Kebiasaan atau tradisi kita
menjelang, sebelum dan sesudah lebaran salah satunya adalah ziarah kubur atau
dalam bahasa jawa disebut nyekar. Tradisi yang turun-temurun ini dilakukan
sudah sejak lama. Ziarah kubur ini dilakukan pagi maupun sore hari baik secara
pribadi maupun mengajak anggota keluarga yang lain dengan membawa air dan
kembang.
Ziarah kubur adalah sunah untuk
mengingatkan manusia pada kematian dan membaca pertanda di hadapan mereka.
Sedangkan menziarahi kubur orang saleh adalah juga sunah untuk membaca pertanda
di hadapan mereka dan mengalap berkah. Begitu kata Imam Ghazali dalam Ihya
Ulumid Din.
Miskah salah satu warga
menyampaikan, saya ziarah kubur setiap selesai sholat subuh pada hari lebaran. Saat
ditanya kubur siapa yang diziarahi, dia menjawab sejak saya masih kecil sudah
ditinggal oleh kedua orangtua.
Biasanya saat ziarah kubur, dibarengi
dengan membawa air dan kembang, setelah selesai berdoa dilanjutkan dengan
menyiram dan menaburkan kembang rampai diatas pusara. Saat menyiram kuburan
dengan air yang dibawa biasanya para orang tua akan mengambil air untuk
dibasuhi dimuka anak-anaknya untuk tidak rewel, nakal atau yang lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar