Setiap pagi sekitar jam enam Ayak mempersiapkan segala sesuatu untuk mempersiapkan pekerjaan rutinnya. Dia mulai mengayuh gerobak sepedanya memasuki gang demi gang sambil menanyakan barang rongsokan yang tidak terpakai seperti botol, gelas plastik, kardus dan barang plastik lainnya serta besi bekas. Dengan harga yang sudah disepakati ayak membayar dan menaruh barang tersebut. Hal ini dilakukan saat masuk disetiap gang yang dilalui.
Ibnu Ziad nama yang diberikan orangtua sejak lahir, namun dia dikenal sebagai ayak. Pendidikannya tidak tamat SD, namun soal mencari, memilah barang dan berhitung cukup jeli. Sudah hampir lima tahun pekerjaan ini digeluti. Awalnya dia hanya memanggul karung mencari kesetiap rumah atau acara-acara dimana gelas plastik bekas banyak dijumpai dan tingal pungut tidak perlu keluar uang.
Pengepul dimana biasa dia menjual barangnya, memberikan gerobak untuk mencari barang bekas dan dibekali uang sampai dengan tiga ratus ribu untuk memberi barang-barang bekas. Keuntungan yang didapatkan sekitar dua puluh sampai empat puluh ribu sehari.
Namun sekarang dia sudah memiliki gerobak sendiri yang didapat dari tabungan yang dikumpulkan selama berbulan-bulan. Dari hasil yang didapatkan, dia menyerahkannya kepada ibunya dan sering memberi uang jajan buat adik-adiknya. Semangatnya semakin tinggi sejak memiliki gerobak, walaupun gerobak bekas.
Heru salah satu pengepul yang banyak memberikan masukan bagaimana mencari, memilah barang bekas bahkan bagaimana menyisihkan uang untuk disimpan. Heru sendiri yang sudah cukup banyak makan asam garam seputar barang bekas ini tidak saja menjadi bapak angkat bagi ayak, namun juga dibeberapa tempat di kota Mataram.
Saya ingin menjadi pengepul, jawab ayak saat ditanya bagaimana kelanjutan pekerjaan ini. Harapan Ayak ini tentu tidak berlebihan. Sejak mengenal Heru kemungkinan ini akan mudah terlaksana. Karena pengepul harus memiliki modal yang cukup untuk berbagai kebuthan seperti lahan, becak atau gerobak dan lainnya. Dan Heru berjanji akan meberikan modal tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar