Minggu, 26 September 2010

SAYA BOSAN DENGAN WINDOWS! ANDA? (Bagian Pertama)


Seorang teman di Facebook mengirim pesan ke kotak pesan saya. Isinya mengajak saya mengkampanyekan penggunaan Linux. Tanpa sungkan saya langsung setuju. Karena meski hingga saat ini saya belum menggunakan system operasi Linux tapi sejak mengenal Linux tahun 2000 silam dan mencobanya beberapa waktu, saya tetap percaya Linux masih lebih baik dari system operasi Windows. Masalahnya dulu sewaktu Linux merilis Ubuntu, pengguna komputer masih kesulitan menemukan aplikasi pendukung lain seperti pengolah kata (Windows : Ms Word) atau aplikasi audiografis seperti pemutar mp3 dan dvd yang bisa berjalan dalam system operasi Linux. Karena penasaran dengan perkembangan Linux di Lombok saya pun mencari tahu keberadaan Linux. Si pengirim pesan lantas menyarankan saya mencari keberadaan ketua KPLI (Komunitas Pengguna Linux Indonesia) NTB yang lebih tahu soal perkembangan Linux di NTB. Karena seperti pengakuan si pengirim pesan ke kotak pesan saya tadi, dirinya hanya pecinta Linux dan bukan anggota komunitas yang punya informasi semacam itu. Dalam pesannya dia menulis; Satu hal yang paling saya setuju adalah: Menggunakan Linux berarti mengurangi penggunaan software bajakan, menjaga martabat bangsa dan menghemat devisa. Kalo ada yang gratis, buat apa pakai yang berbayar, apalagi yang bajakan. Sudah saatnya kita sama-sama menghilangkan bug (kutu) komputer nomor 1 yaitu: “Mengganggap Windows sebagai satu-satunya program (Sistem Operasi) untuk menjalankan komputer, dan menganggap Microsoft Office sebagai aplikasi office satu-satunya!”
Ada ratusan jenis distro Linux yang berbeda-beda yang siap Anda coba. Tapi semua bertujuan sama: Sistem Operasi Komputer gratis untuk semua kalangan dan bebas virus”
Nah, untung ruginya menggunakan Linux, beberapa kutipan berikut bisa menjadi referensi:


1. Windows merupakan sarangnya virus. Windows secara aktif mengundang virus-virus baru. Kok bisa? Ya, para pembuat virus secara aktif menyebarkan virus buatannya yang pada umumnya secara dibuat khusus untuk menyerang Windows. Tercatat puluhan ribu virus yang dibuat untuk Windows. Banyak diantaranya virus yang jahat, menyerang dan merusak Windows dan data yang terdapat di dalam komputer. Bahkan diantaranya dirancang untuk merusak Hardware. Kok bisa? Bisa! Dengan membobol keamanan Windows seorang pembuat virus dapat saja memprogram virus untuk memaksa hardisk bekerja (berputar) 100% bahkan pada saat komputer sedang menganggur (idle). Akibatnya hardisk dapat menjadi cepat rusak. Panas yang berlebih akibat putaran yang tidak semestinya itu bahkan dapat menimbulkan kebakaran. Wah!
Linux bebas virus? Tentu tidak. Majalah Komputek (2009) mencatat 22 virus yang menyerang Linux. Bandingkan dengan Windows yang puluhan ribu. Kebanyakan virus Linux hanya bersifat proofing test (ngetes aja). Apakah Linux bisa dibobol. Toh itu tidak bertahan lama. 6 bulan kemudian hampir dapat dipastikan virus itu jadi basi. Lho, kok! Salah satu distro Linux yaitu Ubuntu mengeluarkan edisi terbarunya setiap 6 bulan sekali (bandingkan berapa tahun jarak Windows XP ke Vista). Jadi ketika para pengguna Ubuntu hijrah ke Ubuntu yang baru, virus itu dengan sendirinya tidak laku karena celah keamanan yang dieksploitasi untuk menerobos Linux Ubuntu sudah ditutup. Ribuan orang dengan aktif memberitahukan kepada pengembang Linux yang jumlahnya ribuan pula agar segera menutup celah keamanan yang baru ditemukan.
Kami sudah 2 tahun lebih menggukan Linux. Tidak pernah ketemu virusnya linux. Padahal hampir setiap hari selalu online (ada hotspot di tempat kerja). Dari Ubuntu, Blankon, Fedora, Mandriva, Super OS, dll. Akhirnya Kami jatuh hati dengan distro Linux yang bernama Sabily (dulu Ubuntu Muslim Edition). Berisi seperti distro Ubuntu yang biasa ditambah program Zekr (Al-Quran 30 juz dengan terjemahan Inggris+Indonesia disertai Murotal per-ayat dari 4 Qori yang berbeda). Bandingkan besar CD Instalasinya; Ubuntu/Blankon: 1 CD (700 MB); Sabily: 1 DVD (3 GB). Tentunya isi dan aplikasi Sabily lebih banyak.

2. Windows mahal. Harga CD original Windows 7 di Lombok Rp. 850 ribu. CD original Ms. Office Rp. 1 jutaan. Jadi setidaknya Anda membutuhkan + Rp. 2 juta hanya untuk mengetik surat di Microsoft Word. (Belum termasuk beli komputernya, he.. he..)
Linux gratis, bebas dan legal untuk dicopy, dimodifikasi dan didistribusikan ulang. Anda tinggal download secara gratis langsung ke situsnya, ato beli di internet. CD Linux termasuk aplikasi office (umumnya OpenOffice yang sudah berisi program mirip MS. Word, Excel dan Powerpoint). 1 buah CD linux umumnya dijual diinternet seharga Rp. 5.000 (ganti biaya CD, stiker dan bakar CD). Bahkan ongkos kirimnya yang lebih mahal. Kira-kira Rp. 14.000 s.d. Rp. 20.000,- (via kurir TIKI/POS).

3. Windows secara tak langsung membatasi orang yang bisa berbahasa Inggris saja yang bisa menggunakan komputer dengan leluasa. Sementara anak-anak SD/SMP atau orang-orang desa yang masih belum bisa berhasa Inggris dengan baik, maka akan terhalang menggunakan komputer karena kendala bahasa.
Linux dirancang untuk memberikan kemudahan bagi semua bangsa untuk memakai komputer. Linux tersedia dalam puluhan bahasa, termasuk Indonesia (tinggal pilih saat install). Bahkan OpenOffice di Linux Blankon 6 yang rilis 5 Juli 2010 kemarin sudah menggunakan bahasa Indonesia. (Word/Excel, Powerpoint menggukan bahasa Indonesia, keren!). Tapi karena sudah biasa menggunakan Office yang bahasa Inggris, Kami jadi susah juga, karena tombol-tombol shortcutnya (Ctrl, Alt) berubah semua. Kami jadi harus buka-buka menu lagi. Tapi bagi anak-anak SD/SMP yang ingin belajar menggunakan komputer, penggunaan bahasa Indonesia pada Sisten Operasi dan Aplikasi Office tentu sangat membantu! Bagi yang sudah terbiasa pakai bahasa Inggris, tinggal memilih pilihan instal dalam bahasa Inggris (bisa diubah juga bila sudah diinstal).

4. Linux dicoba langsung melalui CD Linux tanpa harus diinstal (Live CD). Memang komputer jadi agak sedikit lambat karena dijalankan dalam sistem Live-CD. Anda akan mendapatkan kecepatan penuh Linux dengan menginstalnya ke komputer Anda.

5. Linux dapat diinstal pada flashdisk/External Hardisk (Live-USB), sehingga Anda dapat menginstal sendiri di netbook Anda yang tidak ada CD ROM-nya. Atau komputer lama yang sudah rusak CD ROM-nya.
Live-USB pada prinsipnya sama dengan Live-CD namun lebih cepat menjalankannya. Dapat untuk mencoba linux tanpa instal, atau untuk menginstal Linux. Bahkan Anda sudah dapat main internet dengan menggunakan Live-CD/Live-USB.
Jika Anda menginstal Linux, Anda otomatis sudah punya program penginstal Linux ke Flashdisk/External Hardisk. Programnya bernama Startup Disk Creator. Jangan lupa untuk membantu kami menyebarkan Linux dengan menginstalkan Linux di flashdisk teman-teman Anda.

6. Linux hampir tidak memerlukan Driver lagi dalam memakai komputer. Contohnya kami coba Instal Linux di CPU dengan motherboard terbaru dan Laptop keluaran tahun 2005. Tidak perlu driver souncard/motherboardnya, suaranya sudah keluar. Bahkan printer yang keluaran (lumayan) baru yaitu HP Deskjet F2410 All-In-One (dengan scanner) tidak memerlukan driver sama sekali. Cukup colok printer dan tunggu 15 detik, printer dan scannernya sudah bisa dipakai. Apalagi printer lama seperti HP deskjet 3900, 3500, 5100, D-1300 yang pada Windows XP masih harus instal driver dulu. Bahkan USB Wifi TP-Link 322 yang biasa digunakan juga sudah mampu menangkap sinyal. Tidak perlu instal driver, dan cukup klik 2 kali, komputer dan laptop tersebut sudah bisa digunakan untuk surfing/googling di internet. (Zammi Suryadi – bersambung)

0 komentar:

Posting Komentar

Komunitas Blog Kampung Media

http://www.youtube.com/watch?v=vG8vV27O8mI. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers