Jumat, 27 Juli 2012

MENYAMBUT TAMU RAMADLAN


Semasa hidupnya, Rasulullah SAW selalu memberikan beberapa nasehat dan pesan-pesan, ketika umat Islam sedang menyambut kedatangan bulan teragung ini. Imam Ibnu Huzaimah meriwayatkan hadits yang panjang yang berisi pesan-pesan Rasulullah ini.
“Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama.”
Maka celakalah mereka yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini.
Di bulan Ramadhan ini, Rasulullah SAW juga berpesan kepada umatnya agar memuliakan orang tuanya, menyayangi mereka yang muda, menyambungkan tali persaudaraan (silaturrahim), menjaga lidah, menahan pandangan dan pendengaran dari yang tidak halal.
Masih dari hadits Imam Ibnu Huzaimah, Rasulullah SAW bersabda, ”Kasihilah anak-anak yatim, bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu dan angkatlah tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu, maka Allah pasti menjawab dan mengabulkan doa-doamu serta menyambutmu ketika engkau memanggil-Nya.
Hadirin Sidang Jum’ah yang Berbahagia
Tentang bulan Ramadhan ini, Allah SWT berfirman :
يَا أيُّهَا اَّلذِيْنَ آمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلىَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman telah diwajibkan bagimu berpuasa, sebagaimana diwajibkan bagi umat-umat sebelum kamu agar engkau bertaqwa.” (QS. Al-Baqoroh, 2:183)

Maka marilah kita semua patuhi perintah Allah ini, sebagai kecintaan terhadap Allah SWT dengan penuh keikhlasan. Dengan penuh kesadaran untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam puasa yang bukan sekedar menahan lapar dan haus.
Namun, marilah kita wujudkan kegembiraan pada kedatangan bulan Ramadhan ini dengan menahan diri dari berbuat kesia-siaan, dan perdebatan-perdebatan yang bukan pada tempatnya. Menghindari kebohongan-kebohongan atau membuat tuduhan-tuduhan tanpa dasar, apalagi gosip-gosip murahan.
Menghentikan kenikmatan-kenikmatan pandangan dan pendengaran yang bukan pada tempatnya. Menjaga lidah dan telinga dari segala keharaman. Menjaga kedua tangannya dari amarah dan menyakiti orang lain, menjaga kedua kakinya untuk tidak mendatangi tempat-tempat kemaksiatan. Serta menjaga hatinya dari kebencian dan kedengkian. Karena hakikat dari puasa adalah ketakwaan kepada Allah secara paripurna.
قَالَ جَابِرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : إذَا صُمْتَ فَلْيَصُمْ سَمْعَكَ وَبَصَرَكَ وَلِسَانَكَ عَنِ اْلكَذِبِ وَاْلمَحَارِمِ وَدَعْ أذىَ اْلجَارِ وَلْيَكُنْ عَلَيْكَ سَكِيْنَةٌ وَوِقَارٌ وَلاَ تَجْعَلْ يَوْمَ صَوْمِكَ وَيَوْمَ فَطْرِْكََ سَوَاءٌ

Sahabat Jabir RA berpesan: "Jika kamu berpuasa, maka puasakanlah pendengaran, penglihatan, dan lidahmu dari kebohongan. Tinggalkanlah menyakiti tetangga, buatlah mereka tenang dan tenteram. Dan janganlah engkau menjadikan hari-harimu sama, antara ketika berpuasa maupun tidak".

Pernyataan sahabat Jabir ini merupakan penjelas dari sabda Rasulullah SAW:
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إلاَّ اْلجُوْعُ وَاْلعَطَسُ

“Banyak sekali orang-orang yang berpuasa, namun mereka tidak mendapatkan apa pun selain daripada lapar dan haus saja.”
Hadaratal Muhtaromin Rahimakumullah

Dalam khutbah yang panjang Rasululah SAW berpesan kepada umatnya tentang keutamaan bulan Ramadhan :
“Wahai manusia! Siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirothol mustaqim pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat. Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.”

Khutbah Rasulullah SAW ini menegaskan kepada kita bahwa, Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan kebersamaan, bulan yang penuh dengan keharmonisan rumah tangga, kehangatan kekerabatan dan kekuatan persaudaraan dan ketentraman masyarakat. Adalah salah jika Ramadhan justru digunakan sebagai kesempatan untuk bemegah-megahan dan saling menyombongkan diri masing-masing dihadapan orang lain.
Maka marilah kita berdoa, semoga Allah membukakan pintu-pintu surga bagi kita, menutup pintu-pintu neraka bagi kita dan membelenggu setan-setan agar ia tak lagi pernah menguasai nafsu kita. Semoga Allah  memberikan kesabaran kepada kita, karena  kesabaran akan mengantarkan kita kepada ketaqwaan.

0 komentar:

Posting Komentar

Komunitas Blog Kampung Media

http://www.youtube.com/watch?v=vG8vV27O8mI. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers