Jumat, 18 Februari 2011

Warga Bangun (Kembali) Jembatan

Sarana jembatan yang menghubungkan jalan utama dengan akses masuk ke Kampung Presak Timur mulai dibangun kembali. Sebelumnya, pembangunan jembatan beton itu sempat mangkrak selama berbulan bulan karena biaya yang tak jelas. Jembatan penghubung yang terletak di RT 04 tersebut rencanananya akan diperbaiki karena seringkali menyebabkan banjir. Luapan Kali Unus yang melewati sebagian kampung Presak Timur terjadi karena pendangkalan permukaan sungai oleh endapan lumpur dan sampah selama bertahun tahun. Karena kondisi tersebut, jembatan beton sepanjang lima meter itupun akhirnya dibongkar karena arus air menjadi tak lancar terutama di kolong jembatan yang hampir rata dengan permukaan air.

Atas kebijakan mantan Kepala Lingkungan lama, H Ikbal Muhiddin, jembatan tersebut dibongkar dan diganti dengan jembatan darurat yang terbuat dari papan dan kayu selebar setengah meter. Sedianya, jembatan sementara ini akan digunakan warga sebelum pembangunan jembatan baru dilaksanakan. Namun kenyataannya, perbaikan jembatan yang diharapkan warga tak kunjung datang. Selama berbulan bulan kondisi ini diperparah oleh ulah mantan Kepala Lingkungan yang tak jelas soal dana pembangunan jembatan. Menurut kabar yang beredar ditengah warga, dana perbaikan akan dibiayai dari kantong H Ikbal Muhiddin sendiri. Dengan demikian, penantian warga bertambah panjang karena selama berbulan bulan pertanggungjawaban dari yang bersangkutan malah makin kabur karena berbagai persoalan.

" Sejak kepemimpinan mantan Kepala Lingkungan lama, banyak hal yang tidak transparan. Warga pun tak menanyakan karena Kepala Lingkungan menjanjikan pembangunan jembatan akan diselesaikan secepatnya kalau perlu menggunakan dana pribadinya," ujar Junen, salah seorang warga RT 04.

Karena ulah semaunya mantan Kepala Lingkungan tersebut, warga pengguna jembatan merasa dirugikan meski tak berani secara terbuka menanyakan perihal perbaikan jembatan yang telah dirusak mantan Kepala Lingkungan sejak pertengahan tahun 2010 lalu.

Persoalan lantas menjadi terang setelah mantan Kepala Lingkungan tersebut diminta mundur dari jabatannya oleh warga kampung. Salah satu alasannnya adalah masalah perbaikan jembatan di RT 04 yang tidak jelas selain deretan persoalan lain yang digugat warga. Setelah SK pemberhentian oleh Camat Mataram beberapa waktu lalu, pembangunan jembatan akhirnya diambil alih secara swadaya oleh warga dengan bantuan dana dari BKM Sami Karya Pagutan. Alokasi dana sebesar Rp 8 juta tersebut berasal dari program paket BKM Sami Karya Pagutan untuk perbaikan fasilitas umum. Anggaran biaya yang diperlukan untuk membangun jembatan baru sendiri, menurut Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Kutubuddin yang menjadi pelaksana lapangan diperkirakan akan menelan biaya Rp 11,5 juta. Untuk itu, warga diminta mengumpulkan dana secara swadaya untuk menutupi kekurangan dana pembangunan jembatan.

“Kami berharap ada sumbangan dana dari warga untuk pembangunan jembatan. Hal ini sudah kami lakukan termasuk melaksanakan pembangunan secara gotong royong untuk menghemat biaya. Mudah mudahan akan segera selesai awal bulan Maret agar dapat digunakan oleh warga,” ujar Kutubuddin.

Direncanakan pembangunan jembatan baru sebagai pengganti jembatan lama menggunakan konstruksi plat baja lengkung dengan lebar dua meter dan panjang enam meter. Sampai saat ini, pembangunan baru menyelesaikan pondasi plat baja dan direncanakan selesai sebelum perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kampung Presak Timur, Maret depan. Zammi Suryadi

0 komentar:

Posting Komentar

Komunitas Blog Kampung Media

http://www.youtube.com/watch?v=vG8vV27O8mI. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers