Sabtu, 16 Oktober 2010

MEMELIHARA HUBUNGAN DENGAN ALLAH SWT

Pernahkah kita tafakkur dengan khusus’ sampai kita menemukan pertalian antara keberadaan Allah Swt dengan diri kita ?, sampai kita menemukan pertalian kasih sayang antara Junjungan Alam Nabi Besar Muhammad saw dengan ummatnya ?. Upaya tafakkur ini merupakan amalan yang sangat dianjurkan oleh agama kita, demikian banyak ayat al Qur’an yang mempertanyakan hal ini – afalaa tatafakkaruun. Tafakkur inilah yang akan mengantarkan kita kepada kondisi batin dalam beragama, sehingga kita tidak terjebak pada kondisi ubudiah yang kosong tanpa makna.
Tafakkur tidak sekedar berfikir, tetapi melibatkan keseluruhan potensi rohani kita, akal, budi, perasaan, nurani tertuju pada satu iktikad memahami diri dalam genggaman KuasaNya. Menghayati makna Laa ilaaha illallah – dan La haula walaa quwwata illa billah. Tafakkur merupakan salah satu media untuk mendekatkan diri kepada Allah. Zat yang Maha Luhur yang kasihNya meliputi seluruh kehidupan bahkan dengan sifat MagfirahNya, murkaNya terhadap keingkaran dan kezaliman hamba Nya dikalahkan oleh Kasih-Nya.
Jauh dekatnya perasaan kita terhadap Allah sangat tergantung pada kejernihan hati kita dalam memuji Nya. Segala puji bagi Allah sebelum semua ucapan. Sabda Rasulullah Saw, “segala sesuatu yang penting tanpa dimulai dengan mengingat Nya, maka sesuatu itu akan punah, terputus tanpa makna”. Dengan demikian, maka memulai sesuatu dengan memuji Allah Swt meru- pakan sikap dan kesadaran yang harus mewarnai hidup seseorang yang mengaku beriman. Hal tersebut merupakan hak Allah yang harus kita jaga jika kita berharap ridhaNya. Mengenai hak Allah ini, Rasulullah bersabda :

“Apakah kalian tahu, apakah hak Allah atas para hambanya ? Hak Nya adalah agar kalian menyembah dan tidak mempersekutukannya dengan yang lain” (H.R. Muslim)
Hakikat menyembah dan tidak mempersekutu – kan Nya dalam hal ini adalah mewujudkan perilaku keberimanan kita terhadap Allah dan RasulNya dengan melaksanakan kewajiban azasi penciptaan manusia sebagaimana firmanNya
“Sesungguhnya aku tidak menciptakan bangsa jin dan manusia kecuali untuk menyembahKu”

Dalam konteks menjaga hubungan dengan Allah ini, sungguh Allah sama sekali tidak membutuhkan puji dan sembah kita. Allah Swt tidak akan menjadi lebih kecil jika kita tidak mempedulikanNya atau sebaliknya, tetapi sebenarnya kebesaran Allah Swt akan dianugrahkan berupa kemuliaan kepada hambaNya yang taqwa. Dalam sebuah hadits qudsi Allah berfirman :


“Wahai hambaku, seandainya orang pertama dan terakhir dari kalian bangsa jin dan manusia adalah orang yang paling bertaqwa, maka sedikitpun tidak akan menambah besar kerajaanku, dan wahai hambaku, jika orang pertama dan terakhir dari kalian adalah orang-orang yang paling jahat, maka tidak sedikitpun akan mengurangi kerajaanKu karenanya” (H.R. Muslim)

Dalam kehidupan kita sehari-hari kesadaran kehambaan dan menjaga hak-hak Allah Swt harus merupakan acuan nilai utama dalam merasa, berfikir dan bertindak. Hak-hak Allah tersebut selanjutnya terkodifikasi dalam sistem yang merupakan pilar menegakkan agama Allah yaitu melaksanakan perintahNYa dan menjauhi laranganNya, dan hal inilah yang diamanatkan oleh Allah Swt kepada hambanya, sebagaimana firmannya dalam surat An-nisa ayat 131 :
„Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi, dan sungguh kami Telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah. tetapi jika kamu kafir Maka (ketahuilah), Sesungguhnya apa yang di langit dan apa yang di bumi hanyalah kepunyaan Allah dan Allah Maha Kaya dan Maha Terpuji“.

Dalam memahami kasih sayang dan Rahmat Allah sebagai penghargaan terhadap ketaqwaan, janganlah terpedaya dengan pandangan dunia. Allah menjanjikan keamanan, keberuntungan dan kebahagiaan bagi hambanya yang taqwa. Keamanan, keberuntungan dan kebahagiaan yang dimaksud adalah kondisi ukhrawi- yah yang kita rasakan nuansanya di dunia dan akan kita peroleh di akhirat kelak. Nuansa itu terrefleksi dari perasaan batin yang tidak merasa kekurangan walaupun menurut ukuran dunia kita miskin, tidak merasa rendah diri walaupun menurut ukuran dunia kita jelata, tidak merasa was-was dan khawatir walaupun dunia demikian bejat dan jahat menista kita.
Demikian juga sebaliknya, janganlah kita terbius oleh harta, kekuasaan, kemuliaan duniawi, sampai kita lupa menjaga hak Allah di dalamnya. Dalam harta ada hak Allah yang harus disedekahkan dan dizakatkan. Dalam kemuliaan yang diberikan manusia ada hak Allah untuk menegakkan kemuliaan berdasarkan citra Allah dan RasulNya, Dalam kekuasaan yang kita miliki ada hak Allah untuk mewujudkan rahmatan lil alamin dari keberadaan kita sebagai penguasa. Dengan sikap ini maka tidak akan ada sikap diskriminatif dalam kehidupan sosial, tidak akan ada kultus atau penghargaan yang berlebihan kepada sesama manusia, dan ujungnya adalah kedamaian, kebahagiaan dalam kebersamaan yang dilandasi oleh Iman dan kasih sayang. Dan kondisi yang demikian merupakan nuansa kebahagiaan ukhrawi yang dijanjikan Allah kelak di Surga.
Demikianlah pribadi orang yang istiqamah menjaga hubungan dengan Allah dan menjaga hak-hak Allah Swt. Semoga kita diberikan hidayah untuk menjadi manusia yang selalu bertfakkur, bertakarrub dan dapat menuai kebahagiaan ukhrawi dan terbebas dari tipu daya dunia. Amin.

Jumat, 08 Oktober 2010

TENTANG DOA

Diantara bentuk ibadah yang diperintahkan oleh Allah untuk kita laksanakan adalah berdoa. Hal ini sebagaimana termaktub di dalam Al-Quran dalam surat Al Baqarah ayat 18 Allah berfirman :

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”.

Dan juga pada ayat yang lain Allah berfirman surat Al Mukmin ayat 60 :
“ Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".

Perintah Allah agar kita berdoa dalam ayat ini sangatlah jelas, bahkan Allah mengancam bagi siapa saja yang menyombongkan diri atau tidak mau berdoa dengan hukuman akan dimaskkan ke dalam neraka jahannam. Demikian juga baginda Rasulullah menegaskan pentingnya berdoa. Beliau bersabda :

“Doa adalah inti ibadah”(HR Tirmidzi dari Anas bin Malik)
Syaikh Abu Ali Ad Daqqaq berkata : “ doa adalah kunci bagi setiap kebutuhan , doa adalah tempat beristirahat bagi mereka yang membutuhkan, tempat berteduh bagi yang terhimpit, kelegaan bagi perindu”.
Dari apa yang disampaikan oleh Allah dalam Al Qur-an yang berkaitan dengan doa, dan juga dari beberapa hadits Nabi serta apa yang diterangkan oleh para ulama, betapa doa mempunyai peranan penting dalam kehidupan seorang mukmin. Oleh karenanya sebagai orang yang beriman, tentulah kita sering berdoa, bahkan boleh jadi doa sudah menjadi pekerjaan rutin kita. Karena berdoa , disamping merupakan ibadah yang terpuji juga merupakan sarana kita utuk memohon sesuatu kepada Tuhan yang Maha Memiliki dan Maha Murah. Dan berdoa baik yang dilakukan secara langsung atau tidak, juga berarti pengakuan hamba akan kelemahan dirinya di hadapan Tuhan penciptanya.
Kalau dikalangan sufi banyak yang menolak untuk berdoa, karena bagi mereka berdoa sama saja artinya dengan meragukan pengetahuan Tuhan terhadap hajat dan aspirasi hamba-hamba-Nya. Namun bagi kita berdoa justru menjadi tradisi yang luar biasa. Boleh jadi karena umumnya kita ini mempunyai banya keinginan dan kepentingan, sementara tangan kita terbatas untuk bisa meraih semua keinginan tersebut. Apalagi di zaman dimana aspirasi semakin sulit untuk disalurkan. Tradisi berdoa kemudia nampak begitu semarak. Dimana-mana kita lihat orang berdoa, tidak hanya sendiri-sendiri tapi juga secara bersama. Mulai dari doa memohon hujan, mohon selamat dari banjir dan bencana alam, memohon kemenangan tim olahraga yang kurang latihan, memhon agar jagonya menang dalam pilkada dan begitu banyak doa lainnya yang kita panjatkan. Jika kita susun daftar permintaan yang kita ajukan, maka kita akan mendapatkan betapa banyak hal yang kita minta kepada Allah dalam berdoa. Dari hal-hal yang bersifat duniawi sampai hal-hal yang bersifat ukhrowi. Kita minta agar diberi keselamatan di dunia dan di akhirat, kita minta agar diberi badan yang sehat, rizki yang lapang, umur yang panjang. Kita berdoa agar diberi ampunan, dan diberikan kebahagiaan dunia dan akhirat. Dan begitu banyak permintaan lainya yang kita panjatkan. Pertanyaan penting yang sering mengusik kemudian adalah, kita ini sudah berdoa sekian lama , dan banyak pula permintaan yang kita panjatkan, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan umum, namun berapa persenkah doa kita yang dikabulkan ? sepertinya tidak ada tanda-tanda doa kita dikabulkan, bahkan doa kita nampak seperti angin lalu.
Apakah etika berdoa kita yang belum benar sehingga Allah belum berkenan mendengar doa kita ? atau seperti kata para ulama yang cukup menghibur, bahwa setiap doa pasti dikabulkan, cuman kapan dan berupa apa , hanya Allah sendiri yang menentukan dan mengetahuinya. Atau mungkin sesungguhnya doa kita telah dikabulkan namun kita tidak menyadarinya karena kita sudah sibuk dengan permintaan yang baru lagi.
Orang-orang Bashrah zaman dulu pernah mengajukan pertanyaan seperti diatas kepada zahid mereka yang terkenal yang bernama Ibrahim bin Adham . tokoh sufi itu menjawab. Jika doa kita belum dikabulkan itu disebabkan karena hati kalian mati dalam sepuluh hal :
1 kalian mengenal Allah, tetapi tidak menunaikan hak-hak-Nya
2 kalian membaca kitab Allah tetapi tidak mengamalkannya.
3 Kalian mengakui mencintai Rasulullah tetapi tidak mengikuti sunnahnya.
4 Kalian mengaku membenci setan, tetapi selalu menyetujuinya
5 Kalian yakin mati itu pasti tapi tak pernah mempersiapkannya
6 Kalian bilang takut neraka,tetapi kalian terus membiarkan diri kalian
berjalan menuju kesana.
7 Kalian bilang mendambakan surga tetapi tak pernah beramal untuknya.
8 Kalian sibuk dengan aib-aib orang lain dan mengabaikan aiab-aib kalian
sendiri
9 Kalian menikmati anugrah-anugrah Tuhan tetapi tidak mensyukurinya.
10 Kalian setiap kali mengubur jenazah-jenazah, tetapi tak pernah mengambil
pelajaran darinya.

Demikianlah jawaban seorang sufi Bashrah yang bernama Ibrahim bin Adham, ketika ditanya tentang sebab-sebab doa seorang mukmin tdak dikabulkan. Dari apa yang disebutkan diatas mudah-mudahan mejadi renungan bagi kita sekaligus sebagai pelajaran untuk kita amalkan agar tadak saja doa kita terkabul, namun juga agar kita bisa manata hidup kita agar lebih terarah dan bermakna demi tercapinya kebahagiaan di dunia maupun di akhirat..

Rabu, 06 Oktober 2010

Berhaji Jika Mampu....


Musim haji telah tiba. Hari hari ini, warga kampong Presak Timur dan Pagutan umumnya mulai sibuk dengan kegiatan ziarahan. Tradisi ziarah ini dilakukan sebagai wujud rasa syukur para calon jemaah haji dapat menunaikan ibadah Haji ke Mekkah. Begitupula dengan masyarakat. Tradisi mengunjungi calon haji yang akan berangkat ke tanah suci dimaksudkan sebagai ungkapan ikut berbahagia dan mendoakan calon haji agar selamat dalam perjalanan dan menjadi haji yang mabrur.
Tak heran, tradisi ziarah ini mirip dengan tradisi mendoakan orang yang baru saja meninggal dunia. Zikir dan doa bagi calon haji dilakukan menurut bilangan hari kepergian sang calon haji. Dalam pelaksanaannya, tradisi ziarah ini dilakukan sebelum keberangkatan calon jemaah haji dan selama berada di Tanah suci hingga kembali lagi ke tanah air. Kegiatan ini bisa saja berlangsung lebih lama untuk memberikan kesempatan kepada kerabat dan warga masyarakat yang ingin datang berkunjung. Biasanya setiap malamnya dilakukan Serakalan dan membaca kitab Barzanji agar keluarga yang ditinggalkan tak merasa kehilangan. Bagi mereka yang berkecukupan, tradisi akan dilakukan dengan upacara pembukaan yang memerlukan biaya cukup besar.
Ada 12 orang calon haji warga Kelurahan Pagutan yang siap berangkat pada tahun ini. Lima diantaranya adalah warga kampong Presak Timur yang telah dipastikan sebagai anggota kelompok terbang (Kloter) Haji kota Mataram. Selebihnya adalah warga Presak Barat, Karang Buaya dan kota Mataram . Seperti dikatakan Sekretaris Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Darul Falah Pagutan, Presak Timur, Halwat SH, kelima calon haji tersebut tercatat sebagai rombongan KBIH Darul Falah Pagutan bersama 49 calon haji lainnya yang ikut bergabung ditambah dua orang pembimbing rombongan. “ Untuk tahun ini, KBIH Darul Falah Pagutan memberangkatkan 61 orang calon jemaah haji yang berasal dari kota Mataram. Berkurang dari tahun lalu yang berjumlah 64 orang,” sebut Halwat.
Dikatakan Halwat, hal ini tidak lepas dari kepercayaan yang diberikan warga kepada KBIH Darul Falah sebagai penyelenggara bimbingan haji. Selama dua bulan, calon haji dibekali materi dan praktek haji selama enam belas kali pertemuan. Seluruhnya meliputi; akidah, manasik, perjalanan haji, kesehatan dan praktek manasik lengkap. Malah selama delapan tahun, KBIH Darul Falah tak pernah kekurangan jemaah dan kebanyakan berasal dari luar Pagutan. Karena selain melakukan pembimbingan, KBIH yang bermotto tak hanya mengantar ke Mekkah tapi hingga ke pintu surga ini juga memiliki program pasca haji berupa majelis taklim atau pengajian rutin sekali sebulan. “Majelis Taklim dimaksudkan agar kemabruran haji tetap terjaga,” ujar Halwat. KBIH ini sendiri telah tiga kali mendapatkan akreditasi dari Kanwil Departemen Agama NTB.
Sejak awal bulan ini, beberapa calon jemaah haji di kampong Presak Timur telah mulai membuka ziarahan. Diantaranya, Ahmad Hasbi yang tahun ini berangkat bersama istri dan Muslihan, warga RT 02. Menurut informasi yang mereka terima, calon jemaah haji kota Mataram dijadwalkan akan berangkat pada 17 Oktober mendatang. Informasi yang belum jelas kebenarannya ini langsung diapresiasi dengan menyegerakan tradisi ziarah. Menurut perhitungan, tradisi ziarah dilaksanakan sepuluh hari menjelang keberangkatan sampai dengan pulang kembali ke kampong sesuai kemampuan sang calon haji. Padahal, menurut sumber Kanwil Depag NTB sendiri, jadwal pemberangkatan jemaah haji asal kota Mataram bahkan NTB masih harus dikoordinasikan dengan panitia pemberangkatan Haji di embarkasi Surabaya, Jatim. Seperti diketahui, selain NTB, Bali, Maluku dan NTT termasuk daerah yang ikut dalam embarkasi Surabaya. Adapun tanggal 17 Oktober merupakan rencana jadwal calon jemaah haji untuk masuk ke Asrama Haji jalan Lingkar Selatan yang dsebut sebagai embarkasi antara. “ Jadwal pemberangkatan masih belum final. Masih harus dikoordinasikan dengan panitia haji di embarkasi Surabaya karena harus mempertimbangkan banyak factor teknis keberangkatan. Kalapun dikatakan tanggal 17 Oktober, itu jadwal calon jemaah haji untuk masuk asrama di jalan Lingkar Selatan. Untuk jemaah kota Mataram direncanakan tanggal 26 Oktober mendatang setelah calon jemaah haji asal Loteng dan Lotm berangkat. Tapi semua keputusan untuk jadwal pemberangkatan menunggu hasil koordinasi,” jelas sumber Kanwil Depag NTB yang tak mau disebut namanya. Iapun menambahkan jika nanti BIL Loteng mulai beroperasi, NTB akan menjadi embarkasi penuh yang memudahkan pemberangkatan calon jemaah haji. Termasuk soal biaya haji yang selama ini harus bertambah untuk ongkos perjalanan menuju embarkasi Surabaya. Nah, bicara soal biaya. Sudah jamak bagi calon haji yang ingin berangkat menunaikan haji ke Mekkah untuk menggelar tradisi ziarah. Ongkos Naik Haji atau ONH yang harus disetorkan barulah syarat administrasi yang harus diselesaikan. Bagi warga kampong, tradisi ziarah seperti ini sudah menjadi `kewajiban` yang harus dilaksanakan. Namun tetap tergantung kemampuan si calon haji. Biasanya untuk sebulan penuh ziarah haji, menurut salah seorang warga,calon haji harus menyiapkan uang sedikitnya Rp 20 juta termasuk upacara pembukaan yang kerap disebut Roah. Itu sebabnya dalam syarat Berhaji yang disebut Istitho`ah (mampu), selain syarat administrasi perhajian (dana, kesehatan dan lainnya) ada pula syarat lain yang secara kultur tak dapat dihindari. Seperti rukun Islam yang mengatakan Ibadah Haji hanya diwajibkan bagi mereka yang mampu melaksanakan. Mungkin juga termasuk mampu memelihara tradisi. Selamat Menunaikan Ibadah Haji. Semoga Menjadi Haji Yang Mabrur. Zammi Suryadi

Senin, 04 Oktober 2010

SAYA BOSAN DENGAN WINDOWS! ANDA? (Bagian Kedua)


Perkembangan Linux di NTB

Pada 10 Oktober mendatang, Ubuntu, perusahaan pengembang system operasi Linux Inggris akan merilis Ubuntu versi 10.10. Diam diam, pengembang Linux ini terus berusaha menyebarluaskan Linux kepada semua orang. Mengapa begitu? Karena meski kenyataannya, hampir 90 persen pengguna computer di seluruh dunia masih tetap menggunakan system operasi Windows tapi varian perangkat lunak system operasi ini sudah jauh lebih banyak dari sejak dirilis pertamakali. Seperti ditulis di situs resminya, meski telah dikenal luas pada 2004 silam namun aplikasi gratis bukanlah bagian dari hidup sehari hari kebanyakan pengguna computer. Ya, sistem operasi Linux memang dibuat open source. Artinya kode sumber penyusun system operasi ini dapat dimodifikasi dan dikembangkan sendiri oleh semua orang. Dengan menjadikan Linux terbuka bagi siapa saja , masyarakat bebas menciptakan aplikasi aplikasi baru yang tak terbatas sehingga menjadikan Linux kian mudah digunakan dan gratis. Saat ini telah banyak aplikasi pendukung yang disertakan dalam system operasi Linux. Di Indonesia, juga telah banyak pengembang dan distro perangkat lunak yang mengembangkan aplikasi Linux sesuai kebutuhan pengguna computer. Untuk kebutuhan standar, aplikasi seperti OpenOffice dan jaringan mudah didapatkan. Tak ketinggalan aplikasi audiografis seperti pemutar musik dan film serta fitur multimedia sudah bisa dinikmati. Tinggal mengunduh di internet atau membeli CD paket instalasi di distro Linux dengan harga jauh lebih murah dari system operasi Windows dan aplikasi nya. Dalam perkembangannya, Linux kemudian tak sekadar menjadi system operasi alternative untuk menyaingi dominasi system operasi Windows. Dengan Linux, orang orang yang yang ikut mendistribusikan dan mengenalkan system operasi ini kepada masyarakat, menjadikannya bak sebuah gerakan moral menyebarkan perubahan sikap yang lebih bernilai. Di NTB, Komunitas Penggerak Linux Indonesia (KPLI) yang dibentuk sejak 2006 silam mengakui penyebaran Linux di NTB sangat lambat. Penggunaan Linux sebagai system operasi di beberapa tempat di Mataram terbilang masih istimewa. Diantaranya adalah perangkat lunak system informasi supermarket yang digunakan swalayan di bilangan jalan Sriwijaya atau Warung Internet di jalan Pejanggik. Untuk pengguna per orangan kebanyakan mereka adalah anggota KPLI NTB sendiri yang masih terhitung belasan orang saja. “Susahnya adalah merubah kebiasaan masyarakat yang sudah terlanjur familiar dengan system operasi Windows. Akan tetapi yang ingin kami ubah bukan semata soal mengganti system operasi computer. Mengubah cara berpikir masyarakat atau migrasi pemikiran jauh lebih penting dari sekadar migrasi system operasi,” kata Herpiko Dwi Aguno. Dia adalah salah seorang pengguna dan pecinta Linux di Mataram. Sejak mengenal Linux lima tahun lalu, Dwi mengaku telah meninggalkan system operasi Windows. Ia juga resah dengan perilaku masyarakat yang gemar menggunakan system operasi bajakan. Bahkan tidak hanya masyarakat, institusi resmi seperti kantor pemerintah juga masih menggunakan aplikasi bajakan. Haekal Teka S misalnya. Seorang pengguna computer yang sudah mengenal system operasi Linux sejak lama masih menggunakan Windows karena alasan praktis. Tak hanya di rumah, di kantor pemerintah tempatnya bekerja juga menggunakan system operasi Windows. “Saya juga mengikuti perkembangan Linux. Tapi karena saking terbiasa dengan Windows, saya masih belum berani menggunakan Linux. Soalnya di kantor saya atau di kantor kantor lain kebanyakan masih memakai Windows jadi saya pakai yang banyak dipakai orang biar praktis aja meskipun bajakan,” kata Haekal. Padahal menurut seorang pengguna Linux lainnya di Mataram, M Usman, banyak kelebihan system operasi Linux yang jauh melampaui system operasi Windows. Mulai dari soal keamanan data sampai pemeliharaan system. “Selain melanggar hukum karena menggunakan aplikasi bajakan, secara komersial sama sama merugikan pengguna maupun pembuat aplikasi bajakan. “Aplikasi bajakan memang murah. Tapi biaya pemeliharaan dan perbaikannya sangat besar. Pembuatnya sudah jelas merugi karena aplikasinya dibajak sedangkan si pembuat aplikasi bajakan jelas merugikan masyarakat dan martabat bangsa,” urai Usman. Bagaimana tidak. Indonesia masih berada di urutan atas penggunaan perangkat lunak bajakan sementara kebanyakan masyarakat enggan membeli system operasi Windows atau aplikasi lain yang mahal. Kalaupun membeli, hanya akan menguntungkan perusahaan software besar seperti Microsoft dan lainnya. Sebagai perbandingan bagi pengguna komputer yang membeli CD asli dan bukan bajakan, harga Windows original: Rp. 850 ribu, Ms.Office original: Rp. 1 jutaan sedangkan Linux + OpenOffice di distro Linux hanya dijual Rp 35 ribu atau bisa didapatkan gratis di Internet. Untuk itulah, keduanya tetap semangat mengkampanyekan penggunaan Linux dan menilai sosialisasi Linux harus lebih gencar dilakukan. Nah di Indonesia, sudah banyak pula pengembangan Linux yang dilakukan oleh orang Indonesia. Seperti dikatakan Dwi, sudah banyak kernel dan program2 yang dikembangkan oleh orang luar negeri dan beberapa program oleh anak negeri sendiri. Kebanyakan, orang-orang hanya membangun kembali sebuah distribusi linux dari kernel dan kumpulan aplikasi. sebagai contoh, distribusi awal seperti debian, didistribusikan lagi oleh Ubuntu. “Di Indonesia, sudah ada distribusi Linux khas Indonesia, yaitu BlankOn yang dikembangkan dari Ubuntu. Empat orang anggota KPLI NTB juga merupakan pengembang BlankOn. Yang terakhir BlankOn Sajadah versi 6.1 yang dilengkapi aplikasi Islami. Distribusi BlankOn saja sudah cukup membuat kami bangga,” ujar Dwi. Fitur yang disertakan dalam BlankOn diantaranya; QiOO - Al Quran di OpenOffice, Zekr - Al Qur'an terjemah dan suara tartil daring dan luring - online/offline (6.1), Othman Quran dan Noor - Peramban Al Quran, Minbar - Pengingat waktu sholat, Peramban Internet Chromium, Peramban Internet Firefox + addon penginat sholat dan webstrict,(6.1 dihilangkan), Stellarium - aplikasi melihat tata surya / planetarium, Dukungan penulisan huruf arab, Penyaring konten negatif webstrict dansguardian,(6.1 dihilangkan), DNS Nawala - DNS Penyaring domain berkonten negatif, Hijra - Kalender Islam, Monajat - Aplet penampil Doa-doa, Thawab - Ensiklopedi dan penampil ebook hadis dan kitab, Hadis-Web - Kumpulan hadis hadis Bukhori, Muslim dan lain lain.
Dikatakan ketua KPLI NTB, Amrin Zulkarnain, komunitasnya sudah jarang melakukan sosialisasi ke masyarakat dengan menggelar pameran, diskusi atau pelatihan ke masyarakat. Tak seperti di tahun pertama, komunitas ini melakukan instalasi gratis Linux bagi siapa saja yang berminat dan membuka konsultasi seputar Linux. “Kami jarang workshop. Dulu saat rilis Ubuntu, kami sempat buat seminar Linux di STIMK, peminatnya lumayan, tapi saya ragu pesertanya benar-benar akan menggunakan Linux dengan konsisten. Saya sendiri dan kebanyakan anggota KPLI, gencar promosi orang ke orang saja. Kami menawarkan dan menginstallkan gratis, tak lupa mengedukasi tentang makna dan semangat FOSS (Free and Open Source Software)”, tambah Dwi. “ Tapi dalam waktu dekat kita juga akan melakukan roadshow ke dinas dan instansi pemerintah,” terang Amrin. Kata Amrin, kegiatan ini adalah kegiatan resmi yang dibiayai pemerintah pusat memalui Pustekom. Sementara pemerintah provinsi NTB yang juga telah mendukung kegiatan ini hanya menjadi fasilitator. Sasarannya adalah instansi dan lembaga lembaga resmi pemerintah. Roadshow ini digelar di 33 kota di seluruh Indonesia. Diharapkan, pemerintah mau mengambil langkah kongkrit untuk mengembangkan Linux di setiap daerah. Di NTB sendiri menurut data resmi KPLI baru tercatat kabupaten Bima dan Dompu yang memiliki pengguna tetap system operasi Linux. Diantaranya adalah Subdin Usaha Diskop dan PKM Kabupaten Dompu, Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Bima dan SMKN 1 BIMA, Lembaga Pendidikan, Sape-Lambu Kab.Bima NTB dengan 30 Unit komputer menggunakan BlankOn, salah satu aplikasi Linux. Sedangkan pengguna perorangan tercatat Muhammad Olan Wardiansyah, Guru SMKN 1 Bima, Saatul Ihsan, Mahasiswa Managemen Informatika STIMIK Bumigora Mataram, Ramiaji Lamsari, Guru SMA, BIMA, NTB, Herpiko Dwi Aguno dan M Usman. Zammi Suryadi

Komunitas Blog Kampung Media

http://www.youtube.com/watch?v=vG8vV27O8mI. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers