Sejak jam enam sabtu, 24 Maret pagi satu demi satu palang-palang yang ada disetiap gang masyarakat hindu mulai dibuka. Palang tersebut dipasang satu hari sebelumnya dan mulai berlaku jam enam pagi sampai dengan jam enam esok atau dua puluh empat jam. Tujuan supaya masyarakat hindu hidmat melaksanakan upacara nyepi.
Satu hari sebelumnya diadakan pawai ogoh-ogoh. Jalan sepanjang kota Mataram kearah Cakra dipadati oleh peserta dan penonoton. Kamis pagi, masyarakat hindu sudah mulai mempersiapkankan segala keperluan, dari seragam dan persiapan akhir ogoh-ogoh agar mudah dibawa ketempat pawai. Acara yang dimulai sejak siang sampai sore merupakan bagian dari upacara nyepi.
Nyepi sendiri berasal dari kata sepi (sunyi, senyap). Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan / kalender caka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi. Tidak seperti perayaan tahun baru Masehi, Tahun Baru Saka di Bali dimulai dengan menyepi. Tidak ada aktifitas seperti biasa. Semua kegiatan ditiadakan, termasuk pelayanan umum, seperti Bandar Udara Internasional pun tutup, namun tidak untuk rumah sakit
Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia / microcosmos) dan Bhuana Agung/macrocosmos (alam semesta).
Tahun ini peserta ogoh-ogoh menurun dibanding tahun lalu yang berkisar 150an sedangkan tahun ini 115 ogoh-ogoh. Pawai ini menarik minat masyarakat lokal sampai dengan wisatawan mancanegara. Cuaca yang sangat cerah mendukung pagelaran pawai ogoh-ogoh
0 komentar:
Posting Komentar