Ibrahim dikenal seagai Bapak para Nabi, juga Bapak Monotheisme, yaitu ajaran yang menyangkut keyakinan hanya pada Tuhan Yang Esa. Ajaran Nabi Ibrahim merupakan lembaran baru dalam sejarah kepercayaan manusia. Jika sebelumnya manusia terbelenggu dalam penyembahan terhadap berhala, maka Nabi Ibrahim ‘alaikissalam membebaskan mereka dari belenggu kepercaan kepada berhala menuju keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa.  Tuhan yang diperkenalkan oleh Nabi Ibrahim bukan sekedar tuhan suku, bangsa atau golongan tertentu manusia, akan tetapi Tuhan seru sekalian alam, Tuhan yang dekat dengan manusia tanpa perantara, Tuhan yang menyertai mereka secara keseluruhan dan orang perorang, sendirian atau ketika dalam berkelompok, pada saat diam atau bergerak, dalam tidur atau dalam keadaan terjaga, pada saat kehidupannya, bahkan sebelum dan sesudah kehidupan dan kematiannya.
                Nabi Ibrahim ‘alaihissalaam datang mengumandangkan neraca keadilah Ilahi, yang mempersamakan semua manusia dihadapan-Nya, sehingga betapapun kuatnya seseorang, Ia tetap sama di hadapan Tuhan dengan seseorng yang paling lemah sekalipun, karena kekuatan si kuat diperoleh dari pada-Nya, sedangkan kelemahan si lemah adalah atas hikmah kebijaksanaan-Nya. Dia dapat mencabut atau menganugrahkan kekuatan itu pada siapa saja sesuai dengan sunnah-sunnah yang ditetapkan-Nya.
                Nabi Ibrahim hadir dipentas kehidupan dimana tradisi menghorbankan manusia sebagai sesajen masih berlaku. Nabi ibrahim kemudian membatalkan tradisi itu dengan melarang mengorbankan manusia sebagai sesajen, bukan saja karena manusia terlalu tinggi nilainya sehingga tidak pantas untuk dikorbankan, tetapi kaena Tuhan Maha Pengasih lagi Maha penyayang. Putranya Ismail diperintahkan Tuhan untuk dikorbankansebagai pertanda bahwa apapun –bila panggilan telah tiba wajar untuk dikorbankan demi dan karena Allah-. Setelah perintah itu dilakukan dengan sepenuh hati oleh nabi Ibrahim dan putranya Ismail, Tuhan dengan kekuasaan-Nya menghalangi penyembelihan tersebut dan menggantikannya dengan domba, sebagai pertanda bahwa hanya karena kasih sayang-Nya pada manusia, maka praktek pengorbanan seperti itupun kemudia dilarang.
                Nabi Ibrahim menemukan dan membina keyakinannya melalui pencarian dan pengalaman-pengalaman kerohanian, sehingga Ia smpai kepada keyakinan akan Tuhan yang Maha Esa. Hal ini sebagaimana digambarkan dalan Al_Quran Surat Al An’am dari ayat  74 sampai ayat 79 :
“Dan (ingatlah) diwaktu Ibrahim berkata kepada bapaknya Azaar : Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan ? sesungguhnya Aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata. Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (kami yang terdapat) di langit dan di bumi dan (Kami memperlihatkannya) agar Ibrahim itu termasuk orang-orang yang yakin. Ketika malam telah menjadi gelap, dia meliahat sebuah bintang (lalu) dia berkata :” Inilah Tuhanku”, tetapi ketika bintang it tenggelamdia berkata :“Saya tidak suka kepada yang tenggelam”. Kemudian tatkala ia melihat bulan terbit dia berkata :”Inilah Tuhanku.” Tetapi setelah bulan itu terbenam dia berkata : “Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat”. Kemudia tatkala ia melihat matahari terbit dia berkata:”Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar.” Maka tatkala matahari itu telah terbenam, dia berkata: “ Hai kaumku sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.”
                Demikianlah diantara sebagian kecil dari keistimewaan Nabi Ibrahim ‘alaihissalaam, sehingga wajar jika beliau dijadikan teladan seluruh manusia, seperti yang ditegaskan Al Quran Surat Al Baqarah ayat 127 :
“Dan ingatlah, ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa) : “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Keteladan nabi Ibrahim kemudia diwujudkan dalam bentuk ibadah haji dengan berkunjung ke Mekah karena beliulah bersama putranya Ismail yang membangun Ka;bah dan beliau pulalah  yang diperintahkan untuk mengumandangkan syariat haji. Keteladanan yang diwujudkan dalam bentu ibadah haji yang praktek-praktek ritualnya berkaitan dengan peristiwa yang beliau dan keluarga alami, pada hakikatnya merupakan penegasan akan ajaran dan prinsip-prinsip yang dianut oleh Nabi Ibrahim yang intinya adalah :
  1. Pengakuan akan Tuhan, serta penolakan terhadap segala macam dan bentuk kemusyrikan baik berupa patung-patung, bintang , bulan dan matahari bahkan segala sesuatu selain Allah.
  2. Keyakinan akan neraca keadilan Tuhan dalam kehidupan ini, yang puncaknya akan diperoleh setiap makhluk pada hari kebangkita kelak.
  3. Keyakinan tentang kemanusiaan yang bersifat universal, tiada perbedaan dalam kemanusiaan seseorang dengan lainnya di hadapan Tuhan, betapun terdapat perbedaan di antara mereka.
Ketiga inti ajaran Nabi Ibrahim ini tercermin dengan jelas atau dilambangkan dalam praktek-praktek ibadah haji.

Komunitas Blog Kampung Media

http://www.youtube.com/watch?v=vG8vV27O8mI. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers