Jumat, 12 November 2010

Labbaik Allahumma Labbaik.. Jemaah Haji Illegal?


Labbaik Allahumma Labbaik..Jamaah haji Kloter ke 86 dari kabupaten Sumbawa Barat telah berangkat pada 8 Nopember kemarin. Kloter pemberangkatan jemaah calon Haji ini menjadi yang terakhir sejak dimulai 16 Oktober lalu. Panitia Penyelenggara Haji menyebutnya Closing Date atau penutupan kedatangan jemaah Haji Indonesia ke tanah suci Mekkah. Kloter 86 adalah Kloter pemberangkatan Gelombang Kedua yang dimulai pada 27 Oktober. Sementara jadwal pemulangan jemaah Haji NTB baru akan dimulai pada 25 Nopember 2010 untuk Kloter 12 asal kabupaten Lombok Timur yang berjumlah 445 orang. Masing masing Kloter NTB yang seluruhnya berjumlah 11 Kloter terbagi dalam tiga kali penerbangan untuk pemberangkatan dan pemulangan.

Berikut jadwal Pemulangan Jemaah Haji NTB yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama Propinsi NTB :

Hari/ Tanggal/ Jam/ Kloter/ Asal/ Keterangan

Kamis/ 25 Nopember 21.40 12/ Lotim Flight I

21.55 12/ Lotim Flight II

22.10 12/ Lotim Flight III

Senin, 28 Nopember 03.10 14/ Lotim Flight I

03.25 14/ Lotim Flight II

03.40 14/ Lotim Flight III

Selasa, 30 Nopember 08.40 23/ Loteng Flight I

08.55 23/ Loteng Flight II

09.10 23/ Loteng Flight III

Selasa, 6 Desember 01.40 42/ Mataram Flight I

01.55 42/ Mataram Flight II

02.10 42/ Mataram Flight III

Rabu, 7 Desember 04.30 45/ Lobar Flight I

04.45 45/ Lobar Flight II

03.00 45/ Lobar Flight III

Jumat, 8 Desember 03.00 46/ Loteng/ Lotim Flight I

03.15 46/ Loteng/ Lotim Flight II

03.30 46/ Loteng/ Lotim Flight III

Senin, 13 Desember 19.30 64/ Mtr/ Loteng/ Lobar Flight I

19.45 64/ Mtr/ Loteng/ Lobar Flight II

20.00 64/ Mtr/ Loteng/ Lobar Flight III

Selasa, 14 Desember 22.00 68/ Lotim/ Sumbawa Flight I

22.15 68/ Lotim/ Sumbawa Flight II

22.30 68/ Lotim/ Sumbawa Flight III

Kamis, 16 Desember 23.30 74/ Mtr/ Bima/ Sumbawa Flight I

23.45 74/ Mtr/ Bima/ Sumbawa Flight II

24.00 74/ Mtr/ Bima/ Sumbawa Flight III

Sabtu, 18 Desember 06.00 83/ Bima/ Dompu Flight I

06.15 83/ Bima/ Dompu Flight II

06.30 83/ Bima/ Dompu Flight III

Minggu, 19 Desember 06.30 86/ Bima/ KSB Flight I

06.45 86/ Bima/ KSB Flight II

07.00 86/ Bima/ KSB Flight III


Ada TKI Illegal, Ada juga Haji Illegal

Kita tentu sering mendengar soal Tenaga Kerja Indonesia yang dikirim secara illegal alias tak memiliki dokumen resmi untuk bekerja di negeri orang. Seperti apa praktek Haji Illegal itu? Menjelang hari-hari terakhir kedatangan jemaah haji di bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Selasa (9/11) malam masih diwarnai dengan berdatangannya sejumlah jemaah haji non kuota. Bahkan terdapat sejumlah jemaah non kuota yang tertahan di bandara, karena pihak yang mengurus layanannya selama di Saudi, tak datang menjemput.

Terminal Haji Bandara King Abul Azis Jeddah, sepanjang hari kemarin dipadati jemaah calon haji dari berbagai negara, termasuk jemaah haji Indonesia, baik Jemaah haji Reguler, maupun jemaah haji Khusus dan jemaah non kuota. Ratusan jemaah haji non-kuota yang tiba di Jeddah Selasa(9/11), sebagian besar dijemput oleh pengurusnya.

Kepala Daker Jeddah Ahda Barori mengatakan, jemaah haji non kuota yang telah membayar biaya layanan ke pihak Naqobah sebesar 1.029 Riyal, mereka akan ditangani oleh pihak Naqobah. Berdasarkan ketentuan di Saudi, kata Ahda Barori, semua jemaah haji harus masuk Maktab, dan keluar dari Terminal Haji diangkut dengan bus-bus yang telah dipersiapkan oleh Naqobah. Karena itu, pemeriksaan di pintu keluar Bandara Jeddah sangat ketat.

Jumlah jamaah nonkuota asal Indonesia tahun ini diperkirakan lebih dari 3.000 orang atau lebih besar dibanding tahun lalu. Pada hari terakhir sebelum penutupan (closing date) Terminal Haji Bandara King Abdul Azis kemarin, diperkirakan kedatangan nonkuota mencapai puncaknya. "Kami belum merekap datanya, tapi hingga Selasa (9/11) saja diperkirakan 2.750 orang jamaah yang masuk," kata Kepala Seksi Pengawasan Penyelenggara Haji Ibadah Khusus (PIHK) Ahmad Basani.

Jamaah nonkuota dengan jumlah besar antara lain diberangkatkan oleh Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al Bayan Jakarta. Jamaah yang diberangkatkan KBIH ini tak hanya dari ibu kota, tapi juga dari berbagai penjuru Tanah Air. "Jumlahnya di atas 100 orang," tandas Basani.

Menurut Basani, sisi negatif seseorang yang ikut jamaah nonkuota adalah tidak adanya kepastian terhadap layanan selama di Tanah Suci. Selain soal penjemputan, masalah krusial lain yang kerap dialami jamaah "ilegal" ini adalah soal transportasi, pemondokan dan katering. "Penyelenggara ini sangat rapi dalam operasionalnya, banyak jamaah juga tak tahu jika mereka masuk nonkuota," tandas Kasubdit Penyuluhan Haji Kemenag ini.

Sementara itu, Kepala Daker Jeddah Ahda Barori yakin seluruh jamaah Indonesia sudah masuk ke Tanah Suci sebelum closing date."Untuk kedatangan insyallah tidak masalah, justru hanya penumpukan jamaah di bandara pada hari terakhir " kata Ahda.

Jamaah haji Indonesia tahun ini sebanyak 221.000 orang. Dari jumlah itu, 197.500 di antaranya jamaah reguler, sedang sisanya diberangkatkan penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK)

Bagaimana jamaah haji nonkuota? Ada yang beruntung dan ada yang malah buntung, alias sengsara di tanah suci. Tidak sedikit jamaah haji nonkuota nasibnya terlantar di Arab Saudi. Dengan dalih kuota tambahan atau semi ONH Plus atau bahkan berkedok ONH Plus, mereka (travel yang memberangkatkan jemaah calon Haji non resmi) rela mematok harga antara Rp 50 juta sampai Rp 70 juta. Sebelumnya, Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) maupun Menteri Agama Suryadharma Ali telah menyampaikan bahwa jamaah non kuota bukan tanggung jawab Departemen Agama, karena memang tidak resmi. Walau diakui ada jamaah tambahan kuota dari pemerintah Arab Saudi, tapi jumlahnya sangat terbatas, termasuk untuk calling visa. Namun, begitu Menteri Agama menyatakan, negara dalam hal ini Indonesia dan Arab Saudi harus bertanggungjawab atas keberadaan jamaah non kuota tersebut. Sejauh ini, belum terdengar kabar adanya biro perjalanan Haji yang mengaku ngaku menyelenggarakan ONH Plus untuk meraup keuntungan di NTB. Mungkin benar pernyataan sebagian Ulama perlunya kesabaran dalam segala hal, termasuk kesabaran dalam beribadah. Kalau manusia tidak bersabar dalam keinginan dan beribadah, maunya terburu-buru, justru malah tidak dapat apa-apa. Ibadah terganggu, atau malah tertipu sekaligus. Zammi Suryadi – dari berbagai sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Komunitas Blog Kampung Media

http://www.youtube.com/watch?v=vG8vV27O8mI. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers