Seorang teman di Facebook mengirim pesan ke kotak pesan saya. Isinya mengajak saya mengkampanyekan penggunaan Linux. Tanpa sungkan saya langsung setuju. Karena meski hingga saat ini saya belum menggunakan system operasi Linux tapi sejak mengenal Linux tahun 2000 silam dan mencobanya beberapa waktu, saya tetap percaya Linux masih lebih baik dari system operasi Windows. Masalahnya dulu sewaktu Linux merilis Ubuntu, pengguna komputer masih kesulitan menemukan aplikasi pendukung lain seperti pengolah kata (Windows : Ms Word) atau aplikasi audiografis seperti pemutar mp3 dan dvd yang bisa berjalan dalam system operasi Linux. Karena penasaran dengan perkembangan Linux di Lombok saya pun mencari tahu keberadaan Linux. Si pengirim pesan lantas menyarankan saya mencari keberadaan ketua KPLI (Komunitas Pengguna Linux
“
Nah, untung ruginya menggunakan Linux, beberapa kutipan berikut bisa menjadi referensi:
1. Windows merupakan sarangnya virus. Windows secara aktif mengundang virus-virus baru. Kok bisa? Ya, para pembuat virus secara aktif menyebarkan virus buatannya yang pada umumnya secara dibuat khusus untuk menyerang Windows. Tercatat puluhan ribu virus yang dibuat untuk Windows. Banyak diantaranya virus yang jahat, menyerang dan merusak Windows dan data yang terdapat di dalam komputer. Bahkan diantaranya dirancang untuk merusak Hardware. Kok bisa? Bisa! Dengan membobol keamanan Windows seorang pembuat virus dapat saja memprogram virus untuk memaksa hardisk bekerja (berputar) 100% bahkan pada saat komputer sedang menganggur (idle). Akibatnya hardisk dapat menjadi cepat rusak. Panas yang berlebih akibat putaran yang tidak semestinya itu bahkan dapat menimbulkan kebakaran. Wah!
Linux bebas virus? Tentu tidak. Majalah Komputek (2009) mencatat 22 virus yang menyerang Linux. Bandingkan dengan Windows yang puluhan ribu. Kebanyakan virus Linux hanya bersifat proofing test (ngetes aja). Apakah Linux bisa dibobol. Toh itu tidak bertahan lama. 6 bulan kemudian hampir dapat dipastikan virus itu jadi basi. Lho, kok! Salah satu distro Linux yaitu Ubuntu mengeluarkan edisi terbarunya setiap 6 bulan sekali (bandingkan berapa tahun jarak Windows XP ke
Kami sudah 2 tahun lebih menggukan Linux. Tidak pernah ketemu virusnya linux. Padahal hampir setiap hari selalu online (ada hotspot di tempat kerja). Dari Ubuntu, Blankon, Fedora, Mandriva, Super OS, dll. Akhirnya Kami jatuh hati dengan distro Linux yang bernama Sabily (dulu Ubuntu Muslim Edition). Berisi seperti distro Ubuntu yang biasa ditambah program Zekr (Al-Quran 30 juz dengan terjemahan Inggris+
2. Windows mahal. Harga CD original Windows 7 di Lombok Rp. 850 ribu. CD original Ms. Office Rp. 1 jutaan. Jadi setidaknya Anda membutuhkan + Rp. 2 juta hanya untuk mengetik
Linux gratis, bebas dan legal untuk dicopy, dimodifikasi dan didistribusikan ulang. Anda tinggal download secara gratis langsung ke situsnya, ato beli di internet. CD Linux termasuk aplikasi office (umumnya OpenOffice yang sudah berisi program mirip MS. Word, Excel dan Powerpoint). 1 buah CD linux umumnya dijual diinternet seharga Rp. 5.000 (ganti biaya CD, stiker dan bakar CD). Bahkan ongkos kirimnya yang lebih mahal. Kira-kira Rp. 14.000 s.d. Rp. 20.000,- (via kurir TIKI/POS).
Linux dirancang untuk memberikan kemudahan bagi semua bangsa untuk memakai komputer. Linux tersedia dalam puluhan bahasa, termasuk
4. Linux dicoba langsung melalui CD Linux tanpa harus diinstal (Live CD). Memang komputer jadi agak sedikit lambat karena dijalankan dalam sistem Live-CD. Anda akan mendapatkan kecepatan penuh Linux dengan menginstalnya ke komputer Anda.
5. Linux dapat diinstal pada flashdisk/External Hardisk (Live-USB), sehingga Anda dapat menginstal sendiri di netbook Anda yang tidak ada CD ROM-nya. Atau komputer lama yang sudah rusak CD ROM-nya.
Live-USB pada prinsipnya sama dengan Live-CD namun lebih cepat menjalankannya. Dapat untuk mencoba linux tanpa instal, atau untuk menginstal Linux. Bahkan Anda sudah dapat main internet dengan menggunakan Live-CD/Live-USB.
Jika Anda menginstal Linux, Anda otomatis sudah punya program penginstal Linux ke Flashdisk/External Hardisk. Programnya bernama Startup Disk Creator. Jangan lupa untuk membantu kami menyebarkan Linux dengan menginstalkan Linux di flashdisk teman-teman Anda.
6. Linux hampir tidak memerlukan Driver lagi dalam memakai komputer. Contohnya kami coba Instal Linux di CPU dengan motherboard terbaru dan Laptop keluaran tahun 2005. Tidak perlu driver souncard/motherboardnya, suaranya sudah keluar. Bahkan printer yang keluaran (lumayan) baru yaitu HP Deskjet F2410 All-In-One (dengan scanner) tidak memerlukan driver sama sekali. Cukup colok printer dan tunggu 15 detik, printer dan scannernya sudah bisa dipakai. Apalagi printer lama seperti HP deskjet 3900, 3500, 5100, D-1300 yang pada Windows XP masih harus instal driver dulu. Bahkan USB Wifi TP-Link 322 yang biasa digunakan juga sudah mampu menangkap sinyal. Tidak perlu instal driver, dan cukup klik 2 kali, komputer dan laptop tersebut sudah bisa digunakan untuk surfing/googling di internet. (Zammi Suryadi – bersambung)
0 komentar:
Posting Komentar