Rabu, 31 Juli 2013

Hikmah Nuzulul Qur'an



Dalam pembahasan Nuzulul Qur'an menurut Berbagai Madzab kita telah mengetahui bahwa Al-Qur'an diturunkan ke Baitul Izzah secara langsung. Dari Baitul Izzah itulah, Al-Qur'an kemudian diturunkan secara berangsur-angsur kepada Rasulullah SAW.

Nuzulul Qur'an yang kemudian diperingati oleh sebagian kaum muslimin mengacu kepada tanggal pertama kali Al-Qur'an diturunkan kepada Rasulullah SAW di gua Hira. Jika sebagian besar umat Islam di Indonesia meyakini 17 Ramadhan sebagai tanggal Nuzulul Qur'an, Syaikh Syafiyurrahman Al-Mubarakfury menyimpulkan Nuzulul Qur'an jatuh pada tanggal 21 Ramadhan.

Lepas dari berapa tanggal sebenarnya, Nuzulul Qur'an dalam arti turunnya Al-Qur'an kepada Rasulullah SAW secara bertahap atau berangsur-angsur itu memiliki beberapa hikmah sebagai berikut:

1. Meneguhkan hati Rasulullah dan para sahabat
Dakwah Rasulullah pada era makkiyah penuh dengan tribulasi berupa celaan, cemoohan, siksaan, bahkan upaya pembunuhan. Wahyu yang turun secara bertahap dari waktu ke waktu menguatkan hati Rasulullah dalam menapaki jalan yang sulit dan terjal itu.

Ketika kekejaman Quraisy semakin menjadi, Al-Qur'an menyuruh mereka bersabar seraya menceritakan kisah para nabi sebelumnya yang pada akhirnya memperoleh kemenangan dakwah. Maka, seperti yang dijelaskan Syaikh Syafiyurrahman Al-Mubarakfury dalam Rakhiqul Makhtum, Al-Qur'an menjadi faktor peneguh mengapa kaum muslimin sangat kuat menghadapi cobaan dan tribulasi dakwah dalam periode Makkiyah.

Di era madaniyah, hikmah ini juga terus berlangsung. Ketika hendak menghadapi perang atau kesulitan, Al-Qur'an turun menguatkan Rasulullah dan kaum muslimin generasi pertama.

2. Tantangan dan Mukjizat
Orang-orang musyrik yang berada dalam kesesatan tidak henti-hentinya berupaya melemahkan kaum muslimin. Mereka sering mengajukan pertanyaan yang aneh-aneh dengan maksud melemahkan kaum muslimin. Pada saat itulah, kaum muslimin ditolong Allah dengan jawaban langsung dari-Nya melalui wahyu yang turun.

Selain itu, Al-Qur'an juga menantang langsung orang-orang kafir untuk membuat sesuatu yang semisal dengan Al-Qur'an. Nyanta, walaupun Al-Quran turun berangsur-angsur, tidak seluruhnya, toh mereka tidak mampu menjawab tantangan itu. Ini sekaligus menjadi bukti mukjizat Al-Qur'an yang tak tertandingi oleh siapapun.

3. Memudahkan Hafalan dan Pemahamannya
Dengan turunnya Al-Qur'an secara berangsur-angsur, maka para kaum muslimin menjadi lebih mudah menghafalkan dan memahaminya. Terlebih, ketika ayat itu turun dengan latar belakang peristiwa tertentu atau yang diistilahkan dengan asbabun nuzul, maka semakin kuatlah pemahaman para sahabat.

4. Relevan dengan Pentahapan Hukum dan Aplikasinya
Sayyid Quthb menyebut para sahabat dengan "Jailul Qur'anil farid" (generasi qur'ani yang unik). Diantara hal yang membedakan mereka dari generasi lainnya adalah sikap mereka terhadap Al-Qur'an. Begitu ayat turun dan memerintahkan sesuatu, mereka langsung mengerjakannya. Interaksi mereka dengan Al-Qur'an bagaikan para prajurit yang mendengar intruksi komandannya; langsung dikerjakan segera.

Diantara hal yang memudahkan bersegeranya para sahabat dalam menjalankan perintah Al-Qur'an adalah karena Al-Qur'an turun secara bertahap. Perubahan terhadap kebiasaan atau budaya yang mengakar di masyarakat Arab pun dilakukan melalui pentahapan hukum yang memungkinkan dilakukan karena turunnya Al-Qur'an secara berangsur-angsur ini. Misalnya khamr. Ia tidak langsung diharamkan secara mutlak, tetapi melalui pentahapan. Pertama, Al-Qur'an menyebut mudharatnya lebih besar dari manfaatnya (QS. 2 : 219). Kedua, Al-Qur'an melarang orang yang mabuk karena khamr dari shalat (QS. 4 : 43). Dan yang ketiga baru diharamkan secara tegas (QS. 5 : 90-91).

5. Menguatkan bahwa Al-Qur'an benar-benar dari Allah yang Maha Bijaksana dan Maha Terpuji
Ketika Al-Qur'an turun berangsur-angsur dalam kurun lebih dari 22 tahun, kemudian menjadi rangkaian yang sangat cermat dan penuh makna, indah dan fasih gaya bahasanya, terjalin antara satu ayat dengan ayat lainnya bagaikan untaian mutiara, serta ketiadaan pertentangan di dalamnya, semakin menguatkan bahwa Al-Qur'an benar-benar kalam ilahi, Dzat yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.

Demikianlah, sebagian hikmah Nuzulul Qur'an, diturunkannya Al-Qur'an secara berangsur-angsur kepada Rasulullah SAW. Wallahu a'lam bish shawab. [Muchlisin. Maraji: : مابحث في علوم القران karya Syaikh Manna Al-Qaththan, رحيق المختوم karya Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury, dan معالم في الطريق karya Sayyid Quthb]
sumber : (BersamaDakwah)

Sabtu, 27 Juli 2013

Bazda Kota Mataram Bagikan Santunan


Dalam bulan Ramadhan tahun ini Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) Kota Mataram seperti tahun-tahun sebelumnya membagikan santunan kepada kaum dhuafa yang ada di kota Mataram. Kota Mataram yang terbagi dalam enam kecamatan dengan lima puluh kelurahan didalamnya. Masing-masing kelurahan ini mendapatkan santunan sebesar sepuluh juta rupiah.

H. Ikbal Muhiddin salah satu staf lurah Pagutan Mataram saat ditemui mengatakan bahwa tiap kelurahan mendapat jumlah santunan yang sama sebanyak100 orang, walaupun jumlah lingkungan yang ada di dalamnya berbeda.  Seperti di kelurahan ini lanjutnya, dana tersebut disebar dalam enam lingkungan yang ada sesuai dengan jumlah lingkungan kelurahan pagutan, kemudian diteruskan ke setiap RT. Daftar penerima santunan ini berasal dari lingkungan masing-masing. Dana santunan ini diharapkan dapat memberikan manfaat apalagi dalam bulan puasa ini. Santunan yang diberikan sebanyak seratus ribu sebanyak 100 orang yang terdaftar.

Disamping itu juga BAZDA memberikan santunan kepada marbot masjid. Masing-masing marbot yang ada di kota Mataram juga diberikan santunan sebesar lima ratus ribu rupiah. Sebelumnyanya juga telah diberikan beras untuktiga bulan kepada para lansia sekota mataram dari pemda,lanjut H. Ikbal


Jumat, 26 Juli 2013

Berbuka Bersama di Hari Anak



Setelah mengikuti acara berbagi berkah pada hari anak Indonesia di Halaman Taman Budaya Mataram. Acara yang bertepatan dengan bulan puasa dan sore hari diantisipasi oleh panitia pelaksana, begitu juga dengan undangan yang diberikan pada para undangan bahwa salah satu acara akhir adalah berbuka puasa bersama.

Dengan sirup buah dan nasi kotak dari panitia masing-masing orang tua mengajak anggota keluarga ke tempat di sebelah timur gedung aula acara. Sambil menunggu beduk berbuka, sebagian besar masyarakat membuka puasa mereka di taman tersebut. seperti yang diutarakan Haris, tanggung pulangnya mas, nanti magribnya dijalan, mending buka puasa di sini saja, jawabnya.

Sebanyak 400 buah paket berbuka dibagikan kepada seluruh undangan, masyarakat berbaur dengan yang lainnya. Mereka bertanya satu dengan yang lainnya dimana sekolah dan beberapa pertanyaan seputaran perkenalan. Begitu terdengar azan dari salah satu masjid terdekat di lokasi tersebut, dengan berdo’a bersama-sama santap buka puasa di buka dan dinikmati. Nampak keharminisan di setiap keluarga. jarang sekali kita melakukan hal seperti ini, suasana diluar rumah lebih asyik, seperti di sampikan bu Husnita

Tadarus Cinta di Malam Nuzulul Qur'an


Remaja Masjid Pusaka al-Hamidy mengadakan acara peringatan Malam Nuzulul Qur’an dengan suasana yang sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ketua Remaja Masjid M.F. Hafiz mengatakan, kita ingin mengajak jamaah masjid dengan nuansa dan suasana yang sedikit berbeda dari tahun sebelumnya, dengan menggunakan penerang Dila Malem (obor dari minyak buah jamplung dengan kapas) dan morotal qur’an ditambah dengan pembacaan puisi-puisi religi.

Acara yang dimulai ba’dha tarawih ini diikuti jamaah masjid di pelataran utara masjid. Dengan penerang dila malem, delapan orang qori’ secara bergiliran membaca al-Qur’an juz ke 3 lanjutan dari juz malam sebelumnya. Sementara itu jamaah menyimak pembacaan al-quran tersebut dengan mengikuti dari qur’an yang dibawa masing-masing.

Dua orang penyair bertaraf nasional Winsa dan Muhammad Zain diundang untuk membacarakan beberapa puisi religi, misalnya Muhammad Zain membawakan puisi dengan judul Do’a Sawah Ladang. Puisi yang bercerita tentang kemajuan zaman dengan latar masyarakat kota dan desa. Puisi sangat menyentuh jamaah yang hadir. Seperti di katakan pak Oben, “betul apa yang dibacakan tadi, petani sekarang ini sangat susah dengan cuaca dan harga pupuk yang tidak menentu, sementara hasil yang diharapkan tidak sesuai. M.F. Hafiz seusai acara mengatakan bahwa mudah-mudahan puisi tadi dapat direnungkan dan menambah ketaqwaan kita terhadap Allah.

Habibul Badawi selaku penghulu mengatakan, Malam Nuzulul Qur’an merupakan malam turunnya al-quran, kita dibawa dari jaman kegelapan ke jaman yang terang. Acara ini akan dilanjutkan dengan sholat tasbih, menyambung tadarusan, dan membaca amalan-amalan lainnya sampai dengan subuh.

Selasa, 23 Juli 2013

Safari Ramadhan Stikes Mataram



Yayasan Stikes Yarsi Mataram, malam selasa (23/07) mengadakan safari ramadhan ke Masjid Pusaka Al-Hamidy Pagutan Mataram. Acara yang berlangsung setelah pelaksanaan sholat tarawih bersama. Badan Takmir Masjid, Penghulu dan Tokoh Agama dan Masyarakat hadir menerima kehadiran Yayasan Stikes Yarsi Mataram. Demikian juga dengan rombongan dari Stikes Mataram, mereka hadir dengan membawa jajaran pimpinan di yayasan tersebut.

Acara ini dimulai dengan perkenalan yayasan stikes kepada jamaah masjid dilanjutkan dengan tausiah dari perwakilan stikes, kemudian dengan perwakilan dari koordinator bank sampah. Perwakilan stikes ini mengatakan bahwa safari ramadhan dilaksanakan diseluruh lingkar kampus, safari kali ini membawa misi silaturrahim dengan masyarakat sekitar, sekaligus bina lingkungan, dan meminta perhatian masyarakat terhadap para mahasiswa yang banyak tinggal atau kos disekitar lingkungan kampus.

Tausiah ramadhan ini juga mengajak untuk bagaimana mengintrospeksi diri dalam bulan penuh barkah ini, “ coba kalau kita hitung berapa banyak dosa yang sudah kita perbuat selama satu tahun terakhir, bulan suci ini memberikan banyak pahala kepada siapapun berbuat baik dengan imbalan yang berlipat-lipat. Sementara dari bank sampah mengajak masyarakat untuk tidak selalu menjadikan sampah ini sebagai sampah, dan tidak membuang sampah ke sungai. Sampah juga dapat menjadi uang, seperti dicontohkan bahwa salah satu warga di lingkungan Rembiga telah dapat mengumpulkan uang lebih dari dua juta dari sampah. Untuk lebih lanjut koordinator bank sampah mengajak masyarakat untuk membicarakan hal lebih lanjut dengan menghubungi koordinator maupun langsung datang ke Stikes Yarsi Mataram.

Pada kesempatan itu, Tim Safari Ramadhan Yayasan Stikes Mataram memberikan bingkisan berupa Kitab suci Al-Quran untuk masjid Pusaka Al-Hamidy Pagutan Mataram untuk dapat dipergunakan oleh jamaah, sedangkan Badan Takmir masjid mewakili jamaah memberikan buku saku Gemercik yang merupakan hasil karya Badan Takmir masjid tersebut


Komunitas Blog Kampung Media

http://www.youtube.com/watch?v=vG8vV27O8mI. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers