Minggu, 07 Agustus 2011

Mitan kemana


Sambil memeriksan belanjaan, Miskah salah satu ibu rumah tangga yang baru pulang dari pasar mengeluh akan naiknya kebutuhan pokok yang dibeli.

“semua pada naik, gimana ni, belum lagi berapa harga minyak tanah sekarang ” keluh miskah.

Beberapa hari memasuki bulan ramadhan, hampir semua kebutuhan pokok naik, yang paling memprihatinkan adalah minyak tanah, disamping langka juga alamak sangat mahal, bahkan bisa mencapai lima belas ribu rupiah.

HET atau harga eceran tertinggi minyak tanah sebesar Rp. 3.500 namun dieceran harga tersebut tidak pernah dirasakan oleh masyarakat, safril, salah satu pengecer yang kami temui, “sudah beberapa hari ini saya tidak menerima kiriman, walau beberapa liter saja dan tidak tahu berapa harganya sekarang.

Kalau miskah seorang pedagang tahu goreng dan mie instan harus mengeluarkan uang sejumlah lima belas sampai dengan dua puluh liter sebulan kalau dikalikan sepuluh ribu rupiah bisa mencapai seratus lima puluh sampai dengan dua ratus ribu hanya untuk minyak tanah “berapa harus saya jual tahu goreng saya” ucap miskah.

Bukan hanya miskah yang kesulitan akan mitan tersebut, hampir seluruh masyarakat merasakan hal yang sama. Terutama kaum ibu yang harus menata ulang uang belanjanya karena harga mitan yang terus melonjak. Informasi dimana ada mitan dan berapa harganya menjadi pertanyaan setiap hari ibu-ibu tersbut.

“Katanya ada kompor gas yang dibagi-bagikan, dimana dan kapan dibagikan” tanya indah. Kompor gas ini harapan lain masyarakat akan kelangkaan mitan, namun lagi-lagi kapan distribusinya. Haris salah satu ketua RT yang mendata warga dalam program konversi gas juga tidak bisa menjawab “saya belum mendapat informasi dari kelurahan, kapan kompor gas akan keluar”, nah,......(Rustam)

0 komentar:

Posting Komentar

Komunitas Blog Kampung Media

http://www.youtube.com/watch?v=vG8vV27O8mI. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers