Selasa, 26 Februari 2013

Anak Kita Harapan Kita


Kewajiban mendidik yang utama dan pertama berada di pundak orang tua. Khususnya di pundak para bapak, bukan hanya dipundak para ibu. Bahkan Al-Quran merekam kisah bagaimana Luqmanul Hakim mendidik anaknya dengan nasihat-nasihat yang bijak; diantaranya yang paling pokok adalah agar anaknya tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun, karena menyekutukan Allah merupakan kezaliman yang sungguh amat besar. Ayat ini sangat jelas menggambarkan bahwa yang mendidik sang anak adalah Lukman Hakim. Dan dia adalah seorang ayah. Pada ayat yang lain Allah swt berfirman : “Istri-istri kalian adalah ladang bagi kalian.” Ayat ini mengibaratkan para suami adalah seperti petani dan istri-istri mereka adalah ladang tempat para petani menanam benih-benih mereka. Setiap petani pasti mendambakan hasil yang baik dari benih-benih yang mereka tanam. Demikian juga dengan para suami mereka mendambakan anak dari istri-istri mereka. Anak adalah dambaan setiap makhluq, bukan hanya dambaan manusia. Itu sebabnya Allah swt berfirman : “ Aku benar-benar bersumpah dengan kota Ini (Mekah),Dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Mekah ini,Dan demi bapak dan anaknya.” Ini menunjukkah suatu naluri bahwa semua makhluq hidup mendambakan untuk memiliki keturunan dari jenisnya. Karena anak adalah dambaan , maka semua makhluq menggantungkan harapannya kepada sang anak. Pada manusia, kita menginginkan anak kita menjadi anak yang sholeh sekaligus menjadi qurrata a’yun (penyejuk mata). Hal ini dilukiskan di dalam Al-Quran Surat Al-A’raf ayat 189 : “Dia yang telah menciptakan kamu pasangan dari jenis yang sama (jenis manusia), sewaktu sang suami menyentuhnya/mennyelubunginya, istrinya hamil, kandungannya masih ringan, maka berlalulah hari-hari sampai menjadi berat. Maka ketika itu, keduanya (sang ibu dan bapak) berdoa, Ya Allah jika anak ini Engkau jadikan anak yang sholeh, sempurna jasmani dan rohani, maka kami akan bersyukur.” Disebutkan juga pada ayat yang lain :”Juga mereka diliputi rasa ragu dan diselimuti kecemasan serta harapan.” Memang, anak merupakan dambaan. Setiap orang mendambakan mempunyai anak untuk melanjutkan keturunannya. Apapun dilakukan untuk memperoleh anak. Jika akhirnya mereka mendapatkan anak, maka itu akan menjadi anugrah yang tak terhingga nilainya. Sebaliknya jika ia tak kunjung memperoleh keturunan, maka ia akan senantiasa dirudung oleh rasa cemas dan gelisah serta ia akan terus memendam harapan untuk mempunyai anak. Namun sayang, kita kerapkali mendapatkan, ada sebagian diantara kita, setelah mendapatkan anak, mereka lupa untuk bersyukur. Nikmat yang besar ini kemudian diabaikan dan tidak dipelihara dengan baik. Sehingga nikmat yang besar inipun akhirnya mendatangkan derita yang tidak ringan. Betapa banyak diantara kita yang akhirnya mendapat berbagai macam cobaan dan fitnah , disebabkan oleh anak-anak mereka sendiri. Mari kita lihat kembali ayat al-Quran yang menyatakan bahwa istri-istri kamu adalah ladang bagi kamu. Ayat ini mengibaratkan para suami sebagai petani dan para istri sebagai ladang. Petani yang baik adalah petani yang bertani dengan ilmu. Petani yang menanam benihnya tidak di sembarang tempat. Mereka akan menanam benih mereka di tanah yang subur. Kemudian sang petani tidak cukup hanya menanam benih kemudia ia biarkan tanpa perawatan. Setelah menanam benih maka ladang dan tanaman itu ia rawat dan dipelihara dengan tekun. Jika terdapat hama maka ia bersihkan. Dia pupuk ladangnya agar tetap subur. Apabila benih tersebut telah tumbuh dan berbuah, maka sang petani tetap memelihara tumbuhan tersebut, dan diperlakukan sesuai dengan tahapan-tahapannya. Begitulah seharusnya mendidik anak bagi para laki-laki yang diibaratkan sebagai petani dan istri-istrinya sebagai ladang. Seorang ayah hendaknya memelihara, merawat serta mendidik anak-anak mereka dengan maksimal. Tidak cukup hanya diberi makan dan pakaian , tapi yang paling penting adalah mengisi jiwa anak-anak mereka dengan iman dan membangun kepribadian mereka dengan akhlaq yang mulia. Orang tua harus mengikuti perkembangan anak mereka dengan seksama sehingga tidak salah dalam memperlakukannya. Saat ini , kita kerap kali mendapatkan orang tua yang kurang tepat memperlakukan anak-anak mereka. Seperti sang petani, tentunya perlakuan petani pada tanaman mereka saat pembibitan akan berbeda dengan perlakuan mereka saat perawatan. Juga akan berbeda perlakuan mereka pada masa pemeliharaan. Demikian juga dengan anak-anak kita. Perlakuan kita terhadap balita tentunya berbeda dengan perlakuan kita pada anak remaja. Jangan sampai perlakuan kita kepada anak balita sama dengan perlakuan kita pada anak remaja, atau sebaliknya. Dikisahkan suatu waktu Ummu Fadhil menimang seorang bayi. Ketika dia bertemu Rasulullah, beliau mengambil bayi itu dari gendongan Ummu Fadhil. Tiba-tiba anak itu pipis dan membasahi pakaian Rasulullah.. Serta merta Ummu Fadhil merenggut bayi itu dengan kasar dari gendongan Rasulullah. Beliaupun akhirnya menegur Ummu Fadhil seraya berkata:” Pakaian yang basah ini bisa dibersihkan dengan air, tapi apa yang dapat menghilangkan kekeruhan dalam jiwa sang anak akibat renggutanmu yang kasar itu ? Watak manusia sebagian besar dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman yang mereka hadapi ketika mereka kecil. Mereka akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan kebiasaan-kebiasan yang mereka dapatkan di masa kecil. Al khairu ‘aadatun wa as syarru ‘aadatun. Kebaikan adalah kebiasaan, demikian pula dengan kejahatan. Anak yang terbiasa dilatih dengan kebaikan sejak dini, akan tumbuh dan berkembang dalam kebaikan Sebaliknya anak yang terbiasa hidup dalam keburukan, maka ia akan tumbuh dalam keburukan. Maka dari sini hendaknya orang tua menjadi contoh yang pertama dalam kebiasaan melakukan hal-hal yang baik. Sangat sulit mengharapkan anak-anak kita untuk bangun pagi, jika kita para orang tua terbiasa bangun kesiangan. Akan sulit mengharapkan anak-anak kita bertutur kata dengan baik jika kita sendiri tidak bertutur kata yang baik. Akan sulit mengarahkan anak kita menjadi anak sholeh jika kita sendiri tidak sholeh. Untuk itu kita harus merencanakan, agar apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan dialami oleh anak kita di rumah kita maupun di lingkungan yang lebih luas, agar memenuhi unsur-unsur pendidikan yang baik. Karena anak-anak kita akan belajar dari liongkungan hidupnya. Seorang penyair mengatakan : Jika anak banyak dicela, maka ia akan terbiasa menyalahkan Jika anak banyak dimusuhi, maka ia akan terbiasa menentang Jika anak dihantui ketakutan, ia akan terbiasa merasa cemas Jika anak banyak dikasihani, ia akan terbiasa meratapi nasibnya Jika anak banyak dikelilingi olok-olok, ia akan terbiasa menjadi pemalu Jika anak dikitari rasa iri, ia akan terbiasa merasa bersalah Jika anak serba mengerti, ia akan terbiasa merasa sabar Jika anak banyak dipuji, ia akan terbiasa menghargai Jika anak diterima oleh lingkungannya, ia akan terbiasa menyayangi Jika anak tidak banyak dipersalahkan, ia akan terbiasa menjadi dirinya sendiri Jika anak mendapat pengakuan dari kiri kanan, ia akan terbiasa menetapkan arah langkahnya Jika anak diperlakukan dengan jujur , ia akan terbiasa melihat kebenaran Jika anak ditimang tanpa berat sebelah, ia akan banyak melihat kebenaran Jika anak mengenyam rasa aman, ia akan mempercayai orang disekitarnya Jika anak banya dikerumuni keramahan, ia akan terbiasa berpendirian Sungguh indah duni ini, bagaimana dengan anak-anak kita ? Demikian gambaran pendidikan terhadap anak-anak kita, mudah-mudahan kita bisa petani-petani yang baik uantuk ladang-ladang yang baik sehingga menghasilka buah-buahan yang baik. Mudah-mudahan Alllah menyempurnakan anugrahnya kepada kita , dengan membuat kita bisa menjadi contoh yang baik bagi anak keturunan kita . Rasulullah saw bersbda:” Hormatilah anak-anakmu dan didiklah mereka.Allah memberi rahmat kepada seseorng yang membantuanaknya sehingga sang anak dapat berbakti kepadanya.”Sahabat Nabi bertanya : bagaimana cara membantunya?. Nabi menjawab : Menerima usahanya walaupun kecil, memaafkan kekeliruannya, tidak membebeaninya dengan bebanyang berat da tidak pula memakinya dengan makian yang melukai hatinya.”

Jumat, 22 Februari 2013

Update Data Pemilukada Gubernur


Memasuki tahapan berikutnya untuk Pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur tahun 2013 di kota Mataram, Petugas Pemilihan Suara (PPS) dan PPDP yang berada di tingkat kelurahan kembali sibuk dengan kegiatan update data. Data yang di update merupakan data yang masuk pada pendataan tahap pertama yang dilakukan oleh Petugas Pemutahiran Data Pemilih (PPDP) pada tiap-tiap TPS. Adapun data yang akan diperbaharui berupa perbaikan identitas yang salah tulis dan penambahan pemilih yang belum terdata. Pada tiap-tiap TPS akan ditempel Daftar Pemilih Sementara untuk masing-masing TPS untuk memudahkan warga mengecek keberadaannya. Masing-masing TPS terdapat 600 pemilih. Proses penyerahan DPS dari Petugas Pemilihan Suara (PPS) kepada PPDP harus disertai dengan dokumentasi foto begitu juga dengan penempelan DPS di masing-masing lokasi. Disamping itu diupayakan untuk menginformasikan kepada warga melalui pengeras suara. Sehingga diharapkan semua warga mempunyai kesempatan memilih. Update data pemilih akan berlangsung sampai dengan tanggal 5 Maret 2013.

Rabu, 13 Februari 2013

Dukungan Program Cinta Keluarga


Acara penutupan rangkaian kegiatan maulid Nabi Muhammad SAW 1434 H di lingkungan Presak Timur Kelurahan Pagutan berlangsung Senin, 11 Februari 2013 bertempat di Banjar Lingkungan atau Madrasah Nurul Qur’an. Acara yang diahadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama serta masyarakat dan anak-anak peserta lomba pada peringatan tersebut. Acara penutupan ini juga berisikan dukungan dari Badan Takmir Masjid Al-Hamidy dan Seluruh Ketua-Ketua RT selingkungan Presak Timur Pagutan terhadap program maulid tahun ini cinta keluarga. Dukungan ini berupa penandatanganan yang dilakukan dihadapn Kepala Lingkungan H.M. Ikbal Muhiddin dan Ketua Tanfiziah NU Kota Mataram, Fairuzzabadi. Dalam sambutannya, penangung jawab peringatan maulid, Ustad Habibul Badawi, mengatakan tema maulid tahun ini disamping cinta keluarga, banyak bershalawat, memakmurkan masjid dan berbekam. Dengan Program Cinta Keluarga diharapkan seluruh keluarga dapat berkumpul dengan seluruh anggota keluarganya antara magrib sampai Isya dengan memberikan bimbingan terhadap putra-putrinya dalam mengaji, belajar dan bimbingan. Dan diharapkan tidak membiarkan anak-anak usia SD, SMP untuk berada diluar rumah atau dijalanan. Fairuzzabadi, selaku Ketua Tanfiziah NU Kota Mataram mengatakan dengan memberikan apresiasi dalam berbagai lomba juga merupakan salah satu bentuk kecintaan. Ada tiga hal yang adapat dilakukan dalam kelurga, melepaskan anggota keluarga dengan senyuman dan belaian saat berangkat sekolah, membuat suasana yang menyenangkan saat makan, dan menceritakan hal-hall yang baik saat menjelang tidur. Fairuz juga memberikan apresiasi terhadap lomba kebersihan RT berupa hadiah terhadap para pemenang.

Sabtu, 09 Februari 2013

Pelatihan Bekam


Rangkaian peringatan Maulid Nabi Besar Muhamad SAW 1434 H tahun ini, Masjid Pusaka Al-Hamidy mengadakan pengobatan dan pelatihan Bekam. Pelatihan dan pengobatan ini akan berlangsung selama tiga hari 7 – 9 Februari 2013. Adapun sebagai nara sumber sekaligus ahli bekam adalah Ustad H. Mukarram. Ahli bekam ini berasal dari Sidoarjo Jawa Timur. Bekam merupakan sunnah rasul, menurut H. Mukarram ada sekitar 114 hadist yang membicarakan masalah bekam. Bekam sangat dianjurkan dalam agama Islam untuk pencegahan dan pengobatan penyakit. Dia juga menceritakan pengalamannya selama menggeluti bidang ini. Dalam sesi tanya jawab pada acara sosialisasi tersebut jamaah menanyakana beberapa hal berkaitan dengan bekasm, apa beda bekam dengan donor darah,? Apa bacaan saat kita mulai membekam ? apa larangan setelah bekam dan berbagai pertanyaan lainnya. Bekam pada dasarnya merupakan mengeluarkan darah (darah kotor, darah mati, darah tua, dan angin jahat) dari dalam tubuh
Saat pelaksanaan pelatihan bekam, puluhan peserta datang baik sebagai peserta pelatihan maupun pasien yang akan melakukan bekam, ada beberapa pasien yang ragu karena menggunakan jarum untuk mengelurakan darah dalam tubuh, hanya melakukan bekam kering. Peserta pelatihan dijelaskan berbagai hal berkaitan dengan tata cara dan bagian-bagian tubuh yang dibekam sesuai dengan penyakit yang dirasakan pasien.

Sabtu, 02 Februari 2013

Gerakan Magrib Mengaji


Dalam rangka peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1434 H. Panitia Peringatan Masjid Pusaka Al-Hamidy mengadakan seminar Gerakan Magrib Mengaji. Seminar yang diadakan Kamis, 30 Januari 2013 ba’dha Isya di serambi utara masjid Al-Hamidy ini. Seminar atau Muzakarah ini dihadiri oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat serta seluruh ketua-ketua RT yang ada di lingkungan Presak Timur Pagutan Mataram. Dalam sambutannya Habibul Badawi selaku Penghulu mengatakan dengan peringatan maulid hendaknya berdampak terhadap peningkatan-peningkatan baik dibidang keagamaan maupun sikap dan prilaku masyarakat. Seminar dengan tema magrib mengaji ini disambut baik dan kemasjidan siap mendukung program tersebut dan maulid tahun ini direncanakan pencanangan Gerakan Magrib Mengaji Sebagai nara sumber pertama, M.F. Hafiz yang sekaligus sebagai Pokja Gerakan mengupas berbagai hal berkaitan dengan anak seusia SD dan SMP. Uraian dimulai dari kondisi masyarakat yang ada, berbagai pengaruh terhadap prilaku, penanganan dan solusi / pendekatan yang bisa digunakan dalam program ini Sementara itu nara sumber kedua, Ustadz Turaihan Azhuri, tokoh muda ini memulai dari bagaimana membuat rumah adalah surga bagi seluruh anggota keluarga. Berbagai hal dikemukakan berkaitan dengan membuat rumah sebagai surga. Kebanyakan anak tidak merasa betah dirumah karena belum menemukan surga dirumah, mereka kebanyakan disalahkan dan dimarahi. Kutubuddin, salah satu peserta bertanya, bagaimana rahasia membangun surga dirumah, dan bagaimana seharusnya menjadi kepala rumah tangga. Peserta lain juga menanyakan bagaimana dengan biaya yang timbul dari program ini. Ustadz Habibul Badawi menjawab, selama kegiatan bersifat kemasyarakat keuangan masjid siap mendukung program dibantu oleh dana rutin lingkungan dari kepala lingkungan. Sementara pertanyaan-pertanyaan lainnya koordinator Pokja akan membuat jadwal kegiatan selama satu tahun dan dimulai dengan pendataan masyarakat serta sosialisasi.

Komunitas Blog Kampung Media

http://www.youtube.com/watch?v=vG8vV27O8mI. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers