Waktu berputar begitu cepat. Tak
terasa saat ini kita sudah berada di ambang ramadhan. Begitulah tabiat waktu,
ia berputar tanpa kita mampu untuk menghentikannya. Bagi orang yang tidak
memiliki kesadaran waktu ia akan tertipu dengan berbagai peristiwa yang
terjadi. Sehingga ia lupa akan tujuan hidup yang hakiki. Ia terjebak oleh kesenangan atau terjerumus dalam
keputus-asaan. Ia lupa bahwa kehidupan pasti berakhir dengan segala peristiwa
yang terjadi di dalamnya. Seorang penyair berkata :
دهر يغر وآمل تسر وأعمار تمر وأيام له خدع وإن الحياة لثوب سوف تخلعه وكل ثوب إذا ما رث
ينخلع
Waktu berlalu penuh tipu daya, dihiasi
angan-angan, usiapun tak pernah henti berjalan, hari-hari penuh tipu daya.
Sesunguhnya kehidupan itu bagaikan pakaian yang suatu saat engkau
lepaskan, karena setiap pakaian jika
telah usang pasti akan engkau buang.
Syair
diatas menggambarkan betapa hal yang
paling pasti dari kehidupan ini adalah kematian. Lantas apakah yang kita
persiapkan untuk menghadapinya ?. disinilah arti pentingnya kesadaran waktu
sehingga kita tidak tertipu olehnya.
Kita harus menghargai waktu yang
kita miliki untuk fokus pada tujuan hakiki, yaitu hanya untuk menyembah Allah
swt. Terlebih pada bulan Ramadhan, bulan yang penuh dengan keistimewaan. Dan
keistimewaan bulan Ramadhan hanya akan diperoleh jika kita mempersiapkan diri
untuk menghadapinya dengan baik. Dan salah satu usaha kita untuk menghadapi
Bulan Ramadlan adalah dengan banyak
banyak mengucapkan istighfar.
Sebagaimana telah kita maklumi bersama bahwa manusia
tidak ma’shum (terjaga) dari kesalahan dan dosa. Hal ini mengambil hukum
tabiat manusia, yakni, tidak luput dari salah dan dosa.Juga dikarenakan
musuh-musuh manusia yang banyak. Salah satunya yang paling nyata adalah nafsu
yang tinggal di antara sisi-sisi jiwanya , yang selalu menghiasi dan
mengajaknya kepada keburukan dan selalu menghalanginya dari jalan Allah. .
Allah swt menegaskan yang artinya :
“ Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada
kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku
Maha Pengampun lagi Maha penyanyang”. (Yusuf ayat : 53)
Dan musuh yang lain adalah setan. Ia adalah musuh utama
yang mengganggu manusia dengan memberikan bahan-bahan yang menghancurkan. Di
lain pihak dunia juga penuh dengan tipu daya dan kisi-kisi gemerlapnya yang
membuat manusia lupa dan terlena akan tujuan asasinya. Namun, sungguh Allah
Maha besar rahmat-Nya , meskipun manusia kerap melakukan kesalahan dan dosa, Ia
akan selalu membuka pintu ampunan bagi hambanya, sebesar apapun dosa dan
kesalahan yang telah diperbuat oleh hamba-Nya. Dan sesungguhnya orang yang
terjaga dari dosa adalah orang yang dijaga oleh Allah.
Allah memerintahkan
hamba-hambanya untuk bertobat dan beristighfar dalam banyak ayat di dalam Kitab Suci-Nya. Bahkan dia juga menamai dan
menyifati dirinya dengan Al-Ghaffaar, Al Ghofuur dan Ghaafiru az-zanbi ( Maha
Pengampun dosa). Dia memuji orang-orang yang beristighfar dan menjanjikan untuk
mereka pahala yang agung. Dia meridloi orang yang beristighfar dengan benar,
karena dia mengakui dosa-dosa dan kesalahan-kesalahannya, serta tunduk memohon
kepada Tuhan, Sang Penciptanya.
Namun, tentunya
harus diperhatikan, bahwa beristighfaar tidak cukup hanya dengan mengucap Astaghfirullaaha (aku memohon ampun kepada Allah).
Selanjutnya pada kalimat ini tidak ada bekas di hati, sebagaimana tidak tampak
dalam perbuatan anggota tubuh. Istighfar seperti ini, sejatinya adalah perbuatan
oang-orang dusta. Fudhail bin ‘Iyad berkata : “istighfar tanpa memutuskan diri
dari perbuatan dosa adalah taubatnya para pendusta”. Sementara ada orang sholeh
berkata : “Istighfar kita membutuhkan istighfar lagi.”Makudnya, orang-orang
yang beristighfar kepada Allah dan belum meninggalkan maksiat maka istighfarnya
membutuhkan istighfar yang lain. Oleh karena itu, hendaknya kita mengetahui
hakikat istighfar kita agar kita tidak termasuk para pendusta, yang
beristighfar dengan mulut, sementara mereka tetap berada dalam kemaksiatan.
Berikut ini mari kita simak beberapa pandangan ulama tentang istighfar.
Rabi’ bin khaitsam
mengatakan : “Bersimpuhlah kalian dihadapan Tuhan kalian dan berdoalah
kepada-Nya pada saat keadaan lapang karena sungguh Allah telah mengatakan ;
orang yang berdoa kepada-Ku di saat lapang maka aku akan mengabulkan doanya
dalam keadaan susah. Orang yang meminta kepada-Ku maka Aku akan memberinya.
Orang yang tawadlu’ di hadapan-Ku maka Aku akan mengangkatnya. Orang yang
mengkhususkan dirinya untuk-Ku maka Aku akan merahmatinya . siapa yang
beristighfar kepada-Ku maka Aku akan mengampuninya.”
Suatu ketika, Sahal
ditanya perihal istighfar yang dapat menghapuskan dosa-dosa. Dia lantas
menjawab, “ Permulaan istighfar adalah al-istijaabah (menjawab panggilan
Allah), selanjutnya al-inabah (kembali kepada Allah), selanjutnya
barulah at-taubah (bertaubat). Al-istijaabah adalah amalan yang
dikerjakan oleh anggota tubuh, al-inabah adalah amalan hati, sedangkan at
taubah amalan berupa menghadap sepenuhnya kepada Allah dengan meninggalkan
makhluk.setelah itu barulah
beristighfar kapada Allah atas kesalahan-kesalahan yang dilakukan.
.Ali bin Abi Thalib berkata, “Sangatlah
mengherankan kenapa ada orang yang celaka, padahal dia memiliki penyelamat”.
Lalu seseorang bertanya kepadanya , “ apa penyelamat itu ?, Ali menjawab
“istighfar”. Pada kesempatan lain Ali mengatakan , “ Allah tidak akan memberi
ilham kepada seorang hamba untuk beristighfar jika Dia akan menyiksanya.”
Dari beberapa
pandangan ulama yang telah disampaikan tadi dapat disimpulkan, bahwa istighfar
hendaknya tidak saja dengan lisan namun harus dikuti dengan tindakan. Sebab
istighfar yang hanya diucapkan lisan tanpa disertai dengan tindakan adalah
istighfarnya para pembohong.
Istighfar yang
dilakukan dengan cara yang benar memiliki buah yang sangat besar dan faedah
yang luhur, diantaranya ;
1.
Istighfar menghapus segala dosa
dan kesalahan. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Allah dalam Surat An-Nisa’
ayat 110 :
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan
menganiaya dirinya, Kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
2.
Istighfar adalah kunci rizki.
Istighfar merupakan sebab yang paling utama dan paling penting untuk
mendatangkan rizki dan anugrah dari Allah, sebagaimana diterangkan oleh Baginda
Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya :”Orang yang memperbanyak istighfar ,maka
Allah akan memberikan kemudahan dalam setiap kesusahannya, dan memberikan jalan
keluar dari setiap kesempitan, dan memberikan rizki dari jalan yang tidak
disangka. (HR Ahmad). Hal ini juga ditegaskan oleh Allah dalam surat Nuh
ayat 10-12, dimana Allah swt berfirman : “Maka aku katakan kepada mereka ,
“Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya
Dia akan menurunkan hujan kepadamu denngan lebat, dan membanyakkan harta dan
anak-aanakmu , dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di
dalamnya) untukmu sungai-sungai.” Sangat jelas tergambar dalam ayat ini
limpahan karunia yang dianugrahkan oleh Allah bagi orang yang beristighfar.
Bahkan istighfar juga bisa menyuburkan kandungan.
3.
Istighfar membuka pintu sorga.
Rasulullah bersabda :” Barangsiapa yang membaca Sayyidul istighfar pada
permulaan siang hari dengan penuh keyakinan dan dia meninggal pada siang itu
sebelum masuk waktu sore, maka dia termasuk ahli sorga.orang yang membacanya
pada permulaan malam haridengan penuh keyakinan, dan dia meninggal pada malam
itu sebelum masuk waktu subuh, maka dia termasuk ahli sorga. (HR Bukhori).
4.
Istighfar dapat menolak siksaan
sebelum ditimpakan. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Quran surat Al-Anfal ayat32 :”Dan
Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka , sedang kamu berada diantara
mereka.dan tidaklah pula Allah akan mengazab mereka , sedang mereka meminta
ampun”.
5.
Istighfar membersihkan hati.
Hal ini sebagaimana diterangkan oleh Rasulullah dalam sebuah hadits riwayat Abu
Hurairah, dimana Beliau bersabda : “Sesungguhnya jika seorang mukmin berbuat
dosa maka dalam hatinya akan terdapat noda hitam, jika dia bertaubat,
mencabut kembali apa yang telah
dilakukannya dan memohon ampunan maka hatinya akn berkilat. Jika dia menambah
dosa maka hatinya menjadi tertutup”.
6.
Istighfar meninggikan derajat.
Sebagaimana istighfar memberikan manfaat bagi manusia di dunia , ia juga menjadi salah satu sebab
diangkatnya derajat manusia di surga. Abu Hurairah meriwayatkan bahwasanya
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah mengangkat derajat seorang hamba di
surga. Hamba itu lantas bertanya , Wahai Tuhanku, bagaimanakah aku mendapatkan
semua ini ? Allah menjawab, “ disebabkan bacaan istighfar yang dilakukan oleh anakmu untukmu.” (HR
Ahmad). Hadits ini juga sekaligus sebagai dalil bahwa anak yang sholeh dapat
memberikan manfaat kepada kedua orangtuanya di duni an diakhirat.