Dua minggu sebelum pelaksaaan ibadah puasa, warga Lingkungan Presak Timur, Kelurahan Pagutan, Kota Mataram melakukan outbound bersama TNI di kawasan sekitar Pantai Malimbu, Lombok Barat.
sekitar lebih dari dua ratus lima pulluhan orang ditambah puluhan personel Kodim 1606 Lombok Barat, berangkat dari jalan umum di muka Masjid Al Hamidy Pagutan, hari Minggu pertengahan Juli lalu. Mereka menumpang empat truk pengangkut personel TNI, sebuah kendaraan patroli, dan beberapa mobil dan sepeda motor.
Persiapan perjalanan warga itu menarik perhatian warga lainnya. Apalagi sejumlah warga usia lanjut juga ikut dalam rombongan. Seperti yang lain, warga usia lanjut itu juga sibuk menyiapkan perbekalan dan keperluan rekreasi lainnya.
Rekreasi menjelang bulan puasa itu menjadi kegiatan rutin warga Presak Timur sejak tiga tahun terakhir. Tahun ini, rekreasi yang juga dimaksudkan sebagai cara memperkuat silaturrahmi itu, didukung pula oleh Kodim 1606 Lobar.
Panitia rekreasi, Ahmad Hasanul Bisri, menjelaskan persiapan rekreasi warga itu dilakukan dengan matang. Biaya dan keperluan lain ditanggung bersama oleh warga dengan cara urunan.
Persiapan matang itu berkaitan juga dengan permintaan sebuah rumah produksi yang hendak mengambil gambar video kegiatan tersebut untuk mengisi salah satu produksi video musik mereka.
Kesan kebersamaan warga juga dirasakan sejumlah pejabat Kodim 1606 Lobar yang ikut dalam rombongan. Salah seorang pejabat menyampaikan rasa gembiranya karena baru sekarang ini ada kerjasama antara TNI dengan warga dalam bentuk rekreasi.
“Saya bangga dan sangat senang kita bisa berkumpul dan bergembira bersama,” ujar salah seorang pejabat Kodim 1606 Lobar.
Keseriusan panitia terlihat pula dengan menyiapkan sejumlah peralatan lomba. Seperti sejumlah klompen panjang untuk lomba klompen raksasa, tambang, dan peralatan untuk lari karung. Mereka juga membawa satu set besar sound-system.
Di lokasi rekreasi, suasana saat lomba benar-benar memancing kegembiraan warga. Mereka bergabung dalam lomba gembira yang juga diikuti personel TNI. “Kemenangan bukan jadi tujuan kami, yang lebih penting kita bisa senang dengan ikut berpartisipasi,” kata Saeful Azis salah satu peserta dari kategori orangtua yang mengambil bagian dalam lari karung.
Aneka lomba itu diikuti oleh peserta anak-anak, remaja, dan orangtua.
Di sela lomba, warga juga menyerahkan 20 eksemplar buku kepada Kodim 1606 Lobar. Buku berjudul “Geger Gerakan 30 September Rakyat NTB Melawan Bahaya Merah” itu ditulis oleh Fath Zakaria (alm) salah seorang warga Presak Timur.
Saat menerima penyerahan buku tersebut, pejabat Kodim 1606, mengatakan bahwa buku sejarah mengenai perlawanan rakyat terhadap bahaya laten komunisme, perlu disebarluaskan. Lebih-lebih buku itu menceritakan perlawanan rakyat NTB.
Selain acara utama lomba dan rekreasi, warga juga diminta partisipasi untuk mengisi video musik salah seorang musisi yang juga warga Presak Timur, Kutubudin. Album video musik bertajuk Utuq Religi itu saat ini sudah beredar yang diproduksi oleh Bens Production. Di dalamnya ada suasana shalat berjamaah yang gambarnya diambil saat rekreasi warga tersebut.
Rekreasi warga itu berlangsung hingga sore hari. warga mengungkapkan kegembiraan mereka dengan berbagai cara dan komentar. “Selain bersenang-senang, kegiatan ini juga bertujuan menjalin silaturrahmi antar-warga,” ucap Mila Charmanita Hafiz, ibu dua putra.
Catatan:
1. Lead berita sudah berhasil menunjukkan hal penting dan menarik. Yaitu jumlah peserta rekreasi yang besar, kerjasama warga-TNI, dan suasana persiapan perjalanan yang mengundang keingintahuan warga lainnya.
2. Jika berita ini ditulis sehari setelah rekreasi itu, hal-hal menarik tersebut akan menjadi sudut pandang utama. Tetapi karena timelines-nya sudah hilang, lead yang menyebut “rekreasi menjelang puasa” dan “rekreasi sambil silaturrahmi” cukup penting dan menarik.
3. Isi berita banyak melupakan data-data penting seperti penyerahan buku, pengambilan gambar untuk video musik, dan komen panitia maupun peserta yang mendukung lead yang sudah dibangun. Penulis berita ini mengabaikan hal itu dan memilih menulis hal kurang penting, seperti menyewa ban untuk berenang. Baik menulis hal seperti itu dalam paragraf, tetapi lebih baik mendahulukan hal yang penting.
4. Penulis berita ini tak memiliki catatan mengenai nama sumber-sumber berita.
5. Struktur antar-paragraf juga melompat-lompat. Sebaiknya tidak memenggal paragraf yang sudah tersusun baik dari paragraf satu hingga tiga dengan memasukkan paragraf penjelasan panitia. Hal itu memenggal imajinasi pembaca yang sudah berhasil berkelana ke persiapan perjalanan rekreasi sejak tiga paragraf terakhir.
6. Penulisan angka untuk menyebut jumlah truk seharusnya tidak memakai simbol angka (1,2,3,dst). Melainkan menggunakan huruf. Kecuali untuk angka 10 yang tetap ditulis dengan simbol angka. Selain itu simbol angka (1-9) juga digunakan untuk menjelaskan jarak, berat, dll. Seperti 2 kilogram, 5 meter, dll.
7. Selalu ucapkan bismillahirrahmanirrohim sebelum menulis. (Rustam)
0 komentar:
Posting Komentar