Sabtu, 31 Maret 2012

Demonstrasi



Demonstrasi (dalam kamus Bhs Indonesia) ada dua makna, Pertama, pernyataan protes yang dikemukakan secara masal atau unjuk rasa. Kedua, peragaan yang dilakukan oleh sebuah lembaga atau kelompok, misalnya demo masak, mendemonstrasikan pencak silat dan lain-lain.

Demonstrasi merupakan bentuk ekspresi berpendapat. Unjuk rasa melalui demonstrasi adalah hak warga negara. Tetapi, inilah hak yang bisa mengerikan, karena umumnya demonstrasi yang melibatkan ribuan orang berlangsung dengan barbar.

Demonstrasi bukan berarti kekacauan !!!

Demonstrasi adalah hak demokrasi yang dapat dilaksanakan dengan tertib, damai, dan intelek. Sebuah contoh yang sangat bagus, yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk rasa, yang senang turun ke jalan.

Demonstrasi merupakan sebuah media dan sarana penyampaian gagasan atau ide-ide yang dianggap benar dan berupaya mempublikasikannya dalam bentuk pengerahan masa.
Demonstrasi merupakan sebuah sarana atau alat sangat terkait dengan tujuan digunakannya sarana atau alat tersebut dan cara penggunaannya. Sebagaimana misalnya internet, dapat digunakan sebagai alat komunikasi, tetapi dapat juga digunakan untuk untuk mencuri biar cepat kaya. Sehingga niat atau motivasi sangat menentukan hukum demonstrasi. Ini berarti sesungguhnya aksi-aksi itu terkait dengan niat dan sesungguhnya setiap orang akan memperoleh sesuai dengan niatnya.

Demonstrasi dapat bernilai positif, dapat juga bernilai negatif. Ini artinya apa?

Ketika Demonstrasi itu menjunjung tinggi demokrasi, maka dipandang sebagai hal positip dan mempunyai nilai di mata masyarakat. Namun ketika Demonstrasi mengabaikan demokrasi maka dipandangan masyarakat sebagai hal yang tercela/negatif.

Demonstrasi adalah satu di antara sekian banyak cara menyampaikan pikiran atau pendapat. Sebagai cara, kegiatan itu perlu selalu dijaga dan dipelihara agar hal ini tidak berubah menjadi tujuan. Menjadi tugas dan kewajiban kita untuk mengingatkan bahwa demonstrasi akan diakhiri ketika pandangan dan pendapat itu telah disampaikan, Walau kadangkala terasa tipis batasnya, tetapi patut dipahami, demonstrasi yang disertai unsur kekerasan dan pemaksaan, akan mudah tergelincir dalam domain politik praktis yang kurang sejalan dengan hakikat Tri Dharma perguruan tinggi.

Kita semua memahami, cara dan bentuk kegiatan mereka telah menimbulkan berbagai tanggapan masyarakat. Adalah tugas kita untuk menjaga bahwa semua gerak mereka tetap fokus pada tujuan kegiatan dan berlangsung sesuai norma-norma demokrasi yang akan kita tegakkan.

Dari berbagai sumber

Rabu, 28 Maret 2012

Revitalisasi KUD

Rapat koordinasi revitalisasi KUD dalam rangka pengembangan usaha pangan dan pupuk di hotel Lombok Raya 27-28 April 2012 yang diikuti oleh 134 KUD dan seluruh Kepala Dinas Koperasi dan UKM kabupaten kota se-NTB dan PUSKUD NTB merupakan awal tahun yang cukup baik bagi perjalanan KUD.

Dalam sambutan pembukaan Rakor tersebut wakil gubernur, H. Badrul Munir menyatakan usulan-usulan melalui Deputi Bidang Produksi Kementrian Koperasi dan UKM RI kepada menteri terkait, mengembalikan fungsi KUD, pemutihan KUT, bantuan kerja untuk pangan dan pupuk, dan memberikan kredit yang lebih panjang dari tiga tahun menjadi lima tahun. Disamping itu pula beliau mengajak masyarakat untuk dapat mengolah hasil pertanian terutama palawija untuk meninkatkan nilai ekonomi yang lebih baik. Masih sedikit masyarakat mengolah hasil palawijaya, para petani langsung menjual dalam bentuk hasil panen.

Sementara itu Deputi Bidang Produksi Kementrian Koperasi dan UKM menyampaikan makalah berkaitan dengan Revitalisasi KUD. Sejak diterbitkannya Inpres no. 18 tahun 1998 tentang peningkatan pembinaan dan perkembangan perkoperasian. Inpres ini disemangat oleh semangat reformasi dan sebagai koreksi dari Inpres no. 4 tahun 1984 dimana koperasi diberi peran sangat besar oleh pemerintah terutama dalam pengadaan pangan stok nasional. Inpres no 18 th 1998 mengalami penurunan, karena tidak dilakukan perubahan format kebijakan yang kondusif bagi KUD. Hanya sebagian kecil saja KUD yang masih eksis dan menjalankan bisnis diwilayah kerjanya.

Dalam rangka merevitalisasi KUD khususnya bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura, Kementrian Koperasi dan UKM bekerjasama dengan PT. Sang Hyang Seri mengembangkan kios pupupk (SHS-Shop) dengan sistem konsinyasi. Adapun tujuan kerjasama ini adalah untuk memudahkan petani dalam mengakses agro inputs (benih, pupuk, obat-obatan). Pada tahun 2012 ini PT. SHS menargetkan 300 SHS-shop di seluruh Indonesia. Sementara itu BUMN yang lain seperti Jamsostek, PT. PLN dan PT.Telkom juga sudah mengadakan MOU dengan kementrian Koperasi.

Sabtu, 24 Maret 2012

Ogoh-Ogoh dan Hari Raya Nyepi

Sejak jam enam sabtu, 24 Maret pagi satu demi satu palang-palang yang ada disetiap gang masyarakat hindu mulai dibuka. Palang tersebut dipasang satu hari sebelumnya dan mulai berlaku jam enam pagi sampai dengan jam enam esok atau dua puluh empat jam. Tujuan supaya masyarakat hindu hidmat melaksanakan upacara nyepi.

Satu hari sebelumnya diadakan pawai ogoh-ogoh. Jalan sepanjang kota Mataram kearah Cakra dipadati oleh peserta dan penonoton. Kamis pagi, masyarakat hindu sudah mulai mempersiapkankan segala keperluan, dari seragam dan persiapan akhir ogoh-ogoh agar mudah dibawa ketempat pawai. Acara yang dimulai sejak siang sampai sore merupakan bagian dari upacara nyepi.

Nyepi sendiri berasal dari kata sepi (sunyi, senyap). Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan / kalender caka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi. Tidak seperti perayaan tahun baru Masehi, Tahun Baru Saka di Bali dimulai dengan menyepi. Tidak ada aktifitas seperti biasa. Semua kegiatan ditiadakan, termasuk pelayanan umum, seperti Bandar Udara Internasional pun tutup, namun tidak untuk rumah sakit

Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia / microcosmos) dan Bhuana Agung/macrocosmos (alam semesta).

Tahun ini peserta ogoh-ogoh menurun dibanding tahun lalu yang berkisar 150an sedangkan tahun ini 115 ogoh-ogoh. Pawai ini menarik minat masyarakat lokal sampai dengan wisatawan mancanegara. Cuaca yang sangat cerah mendukung pagelaran pawai ogoh-ogoh

Rabu, 21 Maret 2012

9 Tips Sukses Menabung


Bagi sebagian orang, bahkan bagi yang berpenghasilan tinggi sekalipun, menabung bisa jadi tergolong gampang-gampang susah dilakukan. Sebab, berhasil atau tidaknya menabung bukan tergantung dari besarnya penghasilan, melainkan dari kedisiplinan yang selalu terjaga. Bila Anda termasuk sulit menabung, tips berikut ini bisa Anda coba.

1. Tentukan terlebih dulu tujuan menabung, agar Anda memiliki target tertentu yang harus dicapai. Dengan demikian, Anda akan lebih bersemangat menabung.

2. Alokasikan dana yang akan ditabung segera setelah gajian, bukan di akhir bulan, untuk mencegah uang habis sebelum sempat disisihkan.

3. Pisahkan rekening untuk menabung dan rekening pemasukan Anda. Dengan demikian, keuangan lebih mudah dikontrol setiap bulan.

4. Berapa pun penghasilan Anda, biasakan untuk menabung, sehingga Anda akan terbiasa melakukannya. Penghasilan yang kecil bukan alasan Anda tak bisa menabung.

5. Biasakan melakukan pengeluaran dengan jumlah lebih sedikit daripada penghasilan Anda, agar tidak tekor di akhir bulan.

6. Buatlah daftar anggaran selama satu bulan baik yang rutin maupun tidak, sehingga tidak ada uang yang habis tanpa juntrungan.

7. Jangan lapar mata. Bila Anda memang gampang terpancing untuk berbelanja, jauhi hal-hal atau tempat yang bisa membuat Anda menghabiskan uang di luar rencana anggaran, misalnya mal.

8. Bila penghasilan Anda bertambah, naikkan pula dana yang akan ditabung.

9. Tak ada kata terlambat untuk menabung. Mulailah menabung sedini mungkin, sehingga hasil yang didapat juga lebih maksimal.

Senin, 19 Maret 2012

ANAK KITA HARAPAN KITA

Pada khutbah terdahulu telah disampaikan bahwa pendidikan adalah merupakan kebutuhan asasi manusia. Dan kewajiban mendidik yang utama dan pertama berada di pundak orang tua. Khususnya di pundak para bapak, bukan hanya dipundak para ibu. Bahkan Al-Quran merekam kisah bagaimana Luqmanul Hakim mendidik anaknya dengan nasihat-nasihat yang bijak; diantaranya yang paling pokok adalah agar anaknya tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun, karena menyekutukan Allah merupakan kezaliman yang sungguh amat besar. Ayat ini sangat jelas menggambarkan bahwa yang mendidik sang anak adalah Lukman Hakim. Dan dia adalah seorang ayah. Pada ayat yang lain Allah swt berfirman :

“Istri-istri kalian adalah ladang bagi kalian.”
Ayat ini mengibaratkan para suami adalah seperti petani dan istri-istri mereka adalah ladang tempat para petani menanam benih-benih mereka. Setiap petani pasti mendambakan hasil yang baik dari benih-benih yang mereka tanam. Demikian juga dengan para suami mereka mendambakan anak dari istri-istri mereka. Anak adalah dambaan setiap makhluq, bukan hanya dambaan manusia. Itu sebabnya Allah swt berfirman yang artinya
“ Aku benar-benar bersumpah dengan kota Ini (Mekah),Dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Mekah ini,Dan demi bapak dan anaknya.”

Ini menunjukkah suatu naluri bahwa semua makhluq hidup mendambakan untuk memiliki keturunan dari jenisnya. Karena anak adalah dambaan , maka semua makhluq menggantungkan harapannya kepada sang anak. Pada manusia, kita menginginkan anak kita menjadi anak yang sholeh sekaligus menjadi qurrata a’yun (penyejuk mata). Hal ini dilukiskan di dalam Al-Quran Surat Al-A’raf ayat 189
“Dia yang telah menciptakan kamu pasangan dari jenis yang sama (jenis manusia), sewaktu sang suami menyentuhnya/mennyelubunginya, istrinya hamil, kandungannya masih ringan, maka berlalulah hari-hari sampai menjadi berat. Maka ketika itu, keduanya (sang ibu dan bapak) berdoa, Ya Allah jika anak ini Engkau jadikan anak yang sholeh, sempurna jasmani dan rohani, maka kami akan bersyukur.”

Disebutkan juga pada ayat yang lain :”Juga mereka diliputi rasa ragu dan diselimuti kecemasan serta harapan.”
Memang, anak merupakan dambaan. Setiap orang mendambakan mempunyai anak untuk melanjutkan keturunannya. Apapun dilakukan untuk memperoleh anak. Jika akhirnya mereka mendapatkan anak, maka itu akan menjadi anugrah yang tak terhingga nilainya. Sebaliknya jika ia tak kunjung memperoleh keturunan, maka ia akan senantiasa dirudung oleh rasa cemas dan gelisah serta ia akan terus memendam harapan untuk mempunyai anak. Namun sayang, kita kerapkali mendapatkan, ada sebagian diantara kita, setelah mendapatkan anak, mereka lupa untuk bersyukur. Nikmat yang besar ini kemudian diabaikan dan tidak dipelihara dengan baik. Sehingga nikmat yang besar inipun akhirnya mendatangkan derita yang tidak ringan. Betapa banyak diantara kita yang akhirnya mendapat berbagai macam cobaan dan fitnah , disebabkan oleh anak-anak mereka sendiri.
Mari kita lihat kembali ayat al-Quran yang menyatakan bahwa istri-istri kamu adalah ladang bagi kamu. Ayat ini mengibaratkan para suami sebagai petani dan para istri sebagai ladang. Petani yang baik adalah petani yang bertani dengan ilmu. Petani yang menanam benihnya tidak di sembarang tempat. Mereka akan menanam benih mereka di tanah yang subur. Kemudian sang petani tidak cukup hanya menanam benih kemudia ia biarkan tanpa perawatan. Setelah menanam benih maka ladang dan tanaman itu ia rawat dan dipelihara dengan tekun. Jika terdapat hama maka ia bersihkan. Dia pupuk ladangnya agar tetap subur. Apabila benih tersebut telah tumbuh dan berbuah, maka sang petani tetap memelihara tumbuhan tersebut, dan diperlakukan sesuai dengan tahapan-tahapannya. Begitulah seharusnya mendidik anak bagi para laki-laki yang diibaratkan sebagai petani dan istri-istrinya sebagai ladang. Seorang ayah hendaknya memelihara, merawat serta mendidik anak-anak mereka dengan maksimal. Tidak cukup hanya diberi makan dan pakaian , tapi yang paling penting adalah mengisi jiwa anak-anak mereka dengan iman dan membangun kepribadian mereka dengan akhlaq yang mulia. Orang tua harus mengikuti perkembangan anak mereka dengan seksama sehingga tidak salah dalam memperlakukannya. Saat ini , kita kerap kali mendapatkan orang tua yang kurang tepat memperlakukan anak-anak mereka. Seperti sang petani, tentunya perlakuan petani pada tanaman mereka saat pembibitan akan berbeda dengan perlakuan mereka saat perawatan. Juga akan berbeda perlakuan mereka pada masa pemeliharaan. Demikian juga dengan anak-anak kita. Perlakuan kita terhadap balita tentunya berbeda dengan perlakuan kita pada anak remaja. Jangan sampai perlakuan kita kepada anak balita sama dengan perlakuan kita pada anak remaja, atau sebaliknya. Dikisahkan suatu waktu Ummu Fadhil menimang seorang bayi. Ketika dia bertemu Rasulullah, beliau mengambil bayi itu dari gendongan Ummu Fadhil. Tiba-tiba anak itu pipis dan membasahi pakaian Rasulullah.. Serta merta Ummu Fadhil merenggut bayi itu dengan kasar dari gendongan Rasulullah. Beliaupun akhirnya menegur Ummu Fadhil seraya berkata:” Pakaian yang basah ini bisa dibersihkan dengan air, tapi apa yang dapat menghilangkan kekeruhan dalam jiwa sang anak akibat renggutanmu yang kasar itu ?
Watak manusia sebagian besar dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman yang mereka hadapi ketika mereka kecil. Mereka akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan kebiasaan-kebiasan yang mereka dapatkan di masa kecil. Al khairu ‘aadatun wa as syarru ‘aadatun. Kebaikan adalah kebiasaan, demikian pula dengan kejahatan. Anak yang terbiasa dilatih dengan kebaikan sejak dini, akan tumbuh dan berkembang dalam kebaikan Sebaliknya anak yang terbiasa hidup dalam keburukan, maka ia akan tumbuh dalam keburukan. Maka dari sini hendaknya orang tua menjadi contoh yang pertama dalam kebiasaan melakukan hal-hal yang baik. Sangat sulit mengharapkan anak-anak kita untuk bangun pagi, jika kita para orang tua terbiasa bangun kesiangan. Akan sulit mengharapkan anak-anak kita bertutur kata dengan baik jika kita sendiri tidak bertutur kata yang baik. Akan sulit mengarahkan anak kita menjadi anak sholeh jika kita sendiri tidak sholeh. Untuk itu kita harus merencanakan, agar apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan dialami oleh anak kita di rumah kita maupun di lingkungan yang lebih luas, agar memenuhi unsur-unsur pendidikan yang baik. Karena anak-anak kita akan belajar dari liongkungan hidupnya. Seorang penyair mengatakan :
Jika anak banyak dicela, maka ia akan terbiasa menyalahkan
Jika anak banyak dimusuhi, maka ia akan terbiasa menentang
Jika anak dihantui ketakutan, ia akan terbiasa merasa cemas
Jika anak banyak dikasihani, ia akan terbiasa meratapi nasibnya
Jika anak banyak dikelilingi olok-olok, ia akan terbiasa menjadi pemalu
Jika anak dikitari rasa iri, ia akan terbiasa merasa bersalah
Jika anak serba mengerti, ia akan terbiasa merasa sabar
Jika anak banyak dipuji, ia akan terbiasa menghargai
Jika anak diterima oleh lingkungannya, ia akan terbiasa menyayangi
Jika anak tidak banyak dipersalahkan, ia akan terbiasa menjadi dirinya sendiri
Jika anak mendapat pengakuan dari kiri kanan,
ia akan terbiasa menetapkan arah langkahnya
Jika anak diperlakukan dengan jujur , ia akan terbiasa melihat kebenaran
Jika anak ditimang tanpa berat sebelah, ia akan banyak melihat kebenaran
Jika anak mengenyam rasa aman, ia akan mempercayai orang disekitarnya
Jika anak banya dikerumuni keramahan, ia akan terbiasa berpendirian
Sungguh indah duni ini, bagaimana dengan anak-anak kita ?

Demikian gambaran pendidikan terhadap anak-anak kita, mudah-mudahan kita bisa petani-petani yang baik uantuk ladang-ladang yang baik sehingga menghasilka buah-buahan yang baik. Mudah-mudahan Alllah menyempurnakan anugrahnya kepada kita , dengan membuat kita bisa menjadi contoh yang baik bagi anak keturunan kita . Rasulullah saw bersbda:” Hormatilah anak-anakmu dan didiklah mereka.Allah memberi rahmat kepada seseorng yang membantuanaknya sehingga sang anak dapat berbakti kepadanya.”Sahabat Nabi bertanya : bagaimana cara membantunya?. Nabi menjawab : Menerima usahanya walaupun kecil, memaafkan kekeliruannya, tidak membebeaninya dengan bebanyang berat da tidak pula memakinya dengan makian yang melukai hatinya.”

RAT KUD EKA ARSA PAGUTAN

Minggu, 18 Maret 2012, Koperasi Unit Desa (KUD) Eka Arsa pagutan menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan periode/tahun buku 2011, RAT merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan pengrus sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam menjalankan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi tahun buku 2010.

RAT KUD Eka Arsa periode kali ini dipimpin oleh Sekretaris selaku pimpinan rapat yaitu Rustam Efendi karena Ketua KUD Eka Arsa (H. Fathurrahman Zakaria meninggal dunia. Dalam penyampaian pertanggungjawabannya KUD Eka Arsa mendapatkan Sisa Hasil Usaha sebesar tiga puluh lima jutaan. SHU ini didapat dari sisa penjulana tanah dan keuntungan yang didapat dari unit simpan pinjam.

Pada kesempatan ini hadir Ketua PUSKUD NTB, Dinas Koperindag Kota Mataram, Camat Mataram, Lurah dan kepala lingkungan yang ada di kelurahan Pagutan. Dalam sambutannya Camat Mataram menyampaikan bahwa RAT tidak hanya bentuk pertangung jawaban pengurus terhadap anggota, tapi juga merupakan ajang silaturrahmi, beliau juga mengharapakan agar RAT selalu dilandaskan atas azas kekeluargaan dan musyawarah mufakat. Sementara dari Dinas Koperindag Kota Mataram mengharapkan peran serta anggota sangat penting dalam meningkatkan kemajuan koperasi, sedangkan Ketua PUSKUD NTB, jumlah KUD yang sudah menyelanggarakan RAT kurang dari 30% sampai dengan bulan maret dari 153 KUD yang ada.

Pada RAT periode tahun buku 2011 ini juga terlaksana melengkapi kepengurusan dan pembentukan pengawas, karena periode sebelumnya masih sampai dengan tahun 2014dan susunan pengurus KUD Eka Arsa periode 2012 sampai 2014 : Muhammad Fairuzzallah Hafiz , S.Ip sebagai Ketua, Sekretaris Rustam Efendi dan Drs. Achmad Hubaibi sebagai Bendahara. Sementara Pengawas H. Saiful Abdi sebagai Ketua, H. Misbahul Khair dan H.M Husni sebagai anggota pengawas. pelantikan langsung dilkukan oleh Dinas Koperindag Kota Mataram.

Sabtu, 10 Maret 2012

TASLIM

Gejala hidup saat ini menunjukkan kerusuhan di mana-mana, protes menjadi perilaku keseharian dalam rumah tangga sampai bernegara. Mengapa hal ini terjadi ? Karena kesabaran dan keridaan menjadi sangat tipis pada manusia.
Apapun yang terjadi dan berlaku di atas dunia ini tidak ada satupun yang terlepas dari ketentuan dan takdir Allah Swt. Bernafas, melangkah, bertindak, mengalami musibah, memperoleh rahmat yang kecil maupun yang besar, damai, rusuh dan perang adalah dinamika perjalanan manusia menuju ridhaNya yang terakhir. Perjalanan menuju ridha Allah yang terakhir inilah yang diupayakan oleh manusia beriman dengan senantiasa mendekatkan diri kepada Nya, melalui usaha memperbanyak dan meningkatkan mutu ibadah dan amal shaleh.
Peningkatan mutu ibadah dan amal shaleh adalah tugas utama manusia dalam hidup ini. Sebagai apapun kita dalam pergaulan sosial dalam pandangan Allah Swt, tidak ada bedanya. Semuanya merupakan sarana untuk menunjukkan sikap kehambaan dalam menerima tugas dan takdir Allah Swt. Menjalani hidup bagaikan berjalan di tempat yang licin, harus senantiasa memelihara keseimbangan hati, dengan syukur dan sabar menerima nikmat dan cobaan dari Allah Swt.
Nikmat dan cobaan adalah dua sisi hidup yang tidak seorangpun lepas dari keduanya, datang silih berganti bagai siang dan malam. Keduanya harus diterima dengan sabar dan syukur sebagai anugrah Allah Swt dengan sifat Rahman dan RahimNya. Jangan pernah membedakan karunia Allah karena semuanya disesuaikan dengan kadar kemampuan sang hamba menerima. Jangan pernah mengeluhkan keadaan, karena berkeluh kesah akan membawa kita kepada kekufuran. Inilah sikap ridha seorang yang beriman dan merupakan puncak keihlasan seorang hamba. Sikap inilah yang harus dipupuk dengan perilaku sabar dan syukur. Jika kita ridlo dengan ketentuan Allah niscaya kita akan memperoleh manisnya iman. Rasulullah saw bersabda :

ذَاقَ طَعْمَ الْإِيمَانِ مَنْ رَضِيَ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا
” Seseorang akan merasakan manisnya iman jika ia ridlo Allah sebagai Tuhannya”

Apa dan bagaimana kondisi kehidupan yang kita jalani saat ini tidaklah menjadi penghalang untuk mendapatkan ridha Allah jika sikap syukur dan sabar kita pupuk dengan keimanan yang kuat. Jangan menjadikan kemewahan dunia sebagai penghalang untuk mendapatkan ridha Allah, karena dengan ridha Allah Swt kita akan mendapatkan hal yang jauh lebih baik. Karena Allah Maha mengetahui apa yang terbaik bagi hambaNya. Firman Allah dalam surat Al-Anfal ayat 46 :

”Dan ta'atlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”.

Jangan perturutkan nafsu dalan menghadapi masalah apapun dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari permasalahan ekonomi rumah tangga, permasalahan masyarakat sampai permasalahan politik yang pelik. Nafsu yang muncul dengan berbagai wujudnya, seperti iri hati, dengki, tamak, tidak puas dll, mengundang syaitan dan menjauhkan penyelesaian serta membuat kita lemah. Kembalikanlah masalah yang kita hadapi kepada yang Maha Menguasai masalah dengan sikap sabar. Insya Allah, pertolongan akan datang, sebagaimana firmanNya :

”Ya , jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda. (Ali Imran : 125)

Tak ada yang lebih tinggi yang menjadi cita-cita seorang mukmin yang sabar selain memperoleh ridha Allah, dan tidak ada kekuatan yang lebih dahsyat yang membuat seseorang dapat meniti licinnya berjalan antara harapan manusia dengan kehendak Allah Swt kecuali sabar. Diumpamakan kesabaran bagaikan kekuatan bertahan dalam pertarungan dan sekaligus kesabaran adalah kekuatan menyerang dengan menggunakan kekuatan lawan. Sikap rida dan kesabaran yang terus dipupuk akan membuka rahmat Allah, satu demi satu yang hanya bisa dirasakan oleh orang yang ihlas. Dibalik keihlasan dan kesabaran terhadap hal-hal yang tidak disukai nafsu itu sebenarnya tersimpan banyak sekali kebaikan. Tentu saja jika kita senantiasa mendekatkan diri dan menyembah Allah juga dengan sikap ridha.

Kehidupan dunia memang misteri karena dibalik kenyataan yang kita hadapi, sama sekali kita tidak memiliki pengetahuan. Hakmah apa yang dikandung rahmat maupun cobaan yang dianugrahkan Allah kepada hambaNya. Hari-hari yang kita jalani merupakan rangkaian keridaan Allah yang seharusnya kita terima dengan ridha pula jika usaha telah cukup, ibadah dilaksanakan dengan sempurna dan doa dipanjatkan setiap saat. Karena yang kita cita-citakan dalam hidup hanya ridha Allah, maka bagaimanapun wujud ridha Allah dalam pandangan dunia harus diterima dengan ridha pula. Firman Allah dalam surat Surat Al-Bayyinah ayat 8 menunjukkan ganjaran bagi orang yang senantiasa membangun sikap ridha dalam hidupnya :

”Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah bagi orang yang takut kepada Tuhannya”.

Sikap menerima keridhaan Allah dengan kesabaran akan membawa kita kepada ketenangan hidup. Tidak gusar dan gundah terhadap kemilau dunia yang menipu kita, karena kegusaran dan kegundahan hanya ditunjukkan sebagai wujud cinta kepada Allah Swt, karena kedudukan seseorang disisi Allah tergantung pada kedudukan Allah pada diri seorang hamba. Jika seorang hamba mencintai Allah dengan sikap ihsan, maka Allah juga akan mencintai hambaNya dengan curahan rahman dan rahimNya. Rasulullah Saw bersabda :
”Barangsiapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah, maka hendaklah ia melihat kedudukan Allah di sisinya ; karena sesungguhnya Allah memberikan kedudukan kepada seorang hamba di sisiNya sesuai dengan bagaimana hamba itu memberikan kepadaNya di sisinya.” (HR. Al – Hakim)

Perjalanan hidup kita tidak ada yang tahu, maka melalui kesempatan ini kami mengajak diri sendiri dan hadirin yang budiman untuk meningkatkan kualitas kehambaan dengan memotivasi diri untuk menerima ridha Allah atas diri kita dan membangun sikap ridha dalam melaksanakan segala perintahNya dan menjauhi laranganNya. Cinta dunia adalah sesuatu yang sia-sia karena kita tidak tahu apa yang dikehendaki oleh Allah dibalik kemiskinan atau kekayaan yang kita miliki. Mari kita renungkan kata-kata arif dari Sahabat Sayyidina Umar Radiallahu Anhu :
”Aku tidak peduli apakah aku aman menjadi kaya atau miskin karena aku tidak tahu mana diantara keduanya yang lebih bagiku”
Semoga kita tetap dalam jalan Islam dan senantiasa diberi kekuatan iman dan dianugrahkan kesabaran untuk menerima segala ridha Allah dan diridhai segala usaha dan doa kita untuk membangun kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Komunitas Blog Kampung Media

http://www.youtube.com/watch?v=vG8vV27O8mI. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers