Senin, 17 Desember 2012
TENTANG ZAMAN
Minggu, 09 Desember 2012
Puncak Peringtatan Houl TGH. Mustajab
Jumat, 07 Desember 2012
Sholawat Badar di Houl TGH. Mustajab
Senin, 03 Desember 2012
Gerak Jalan Sehat Houl ke_43 TGH. Mustajab
Rabu, 28 November 2012
Melepas amarah, Meraih Keikhlasan
Minggu, 25 November 2012
Perekrutan Anggota PPDP
Pemilu BKM Sami Karya
Rabu, 21 November 2012
Puasa 10 Muharram
Minggu, 18 November 2012
Mengubah Nasib Lewat Mocak
Peringatan Tahun Baru Hijriah di TPA Nurul Iman
Kamis, 15 November 2012
Menyambut 1434 H
Rabu, 14 November 2012
Menyikapi Tahun Baru Islam
Bulan demi bulan telah berlalu dan tanpa terasa kita telah berada di pengujung tahun hijriyah. Tidak lama lagi tahun yang lama akan berlalu dan akan datang tahun yang baru. Hal ini menunjukkan semakin berkurangnya waktu hidup kita di dunia dan mengingatkan semakin dekatnya ajal kita. Maka sungguh aneh ketika didapatkan ada sebagian orang yang justru bersenang-senang dengan berfoya-foya dalam menyambut tahun baru. Seakan-akan dia tidak ingat bahwa dengan bertambahnya hari maka bertambah dekat pula saat kematiannya. Di sisi lain, perayaan tahun baru tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah n dan para sahabatnya. Bahkan hal itu justru merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang orang kafir. Karena mereka sebagaimana disebutkan oleh Allah l adalah orang-orang yang tertipu dengan kehidupan dunia sehingga yang mereka bangga-banggakan adalah kemewahan dunianya. Allah l telah menyebutkan tentang mereka di dalam firman-Nya:
“Dan mereka (orang-orang kafir) berbangga-bangga dengan kehidupan dunianya, padahal tidaklah kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, kecuali hanyalah kesenangan (yang sedikit).” (Ar-Ra’d: 26)
Ayat-ayat yang semisal ini banyak disebutkan dalam Al-Qur’an. Mengingatkan kita untuk tidak mengikuti akhlak orang-orang kafir yang membangga-banggakan dunia. Yang demikian ini karena sifat membangga-banggakan dunia akan menyeret pelakunya pada kesombongan dan melalaikannya dari mengingat kematian dan beramal untuk akhiratnya. Oleh karena itu wajib bagi kaum muslimin untuk meninggalkan kebiasaan mereka dalam merayakan tahun baru hijriyah, karena acara tersebut bukan termasuk ajaran Islam. Bahkan merupakan kebiasaan orang-orang kafir.
Adapun yang semestinya dilakukan oleh seorang muslim terlebih di akhir tahun ini adalah berupaya untuk melakukan interopeksi diri. Selanjutnya bertaubat kepada Allah l atas seluruh kesalahan yang telah dilakukannya serta memohon ampun atas kekurangannya dalam menjalankan ketaatan kepada-Nya. Di samping itu juga memohon pertolongan kepada-Nya untuk bisa istiqamah dan senantiasa bertambah ilmu dan amal shalihnya. Begitu pula berusaha agar hari yang akan datang senantiasa lebih baik dari yang sebelumnya, sehingga hidupnya lebih baik dari kematiannya.
Ketahuilah bahwa waktu adalah sesuatu yang sangat berharga bagi seorang muslim. Bahkan lebih berharga dari harta dunia yang dimilikinya. Karena harta apabila hilang maka masih bisa untuk dicari. Sementara waktu apabila telah berlalu tidak mungkin untuk kembali lagi. Sehingga tidak ada yang tersisa dari waktu yang telah lewat kecuali apa yang telah dicatat oleh malaikat. Maka sungguh betapa ruginya orang yang tidak memanfaatkan waktunya apalagi jika dipenuhi dengan kemaksiatan kepada Rabb-nya. Meskipun kehidupannya serba tercukupi dan serba ada, namun apalah artinya kalau seandainya berakhir dengan menerima siksaan api neraka. Allah l berfirman:
“Maka tentunya engkau tahu, jika Kami berikan kepada mereka kenikmatan hidup bertahun-tahun. Kemudian datang kepada mereka azab yang telah diancamkan kepada mereka niscaya tidak berguna bagi mereka apa yang mereka selalu menikmatinya.” (Asy-Syu’ara: 205-207)
Selanjutnya perlu diketahui pula, bahwasanya tidak disyariatkan bagi kaum muslimin untuk berdoa dengan doa khusus yang dikenal oleh sebagian orang dengan istilah doa akhir tahun dan doa awal tahun. Karena hal ini tidak pernah dicontohkan pula oleh suri tauladan kita Rasulullah n dan para sahabatnya. Sehingga tidak boleh bagi kita untuk mengamalkannya. Karena kita harus mengingat bahwa sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Rasulullah n dan sejelek-jelek amalan adalah yang menyelisihi petunjuknya.
Akhirnya, mudah-mudahan Allah l menjadikan tahun yang akan datang dan tahun-tahun berikutnya menjadi tahun yang penuh dengan keamanan dan kesejahteraan. Mudah-mudahan kaum muslimin baik masyarakatnya maupun para pemimpin bangsanya dimudahkan untuk semakin memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman para sahabat dan para ulama yang mengikuti jalannya serta dalam mengamalkan keduanya.
(ditulis oleh: Al-Ustadz Saifudin Zuhri, Lc.)
Pelantikan PPK PPS Kota Mataram
Pelantikan anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) tingkat kecamatan dan Panitia Pemilihan Suara (PPS) tingkat kelurahan berlansgung di Aula Badan Diklat Propinsi Nusa Tenggara Barat Jalan Pemuda Mataram Rabu 13 Nopember 2012. Pelantikan dihadiri oleh Ketua KPU Propinsi NTB, Asisten I mewakili Walikota Mataram, Camat Sekota Maatram dan Lurah Sekota Mataram.
Jumlah PPS yang dilantik sebanyak 30 orang dari 60 orang yang mendaftarkan diri, sementara 150 PPS dari 220 orang yang mendaftar. Masa kerja PPK dan PPS ini akan berlaku selama delapan bulan sejak tanggal ditetapkan per Nopember 2012. dan untuk sumber dana diambil dari APBD Propinsi NTB.
Kota Mataram sendiri memiliki 6 kecamatan dengan 50 kelurahan. Untuk PPS dan PPK yang telah lulus seleksi dan ditetapkan sebagai anggota diminta untuk menyerahkan surat keterangan berbadan sehat dari puskesmas dan surat keterangan tidak pernah dipidana penjana minimal lima tahun drai pengadilan Tinggi Mataram.
Dalam arahannya Ahmad Gunawan selaku ketua KPU Kota Mataram meminta seluruh PPS dan PPK untuk bekerjasama dengan pihak terkait seperti kecamatan lurah dan kepala lingkungan. Ditambahkan pula di tiap kelurahan akan dibentuk kesekretariatan yang terdiri dari tiga orang yang akan membantu dibidang administrasi, bendahara dan logistik
Minggu, 11 November 2012
Edy Juara Divisi II Pagutan Series 1
TOURNAMEN TENIS MEJA DIVISI II SEPULAU LOMBOK
Rabu, 31 Oktober 2012
Jalan Ruhani
Allah swt. mengajarkan dalam Al Qur’an agar manusia tidak hidup secara fisiknya saja, melainkan lebih dari itu, ruhaninya harus hidup. Menghidupkan ruhani tidak seperti menghidupkan fisik. Ruhani membutuhkan makanan khusus. Untuk memberikan makan kepada ruhani, manusia tidak bisa mengarang sendiri. Manusia membutuhkan tuntunan wahyu. Akal yang Allah swt. berikan kepada manusia tidak sanggup menyediakan makanan ruhani. Karena itu Allah swt. mengutus nabi-nabi, untuk mengajarkan manusia kebutuhan ruhani tersebut.
Sayangnya, banyak manusia yang terlanjur menjadi materialistis. Mereka lupa kepada ruhaninya. Mereka tidak tahu bahwa dalam dirinya ada ruhani yang harus dipenuhi kebutuhannya. Akibatnya mereka hanya sibuk dengan fisiknya. Siang dan malam berkeja keras hanya untuk mengurus materi: kebutuhan perut dan lain sebagainya. Padahal kapasitas perut sangat terbatas. Sekaya apapun seorang manusia itu, ia tetap juga makan satu piring. Bila dipaksakan perut akan terasa sakit, dan bahkan akan menimbulkan penyakit.
Dalam surah Asy Syams, ayat 9-10 Allah swt. berfirman
“Sungguh beruntung orang yang mensucikan jiwanya, dan sungguh merugi orang yang mengotorinya.”
Jiwa adalah unsur ruhani. Perhatikan ayat ini betapa Allah swt. seringkali menggunkan kata an nafs (jiwa) dalam Al Qur’an dalam menggambarkan kebahagiaan. Bahwa kebahagiaan hakiki tidak terdapat dalam gemerlap harta. Kebahagiaan juga tida dapat diraih hanya dengan memenuhi hajat jasmani saja. Tetai kegahaiaan hakiki terdapat dalam kebersihan jiwa. Bahwa bersih tidaknya jiwa atau ruhani sangat menentukan kebahgaiaan. Silahkan cari dibalik segala kesenangan nafsu, anda tidak akan pernah mencapai kebahagiaan. Silahkan kejar kekayaan yang paling maksimal, itu tidak akan pernah memberikan kebahagiaan. Banyak peristiwa membuktikan bahwa justru orang-orang semakin menderita ketika mencapai puncak kekayaannya.
Allah swt. yang menciptakan manusia, Dialah yang mengetahui kebutuhan hakiki manusia. Karena itu Allah swt. sediakan sarana ruhani berupa ibadah shalat menimal lima kali sehari. Shalat merupakan barometer semua ibadah. Dikatakan baromiter karena bila shalat seseorang baik, pasti ibadah yang lain akan baik. Tidak mungkin orang yang shalatnya baik, zakat, puasa dan hajinya tidak baik. Tidak mungkin orang yang shalatnya baik, akhlaknya tidak baik. Bila ada orang shalat, sementara akhlaknya tidak baik, itu pasti shalatnya tidak baik. Allah berfirman:
(sesungguhnya shalat pasti akan mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar)” Al Ankabuut:45.
Karena itu Rasulullah saw. bersabda: “Bahwa yang pertama kali kelak akan dihisab dari seorang hamba di hari Kiamat adalah shalatnya.”
Mengapa shalat? Sebab shalat merupakan bukti kejujuran iman. Karena itu dalam banyak ayat Allah saw. selalu menekankan bahwa shalat yang diinginkan bukan sekedar shalat, melainkan shalat yang berkualitas. Kalau hanya sekedar shalat itu tidak akan mengantarkan kepada hakikat kepribadian seorang muslim sejati. Karena itu, kita sering menemukan banyak orang muslim yang shalat, tetapi tidak takut berbuat zina, korupsi dan lain sebagainya? Bahkan dengan terang-terangan menentang ajaran Allah swt. Benarkan shalat yang ia lakukan jujur? Tetapi mengapa kemaksiatan terus ia lakukan? Apakah firman Allah swt. salah ketika menegaskan bahwa, “Shalat pasti mencegah dari perbuatan keji dan mungkar? Atau shalatnya yang salah? Ia pura-pura shalat? Secara pasti Allah tidak mungkin salah berfirman. Dengan demikian ketika ada seorang yang shalat, tetapi terus berbuat maksiat, berarti shalatnya yang tidak jujur. Ia hanya shalat asal-asalan.
Karena itu Allah swt. mengancam orang yang shalatnya asal-asalan. Dalam surah Al Ma’uun Allah swt. berfirman:“Fawailul lilmushalliin. alladziina hum ‘an shalaatihim saahuun (masuk neraka orang yang shalat, yaitu orang yang lalai dalam shlatanya).” Perhatikan kata saahuun dalam ayat di atas. Syaikh Ibn Asyuur mengatakan bahwa itu menunjukkan orang yang melaksanakan shalat tetapi dengan maksud riya’. Artinya sekedar formalitas ritual atau sekedar memenuhi kewajiban dan tidak mengharapkan pahala dari Allah swt. Akibatnya ia hanya shalat secara fisik saja. Ruhaninya kosong. Karena itu, shalat tersebut tidak memberikan dampak apa-apa dalam dirinya. Ia shalat, tetapi tetap tidak menemukan kebahagiaan. Ia shalat tetapi tetap suka melakukan dosa-dosa. Inilah model manusia yang oleh Allah swt. dikatakan sebagai alladziina hum ‘an shalaatihin saahuun.
Kata “saahuun” artinya lalai. Lalai karena ia tidak tahu apa yang harus dilakukan di luar shalat. Lalai karena hanya memahami shalat sebatas ritual. Lalai karena mamaknai shalat secara sempit, sehingga ruang lingkup tunduk kepada Allah swt. hanya di masjid saja, sementara di luar masjid merasa tidak perlu mentaati Allah swt. Akal yang mana yang mengatakan bahwa tunduk kepada Allah swt. cukup hanya dengan formalitas ritual saja? Nabi yang mana yang mencontohkan bahwa mentaati Allah hanya cukup dalam shalat saja, di masjid saja?
Maka kelalaian bukan saja berkaitan dengan pelaksanaan shalat, tetapi juga berkaitan dengan aktifitas di luar sholat. Orang yang sholat kemudian masih melaksanakan maksiat berarti orang tsb tidak menghargai sholatnya dan termasuk dalam kategori lalai yang diancam oeh Allah utuk dimasukkan ke dalam neraka.. Orang yang melaksanakan sholat hendaknya pandai menghargai sholat yang ia laksanakan, dengan menghiasi dirinya dengan ketaatan pada Allah secara maksimal. Antara sholat dan aktifitas keseharian kita di luar sholat harus mempunyai kaitan yang erat. Orang yang berusaha melaksanakan sholat dengan baik akan menjadi orang yang berprilaku baik dan menjalani kehidupannya dalam ketaatan. Dan orang yang senantiasa taat insya Allah sholatnyapun akan baik.. demikianlah betapa sholat menjadi barometer kebaikan seorang muslim. Jika sholatnya baik maka insya Allah ibadah-ibadah yang lainpun akan menjadi baik. Jika semua ibadah telah dilaksanakan dengan baik , itu berarti kita telah memenuhi hajat ruhani yang menjadi faktor utama dalam meraih kebahagiaan hakiki
Minggu, 28 Oktober 2012
Hewa Qurban Masjid Al-Hamidy Meningkat
Pelaksanaan sholat Id yang dilaksanakan bertepatan dengan hari jumat tidak mengurangi semangat jamaah untuk melaksanakannya. Di masjid Pusaka Al- Hamidy Pagutan pelaksanaan terbagi menjadi dua tahap jam 07.00 untuk jamaah putri dan 07.30 bagi laki-laki. Bertindak sebagai khotib Penghulu Masjid Al-Hamidy Ustad Habibul Badawi, S.IP
Setelah sholat id, dilaksanakan pemotongan hewan qurban. Hewan qurban yang terkumpul sampai dengan Idul Adha sebanyak 12 ekor kambing dan 4 ekor sapi. Pemotongan sendiri terbagi menjadi dua tahap juga. Pemotongan kambing sebanyak 12 ekor pada hari jumat dan dibagikan-bagikan pada kaum dhuafa yang ada di lingkungan tersebut
Sementara pemotongan hewan qurban sapi dilaksanakan pada hari sabtu 27 oktober 2012. Pelaksanaan pemotongan diawali dengan upacara sederhana berupa penyerahan secara simbolis dari pemberi hewan qurban kepada penghulu masjid. Demikian juga saat pemotongan hewan qurban kambing.
Dibanding tahun lalu jumlah hewan qurban yang dilaksanakan lebih banyak, menurut Ustad Habibul Badawi “Dari segi jumlah dan peruntukan memang lebih banyak hewan qurban dan penerima dibanding tahun-yahun sebelumnya”. Seluruh masyarakat mendapatkan bagian hewan qurban. Sementara kaum dhuafa mendapatkan dua kali.
Sementara itu pemotongan hewan qurban di Masjid komplek perumahan BTN Permai Pagutan dilaksanakan selama tiga hari. Jumlah hewan qurban yang terkumpul cukup banyak sehingga pemotongan dan pendistribusian berlangsung selama 3 hari, jawab Agus sealah satu panitia di
Setelah sholat id, dilaksanakan pemotongan hewan qurban. Hewan qurban yang terkumpul sampai dengan Idul Adha sebanyak 12 ekor kambing dan 4 ekor sapi. Pemotongan sendiri terbagi menjadi dua tahap juga. Pemotongan kambing sebanyak 12 ekor pada hari jumat dan dibagikan-bagikan pada kaum dhuafa yang ada di lingkungan tersebut
Sementara pemotongan hewan qurban sapi dilaksanakan pada hari sabtu 27 oktober 2012. Pelaksanaan pemotongan diawali dengan upacara sederhana berupa penyerahan secara simbolis dari pemberi hewan qurban kepada penghulu masjid. Demikian juga saat pemotongan hewan qurban kambing.
Dibanding tahun lalu jumlah hewan qurban yang dilaksanakan lebih banyak, menurut Ustad Habibul Badawi “Dari segi jumlah dan peruntukan memang lebih banyak hewan qurban dan penerima dibanding tahun-yahun sebelumnya”. Seluruh masyarakat mendapatkan bagian hewan qurban. Sementara kaum dhuafa mendapatkan dua kali.
Sementara itu pemotongan hewan qurban di Masjid komplek perumahan BTN Permai Pagutan dilaksanakan selama tiga hari. Jumlah hewan qurban yang terkumpul cukup banyak sehingga pemotongan dan pendistribusian berlangsung selama 3 hari, jawab Agus sealah satu panitia di
Senin, 15 Oktober 2012
Tentang Tanda Haji Mabrur
Ajaran Islam dalam semua aspeknya memiliki hikmah dan tujuan tertentu. Hikmah dan tujuan ini diistilahkan oleh para ulama dengan maqashid syari’ah, yaitu berbagai maslahat yang bisa diraih seorang hamba, baik di dunia maupun di akhirat.
Adapun maslahat akhirat, orang-orang shaleh ditunggu oleh kenikmatan tiada tara yang terangkum dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (hadits qudsi),
قَالَ اللَّه: أَعْدَدْتُ لِعِبَادِى الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنَ رَأَتْ ، وَلاَ أُذُنَ سَمِعَتْ ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ
“Allah berfirman (yang artinya): Telah Aku siapkan untuk hamba-hambaKu yang shaleh kenikmatan yang tidak pernah dilihat mata, tidak pernah didengar telinga, dan tidak pernah terdetik di hati manusia.”
Untuk haji secara khusus, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
والْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
“Haji yang mabrur tidak lain pahalanya adalah surga.”
Adapun di dunia, banyak maslahat yang bisa diperoleh umat Islam dengan menjalankan ajaran agama mereka. Dan untuk ibadah haji khususnya, ada beberapa contoh yang bisa kita sebut; seperti menambah teman, bertemu dengan ulama dan keuntungan berdagang.
Di samping itu, Allah juga memberikan tanda-tanda diterimanya amal seseorang, sehingga ia bisa menyegerakan kebahagiaan di dunia sebelum akhirat dan agar ia semakin bersemangat untuk beramal.
Tidak Semua Orang Meraih Haji Mabrur
Setiap orang yang pergi berhaji mencita-citakan haji yang mabrur. Haji mabrur bukanlah sekedar haji yang sah. Mabrur berarti diterima oeh Allah, dan sah berarti menggugurkan kewajiban. Bisa jadi haji seseorang sah sehingga kewajiban berhaji baginya telah gugur, namun belum tentu hajinya diterima oleh Allah Ta’ala.
Jadi, tidak semua yang hajinya sah terhitung sebagai haji mabrur. Ibnu Rajab al-Hanbali mengatakan, “Yang hajinya mabrur sedikit, tapi mungkin Allah memberikan karunia kepada jamaah haji yang tidak baik lantaran jamaah haji yang baik.”
Tanda-Tanda Haji Mabrur
Nah, bagaimana mengetahui mabrurnya haji seseorang? Apa perbedaan antar haji yang mabrur dengan yang tidak mabrur? Tentunya yang menilai mabrur tidaknya haji seseorang adalah Allah semata. Kita tidak bisa memastikan bahwa haji seseorang adalah haji yang mabrur atau tidak. Para ulama menyebutkan ada tanda-tanda mabrurnya haji, berdasarkan keterangan al-Quran dan al-Hadits, namun itu tidak bisa memberikan kepastian mabrur tidaknya haji seseorang.
Di antara tanda-tanda haji mabrur yang telah disebutkan para ulama adalah:
Pertama: Harta yang dipakai untuk haji adalah harta yang halal, karena Allah tidak menerima kecuali yang halal, sebagaimana ditegaskan oleh sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا
“Sungguh Allah baik, tidak menerima kecuali yang baik.
Orang yang ingin hajinya mabrur harus memastikan bahwa seluruh harta yang ia pakai untuk haji adalah harta yang halal, terutama mereka yang selama mempersiapkan biaya pelaksanaan ibadah haji tidak lepas dari transaksi dengan bank. Jika tidak, maka haji mabrur bagi mereka hanyalah jauh panggang dari api. Ibnu Rajab mengucapkan sebuah syair
Jika anda haji dengan harta tak halal asalnya.
Maka anda tidak berhaji, yang berhaji hanya rombongan anda.
Allah tidak terima kecuali yang halal saja.
Tidak semua yang haji mabrur hajinya.
Kedua : Amalan-amalannya dilakukan dengan ikhlas dan baik, sesuai dengan tuntunan Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam . Paling tidak, rukun-rukun dan kewajibannya harus dijalankan, dan semua larangan harus ditinggalkan. Jika terjadi kesalahan, maka hendaknya segera melakukan penebusnya yang telah ditentukan.
Di samping itu, haji yang mabrur juga memperhatikan keikhlasan hati, yang seiring dengan majunya zaman semakin sulit dijaga. Mari merenungkan perkataan Syuraih al-Qadhi, “Yang (benar-benar) berhaji sedikit, meski jamaah haji banyak. Alangkah banyak orang yang berbuat baik, tapi alangkah sedikit yang ikhlas karena Allah.”
Pada zaman dahulu ada orang yang menjalankan ibadah haji dengan berjalan kaki setiap tahun. Suatu malam ia tidur di atas kasurnya, dan ibunya memintanya untuk mengambilkan air minum. Ia merasakan berat untuk bangkit memberikan air minum kepada sang ibu. Ia pun teringat perjalanan haji yang selalu ia lakukan dengan berjalan kaki tanpa merasa berat. Ia mawas diri dan berpikir bahwa pandangan dan pujian manusialah yang telah membuat perjalanan itu ringan. Sebaliknya saat menyendiri, memberikan air minum untuk orang paling berjasa pun terasa berat. Akhirnya, ia pun menyadari bahwa dirinya telah salah.
Ketiga : Hajinya dipenuhi dengan banyak amalan baik, seperti dzikir, shalat di Masjidil Haram, shalat pada waktunya, dan membantu teman seperjalanan.
Ibnu Rajab berkata, “Maka haji mabrur adalah yang terkumpul di dalamnya amalan-amalan baik, plus menghindari perbuatan-perbuatan dosa.
Di antara amalan khusus yang disyariatkan untuk meraih haji mabrur adalah bersedekah dan berkata-kata baik selama haji. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang maksud haji mabrur, maka beliau menjawab,
إِطْعَامُ الطَّعَامِ وَطِيبُ الْكَلاَمِ
“Memberi makan dan berkata-kata baik.”
Keempat : Tidak berbuat maksiat selama ihram.
Maksiat dilarang dalam agama kita dalam semua kondisi. Dalam kondisi ihram, larangan tersebut menjadi lebih tegas, dan jika dilanggar, maka haji mabrur yang diimpikan akan lepas.
Di antara yang dilarang selama haji adalah rafats, fusuq dan jidal. Allah berfirman,
الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلاَ رَفَثَ وَلاَ فُسُوقَ وَلاَ جِدَالَ فِي الْحَجِّ
“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang diketahui, barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan-bulan itu untuk mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, fusuq dan berbantah-bantahan selama mengerjakan haji.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ حَجَّ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
“Barang siapa yang haji dan ia tidak rafats dan tidak fusuq, ia akan kembali pada keadaannya saat dilahirkan ibunya.”
Rafats adalah semua bentuk kekejian dan perkara yang tidak berguna. Termasuk di dalamnya bersenggama, bercumbu atau membicarakannya, meskipun dengan pasangan sendiri selama ihram.
Fusuq adalah keluar dari ketaatan kepada Allah, apapun bentuknya. Dengan kata lain, segala bentuk maksiat adalah fusuq yang dimaksudkan dalam hadits di atas.
Jidal adalah berbantah-bantahan secara berlebihan.
Ketiga hal ini dilarang selama ihram. Adapun di luar waktu ihram, bersenggama dengam pasangan kembali diperbolehkan, sedangkan larangan yang lain tetap tidak boleh.
Demikian juga, orang yang ingin hajinya mabrur harus meninggalkan semua bentuk dosa selama perjalanan ibadah haji, baik berupa syirik, bid’ah maupun maksiat.
Kelima : Setelah haji menjadi lebih baik
Salah satu tanda diterimanya amal seseorang di sisi Allah adalah diberikan taufik untuk melakukan kebaikan lagi setelah amalan tersebut. Sebaliknya, jika setelah beramal saleh melakukan perbuatan buruk, maka itu adalah tanda bahwa Allah tidak menerima amalannya.
Ibadah haji adalah madrasah. Selama kurang lebih satu bulan para jamaah haji disibukkan oleh berbagai ibadah dan pendekatan diri kepada Allah. Untuk sementara, mereka terjauhkan dari hiruk pikuk urusan duniawi yang melalaikan. Di samping itu, mereka juga berkesempatan untuk mengambil ilmu agama yang murni dari para ulama tanah suci dan melihat praktik menjalankan agama yang benar.
Logikanya, setiap orang yang menjalankan ibadah haji akan pulang dari tanah suci dalam keadaan yang lebih baik. Namun yang terjadi tidak demikian, apalagi setelah tenggang waktu yang lama dari waktu berhaji. Banyak yang tidak terlihat lagi pengaruh baik haji pada dirinya.
Bertaubat setelah haji, berubah menjadi lebih baik, memiliki hati yang lebih lembut dan bersih, ilmu dan amal yang lebih mantap dan benar, kemudian istiqamah di atas kebaikan itu adalah salah satu tanda haji mabrur.
Orang yang hajinya mabrur menjadikan ibadah haji sebagai titik tolak untuk membuka lembaran baru dalam menggapai ridho Allah Ta’ala. Ia akan semakin mendekat ke akhirat dan menjauhi dunia.
Al-Hasan al-Bashri mengatakan, “Haji mabrur adalah pulang dalam keadaan zuhud terhadap dunia dan mencintai akhirat.” Ia juga mengatakan, “Tandanya adalah meninggalkan perbuatan-perbuatan buruk yang dilakukan sebelum haji.”
Ibnu Hajar al-Haitami mengatakan, “Dikatakan bahwa tanda diterimanya haji adalah meninggalkan maksiat yang dahulu dilakukan, mengganti teman-teman yang buruk menjadi teman-teman yang baik, dan mengganti majlis kelalaian menjadi majlis dzikir dan kesadaran.”
Jumat, 12 Oktober 2012
KPU Kota Mataram Buka Pendaftaran PPS dan PPK
Pemilihan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat yang akan diselenggarakan pada bulan Mei 2013 tahun depan. Pihak Komisi Pemilihan Umum Kota Mataram membuka pendaftaran untuk Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) tingkat kecamatan dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk tingkat kelurahan dalam rangka persiapan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB tahun 2013
Surat dari KPU dengan nomor 270/186/KPU-MTR/X2012 perihal Pendaftaran PPK/PPS tertanggal 8 Oktober 2012 yang ditujuakn kepada seluruh Camat dan Lurah se-kota Mataram. Pendaftaran dibuka dari tanggal 8 s/d 15 Oktober 2012. Para pendaftar akan mengisi beberapa formulir yang disediakan di setiap kelurahan.
Dalam persyaratan pendaftaran bagi PPS dan PPK hampir sama, yang berbeda hanya pemilihan PPK atau PPS dalam pendaftaran. Adapun syarat-syaratnya : WNI berusia minimal 25 th, mengisi beberapa formulir, fotocopy KTP, dan pas photo ukuran 4 x 6 cm. Pendaftaran dibuka sampai dengan tanggal 15 Oktober 2012 dari 08.00 – 16.00 wita di KPU Kota Mataram
PPK dan PPS ini akan bekerja dalam masa bakti 8 bulan dengan honorarium berkisar RP.750.000 (anggota) dan Rp. 1.000.000 (ketua) untuk PPK dan 600.000 (anggota) dan 750.000 (Ketua) untuk PPS.
Surat dari KPU dengan nomor 270/186/KPU-MTR/X2012 perihal Pendaftaran PPK/PPS tertanggal 8 Oktober 2012 yang ditujuakn kepada seluruh Camat dan Lurah se-kota Mataram. Pendaftaran dibuka dari tanggal 8 s/d 15 Oktober 2012. Para pendaftar akan mengisi beberapa formulir yang disediakan di setiap kelurahan.
Dalam persyaratan pendaftaran bagi PPS dan PPK hampir sama, yang berbeda hanya pemilihan PPK atau PPS dalam pendaftaran. Adapun syarat-syaratnya : WNI berusia minimal 25 th, mengisi beberapa formulir, fotocopy KTP, dan pas photo ukuran 4 x 6 cm. Pendaftaran dibuka sampai dengan tanggal 15 Oktober 2012 dari 08.00 – 16.00 wita di KPU Kota Mataram
PPK dan PPS ini akan bekerja dalam masa bakti 8 bulan dengan honorarium berkisar RP.750.000 (anggota) dan Rp. 1.000.000 (ketua) untuk PPK dan 600.000 (anggota) dan 750.000 (Ketua) untuk PPS.
Sabtu, 06 Oktober 2012
Tradisi Mengisi Sahra
Tradisi mengemas perlengkapan ibadah haji di masyarakat lombok dikenal dengan istilah isi sahra. Mengemas dan mengatur segala perlengkapan selama ditanah suci baik untuk keperluan ibadah atau digunakan sehari-hari perlu ditata sedemikian rupa. Hal ini disebabkan karena bagasi / koper besar yang digunakan untuk mengemas barang tidak dapat dibuka kecuali sampai pemondokan ditanah suci.
Kegiatan dalam mengisi sahra ini biasanya calon jamaah haji mengundang tokoh agama dan masyarakat. Kegiatan dimulai dengan mengumpulkan peralatan yang akan dibawa dan dipilah mana yang masuk ke koper atau jinjingan. Pada kesempatan tersebut, calon jaaah haji mendengarkan informasi letak barang dan kapan barang-barang tersebut digunakan.
Saat ditanya salah satu tokoh agama, H Abd. Rachman tentang tradisi sahra tersebut, kakek paruh baya ini mengatakan tradisi isi sahra ini bertujuan untuk mohon do’a dari para undangan untuk dimudahkan dalam pelaksanaan manasik haji.
Dalam ketentuan berat bagasi yang sudah ditentukan, barang bawaan calon jamaah haji dibatasi sampai dengan 25 kg. Disamping peralatan manasik haji, pakaian sehari-hari, beras dan lauk dapat masukkan dalam koper asal dikemas baik agar tidak mengotori pakaian. Sementara untuk peralatan memasak dapat seperti kompor, panji dan lainnya dapat dibeli di tanah suci lanjut H. Abd. Rachman
Minggu, 30 September 2012
REFLEKSI KEISLAMAN
Jumat, 21 September 2012
Kejutan Jumat Pak Gubernur
Jamaah Masjid Pusaka Al-Hamidy Pagutan Mataram mendapat kejutan dengan naik ke mimbar Tuan Guru Bajang Bapak Gubernur memberikan khotbah jumat (21/10). Jamaah masjid saling bertanya-tanya apakah yang menjadi khotib jumat adalah betul bapak gubernur.
Setelah selesai pelaksanaan jumat, beliau menyempatkan beramah tamah dengan jamaah masjid, pengantar dari Ustad Habibul Badawi selaku Penghulu masjid menyampaikan sejarah singkat masjid dan keterkaiatan atau persaudaraan diantara masyarakat yang ada di lingkungan presak timur.
Sementara itu, Gubernur menyampaikan kegembiraannya dapat melakukan sholat jumat dengan jamaah masjid dimana sebelumnya beliau melepas kloter pertama dari lima belas kloter jamaah NTB yang berangkat ke tanah suci di Bandara Internasional Lombok (BIL). Walau tidak ada kebetulan pada diri Allah, saya berkesempatan melaksanakan jumat bersama walaupun tidak pernah saya jadwalkan tempat jumat hari ini, lanjutnya. Beliau berpesan agar masyarakat tetap menjaga keamanan, ketertiban, dan kebersamaan. Masalah selalu ada kewajiban kita sebagai muslim harus menyelesaikannya dengan musyawarah dengan hati yang ikhlas dan keinginan yang bersih.
Ditambahkan pula TGH. Zainul Majdi, Masjid AL-Hamidy pantas disebut sebagai masjid pusaka bukan hanya bangunan fisik masjid saja namun sejarah berdirinya masjid yang didirikan oleh salah satu dari tiga serangkai ulama besar pulau lombok TGH. Abdul Hamid tahun 1892.
Pada kesempatan yang sama beliu disajikan dengan makanan tradisional berupa urap jagung dengan serbat. Beliau terlihat menikmati hidangan yang disediakan sambil sesekali bertanya bahan dan cara pembuatan makan tersebut. Acara ditutup dengan foto bersama perangkat masjid dan tokoh agama yang ada di lingkungan tersebut.
Selasa, 18 September 2012
Sabtu, 15 September 2012
Makasih Pak Nukman Luthfie
PORTAL_Mataram. Walad salah satu relawan TIK dari KM Portal_Mataram awalnya enggan untuk diajak mengikuti pelatihan relawan, apalagi dia sebagai pengganti dari salah satu relawan yang tidak bisa hadir. Sambil menggerutu, dia akhirnya pergi ke Hotel Lombok Raya sebagai tempat penyelengaraan. Walad yang sehari-hari sebagai petugas keamanan atau security sebuah perusahaan yang ada di kota mataram
Kelihatan dia tidak begitu suka dengan berbagai kegiatan yang akan diikuti, apalagi pelatihan dimulai jam 2 siang. Kopi mungkin sebagai penolong dia tidak tertidur saat mengikuti beberapa presentasi. sambil membuka beberapa halaman buku yang diberikan panitia, dia terus berjuang mengikuti jadwal acara yang berlangsung.
Namun dia sangat tertegun dan sesekali tertawa mendengar apa yang disampaikan oleh salah satu narasumber. Nukman Lutfi salah satu presentator yang jebolan sarjana nuklir, keluaran pesantren, dan berbagai background yang ada dibelakangnya. Apa yang menarik dari yang disampaikan pak Nukman, menurut Walad, “ saya memiliki fasilitas dan mempunyai beberapa akun yang berhubungan dengan internet seperti yang dikatakan pak Nukman, saya mau mengoptimalkan apa yang saya punya dulu, seperti yang saya dengar.
Hal senada juga disampaikan Samsul, salah seorang relawan yang juga penggiat seni ukir kayu. Saya mau mencoba memperkenalkan produk saya, dulunya saya kira lewat web side saja bisa dilakaukan promosi, namun sosial media ternyata juga bisa dijadikan media promosi.
Dalam presentasi yang disampaikan Nukman Luthfie, bapak yang suka humor ini banyak menyorot aktifitas pengguna internet kebanyakan digunakan untuk refresing, namun ia menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan value yang harus didapat saat berinteraksi dengan internet, baik melalui fasilitas yang ada berupa facebook, twitter, blog, atau yang lainnya.
Jumat, 14 September 2012
IMTAQ di SDN 42 AMPENAN
Nampak Ayak dan teman-teman wanitanya di salah satu sekolah dasar di pagutan membuka tas mencari juz amma dan buku yassin, sementara yang laki-laki sibuk mempersiapkan alas tempat duduk berupa karpet. Kegiatan yang dimulai sejak jam tujuh pagi dihadiri pula oleh guru agama kepala sekolah serta guru-guru lainnya. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang cukup lama dilaksanakan.
Pada kultumnya Kepala sekolah, Johariah, S.Pd mengajak kepada siswa-siswi bahwa dengan imtaq yang dilaksanakan supaya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, ia mengajak seluruh masyarakat sekolah untuk memberikan salam saat bertemu dan bersalaman saat datang dan waktu pulang, baik kepada guru maupun sesama siswa. Kegiatan ini mulai ditanamkan sejak hari ini ditambahkan kepala sekolah yang masih nampak cantiknya.
Kebersihan juga menjadi sorotan, kebersihan merupakan sebagian daripada iman atau kebersihan pangkal kesehatan lanjut Johariah. Kebersihan badan dengan mengggosok gigi, menggunakan shampoo, memotong rambut dan kuku. Kebersihan lingkungan baik di sekolah maupun di rumah perlu dijaga, membiasakan menyapu dan membuang sampah pada tempatnya.
Dalam membaca yasin, Huriana Yunusiah selaku guru agama mengatakan secara bergilir anak-anak kelas lima dan enam memimpin pembacaan yasin. Nazar misalnya, saya sudah beberapa kali kami memimpin teman-teman dalam pembacaan yasin, saat ditanya. Saya senang dapat melaksanakan tugas ini
Rabu, 12 September 2012
Ziarah Haji
PORTAL_Mataram. Menunaikan ibadah haji merupakan rukun islam yang ke_5. Bulan syawal atau bulan september ini merupakan kesibukan bagi calon jamaah haji yang akan menunaikannya. Berbagai kesibukan, mulai dari kelengkapan dokumen, kesehatan sampai dengan membuaka ziarah haji.
Ziarah haji merupakan tradisi masyarakat lombok secara umum, ziarah haji atau open house bagi calon jamaah haji diselenggarakan beberapa hari sebelum keberangkatan ke tanah suci. Menurut H. Saiful Abdi salah satu tokoh yang ada di Pagutan, ziarah haji sebagai sarana untuk meminta maaf karena haji merupakan perjalanan suci sehingga sedapat mungkin persoalan dapat diselesaikan.
Selain itu pada kesempatan ziarah haji ini, calon haji mohon do’a agar sejak perjalanan sampai dengan kepulangan diberikan kemudahan. Sementara pada malam harinya diadakan serakalan dan tahlilan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar. Ziarah haji dilakukan pada sore atau malam hari mengingat calon haji mempunyai kegiatan rutin pada pagi harinya.
Mendekati keberangkatan haji biasanya kesibukan calon jaaah haji akan bertambah, masyarakat sedapat mungkin untuk dapat berziarah kecalon haji. Masyarakat juga biasanya meminta kepada calon haji untuk dido’akan ditempat-tempat mustajab guna mendapat panggilan haji.
Minggu, 09 September 2012
Hultah Majlis Ta’lim AL-Ikhlas
PORTAL_Mataram. Pelaksanaan Hari jadi ke_3 Majlis Ta’lim Al-Ikhlas jumat (7/9/12) berlangsung cukup hidmat. Al-Ikhlas merupakan salah satu dari sekian banyak majlis taklim yang ada di lingkungan Presak Timur Pagutan Mataram. Setiap RT memiliki Majlis Taklim yang yang beranggotakan ibu-ibu dan remaja putri.
Senin, 03 September 2012
TENTANG HAJI
Marilah
kita berusaha untuk menghiasi diri kita dengan bertaqwa kepada Allah dengan
seluruh kedirian kita, bertaqwa dalam pikiran kita dengan tunduk pada syariat
allah Subhaanahu wata’aalaaa dan pasrah pada ketentuannya, serta berusaha
memahami kebesaran Allah dengan mentadabburi ayat-ayat-Nya baik ayat-ayat
qauliah yang berupa firman maupun
ayat-ayat kauniyah. Bertaqwa dalam hati dengan berusaha menyingkirkan
penyakit-penyakit yang menggerogoti hati seperti iri, dengki, sombong dan
lain-lainnya. Bertaqa dengan seluruh anggota tubuh kita dengan memanfaatkannya
untuk berbuat hal-hal yang dicintai dan diridloi oleh Allah Subhaanahu wa
ta’aalaa. Dengan ketaqwaan itu, mudah-mudahan Allah mengangkat derajat kita di
dunia dan di akhirat.
Langganan:
Postingan (Atom)
Komunitas Blog Kampung Media
http://www.youtube.com/watch?v=vG8vV27O8mI. Diberdayakan oleh Blogger.
Blog Archive
-
▼
2012
(117)
-
►
November
(11)
- Melepas amarah, Meraih Keikhlasan
- Perekrutan Anggota PPDP
- Pemilu BKM Sami Karya
- Puasa 10 Muharram
- Mengubah Nasib Lewat Mocak
- Peringatan Tahun Baru Hijriah di TPA Nurul Iman
- Menyambut 1434 H
- Menyikapi Tahun Baru Islam
- Pelantikan PPK PPS Kota Mataram
- Edy Juara Divisi II Pagutan Series 1
- TOURNAMEN TENIS MEJA DIVISI II SEPULAU LOMBOK
-
►
November
(11)