Selasa, 16 Agustus 2011

CENDOL PENGHANTAR BERBUKA

Menu berbuka puasa yang tidak kalah serunya adalah cendol, dengan campuran es, santan dan gula merah/putih atau syrup cukup untuk menghantar berbuka puasa. Rasa yang manis dan lumayan enak untuk menghantar berbuka dengan makanan ringan tersebut.

Cendol dengan berbagai warna dan corak dapat ditemui di pasar. Sekarang ini cendol sudah dapat ditemui dalam bentuk kemasan ditoko-toko maupun supermarket dengan berbagai rupa.

Lingkungan Presak Timur dan Presak Barat Kelurahan Pagutan merupakan penghasil cendol, khusus pada bulan ramadhan, produksi cendol akan lebih banyak pada bulan ramadhan dibanding bulan lainnya. Beberapa pasar di dominasi oleh cendol buatan kedua kampung tersebut. Pengusaha kecil ini jumlahnya cukup banyak sekitar dua puluhan dan bertambah kalau memasuki bulan puasa.

Inaq irok salah satu pembuat cendol, dia mampu menghasilkan cendol sekitar delapan sampai dua belas bakul sehari yang dipasarkan diberbagai pasar tradisional, baik di bertais, kediri, bahkan sampai ke praya. “saya berangkat ke pasar sehabis sholat subuh ke praya, dan pulang sekitar jam sembilan atau sepuluh” ucap inaq irok.

Pembuatan cendol sendiri sangat mudah, tepung tapioka di kukus kemudian di buat pola dengan cara dipotong-potong sesuai keinginan, baik yang pendek maupun panjang, kemudian di masak. Setelah itu kemudian di masukkan ke kantong plastik ukuran setengah maupun satu kiloan. Cendol ini di pasarkan dalam bentuk mentah maupun matang.

Namun pembuatan cendol ini memerlukan waktu yang cukup lama, karena keterbatasan peralatan dan tenaga kerja. Apalagi sekarang ini banyak tenaga kerja yang beralih profesi. Saat ditanya zat pewarna “kita tetap menggunakan pewarna yang digunakan untuk makanan” lanjut inaq irok. “Berapa lama cendol ini dapat disimpan ?” tanya pewarta, “cendol ini dapat bertahan sekitar tiga hari dalam bentuk mentah dan disimpan di kulkas” lanjut inaq daham.

Di lain tempat inaq daham mengatakan , “saingan kita ada sekarang ini, mereka sudah bisa membuat cendol dan mulai di pasarkan sejak beberapa tahun terakhir”. Disamping itu kendala yang dihadapi oleh pengusaha cendol ini, kurangnya tenaga kerja, mahalnya bahan baku, dan banyaknya makanan lain, dan modal.

Pemerintah Kota Mataram sebagaimana janji Walikota Mataram H Ahyar Abduh, akan memberikan perhatian kepada pengusaha kecil di kelurahan-kelurahan. Janji tersebut pernah dilontarkan Walikota dalam berbagai kesempatan sewaktu kampanye Pilkada.

Kini, pemerintah kota sedang merintis penguatan usawan kecil dengan program bantaun modal kepada mereka. Belum lama ini Pemkot Mataram meluncurkan 500 usahawan baru. Mereka terdiri dari berbagai jenis usaha, termasuk pula pedagang kaki lima seperti pedagang rujak keliling.

500 usahawan baru tersebut mendapat bantuan modal masing-masing Rp 1 juta. Modal diperoleh dengan pengajuan proposal usaha melalui kecamatan masing-masing.

Dalam tahun mendatang, Pemkot Mataram akan pula mendorong pemunculan usahawan baru. Sehingga sektor usaha kecil yang ditekuni oleh warga dapat berkembang mencapai ribuan pengusaha kecil baru.

Sayangnya, informasi perolehan modal sebagaimana yang sudah diluncurkan itu, kerap jarang diketahui oleh sebagian besar calon pengusaha kecil di Kelurahan Pagutan dan sekitarnya. Meskipun, saat peluncuran 500 usahawan baru itu, beberapa pengusaha kecil yang memperoleh bantuan modal juga berasal dari Kelurahan Pagutan Timur.

0 komentar:

Posting Komentar

Komunitas Blog Kampung Media

http://www.youtube.com/watch?v=vG8vV27O8mI. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers