Sepanjang jalan menuju ke arah
lapangan umum Sangkareang Mataram sebagian besar macet. Berbagai miniatur baik
yang diangkut kendaraan, diangkut/dibopong beramai-ramai atau yang diberi roda
memenuhi jalanan. Beruntung kami berjalan lebih awal, ungkap Munawir Haris selaku
koordinator. Berbagai miniatur disuguhkan oleh peserta, baik berupa masjid,
menara, ka’bah, al-qur’an yang di barengi dengan beduk.
Peserta yang mengikuti pawai
menurut informasi panitia sekitar seratus dua puluh enam dari berbagai
lingkungan. Kita membagi pawai takbiran ini dalam tiga lokasi, Cakranegara, Mataram,
dan Ampenan. Ini dilakukan disamping tidak menumpuknya peserta dalam satu
tempat juga agar peserta lebih dekat dengan lokasi pawai takbiran, jawab salah
satu panitia. Sementara itu lapangan sangkareang nampak sangat meriah. kembang api tidak henti-hentinya meledak di udara dan pukulan beduk.
Sayang kurangnya koordinasi
antara panitia dengan pihak kepolisian nampak terlihat saat penentuan jalur
peserta pawai. Sehingga hanya ada dua peserta yang menuju ke arah selatan
kearah eks kantor bupati. Demikian juga dengan masih banyaknya kendaraan yang
masuk dalam rute pawai. Peserta yang mengikuti pawai ini diberikan uang pembinaan
sebesar enam ratus ribu rupiah dari pihak pemkot Mataram.
0 komentar:
Posting Komentar