Senin, 17 Desember 2012

TENTANG ZAMAN


Diantara hal yang paling berharga yang dianugrahkan oleh Allah kepada kita adalah anugrah waktu. Sedemikian berharganya nilai waktu sehingga Allah swt berulang kali bersumpah atas nama waktu. Salah satunya terdapat dalam Surat Al ‘Ashr : “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. Surat Al ‘Ashr adalah sebuah surat yang pendek, namun sangat menakjubkan. Meskipun hanya terdiri dari tiga ayat, namun didalamnya terkandung makna yang sangat kaya. Begitu kayanya sehingga Imam Syafi’i berkata :” Seandainya dari Al Quran, hanya turun tiga ayat Al ‘Ashr, maka cukuplah itu menjadi pedoman ummat manusia, seandainya manusia merenungkan surat ini , maka kandungannya akan memenuhi mereka”. Al ‘ashr berarti masa, waktu era atau zaman. Kata ‘ashr dipergunakan untuk menunjukkan waktu dari waktu yang terpendek (jam) sampai waktu yang terpanjang yaitu era. Allah memulai surat ini dengan bersumpah : Demi Waktu, untuk menarik perhatian kita akan apa yang disumpahkan. Allah memerintahkan kita untuk mengamati waktu dalam arti umum. Manusia berubah dalam perjalanan waktu. Dalam waktu tujuh belas tahun , bocah yang tadinya ingusan berubah menjadi remaja yang memesonakan. Lima puluh tahun kemudia ia berubah menjadi orang tua yang menyedihkan. Dalam panggung waktu peristiwa demi peristiwa datang dan pergi silih berganti. Tidak ada waktu yang jelek. Yang jelek adalah orang-orang dan peristiwa yang terjadi dalam cakupan waktu. Sahabat Ali bin Abi Thalib ra berkata : “Manusia mencela zamannya, padahal tiada cela pada zaman itu kecuali pada kita. kita cela zaman, padahal cela itu ada pada diri kita. sekiranya zaman dapat berkata, ia akan mengecam kita”. Surat Al Ashr mengajarkan kita untuk memperhatikan dan memahami tanda-tanda zaman. “hasbul mar-u min ‘irfaanihi, ‘ilmuhu bizamaanihi”. ( cukuplah sebagai tanda kearifan seseorang, yaitu pengetahuannya tentang tanda-tanda zaman). Demikian kata sahabat Ali bin Abi Thalib ra. Seorang mukmin yang arif berusaha memahami tanda-tanda zamannya supaya tidak terpedaya oleh berbagai peristiwa, supaya dapat memberikan makna dan yang lebih penting lagi supya dapat memberikan reaksi yang tepat terhadap berbagai peristiwa dalam kurun waktu yang tepat. Reaksi yang salah akan membuat manusia rugi. Demi Waktu. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Waktu dalam pandangan Islam tidak terpecah-pecah. Ia merupakan satu kesatuan antara masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang yang saling berkaitan. Kita semua hidup sekaligus hidup dalam tiga masa- masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. Perilaku kita saat ini dipengaruhi oleh perilaku kita pada masa yang lalu dan pada gilirannya akan menentukan prilaku kita pada masa yang akan datang. Al Quran memerintahkan kita untuk memperhatikan dan kemudian mengambil pelajaran dari sejarah umat-umat terdahulu. Bahkan Al Quran memerintahkan kita untuk menengok suatu masa ketika kita merupakan mahkluq yang tidak dikenal. Allah swt berfirman : “Bukankah Telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? Sambil memerintahkan kita untuk mengamati dan berkaca pada masa lalu, Al Quran menyuruh kita untuk memperhatikan persiapan kita bagi masa depan. Allah swt berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. Dari ayat-ayat yang telah disampaikan tadi, maka strategi yang tepat untuk menyongsong masa depan adalah mengambil pelajaran dari masa lalu dan memahami tanda-tanda zaman ini sehingga bisa memberikan reaksi yang tepat dalam menghadapi berbagai macam peristiwa yang terjadi dalam cakupan zaman. Sebab apapun tanda zaman – yang besar maupun yang kecil – tetap akan membawa kita kepada kerugian, kecuali jika kita bisa memberikan reaksi yang tepat dalam mengisi zaman. surat Al ‘Ashr menyebutkan empat reaksi yang tepat, Yaitu : mempertahankan dan mengembangkan kualitas iman, bekerja yang baik, berjuang bekerja sama menegakkan kebenaran dan bekerja sama menyebarkan kesabaran. Iman adalah keyakinan dan pandangan hidup. Iman memberikan arah dan membantu kita memberikan makna terhadap berbagai peristiwa yang kita hadapi. Iman adalah rujukan mutlak yang memberikan kita kepastian. Tanpa iman, manusia akan terapung-apung dalam gelombang zaman. Ia akan menjadi budak bagi kepentingan-kepentingan sesaat yang pada akhirnya membuat ia kehilangan jati dirinya. Peran iman dalam kehidupan manusia dapat menguat dan melemah. Adakalanya manusia meragukan imannya. Zaman tidak akan merugikan orang yang selalu memelihara imannya dan memilih hidup dalam sinar keimanan. Reaksi tepat yang kedua adalah kerja yang baik atau apa yang disebut ‘amal sholeh. Dalam agama Islam derajat manusia diukur dari kerjanya. Amal menunjukkan sejauh mana manusia telah mengembangkan dirinya. Kehidupan menjadi bermakna bila manusia beramal yang baik untuk mengembangkan potensi dirinya sekaligus mendatangkan manfaat untuk dirinya dan untuk orang lain. Manusia beruntung adalah manusia yang baik dan bisa membuat orang lain menjadi baik, manusia yang suci dan mensucikan orang lain, manusia yang tercerahkan dan mencerahkan orang lain. “khairunnaasi ‘anf’ahum linnaasi” (sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia yang lain).Demikian sabda Rasulullah saw. Karena itu reaksi ketiga dan keempat berkenaan dengan tanggungjawab manusia ditengah –tengah masyrakatnya . ia bukan saja harus hidup di atas kebenaran, tetapi juga mesti berusaha menegakkan kebenaran ditengah-tengah masyarakat. Ia bukan saja harus tabah menjalankan kebenaran yang diyakininya , tetapi juga harus berusaha memasyarakatkan ketabahan itu. Demikianlah sekilas makna yang terkandung dalam Surat Al ‘Ashr, bahwa seseorang akan bisa selamat dari kerugian yang terdapat dalam bentangan zaman, jika ia mampu memberikan reaksi yang tepat sesuai dengan kandungan Surat Al ‘Ashr tadi. Betapa agungnya makna yang terkandung alam Surat ini, hingga diceritakan, bahwa apabila dua orang sahabat Nabi saw berjumpa , maka sebelum mereka berpisah, salah seorang diantara mereka membacakan Surat Al ‘Ashr kepada yang lain. Sesudah itu seseorang diantara mereka mengucapkan salam. Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Minggu, 09 Desember 2012

Puncak Peringtatan Houl TGH. Mustajab


Puncak acara Houl Ke-43 Al Magfurullah TGH. Mustajab sabtu, 8 Desember 2012 di Madrasah Nurul Qur’an Pagutan Mataram. Walau cuaca sebelum acara cukup menghawatirkan panitia akan kehadiran para undangan, namun sampai berakhirnya acara cuaca tetap mendukung dengan tidak turun hujan. Acara yang disedianya akan dihadiri gubernur dan walikota Mataram H. Ahyar Abduh tidak dapat hadir. Gubernur kurang sehat sesuai dengan informasi kami dapatkan, nadan diwakili asisten 1, dan walikota Mataram juga berhalangan karena ada rapat koordinasi dengan jajarannya dan diwakili olh Sekda. Acara yang dimulai dengan pembacaan kalam ilahi dilanjutkan dengan laporan panitia yang berkaitan dengan seluruh acara selama pelaksanaan houl. Dan dilanjutkan dengan sambutan gubernur yang disampaikan Asisten 1, pada kesempatan itu gubernur memberikan sumbangan untuk madrasah Nurul qur’an. Dan diakhiri dengan do’a.
Rangkaian houl berlangsung selama 10 hari, menurut H. Saiful Abdi selaku koordinator acara mengatakan beberapa acara telah dilangsungkan seperti : bazar, lomba pildacil, jalan sehat, lomba sholat dan peragaan busana dan puncaknya malam ini, sementara esok hari, minggu 9 Desember 2012 akan diadakan ziarah kubur ke makam jurang sate.

Jumat, 07 Desember 2012

Sholawat Badar di Houl TGH. Mustajab


Portal_Mataram. Kegiatan dalam rangka memperingati Houl ke 43 TGH. Mustajabterus dilakukan. kemarin malam, Kamis 6 Desember 2012 bertempat di Madrasah Nurul Qur’an Pagutan dilaksanakan lomba sholawat oleh kumpulan pengajian ibu-ibu yang ada di lingkungan setempat. Lokasi pelaksanaan lomba cukup padat dihadiri oleh majlis taklim yang ada dan masyarakat yang kebanyakan ibu-ibu, dan remaja putri. Mereka hadir untuk memberikan support terhadap wakil mereka yang tampil. Sebelum pelaksanaan lomba, ditampilkan drama yang dipersembahkan oleh mahasiswa PPL Universitas Muhamadiyah dan siswa MTS nurul Quran. drama ini cukup menghibur penonton dalam membuka acara tersebut Jumlah peserta sebanyak 8 kelompok dan ditambah dengan peragaan busana muslim dari masing-masing kelompok majlis taklim 2 orang peserta. Setelah membacakan peraturan dan ketentuan penilaian oleh dewan juri. Masing-masing peserta diberikan waktu sepuluh menit untuk bersholawat dan empat menit untuk peragaan busana muslim. Adapun penilaian berkaitan dengan mahraj, kekompokan, dan kualitas suara. Kelompok majlis taklim Istiqomah saat ditanya berapa lama mempersiapkan latihan dalam lomba sholawat, husnita salah satu peserta mengatakan, kami sebenarnya tidak pas tampil dari segi suara, namun kami yakin kelompok kami layak tampil, latihan selama sepuluh hari selama 2 jam setiap hari kami rasa cukup untuk tampil dalam acara ini. Sementara itu, H. Nazhan , selaku Ketua Panitia Houl ke-43 yang juga terlibat sebagai juri dalam lomba peragaan busana muslim mengatakan, lomba seperti ini terus diadakan agar masyarakat terbiasa mengenakan pakaian yang menutup aurat, jawab bapak yang juga berprofesi sebagai pengusaha konveksi. H. Nazhan juga menyampaiakan jadwal acara selanjutnya berupa Tausiah untuk hari jum’at dan puncak acara malam minggu yang Insya Allah akan dihadiri oleh Gubernur TGH. Zainul Majdi. Sementara hari minggu, 9 Desember 2012 akan melaksanakan ziarah kubur ke makam TGH. Abhar di Ponpes Darul Falah dan TGH. Abdul Mali di Jurang Sate Lombok Tengah.

Senin, 03 Desember 2012

Gerak Jalan Sehat Houl ke_43 TGH. Mustajab


Gerak Jalan sehat (Minggu, 2 Desember 2
012) dalam rangka Peringatan Houl TGH Mustajab ke 43 di kelurahan Pagutan Kecamatan Mataram berlangsung cukup meriah. Ini bisa dilihat dengan jumlah peserta yang cukup banyak. Sekitar seribu peserta ambil bagian dalam acara tersebut. Banyaknya jumlah peserta tidak lepas dengan koordinasi / promosi panitia kepada seluruh sekolah yang ada di tingkat PAUD, TK, SD, SMP, SMA serta kelompok-kelompok pengajian yang ada di masyarakat Gerak jalan ini dilepas oleh Lurah Pagutan Anuri, BA. Dalam sambutan pelepasan Anuri, BA mengatakan kalau rute yang dilalui mengambil ruas jalan raya untuk itu untuk saling mengingatkan akan ketertiban selama perjalanan. Rute perjalanan menuju ke arah Perumahan Pagutan Permai dan balik dari Perumahan Griya Pagutan Indah. Untuk start dan finish mengambil tempat di Madrasah Nurul Qur’an Pagutan. Sementara pembagian kupon di Pagutan Permai. Setelah finish, peserta disuguhkan beberapa tarian dari siswa-siswi Nurul Quran dan pemberian doorprise. Sekitar tujuh puluh lima doorprise disediakan panitia. Doorprise yang tersedia atas kerjasama panitia dengan NU kota Mataram. Beraneka ragam doorprise yang disediakan panitia dari alat masak, alat tulis dan lain-lain. Saat ditanya Wildan, salah satu panitia. Kami memberikan hadiah-hadiah murah meriah dalam jumlah banyak supaya peserta memmpunyai kesempatan yang banyak juga, mungkin tahun depan kami tingkatkan lagi nilai hadiahnya.

Rabu, 28 November 2012

Melepas amarah, Meraih Keikhlasan


"Terus memendam amarah sama seperti menggenggam bara panas untuk dilontarkan kepada seseorang, Andalah yang akan terbakar"- Sidharta Gautama Dear all... Dalam hidup memang wajar kalau ada peristiwa-peristiwa yang membuat kita marah dan kecewa. Tapi cepat kendalikan emosi Anda kembali. Jangan biarkan rasa amarah, dendam, iri, kesal atau kecewa kepada pasangan, teman, rekan kerja, atau atasan di kantor bercokol lama di hati kita. Kekesalan, amarah dan kekecewaan hanya akan mengaktifkan hukum tarik menarik, membuat Anda menerima apa yang Anda berikan. Bila kesal pada pasangan atau ada kawan yang mengingkari janji, lalu Anda menyalahkan mereka atas kekacauan semua itu, maka Anda akan mendapatkan kembali keadaan yang dipersalahkan itu. Kembalinya keadaan itu tidak harus selalu dari orang yang Anda salahkan, tetapi sejatinya Anda akan mendapatkan kembali keadaan yang Anda salahkan itu. Ikhlaskanlah, maafkanlah. Hati akan terasa lebih lega dan ringan dalam menjalani hidup, lebih fokus terhadap tujuan hidup tanpa terbebani penyakit-penyakit hati yang hanya akan menghabiskan energi positif. "Jika saya mengikhlaskan diri saya, saya menjadi yang saya inginkan. Jika saya mengikhlaskan yang saya punya, saya akan menerima apa yang saya butuhkan" - Tao Te Ching Semoga Tuhan mengaruniai sabar yang tak terbatas dan ikhlas yang tak bertepi untuk kita semua, sehingga apapun rintangan dan cobaan yang dilalui akan terasa lebih ringan. :-) (kiriman dari Sahabat Mujib)

Minggu, 25 November 2012

Perekrutan Anggota PPDP


Tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Komisi Pemilihan Umum Kota Mataram memasuki pemilihan anggota Petugas Pemutakhiran Data Pemilih. PPDP ini merupakan ujung tombak dari pemilu itu sendiri. Mereka akan langsung turun ke masyarakat untuk mendata pemilih yang ada di wilayah yang ditempatkan. Pemutakhiran data bagi pemilih baru, warga yang masuk menjadi warga baru di lingkungan setempat atau yang sudah pindah / meninggal. Perekrutan PPDP hampir mirip dengan perekrutan PPS di tingkat kelurahan, mereka di minta membuat lamaran, menyerahkan foto copy KTP, dan mengumpulkan pas photo. Mereka merupakanwarga dari TPS tersebut dan wajib menjadi anggota KKPS nantinya. Panitia Pemilihan Suara kelurahan Pagutan sesuai dengan tahapan yang ada merekrut anggota PPDP untuk wilayah kelurahan Pagutan. Jumlah PPDP yang disesuaikan dengan jumlah TPS yang ada. Kelurahan Pagutan memiliki 5 lingkungan dengan 14 TPS. Kuota yang ada berdasarkan banyak TPS yang ada saat pemilihan Walikota dan Wakil Walikota beberapa tahun yang lalu. Jumlah PPDP yang ada di kota Mataram sebanyak 633 petugas. Jumlah pemilih dalam 1 TPS maksimal 500 orang. Sementara itu hampir diseluruh wilayah yang ada di kota Mataram memiliki kenaikan jumlah warga. Ini mengakibatkan penambahan jumlah TPS. Saat dikonfirmasi ke KPU kota Mataram, “nanti kita adakan evaluasi jumlah TPS, laporkan saja jumlah pemilih dalam tiap TPS”, jawab pihak KPU saat ditanya perihal tersebut.

Pemilu BKM Sami Karya


Pelantikan anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) tingkat kecamatan dan Panitia Pemilihan Suara (PPS) tingkat kelurahan berlansgung di Aula Badan Diklat Propinsi Nusa Tenggara Barat Jalan Pemuda Mataram hari Rabu 17 Nopember 2012 yang lalu. Pelantikan dihadiri oleh Ketua KPU Propinsi NTB, Asisten I mewakili Walikota Mataram, Camat Sekota Maatram dan Lurah Sekota Mataram. Jumlah PPS yang dilantik sebanyak 30 orang dari 60 orang yang mendaftarkan diri, sementara 150 PPS dari 220 orang yang mendaftar. Masa kerja PPK dan PPS ini akan berlaku selama delapan bulan sejak tanggal ditetapkan per Nopember 2012. dan untuk sumber dana diambil dari APBD Propinsi NTB. Kota Mataram sendiri memiliki 6 kecamatan dengan 50 kelurahan. Untuk PPS dan PPK yang telah lulus seleksi dan ditetapkan sebagai anggota diminta untuk menyerahkan surat keterangan berbadan sehat dari puskesmas dan surat keterangan tidak pernah dipidana penjana minimal lima tahun drai pengadilan Tinggi Mataram. Dalam arahannya Ahmad Gunawan selaku ketua KPU Kota Mataram meminta seluruh PPS dan PPK untuk bekerjasama dengan pihak terkait seperti kecamatan lurah dan kepala lingkungan. Ditambahkan pula di tiap kelurahan akan dibentuk kesekretariatan yang terdiri dari tiga orang yang akan membantu dibidang administrasi, bendahara dan logistik

Rabu, 21 November 2012

Puasa 10 Muharram


[Di dalam kitab beliau Riyadhus Shalihin, Al-Imam An-Nawawi -rahimahullah- membawakan tiga buah hadits yang berkenaan dengan puasa sunnah pada bulan Muharram, yaitu puasa hari Asyura / Asyuro (10 Muharram) dan Tasu’a (9 Muharram)] Hadits yang Pertama عن ابن عباس رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ أن رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم صام يوم عاشوراء وأمر بصيامه. مُتَّفّقٌ عَلَيهِ Dari Ibnu Abbas -radhiyallahu ‘anhuma-, “Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan untuk berpuasa padanya”. (Muttafaqun ‘Alaihi). Hadits yang Kedua عن أبي قتادة رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ أن رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم سئل عن صيام يوم عاشوراء فقال: ((يكفر السنة الماضية)) رَوَاهُ مُسلِمٌ. Dari Abu Qatadah -radhiyallahu ‘anhu-, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa hari ‘Asyura. Beliau menjawab, “(Puasa tersebut) Menghapuskan dosa satu tahun yang lalu”. (HR. Muslim) Hadits yang Ketiga وعن ابن عباس رَضِيَ اللَّهُ عَنهُما قال، قال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: ((لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع)) رَوَاهُ مُسلِمٌ. Dari Ibnu Abbas -radhiyallahu ‘anhuma- beliau berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan” (HR. Muslim) “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa pada hari ‘Asyura, beliau menjawab, ‘Menghapuskan dosa setahun yang lalu’, ini pahalanya lebih sedikit daripada puasa Arafah (yakni menghapuskan dosa setahun sebelum serta sesudahnya –pent). Bersamaan dengan hal tersebut, selayaknya seorang berpuasa ‘Asyura (10 Muharram) disertai dengan (sebelumnya, ed.) Tasu’a (9 Muharram). Hal ini karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada yang kesembilan’, maksudnya berpuasa pula pada hari Tasu’a. Penjelasan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk berpuasa pada hari sebelum maupun setelah ‘Asyura [1] dalam rangka menyelisihi orang-orang Yahudi karena hari ‘Asyura –yaitu 10 Muharram- adalah hari di mana Allah selamatkan Musa dan kaumnya, dan menenggelamkan Fir’aun dan para pengikutnya. Dahulu orang-orang Yahudi berpuasa pada hari tersebut sebagai syukur mereka kepada Allah atas nikmat yang agung tersebut. Allah telah memenangkan tentara-tentaranya dan mengalahkan tentara-tentara syaithan, menyelamatkan Musa dan kaumnya serta membinasakan Fir’aun dan para pengikutnya. Ini merupakan nikmat yang besar. Oleh karena itu, setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tinggal di Madinah, beliau melihat bahwa orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ‘Asyura [2]. Beliau pun bertanya kepada mereka tentang hal tersebut. Maka orang-orang Yahudi tersebut menjawab, “Hari ini adalah hari di mana Allah telah menyelamatkan Musa dan kaumnya, serta celakanya Fir’aun serta pengikutnya. Maka dari itu kami berpuasa sebagai rasa syukur kepada Allah”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian”. Kenapa Rasulullah mengucapkan hal tersebut? Karena Nabi dan orang–orang yang bersama beliau adalah orang-orang yang lebih berhak terhadap para nabi yang terdahulu. Allah berfirman, إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرَاهِيمَ لَلَّذِينَ اتَّبَعُوهُ وَهَذَا النَّبِيُّ وَالَّذِينَ آَمَنُوا وَاللَّهُ وَلِيُّ الْمُؤْمِنِينَ “Sesungguhnya orang yang paling berhak dengan Ibrahim adalah orang-orang yang mengikutinya dan nabi ini (Muhammad), serta orang-orang yang beriman, dan Allah-lah pelindung semua orang-orang yang beriman”. (Ali Imran: 68) Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling berhak terhadap Nabi Musa daripada orang-orang Yahudi tersebut, dikarenakan mereka kafir terhadap Nabi Musa, Nabi Isa dan Muhammad. Maka beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa ‘Asyura dan memerintahkan manusia untuk berpuasa pula pada hari tersebut. Beliau juga memerintahkan untuk menyelisihi Yahudi yang hanya berpuasa pada hari ‘Asyura, dengan berpuasa pada hari kesembilan atau hari kesebelas beriringan dengan puasa pada hari kesepuluh (’Asyura), atau ketiga-tiganya. Oleh karena itu sebagian ulama seperti Ibnul Qayyim dan yang selain beliau menyebutkan bahwa puasa ‘Asyura terbagi menjadi tiga keadaan: 1. Berpuasa pada hari ‘Asyura dan Tasu’ah (9 Muharram), ini yang paling afdhal. 2. Berpuasa pada hari ‘Asyura dan tanggal 11 Muharram, ini kurang pahalanya daripada yang pertama. 3. Berpuasa pada hari ‘Asyura saja, sebagian ulama memakruhkannya karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk menyelisihi Yahudi, namun sebagian ulama yang lain memberi keringanan (tidak menganggapnya makhruh). CATATAN KAKI: [1] Adapun hadits yang menyebutkan perintah untuk berpuasa setelahnya (11 Asyura’) adalah dha’if (lemah). Hadits tersebut berbunyi: صوموا يوم عاشوراء و خالفوا فيه اليهود صوموا قبله يوما و بعده يوما . - “Puasalah kalian hari ‘Asyura dan selisihilah orang-orang yahudi padanya (maka) puasalah sehari sebelumnya dan sehari setelahnya. (HR. Ahmad dan Al Baihaqy. Didhaifkan oleh As Syaikh Al-Albany di Dha’iful Jami’ hadits no. 3506) Dan berkata As Syaikh Al Albany – Rahimahullah- di Silsilah Ad Dha’ifah Wal Maudhu’ah IX/288 No. Hadits 4297: Penyebutan sehari setelahnya (hari ke sebelas. pent) adalah mungkar, menyelisihi hadits Ibnu Abbas yang shahih dengan lafadz: “لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع” . “Jika aku hidup sampai tahun depan tentu aku akan puasa hari kesembilan” Lihat juga kitab Zaadul Ma’ad 2/66 cet. Muassasah Ar-Risalah Th. 1423 H. dengan tahqiq Syu’aib Al Arnauth dan Abdul Qadir Al Arna’uth. لئن بقيت لآمرن بصيام يوم قبله أو يوم بعده . يوم عاشوراء) .- “Kalau aku masih hidup niscaya aku perintahkan puasa sehari sebelumnya (hari Asyura) atau sehari sesudahnya” ((HR. Al Baihaqy, Berkata Al Albany di As-Silsilah Ad-Dha’ifah Wal Maudhu’ah IX/288 No. Hadits 4297: Ini adalah hadits mungkar dengan lafadz lengkap tersebut.)) [2] Padanya terdapat dalil yang menunjukkan bahwa penetapan waktu pada umat terdahulu pun menggunakan bulan-bulan qamariyyah (Muharram s/d Dzulhijjah, Pent.) bukan dengan bulan-bulan ala Eropa (Jan s/d Des). Karena Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan bahwa hari ke sepuluh dari Muharram adalah hari di mana Allah membinasakan Fir’aun dan pengikutnya dan menyelamatkan Musa dan pengikutnya. (Syarhul Mumthi’ VI.) [3] Untuk puasa di hari kesebelas haditsnya adalah dha’if (lihat no. 1) maka – Wallaahu a’lam – cukup puasa hari ke 9 bersama hari ke 10 (ini yang afdhal) atau ke 10 saja. Asy-Syaikh Salim Bin Ied Al Hilaly mengatakan bahwa, “Sebagian ahlu ilmu berpendapat bahwa menyelisihi orang Yahudi terjadi dengan puasa sebelumnya atau sesudahnya. Mereka berdalil dengan hadits yang diriwayatkan dari Rasulullah Shalallahu’alaihi Wasallam, صوموا يوم عاشوراء و خالفوا فيه اليهود صوموا قبله يوما أو بعده يوما . “Puasalah kalian hari ‘Asyura dan selisihilah orang-orang Yahudi padanya (maka) puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya”. Ini adalah pendapat yang lemah, karena bersandar dengan hadits yang lemah tersebut yang pada sanadnya terdapat Ibnu Abi Laila dan ia adalah jelek hafalannya.” (Bahjatun Nadhirin Syarah Riyadhus Shalihin II/385. cet. IV. Th. 1423 H Dar Ibnu Jauzi) [4] (lihat no. 3) [5] Asy-Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah mengatakan, والراجح أنه لا يكره إفراد عاشوراء. Dan yang rajih adalah bahwa tidak dimakruhkan berpuasa ‘Asyura saja. (Syarhul Mumthi’ VI)

Minggu, 18 November 2012

Mengubah Nasib Lewat Mocak


Berbekal kendaraan ojek yang dimiliki, Munaam atau sering di sapa pak Naam mengubah sepeda motor menjadi ocak (motor becak). Sepeda motor merk honda di modifikasi menjadi Mocak dengan membawa ke sebuah bengkel yang mampu megerjakannya. Saya harus keluar uang dua juta rupiah untuk modifikasi motor ini dan ditambah lima ratus ribu rupiah untuk menambah audio didalamnya. Awalnya Naam penasaran dengan mocak yang datang di lingkungannya. Hanya dalam hitungan 3 jam, pemilik mocak tersebut sudah mengantongi uang seratus ribu rupiah. “saya ngojek dari pagi sampai sore hanya dapat lima puluh ribu” keluh Naam. Bermaksud mengubah nasib dengan menambah penghasilan dengan mocak. Naam harus belajar dulu mengendalikan mocak. Memang tidak gampang mengendarai mocak tersebut. Sedikit liar saat dikendalikan, kita harus pelan menjalankannya dan jangan asal belok di tikungan, lanjutnya. Dengan tumpangan dua sampai empat orang anak-anak, Naam mengajak anak-anak jalanjalan ke kompleks perumahan dengan harus membayar seribu rupiah per orang. Saat ditanya berapa penghasilannya setelah beribah menjadi mocak. Saya mendapat lebih seratus ribu setiap harinya, saya berharap remaja dan orang tua tidak malu untuk naik mocak, kalau sekarang baru anak-anak yang saya antar, sambung naam

Peringatan Tahun Baru Hijriah di TPA Nurul Iman


Taman Pendidkan Al-qur’an (TPA) Nurul Iman Pagutan Kecamatan, tadi malam Sabtu 17 Nopember 2012 memperingati tahun baru hijriah. Peringatan ini diselenggarakan di halaman TPA. Acara di isi dengan sambutan oleh utstad Fathullah yang menyampaikan tradisi ini harus tetap dilaksanakan setiap tahun. Kita tidak hanya memperingatinya saja namun harus introspeksi dengan apa yang telah kita lakukan selama setahun terakhir, lanjutnya. Sementara itu Ustad Haris dalam tausiahnya yang merupakan santri dari TPA Nurul Iman yang sekarang menjadi ustad menyampaikan bahwa tantangan yang ada sekarang ini sangat besar, baik yang ada di sekitar lingkungan kita maupun melalui berbagai media masa. Kita harus mampu menyaring apa yang kita dengar dan apa yang kita lihat. Ustad ini sangat berapi-api menyampaikan tausiahnya. Ditambahkan bahwa perkataan, perbuatan dan cara berpakaian kita sesungguhnya menyuguhkan siapa diri kita, sambungnya. Acara selanjutnya pembacaan do’a dan pentas seni oleh santri-santriawan yang ada. Pentas seni yang disampaikan berupa pembacaan puisi, drama dan tarian.

Kamis, 15 November 2012

Menyambut 1434 H


Sejak ba’dha zohor corong di masjid-masjid terdengar mengajak dan mengingatkan masyarakat untuk bersama-sama datang ke masjid guna melaksanaan do’a akhir dan awal tahun hijriah. Hal ini rutin dilakukan diseluruh masjid yang ada disetaipa lingkungan. Pengumuman ini dilakukanan berulang-ulang dan terdengar bergantian dari satu masjid ke masjid lainnya.
Demikian juga di masjid Pusaka Al-Hamidy Pagutan. Pelaksanaan tutup tahun ini dimulai sejak jam 05.30 hari Rabu, 14 Nopember 2012. Do’a tutup dan awal tahun ini diberikan dalam bentuk fotokopi kepada jamaah masjid dan di pimpin oleh salah satu tokoh agama, setelah sholat magrib dilanjutkan dengan pembacaan do’a awal tahun. Acara dilanjutkan dengan pemberian tausiah yang di lakukan oleh TGH Muammar Arofat. Dalam tausiahnya doa, introspeksi, dan kepedulian menjadi sorotan utama. Kita harus berdoa sebelum melaksanakan atau melakukan aktifitas untuk selalu mendapat kawalan dari Allah supaya tidak belakukan kegiatan atau aktifitas yang keliru. Selama satu tahun terakhir, coba kita renungkan apa saja yang telah kita perbuat, berapa banyak perbuatan yang bermanfaat atau sia-sia yang kita lakukan. Apa saja yang mesti kita tingkatkan dan harus tinggalkan atau kurangi, demikian tuan guru bajang ini sampaikan. Yang terakhir dalam tausiahnya, Arofat menyorot tentang kurangnya kepedulian kita sekarang ini. “kita hendaknya mulai sekarang harus peduli untuk mengajak berbuat kebaikan, contoh yang mudah mau mengajak orang sekitar kita untuk berjamaah dimasjid, peduli akan kondisi sekitar dalam berbagai hal, seperti pendidikan, sosial kemasyarakatan dan lainnya. Jamaah dengan khusus terus mendengarkan tausiah sampai dengan datangnya azan Isya. Acara ditutup dengan sholat berjaah Isya. Selamat Tahun Baru 1434 H

Rabu, 14 November 2012

Menyikapi Tahun Baru Islam

Bulan demi bulan telah berlalu dan tanpa terasa kita telah berada di pengujung tahun hijriyah. Tidak lama lagi tahun yang lama akan berlalu dan akan datang tahun yang baru. Hal ini menunjukkan semakin berkurangnya waktu hidup kita di dunia dan mengingatkan semakin dekatnya ajal kita. Maka sungguh aneh ketika didapatkan ada sebagian orang yang justru bersenang-senang dengan berfoya-foya dalam menyambut tahun baru. Seakan-akan dia tidak ingat bahwa dengan bertambahnya hari maka bertambah dekat pula saat kematiannya. Di sisi lain, perayaan tahun baru tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah n dan para sahabatnya. Bahkan hal itu justru merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang orang kafir. Karena mereka sebagaimana disebutkan oleh Allah l adalah orang-orang yang tertipu dengan kehidupan dunia sehingga yang mereka bangga-banggakan adalah kemewahan dunianya. Allah l telah menyebutkan tentang mereka di dalam firman-Nya: “Dan mereka (orang-orang kafir) berbangga-bangga dengan kehidupan dunianya, padahal tidaklah kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, kecuali hanyalah kesenangan (yang sedikit).” (Ar-Ra’d: 26) Ayat-ayat yang semisal ini banyak disebutkan dalam Al-Qur’an. Mengingatkan kita untuk tidak mengikuti akhlak orang-orang kafir yang membangga-banggakan dunia. Yang demikian ini karena sifat membangga-banggakan dunia akan menyeret pelakunya pada kesombongan dan melalaikannya dari mengingat kematian dan beramal untuk akhiratnya. Oleh karena itu wajib bagi kaum muslimin untuk meninggalkan kebiasaan mereka dalam merayakan tahun baru hijriyah, karena acara tersebut bukan termasuk ajaran Islam. Bahkan merupakan kebiasaan orang-orang kafir. Adapun yang semestinya dilakukan oleh seorang muslim terlebih di akhir tahun ini adalah berupaya untuk melakukan interopeksi diri. Selanjutnya bertaubat kepada Allah l atas seluruh kesalahan yang telah dilakukannya serta memohon ampun atas kekurangannya dalam menjalankan ketaatan kepada-Nya. Di samping itu juga memohon pertolongan kepada-Nya untuk bisa istiqamah dan senantiasa bertambah ilmu dan amal shalihnya. Begitu pula berusaha agar hari yang akan datang senantiasa lebih baik dari yang sebelumnya, sehingga hidupnya lebih baik dari kematiannya. Ketahuilah bahwa waktu adalah sesuatu yang sangat berharga bagi seorang muslim. Bahkan lebih berharga dari harta dunia yang dimilikinya. Karena harta apabila hilang maka masih bisa untuk dicari. Sementara waktu apabila telah berlalu tidak mungkin untuk kembali lagi. Sehingga tidak ada yang tersisa dari waktu yang telah lewat kecuali apa yang telah dicatat oleh malaikat. Maka sungguh betapa ruginya orang yang tidak memanfaatkan waktunya apalagi jika dipenuhi dengan kemaksiatan kepada Rabb-nya. Meskipun kehidupannya serba tercukupi dan serba ada, namun apalah artinya kalau seandainya berakhir dengan menerima siksaan api neraka. Allah l berfirman: “Maka tentunya engkau tahu, jika Kami berikan kepada mereka kenikmatan hidup bertahun-tahun. Kemudian datang kepada mereka azab yang telah diancamkan kepada mereka niscaya tidak berguna bagi mereka apa yang mereka selalu menikmatinya.” (Asy-Syu’ara: 205-207) Selanjutnya perlu diketahui pula, bahwasanya tidak disyariatkan bagi kaum muslimin untuk berdoa dengan doa khusus yang dikenal oleh sebagian orang dengan istilah doa akhir tahun dan doa awal tahun. Karena hal ini tidak pernah dicontohkan pula oleh suri tauladan kita Rasulullah n dan para sahabatnya. Sehingga tidak boleh bagi kita untuk mengamalkannya. Karena kita harus mengingat bahwa sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Rasulullah n dan sejelek-jelek amalan adalah yang menyelisihi petunjuknya. Akhirnya, mudah-mudahan Allah l menjadikan tahun yang akan datang dan tahun-tahun berikutnya menjadi tahun yang penuh dengan keamanan dan kesejahteraan. Mudah-mudahan kaum muslimin baik masyarakatnya maupun para pemimpin bangsanya dimudahkan untuk semakin memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman para sahabat dan para ulama yang mengikuti jalannya serta dalam mengamalkan keduanya. (ditulis oleh: Al-Ustadz Saifudin Zuhri, Lc.)

Pelantikan PPK PPS Kota Mataram

Pelantikan anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) tingkat kecamatan dan Panitia Pemilihan Suara (PPS) tingkat kelurahan berlansgung di Aula Badan Diklat Propinsi Nusa Tenggara Barat Jalan Pemuda Mataram Rabu 13 Nopember 2012. Pelantikan dihadiri oleh Ketua KPU Propinsi NTB, Asisten I mewakili Walikota Mataram, Camat Sekota Maatram dan Lurah Sekota Mataram. Jumlah PPS yang dilantik sebanyak 30 orang dari 60 orang yang mendaftarkan diri, sementara 150 PPS dari 220 orang yang mendaftar. Masa kerja PPK dan PPS ini akan berlaku selama delapan bulan sejak tanggal ditetapkan per Nopember 2012. dan untuk sumber dana diambil dari APBD Propinsi NTB. Kota Mataram sendiri memiliki 6 kecamatan dengan 50 kelurahan. Untuk PPS dan PPK yang telah lulus seleksi dan ditetapkan sebagai anggota diminta untuk menyerahkan surat keterangan berbadan sehat dari puskesmas dan surat keterangan tidak pernah dipidana penjana minimal lima tahun drai pengadilan Tinggi Mataram. Dalam arahannya Ahmad Gunawan selaku ketua KPU Kota Mataram meminta seluruh PPS dan PPK untuk bekerjasama dengan pihak terkait seperti kecamatan lurah dan kepala lingkungan. Ditambahkan pula di tiap kelurahan akan dibentuk kesekretariatan yang terdiri dari tiga orang yang akan membantu dibidang administrasi, bendahara dan logistik

Minggu, 11 November 2012

Edy Juara Divisi II Pagutan Series 1


Perhelatan turnamen Tenis Meja Divisi II Pagutan Series I sepulau Lombok kelar sudah. Gelaran PTM Pagutan yang berlangsung selama tiga hari ini melibakan sekitar 96 pemain. Para pemain terdiri dari berbagai usia, pelajar SD hingga kakek yang berusia 60 tahunan. Keluar sebagai juara turnamen ini adalah Eddy dari PTM Mampis, H. Hafid PTM Gudang dan juara ke tiga Gusti PTM Pagutan dan Randy dari PTM Mampis Mataram. Para juara diganjar hadiah lima ratus ribu juara I, tiga ratus lima puluh ribu juara II dan masing-masing dua ratus lima puluh ribu untuk kedua juara III. Saat ditanya kelanjutan dari perhelatan ini, ketua PTMSI Kota Mataram H. Taufiq menyatakan akan terus mencari bakat-bakat yang ada terutama bagi mereka yang masih berusia muda. Walaupun juara kali ini masih didominasi oleh kalangan senior. Turnamen ini juga menjadi tontonan menarik bagi masyarakat sekitar lokasi pertandingan. Durahman misalnya, saya kaget melihat permainan anak-anak ini, sayang mereka harus bertanding dengan para seniornya. Lokasi pertandingan juga sempit, penonton tidak leluasa menyaksikan pertandingan

TOURNAMEN TENIS MEJA DIVISI II SEPULAU LOMBOK


Meskipun baru berdiri kurang dari tiga bulan, Persatuan Tenis Meja (PTM) Pagutan berani mengadakan turnamen yang cukup besar. PTM yang berlokasi di Lingkungan Presak Timur Pagutan Mataram ini akan mengadakan turnamen sepulau lombok untuk Divisi II cabang olahraga Tenis Meja. Turnamen yang diagendakan berlangsung dari tanggal 9 sampai dengan 11 Nopember 2011 ini akan diadakan di beberapa lokasi. Kita terpaksa menggunakan halaman penduduk untuk mengadakan petandingan ini karena tidak ada tempat yang dapat menampung sampai dengan tiga meja, walau begitu kenyaman pemain menjadi acuan utama, jawab ketua panitia Isa Ansori. Technical meeting yang berlangsung kemarin, Rabu, 8 Nopember membagi pemain dalam beberapa pool yang terdiri masing-masing 3 orang dan yang akan maju kebabak kedua diambil 1 tiap pool. Panitia pelaksana Feri Supendi yang memimpin pertemuan tersebut menyampaikan bahwa jumlah pendaftar berjumlah 96 orang dengan sistem seeded (penempatan unggulan) yang terbagi dalam 32 pool. Turnamen ini akan memberikan hadiah lima ratus ribu juara I, tiga ratus lima puluh ribu bagi juara II, dan masing-masing dua ratus ribu bagi juara III dan IV. Sementara itu akan ada voucher yang akan diundi saat pembukaan dan penutupan. Semua ini kita harapkan menutup kekecewaan bagi yang tidak juara, lanjut Feri.

Rabu, 31 Oktober 2012

Jalan Ruhani

Allah swt. mengajarkan dalam Al Qur’an agar manusia tidak hidup secara fisiknya saja, melainkan lebih dari itu, ruhaninya harus hidup. Menghidupkan ruhani tidak seperti menghidupkan fisik. Ruhani membutuhkan makanan khusus. Untuk memberikan makan kepada ruhani, manusia tidak bisa mengarang sendiri. Manusia membutuhkan tuntunan wahyu. Akal yang Allah swt. berikan kepada manusia tidak sanggup menyediakan makanan ruhani. Karena itu Allah swt. mengutus nabi-nabi, untuk mengajarkan manusia kebutuhan ruhani tersebut. Sayangnya, banyak manusia yang terlanjur menjadi materialistis. Mereka lupa kepada ruhaninya. Mereka tidak tahu bahwa dalam dirinya ada ruhani yang harus dipenuhi kebutuhannya. Akibatnya mereka hanya sibuk dengan fisiknya. Siang dan malam berkeja keras hanya untuk mengurus materi: kebutuhan perut dan lain sebagainya. Padahal kapasitas perut sangat terbatas. Sekaya apapun seorang manusia itu, ia tetap juga makan satu piring. Bila dipaksakan perut akan terasa sakit, dan bahkan akan menimbulkan penyakit. Dalam surah Asy Syams, ayat 9-10 Allah swt. berfirman “Sungguh beruntung orang yang mensucikan jiwanya, dan sungguh merugi orang yang mengotorinya.” Jiwa adalah unsur ruhani. Perhatikan ayat ini betapa Allah swt. seringkali menggunkan kata an nafs (jiwa) dalam Al Qur’an dalam menggambarkan kebahagiaan. Bahwa kebahagiaan hakiki tidak terdapat dalam gemerlap harta. Kebahagiaan juga tida dapat diraih hanya dengan memenuhi hajat jasmani saja. Tetai kegahaiaan hakiki terdapat dalam kebersihan jiwa. Bahwa bersih tidaknya jiwa atau ruhani sangat menentukan kebahgaiaan. Silahkan cari dibalik segala kesenangan nafsu, anda tidak akan pernah mencapai kebahagiaan. Silahkan kejar kekayaan yang paling maksimal, itu tidak akan pernah memberikan kebahagiaan. Banyak peristiwa membuktikan bahwa justru orang-orang semakin menderita ketika mencapai puncak kekayaannya. Allah swt. yang menciptakan manusia, Dialah yang mengetahui kebutuhan hakiki manusia. Karena itu Allah swt. sediakan sarana ruhani berupa ibadah shalat menimal lima kali sehari. Shalat merupakan barometer semua ibadah. Dikatakan baromiter karena bila shalat seseorang baik, pasti ibadah yang lain akan baik. Tidak mungkin orang yang shalatnya baik, zakat, puasa dan hajinya tidak baik. Tidak mungkin orang yang shalatnya baik, akhlaknya tidak baik. Bila ada orang shalat, sementara akhlaknya tidak baik, itu pasti shalatnya tidak baik. Allah berfirman: (sesungguhnya shalat pasti akan mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar)” Al Ankabuut:45. Karena itu Rasulullah saw. bersabda: “Bahwa yang pertama kali kelak akan dihisab dari seorang hamba di hari Kiamat adalah shalatnya.” Mengapa shalat? Sebab shalat merupakan bukti kejujuran iman. Karena itu dalam banyak ayat Allah saw. selalu menekankan bahwa shalat yang diinginkan bukan sekedar shalat, melainkan shalat yang berkualitas. Kalau hanya sekedar shalat itu tidak akan mengantarkan kepada hakikat kepribadian seorang muslim sejati. Karena itu, kita sering menemukan banyak orang muslim yang shalat, tetapi tidak takut berbuat zina, korupsi dan lain sebagainya? Bahkan dengan terang-terangan menentang ajaran Allah swt. Benarkan shalat yang ia lakukan jujur? Tetapi mengapa kemaksiatan terus ia lakukan? Apakah firman Allah swt. salah ketika menegaskan bahwa, “Shalat pasti mencegah dari perbuatan keji dan mungkar? Atau shalatnya yang salah? Ia pura-pura shalat? Secara pasti Allah tidak mungkin salah berfirman. Dengan demikian ketika ada seorang yang shalat, tetapi terus berbuat maksiat, berarti shalatnya yang tidak jujur. Ia hanya shalat asal-asalan. Karena itu Allah swt. mengancam orang yang shalatnya asal-asalan. Dalam surah Al Ma’uun Allah swt. berfirman:“Fawailul lilmushalliin. alladziina hum ‘an shalaatihim saahuun (masuk neraka orang yang shalat, yaitu orang yang lalai dalam shlatanya).” Perhatikan kata saahuun dalam ayat di atas. Syaikh Ibn Asyuur mengatakan bahwa itu menunjukkan orang yang melaksanakan shalat tetapi dengan maksud riya’. Artinya sekedar formalitas ritual atau sekedar memenuhi kewajiban dan tidak mengharapkan pahala dari Allah swt. Akibatnya ia hanya shalat secara fisik saja. Ruhaninya kosong. Karena itu, shalat tersebut tidak memberikan dampak apa-apa dalam dirinya. Ia shalat, tetapi tetap tidak menemukan kebahagiaan. Ia shalat tetapi tetap suka melakukan dosa-dosa. Inilah model manusia yang oleh Allah swt. dikatakan sebagai alladziina hum ‘an shalaatihin saahuun. Kata “saahuun” artinya lalai. Lalai karena ia tidak tahu apa yang harus dilakukan di luar shalat. Lalai karena hanya memahami shalat sebatas ritual. Lalai karena mamaknai shalat secara sempit, sehingga ruang lingkup tunduk kepada Allah swt. hanya di masjid saja, sementara di luar masjid merasa tidak perlu mentaati Allah swt. Akal yang mana yang mengatakan bahwa tunduk kepada Allah swt. cukup hanya dengan formalitas ritual saja? Nabi yang mana yang mencontohkan bahwa mentaati Allah hanya cukup dalam shalat saja, di masjid saja? Maka kelalaian bukan saja berkaitan dengan pelaksanaan shalat, tetapi juga berkaitan dengan aktifitas di luar sholat. Orang yang sholat kemudian masih melaksanakan maksiat berarti orang tsb tidak menghargai sholatnya dan termasuk dalam kategori lalai yang diancam oeh Allah utuk dimasukkan ke dalam neraka.. Orang yang melaksanakan sholat hendaknya pandai menghargai sholat yang ia laksanakan, dengan menghiasi dirinya dengan ketaatan pada Allah secara maksimal. Antara sholat dan aktifitas keseharian kita di luar sholat harus mempunyai kaitan yang erat. Orang yang berusaha melaksanakan sholat dengan baik akan menjadi orang yang berprilaku baik dan menjalani kehidupannya dalam ketaatan. Dan orang yang senantiasa taat insya Allah sholatnyapun akan baik.. demikianlah betapa sholat menjadi barometer kebaikan seorang muslim. Jika sholatnya baik maka insya Allah ibadah-ibadah yang lainpun akan menjadi baik. Jika semua ibadah telah dilaksanakan dengan baik , itu berarti kita telah memenuhi hajat ruhani yang menjadi faktor utama dalam meraih kebahagiaan hakiki

Minggu, 28 Oktober 2012

Hewa Qurban Masjid Al-Hamidy Meningkat

Pelaksanaan sholat Id yang dilaksanakan bertepatan dengan hari jumat tidak mengurangi semangat jamaah untuk melaksanakannya. Di masjid Pusaka Al- Hamidy Pagutan pelaksanaan terbagi menjadi dua tahap jam 07.00 untuk jamaah putri dan 07.30 bagi laki-laki. Bertindak sebagai khotib Penghulu Masjid Al-Hamidy Ustad Habibul Badawi, S.IP

Setelah sholat id, dilaksanakan pemotongan hewan qurban. Hewan qurban yang terkumpul sampai dengan Idul Adha sebanyak 12 ekor kambing dan 4 ekor sapi. Pemotongan sendiri terbagi menjadi dua tahap juga. Pemotongan kambing sebanyak 12 ekor pada hari jumat dan dibagikan-bagikan pada kaum dhuafa yang ada di lingkungan tersebut

Sementara pemotongan hewan qurban sapi dilaksanakan pada hari sabtu 27 oktober 2012. Pelaksanaan pemotongan diawali dengan upacara sederhana berupa penyerahan secara simbolis dari pemberi hewan qurban kepada penghulu masjid. Demikian juga saat pemotongan hewan qurban kambing.
Dibanding tahun lalu jumlah hewan qurban yang dilaksanakan lebih banyak, menurut Ustad Habibul Badawi “Dari segi jumlah dan peruntukan memang lebih banyak hewan qurban dan penerima dibanding tahun-yahun sebelumnya”. Seluruh masyarakat mendapatkan bagian hewan qurban. Sementara kaum dhuafa mendapatkan dua kali.

Sementara itu pemotongan hewan qurban di Masjid komplek perumahan BTN Permai Pagutan dilaksanakan selama tiga hari. Jumlah hewan qurban yang terkumpul cukup banyak sehingga pemotongan dan pendistribusian berlangsung selama 3 hari, jawab Agus sealah satu panitia di

Senin, 15 Oktober 2012

Tentang Tanda Haji Mabrur

Ajaran Islam dalam semua aspeknya memiliki hikmah dan tujuan tertentu. Hikmah dan tujuan ini diistilahkan oleh para ulama dengan maqashid syari’ah, yaitu berbagai maslahat yang bisa diraih seorang hamba, baik di dunia maupun di akhirat.

Adapun maslahat akhirat, orang-orang shaleh ditunggu oleh kenikmatan tiada tara yang terangkum dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (hadits qudsi),

قَالَ اللَّه: أَعْدَدْتُ لِعِبَادِى الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنَ رَأَتْ ، وَلاَ أُذُنَ سَمِعَتْ ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ

Allah berfirman (yang artinya): Telah Aku siapkan untuk hamba-hambaKu yang shaleh kenikmatan yang tidak pernah dilihat mata, tidak pernah didengar telinga, dan tidak pernah terdetik di hati manusia.”

Untuk haji secara khusus, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

والْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ

Haji yang mabrur tidak lain pahalanya adalah surga.”

Adapun di dunia, banyak maslahat yang bisa diperoleh umat Islam dengan menjalankan ajaran agama mereka. Dan untuk ibadah haji khususnya, ada beberapa contoh yang bisa kita sebut; seperti menambah teman, bertemu dengan ulama dan keuntungan berdagang.

Di samping itu, Allah juga memberikan tanda-tanda diterimanya amal seseorang, sehingga ia bisa menyegerakan kebahagiaan di dunia sebelum akhirat dan agar ia semakin bersemangat untuk beramal.

Tidak Semua Orang Meraih Haji Mabrur

Setiap orang yang pergi berhaji mencita-citakan haji yang mabrur. Haji mabrur bukanlah sekedar haji yang sah.  Mabrur berarti diterima oeh Allah, dan sah berarti menggugurkan kewajiban. Bisa jadi haji seseorang sah sehingga kewajiban berhaji baginya telah gugur, namun belum tentu hajinya diterima oleh Allah Ta’ala.

Jadi, tidak semua yang hajinya sah terhitung sebagai haji mabrur. Ibnu Rajab al-Hanbali mengatakan, “Yang hajinya mabrur sedikit, tapi mungkin Allah memberikan karunia kepada jamaah haji yang tidak baik lantaran jamaah haji yang baik.”

Tanda-Tanda Haji Mabrur

Nah, bagaimana mengetahui mabrurnya haji seseorang? Apa perbedaan antar haji yang mabrur dengan yang tidak mabrur? Tentunya yang menilai mabrur tidaknya haji seseorang adalah Allah semata. Kita tidak bisa memastikan bahwa haji seseorang adalah haji yang mabrur atau tidak. Para ulama menyebutkan ada tanda-tanda mabrurnya haji, berdasarkan keterangan al-Quran dan al-Hadits, namun itu tidak bisa memberikan kepastian mabrur tidaknya haji seseorang.

Di antara tanda-tanda haji mabrur yang telah disebutkan para ulama adalah:

Pertama: Harta yang dipakai untuk haji adalah harta yang halal, karena Allah tidak menerima kecuali yang halal, sebagaimana ditegaskan oleh sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا
Sungguh Allah baik, tidak menerima kecuali yang baik.

Orang yang ingin hajinya mabrur harus memastikan bahwa seluruh harta yang ia pakai untuk haji adalah harta yang halal, terutama mereka yang selama mempersiapkan biaya pelaksanaan ibadah haji tidak lepas dari transaksi dengan bank. Jika tidak, maka haji mabrur bagi mereka hanyalah jauh panggang dari api. Ibnu Rajab mengucapkan sebuah syair

Jika anda haji dengan harta tak halal asalnya.

Maka anda tidak berhaji, yang berhaji hanya rombongan anda.

Allah tidak terima kecuali yang halal saja.

Tidak semua yang haji mabrur hajinya.

Kedua : Amalan-amalannya dilakukan dengan ikhlas dan baik, sesuai dengan tuntunan Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam . Paling tidak, rukun-rukun dan kewajibannya harus dijalankan, dan semua larangan harus ditinggalkan. Jika terjadi kesalahan, maka hendaknya segera melakukan penebusnya yang telah ditentukan.

Di samping itu, haji yang mabrur juga memperhatikan keikhlasan hati, yang seiring dengan majunya zaman semakin sulit dijaga. Mari merenungkan perkataan Syuraih al-Qadhi, “Yang (benar-benar) berhaji sedikit, meski jamaah haji banyak. Alangkah banyak orang yang berbuat baik, tapi alangkah sedikit yang ikhlas karena Allah.”

Pada zaman dahulu ada orang yang menjalankan ibadah haji dengan berjalan kaki setiap tahun. Suatu malam ia tidur di atas kasurnya, dan ibunya memintanya untuk mengambilkan air minum. Ia merasakan berat untuk bangkit memberikan air minum kepada sang ibu. Ia pun teringat perjalanan haji yang selalu ia lakukan dengan berjalan kaki tanpa merasa berat. Ia mawas diri dan berpikir bahwa pandangan dan pujian manusialah yang telah membuat perjalanan itu ringan. Sebaliknya saat menyendiri, memberikan air minum untuk orang paling berjasa pun terasa berat. Akhirnya, ia pun menyadari bahwa dirinya telah salah.

Ketiga : Hajinya dipenuhi dengan banyak amalan baik, seperti dzikir, shalat di Masjidil Haram, shalat pada waktunya, dan membantu teman seperjalanan.

Ibnu Rajab berkata, “Maka haji mabrur adalah yang terkumpul di dalamnya amalan-amalan baik, plus menghindari perbuatan-perbuatan dosa.

Di antara amalan khusus yang disyariatkan untuk meraih haji mabrur adalah bersedekah dan berkata-kata baik selama haji. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang maksud haji mabrur, maka beliau menjawab,

إِطْعَامُ الطَّعَامِ وَطِيبُ الْكَلاَمِ

Memberi makan dan berkata-kata baik.”

Keempat : Tidak berbuat maksiat selama ihram.
Maksiat dilarang dalam agama kita dalam semua kondisi. Dalam kondisi ihram, larangan tersebut menjadi lebih tegas, dan  jika dilanggar, maka haji mabrur yang diimpikan akan lepas.

Di antara yang dilarang selama haji adalah rafats, fusuq dan jidal. Allah berfirman,

الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلاَ رَفَثَ وَلاَ فُسُوقَ وَلاَ جِدَالَ فِي الْحَجِّ

(Musim) haji adalah beberapa bulan yang diketahui, barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan-bulan itu untuk mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, fusuq dan berbantah-bantahan selama mengerjakan haji.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ حَجَّ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

Barang siapa yang haji dan ia tidak rafats dan tidak fusuq, ia akan kembali pada keadaannya saat dilahirkan ibunya.”

Rafats adalah semua bentuk kekejian dan perkara yang tidak berguna. Termasuk di dalamnya bersenggama, bercumbu atau membicarakannya, meskipun dengan pasangan sendiri selama ihram.

Fusuq adalah keluar dari ketaatan kepada Allah, apapun bentuknya. Dengan kata lain, segala bentuk maksiat adalah fusuq yang dimaksudkan dalam hadits di atas.

Jidal adalah berbantah-bantahan secara berlebihan.

Ketiga hal ini dilarang selama ihram. Adapun di luar waktu ihram, bersenggama dengam pasangan kembali diperbolehkan, sedangkan larangan yang lain tetap tidak boleh.

Demikian juga, orang yang ingin hajinya mabrur harus meninggalkan semua bentuk dosa selama perjalanan ibadah haji, baik berupa syirik, bid’ah maupun maksiat.

Kelima : Setelah haji menjadi lebih baik
Salah satu tanda diterimanya amal seseorang di sisi Allah adalah diberikan taufik untuk melakukan kebaikan lagi setelah amalan tersebut. Sebaliknya, jika setelah beramal saleh melakukan perbuatan buruk, maka itu adalah tanda bahwa Allah tidak menerima amalannya.

Ibadah haji adalah madrasah. Selama kurang lebih satu bulan para jamaah haji disibukkan oleh berbagai ibadah dan pendekatan diri kepada Allah. Untuk sementara, mereka terjauhkan dari hiruk pikuk urusan duniawi yang melalaikan. Di samping itu, mereka juga berkesempatan untuk mengambil ilmu agama yang murni dari para ulama tanah suci dan melihat praktik menjalankan agama yang benar.

Logikanya, setiap orang yang menjalankan ibadah haji akan pulang dari tanah suci dalam keadaan yang lebih baik. Namun yang terjadi tidak demikian, apalagi setelah tenggang waktu yang lama dari waktu berhaji. Banyak yang tidak terlihat lagi pengaruh baik haji pada dirinya.

Bertaubat setelah haji, berubah menjadi lebih baik, memiliki hati yang lebih lembut dan bersih, ilmu dan amal  yang lebih mantap dan  benar, kemudian istiqamah di atas kebaikan itu adalah salah satu tanda haji mabrur.

Orang yang hajinya mabrur menjadikan ibadah haji sebagai titik tolak untuk membuka lembaran baru dalam menggapai ridho Allah Ta’ala. Ia akan semakin mendekat ke akhirat dan menjauhi dunia.

Al-Hasan al-Bashri mengatakan, “Haji mabrur adalah pulang dalam keadaan zuhud terhadap dunia dan mencintai akhirat.” Ia juga mengatakan, “Tandanya adalah meninggalkan perbuatan-perbuatan buruk yang dilakukan sebelum haji.”

Ibnu Hajar al-Haitami mengatakan, “Dikatakan bahwa tanda diterimanya haji adalah meninggalkan maksiat yang dahulu dilakukan, mengganti teman-teman yang buruk menjadi teman-teman yang baik, dan mengganti majlis kelalaian menjadi majlis dzikir dan kesadaran.


Jumat, 12 Oktober 2012

KPU Kota Mataram Buka Pendaftaran PPS dan PPK

Pemilihan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat yang akan diselenggarakan pada bulan Mei 2013 tahun depan. Pihak Komisi Pemilihan Umum Kota Mataram membuka pendaftaran untuk Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) tingkat kecamatan dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk tingkat kelurahan dalam rangka persiapan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB tahun 2013
Surat dari KPU dengan nomor 270/186/KPU-MTR/X2012 perihal Pendaftaran PPK/PPS tertanggal 8 Oktober 2012 yang ditujuakn kepada seluruh Camat dan Lurah se-kota Mataram. Pendaftaran dibuka dari tanggal 8 s/d 15 Oktober 2012. Para pendaftar akan mengisi beberapa formulir yang disediakan di setiap kelurahan.
Dalam persyaratan pendaftaran bagi PPS dan PPK hampir sama, yang berbeda hanya pemilihan PPK atau PPS dalam pendaftaran. Adapun syarat-syaratnya : WNI berusia minimal 25 th, mengisi beberapa formulir, fotocopy KTP, dan pas photo ukuran 4 x 6 cm. Pendaftaran dibuka sampai dengan tanggal 15 Oktober 2012 dari 08.00 – 16.00 wita di KPU Kota Mataram
PPK dan PPS ini akan bekerja dalam masa bakti 8 bulan dengan honorarium berkisar RP.750.000 (anggota) dan Rp. 1.000.000 (ketua) untuk PPK dan 600.000 (anggota) dan 750.000 (Ketua) untuk PPS.

Sabtu, 06 Oktober 2012

Tradisi Mengisi Sahra


Tradisi mengemas perlengkapan ibadah haji di masyarakat lombok dikenal dengan istilah isi sahra. Mengemas dan mengatur segala perlengkapan selama ditanah suci baik untuk keperluan ibadah atau digunakan sehari-hari perlu ditata sedemikian rupa. Hal ini disebabkan karena bagasi / koper besar yang digunakan untuk mengemas barang tidak dapat dibuka kecuali sampai pemondokan ditanah suci.

Kegiatan dalam mengisi sahra ini biasanya calon jamaah haji mengundang tokoh agama dan masyarakat. Kegiatan dimulai dengan mengumpulkan peralatan yang akan dibawa dan dipilah mana yang masuk ke koper atau jinjingan. Pada kesempatan tersebut, calon jaaah haji mendengarkan informasi letak barang dan kapan barang-barang tersebut digunakan.

Saat ditanya salah satu tokoh agama, H Abd. Rachman tentang tradisi sahra tersebut, kakek paruh baya ini mengatakan tradisi isi sahra ini bertujuan untuk mohon do’a dari para undangan untuk dimudahkan dalam pelaksanaan manasik haji.

Dalam ketentuan berat bagasi yang sudah ditentukan, barang bawaan calon jamaah haji dibatasi sampai dengan 25 kg. Disamping peralatan manasik haji, pakaian sehari-hari, beras dan lauk dapat masukkan dalam koper asal dikemas baik agar tidak mengotori pakaian. Sementara untuk peralatan memasak dapat seperti kompor, panji dan lainnya dapat dibeli di tanah suci lanjut H. Abd. Rachman

Minggu, 30 September 2012

REFLEKSI KEISLAMAN


Ada suatu prinsip dalam beragama yang sering kita abaikan, sering dikalahkan untuk memenuhi tuntutan nafsu. Prinsip tersebut adalah pola hubungan antara muslim dengan Tuhannya, Allah Swt. Sebagian orang sangat formal menjalin hubungan dengan Sang Maha Pencipta, seolah-olah ada jarak yang sangat jauh dengan-Nya, seperti kebiasaan manusia membuat jarak karena status sosial. Kita lupa bahwa Allah Swt akan senantiasa dekat dengan hambaNya yang mendekatkan diri. Sebagaimana firmannya, وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ "Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, (katakanlah) Aku dekat, Aku mengabulkan doa orang yang berdoa kepadaKu, Maka ia hendaklah menunaikan perintahku dan hendaklah beriman kepadaKu, agar mereka mendapat petunjuk (Al-Baqarah 186) Bahkan Allah menegaskan betapa dekatnya Dia dengan manusia, hambanya. Sebagaimana firmannya dalam surat Qaaf ayat 16 : وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ "Dan sesungguhnya kami menciptakan manusia dan Kami mengetahui apa yang tegores dalam hatinya. Dan Kami lebih dekat kepadannya daripada urat lehernya" Ukuran kedekatan manusia dengan Penciptanya tidak diukur dengan ruang dang waktu. Tak sedetik atau sehelai rambut yang yang dijadikan ukuran, tetapi kedekatan transendental, kedekatan munajat tanpa antara dan tanpa perantara. Ukuran kedekatan adalah kadar kecintaan kita kepada-Nya. Seorang pencinta tak akan pernah lupa, pada sang Kekasihnya. Setiap saat, setiap relung jiwanya secara sadar dan tulus hanya terisi oleh kecintaan terhadap Allah. Seperti firman Nya : أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ Artinya : "Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah diperoleh ketentraman hati" (Ar-rad 28) Tak sedetikpun ia ingin berpaling walau dalam keadaan yang paling sulit. Segala yang dilakukan dan yang dihasilkan adalah wujud dan buah kecintaan dan kesetiannya kepada Yang Maha Kasih - Ungkapan dan sikapnya benar-benar manifestasi dari kepasrahan dalam mengemban kalimat "Bismillahirrahmanirrahim" Manis atau pahit perjalanan hidupnya diterima dengan rasa sukur dan tawakkal. Ia tak pernah berburuk sangka terhadap Allah, walaupun ia hanya menerima derita dan kekurangan sebagai buah usaha kerasnya. Ia segera mengembalikan kepada dirinya bahwa kegagalan bukan karena semata-mata kehendak Allah tetapi karena faktor manusia. Sikap kecintaan dan kepasrahan yang total seperti itulah yang harus dibangun jika kita memilih Islam sebagai jalan menuju kebahagiaan dunia akhirat. Kecintaan dan sikap pasrah yang total ini sekaligus merupakan benteng seorang muslim terhadap segala bentuk godaan karena Allah akan membalas kecintaannya dengan ampunan, sebagaimana firmannya : قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ Artinya : "Katakanlah (Wahai Muhammad), jika engkau mencintai Allah, maka ikutilah aku, maka Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian" Ali Imran -31. Manifestasi kecintaan kita kepada Allah Swt, disamping taat beribadah, melaksanakan apa yang diperintahkan dan menjauhi larangannya juga harus membangun kepribadian yang dapat menerima dan memancarkan kecintaan kepada Allah maupun kepada sesama makhluk. Membangun kepribadian seperti itu harus ditegakkan dengan kerangka keimanan, ketaqwaan, keihlasan dan kesabaran, yang merupakan satu kesatuan yang menjadi citra diri seorang muslim, dalam membuhul hablumminallah dan hablumminanas. Iman yang kuat yang mewujud dalam perilaku akan melahirkan ketaqwaan, ketaqwaan mewujud dalam keihlasan dalam menjalani hidup dan kesabaran menerima segala tiba. Demikian banyak fimran Allah dalam Al-Qur'an yang menunjukkan bagaimana membangun citra diri yang dicintai Allah. Demikian juga ayat-ayat tentang betapa cintanya Allah kepada hambanya yang mampu membangun citra diri yang siap menerima dan memancarkan cinta ilahiyah seperti itu. Untuk itu , marilah kita membuka hati kita untuk mencari cinta dan ridha Allah dengan menggali Al-Qur'an sebagai acuan dalam membangun kepribadian, seperti kepribadian dan akhlaq Rasulullah. Firman Allah dalam surat Maryam ayat 96 : إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمَنُ وُدًّا "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal kebajikan Yang Maha Pemurah akan mengaruniai mereka kasih sayang" Siapa yang tidak merindukan kasih sayang Allah, pada dasarnya ia telah terjerembab kedalam kenistaan karena kesombongannya. Nauzubillahi min zalik. karena orang yang beriman lebih besar cintanya kepada Allah dari segala sesuatu yang ada didunia. Sebagaimana firmannya : وَالَّذِينَ آَمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ "Dan orang-orang yang beriman lebih besar cintanya kepada Allah" Al-Baqarah 165. Selanjutnya marilah kita perhatikan sabda Rasulullah yang menunjukkan jalan menuju kenikmatan iman dengan cinta Allah : عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ مَنْ كَانَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللَّهُ مِنْهُ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ "Tiga perkara yang apabila terdapat pada diri seseorang maka ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu : Allah dan RasulNya lebih ia cintai dari yang lain ; mencintai seseorang hanya karena Allah, dan benci untuk kembali kepada keingkaran sebagaimana ia tidak suka dilemparkan ke dalam neraka ( Bukhari Muslim)" Maka Islam sebenarnya menyerukan cinta kepada Allah, cinta kepada Rasul, cinta kepada agama, akidah serta memerintahkan untuk menebarkan cinta kasih kepada sesama manusia dan makhluk secara umum. Untuk menegaskan hal ini, Rasulullah bersabda : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا أَوَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ Artinya : "Demi zat yang diriku ada di tanganNya, kamu tidak akan masuk surga jika kamu tidak beriman, dan kami tidak beriman dengan sempurna jika kamu tidak saling mencintai. Maukah kamu kutunjukkan jalan untuk saling mencintai ? 'Sebarkanlah salam diantara kalian" (Muslim) Hadis ini jelas menunjukkan bahwa untuk masuk sorga seseorang harus beriman, kualitas keimanan seseorang tergantung pada kualitas cintanya. Maka cinta kepada Allah adalah syarat dalam iman, hukum dalam akidah dan menjadi asas bagi agama.

Jumat, 21 September 2012

Kejutan Jumat Pak Gubernur

Jamaah Masjid Pusaka Al-Hamidy Pagutan Mataram mendapat kejutan dengan naik ke mimbar Tuan Guru Bajang Bapak Gubernur memberikan khotbah jumat (21/10). Jamaah masjid saling bertanya-tanya apakah yang menjadi khotib jumat adalah betul bapak gubernur. Setelah selesai pelaksanaan jumat, beliau menyempatkan beramah tamah dengan jamaah masjid, pengantar dari Ustad Habibul Badawi selaku Penghulu masjid menyampaikan sejarah singkat masjid dan keterkaiatan atau persaudaraan diantara masyarakat yang ada di lingkungan presak timur. Sementara itu, Gubernur menyampaikan kegembiraannya dapat melakukan sholat jumat dengan jamaah masjid dimana sebelumnya beliau melepas kloter pertama dari lima belas kloter jamaah NTB yang berangkat ke tanah suci di Bandara Internasional Lombok (BIL). Walau tidak ada kebetulan pada diri Allah, saya berkesempatan melaksanakan jumat bersama walaupun tidak pernah saya jadwalkan tempat jumat hari ini, lanjutnya. Beliau berpesan agar masyarakat tetap menjaga keamanan, ketertiban, dan kebersamaan. Masalah selalu ada kewajiban kita sebagai muslim harus menyelesaikannya dengan musyawarah dengan hati yang ikhlas dan keinginan yang bersih. Ditambahkan pula TGH. Zainul Majdi, Masjid AL-Hamidy pantas disebut sebagai masjid pusaka bukan hanya bangunan fisik masjid saja namun sejarah berdirinya masjid yang didirikan oleh salah satu dari tiga serangkai ulama besar pulau lombok TGH. Abdul Hamid tahun 1892. Pada kesempatan yang sama beliu disajikan dengan makanan tradisional berupa urap jagung dengan serbat. Beliau terlihat menikmati hidangan yang disediakan sambil sesekali bertanya bahan dan cara pembuatan makan tersebut. Acara ditutup dengan foto bersama perangkat masjid dan tokoh agama yang ada di lingkungan tersebut.

Selasa, 18 September 2012

Jadwal Keberangkatan Haji NTB 2012


Sabtu, 15 September 2012

Makasih Pak Nukman Luthfie

PORTAL_Mataram. Walad salah satu relawan TIK dari KM Portal_Mataram awalnya enggan untuk diajak mengikuti pelatihan relawan, apalagi dia sebagai pengganti dari salah satu relawan yang tidak bisa hadir. Sambil menggerutu, dia akhirnya pergi ke Hotel Lombok Raya sebagai tempat penyelengaraan. Walad yang sehari-hari sebagai petugas keamanan atau security sebuah perusahaan yang ada di kota mataram Kelihatan dia tidak begitu suka dengan berbagai kegiatan yang akan diikuti, apalagi pelatihan dimulai jam 2 siang. Kopi mungkin sebagai penolong dia tidak tertidur saat mengikuti beberapa presentasi. sambil membuka beberapa halaman buku yang diberikan panitia, dia terus berjuang mengikuti jadwal acara yang berlangsung. Namun dia sangat tertegun dan sesekali tertawa mendengar apa yang disampaikan oleh salah satu narasumber. Nukman Lutfi salah satu presentator yang jebolan sarjana nuklir, keluaran pesantren, dan berbagai background yang ada dibelakangnya. Apa yang menarik dari yang disampaikan pak Nukman, menurut Walad, “ saya memiliki fasilitas dan mempunyai beberapa akun yang berhubungan dengan internet seperti yang dikatakan pak Nukman, saya mau mengoptimalkan apa yang saya punya dulu, seperti yang saya dengar.
Hal senada juga disampaikan Samsul, salah seorang relawan yang juga penggiat seni ukir kayu. Saya mau mencoba memperkenalkan produk saya, dulunya saya kira lewat web side saja bisa dilakaukan promosi, namun sosial media ternyata juga bisa dijadikan media promosi. Dalam presentasi yang disampaikan Nukman Luthfie, bapak yang suka humor ini banyak menyorot aktifitas pengguna internet kebanyakan digunakan untuk refresing, namun ia menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan value yang harus didapat saat berinteraksi dengan internet, baik melalui fasilitas yang ada berupa facebook, twitter, blog, atau yang lainnya.

Jumat, 14 September 2012

IMTAQ di SDN 42 AMPENAN

Nampak Ayak dan teman-teman wanitanya di salah satu sekolah dasar di pagutan membuka tas mencari juz amma dan buku yassin, sementara yang laki-laki sibuk mempersiapkan alas tempat duduk berupa karpet. Kegiatan yang dimulai sejak jam tujuh pagi dihadiri pula oleh guru agama kepala sekolah serta guru-guru lainnya. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang cukup lama dilaksanakan. Pada kultumnya Kepala sekolah, Johariah, S.Pd mengajak kepada siswa-siswi bahwa dengan imtaq yang dilaksanakan supaya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, ia mengajak seluruh masyarakat sekolah untuk memberikan salam saat bertemu dan bersalaman saat datang dan waktu pulang, baik kepada guru maupun sesama siswa. Kegiatan ini mulai ditanamkan sejak hari ini ditambahkan kepala sekolah yang masih nampak cantiknya. Kebersihan juga menjadi sorotan, kebersihan merupakan sebagian daripada iman atau kebersihan pangkal kesehatan lanjut Johariah. Kebersihan badan dengan mengggosok gigi, menggunakan shampoo, memotong rambut dan kuku. Kebersihan lingkungan baik di sekolah maupun di rumah perlu dijaga, membiasakan menyapu dan membuang sampah pada tempatnya.
Dalam membaca yasin, Huriana Yunusiah selaku guru agama mengatakan secara bergilir anak-anak kelas lima dan enam memimpin pembacaan yasin. Nazar misalnya, saya sudah beberapa kali kami memimpin teman-teman dalam pembacaan yasin, saat ditanya. Saya senang dapat melaksanakan tugas ini

Rabu, 12 September 2012

Ziarah Haji

PORTAL_Mataram. Menunaikan ibadah haji merupakan rukun islam yang ke_5. Bulan syawal atau bulan september ini merupakan kesibukan bagi calon jamaah haji yang akan menunaikannya. Berbagai kesibukan, mulai dari kelengkapan dokumen, kesehatan sampai dengan membuaka ziarah haji. Ziarah haji merupakan tradisi masyarakat lombok secara umum, ziarah haji atau open house bagi calon jamaah haji diselenggarakan beberapa hari sebelum keberangkatan ke tanah suci. Menurut H. Saiful Abdi salah satu tokoh yang ada di Pagutan, ziarah haji sebagai sarana untuk meminta maaf karena haji merupakan perjalanan suci sehingga sedapat mungkin persoalan dapat diselesaikan. Selain itu pada kesempatan ziarah haji ini, calon haji mohon do’a agar sejak perjalanan sampai dengan kepulangan diberikan kemudahan. Sementara pada malam harinya diadakan serakalan dan tahlilan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar. Ziarah haji dilakukan pada sore atau malam hari mengingat calon haji mempunyai kegiatan rutin pada pagi harinya. Mendekati keberangkatan haji biasanya kesibukan calon jaaah haji akan bertambah, masyarakat sedapat mungkin untuk dapat berziarah kecalon haji. Masyarakat juga biasanya meminta kepada calon haji untuk dido’akan ditempat-tempat mustajab guna mendapat panggilan haji.

Minggu, 09 September 2012

Hultah Majlis Ta’lim AL-Ikhlas


PORTAL_Mataram. Pelaksanaan Hari jadi ke_3 Majlis Ta’lim Al-Ikhlas jumat (7/9/12) berlangsung cukup hidmat. Al-Ikhlas merupakan salah satu dari sekian banyak majlis taklim yang ada di lingkungan Presak Timur Pagutan Mataram. Setiap RT memiliki Majlis Taklim yang yang beranggotakan ibu-ibu dan remaja putri.

Senin, 03 September 2012

TENTANG HAJI



                Marilah kita berusaha untuk menghiasi diri kita dengan bertaqwa kepada Allah dengan seluruh kedirian kita, bertaqwa dalam pikiran kita dengan tunduk pada syariat allah Subhaanahu wata’aalaaa dan pasrah pada ketentuannya, serta berusaha memahami kebesaran Allah dengan mentadabburi ayat-ayat-Nya baik ayat-ayat qauliah yang  berupa firman maupun ayat-ayat kauniyah. Bertaqwa dalam hati dengan berusaha menyingkirkan penyakit-penyakit yang menggerogoti hati seperti iri, dengki, sombong dan lain-lainnya. Bertaqa dengan seluruh anggota tubuh kita dengan memanfaatkannya untuk berbuat hal-hal yang dicintai dan diridloi oleh Allah Subhaanahu wa ta’aalaa. Dengan ketaqwaan itu, mudah-mudahan Allah mengangkat derajat kita di dunia dan di akhirat.

Komunitas Blog Kampung Media

http://www.youtube.com/watch?v=vG8vV27O8mI. Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Followers