Menimba ilmu bisa dilakukan di mana saja. Tidak hanya duduk rapi di sekolah tetapi lingkungan disekitar kita pun bisa di jadikan tempat untuk menimba ilmu ataupun belajar apa saja. Di Kampung sendiri pun kita bisa mengembangkan diri seperti halnya di luar seperti perkotaan. Bersekolah di kampung sendiri pun bisa kita lakukan jika kita mampu untuk melakukannya.
fenomena yang sekarang terjadi ini, banyak anak-anak seusia sekolah baik itu SD, SMP maupun SMA lebih memilih sekolah di luar atau kota besar untuk menimba ilmu yang lebih baik, padahal di kampuns sendiri pun kita bisa lebih banyak belajar dan mengembangkan diri lebih baik dari pada di kota besar. Melihat Fenomena inilah awal mulanya Pendidikan di Dalam Kampung di selenggarakan.
Sebut saja Yayasan Pendidikan Nurul Iman yang berada di lKelurahan Pagutan lingkungan Presak Timur yang berani untuk mendirikan sekolah. Berawal dari sebuah mushala kecil yang digunakan untuk mengaji sehabis magrib, tetapi dengan ketekunan dari para pengajar dan pengasuh mushala itu sekarang berdirilah yayasan Pendidikan Nurul Iman yang tidak hanya menyelenggarakan pendidikan untuk pengajian, tetapi sudah berkembang dalam penyelenggaraan pendidikan diantaranya, sudah adanya Madrasah Aliyah yang sudah berjalan 10 tahun belakangan ini, ada pendidikan diniyah, TPQ bahkan majlis ta'lim yang diadakan setiap selasa dan malam jumat. Kegiatan pendidikan di Nurul Iman ini dimulai dari jam 07.00 sampai 21.00 Wita, kegiatan belajar non stop selama kurang lebih 14 jam setiap hari di lakukan.
Mengenai mutu pendidikan yang di ajarkan, jangan di ragukan lagi, selama 10 tahun terakhir dalam penyelenggaraan pendidikan Madrasah Aliyah, alumni-alumninya dapat dipertanggung jawabkan, ini dibuktikan dengan selepas sekolah di MA. Nurul Iman mereka dapat lebih mengembangkan diri yang akhirnya lulusan MA Nurul Iman tidak ada yang jadi pengangguran.
Lain Madrasah Aliyah, lain juga pendidikan Diniyah dan TPQ, pendidikan yang di fokuskan di bidang keagamaan dan ketrampilan, begitu juga dengan majlis ta'lim ibu-ibu dan lansia. Yang menarik disini adalah, Yayasan Pendidikan Nurul Iman berada di tengang-tengah perkampungan masyarakat, dan pendidikan yang dilakukan pun gratis tanpa di pungut biaya sedikitpun dari pendidikan Madrasah aliyah , diniyah maupun TPQ.
Pendidikan yang dilakukan pun berbeda jauh dengan pendidikan yang di lakukan sekolah pada umumnya. Pendidikan yang dilakukan di Nurul Iman lebih di tekankan pada keikhlasan, dan ketulusan, baik dari para pengasuh, pengajar, bahkan siswa yang belajar. Keikhlasan guru-guru mengajar dan keikhlasan para siswa untuk menerima pelajaran. yang lebih menarik lagi, para pengajar yang mengajar pun tidak pernah digaji, mereka mengajar karena ikhlas untuk mengembangkan Pendidikan Nurul Iman, mengembangkan pendidikan untuk warga sekitarn tanpa di ribetkan dengan masalah administrasi yang berbelit-belit.
seperti yang sering di ucapkan oleh Pengasuh Pendidikan Nurul Iman, siapapun belajar disini maupun yang mengajar dan siapapun yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung, yang menjadi kunci utama diterima di Nurul Iman adalah keihlasan, inilah yang menjadi landasan dasar dalam melakukan segala sesuatu, ikhlas inilah yang nantinya akan memunculkan ketaatan, rela berkorban dan rasa tanggung jawab. Di tambahkan lagi, Nurul Iman di dirikan untuk siapa saja yang ingin belajar, tidak terkecuali semua warga yang berada di kawasan lingkungan Presak Timur Pagutan.
Tetapi apa yang disuguhkan ataupun di tawarkan kepada masyrakat sekitar tentang pendidikan di Nurul Iman tidak sepenuhnya di sambut oleh warga. Masih saja banyak memandang sebelah mata yayasan ini. masih banyak warga menganggap pendidikan di sekolah luar lebih menjamin dari pada sekolah di dalam kampung. Yayasan pendidikan Nurul Iman ini pun masih diragukan oleh sebagian orang padahal bukti nyata sudah di tunjukkan.
Lepas dari itu, ketidak percayaan warga sekitar tidak menyurutkan langkah orang-orang yang terlibat di pendidikan Nurul Iman ini. Buktinya kantor-kantor besar seperti telkom pun menyambut denagn antusias besar segala sesuatu yang dilakukan oleh Nurul Iman. ini tidak terlepas dari sepak terjang pengasuh dan pengajar lain yang terus menciptakan dan mengembangkan diri kearah yang lebih baik. Ini di buktikan dengan Yayasan Pendidikan Nurul Iman merupakan Sekolah pertama yang menggunakan internet untuk melakukan pendidikan. Ini merupakan bagian dari program pelopor kampung media (PORTAL) yang ada di Kota Mataram.
Ketidak percayaan sebagian masyarakat masyarakat pun terbayarkan dengan kenyamanan siswa dan kesenangan siswa yang belajar, menciptakan kreasi-kreasi baru yang bisa membanggakan masyarakat. Para siswa yang belajar tidak harus penat belajar dengan aktifitas belajar yang serius di sekolah-sekolah pada umumnya. Mereka belajar sesuai dengan apa yang mereka mau, serius tetapi menyenangkan sehingga apapun tanggapan orang-orang mengenai tempat belajar mereka, mereka tetap semangat dan membuktikan bahwa mereka siswa-siswa Nurul Iman bisa menjadi yang terbaik.
Salah Satu siswa sebut saja Rehan mengatakan, Sekolah di dalam kampung tidak menjadi halangan untuk tidak bisa mengenal dunia luar, sekolah kampung bahkan kita rasa akan jauh lebih baik karena kita akan bisa lebih mengembangkan tidak hanya mengembangkan diri sendiri tetapi juga bisa mengembangkan kampung sendiri. Dilanjutkan lagi, walaupun sekolah kami di bilang kampungan tidak gaul atau apalah kata yang di tujukan kepada sekolah kami, bukan menjadi hambatan bagi kami, menurut kami sekolah kami lebih gaul lebih elit dari sekolah mereka, karena apa yang kami dapat tidak hanya pendidikan formal tetapi juga pendidikan informal yang tidak di dapat di sekolah lain. Kalau di bilang sekolah kami kampungan, gak apalah, yang penting mutu pendidikan yang kami dapatkan tidak kampungan," katanya lagi mengakhiri percakapan.
Jadi..., bagi kalian yang akan melanjutkan sekolah nantinya, mengembangkan diri dan bersekolah di kampung sendiri???? why not?????? (Tanty)
Kalau
fenomena yang sekarang terjadi ini, banyak anak-anak seusia sekolah baik itu SD, SMP maupun SMA lebih memilih sekolah di luar atau kota besar untuk menimba ilmu yang lebih baik, padahal di kampuns sendiri pun kita bisa lebih banyak belajar dan mengembangkan diri lebih baik dari pada di kota besar. Melihat Fenomena inilah awal mulanya Pendidikan di Dalam Kampung di selenggarakan.
Sebut saja Yayasan Pendidikan Nurul Iman yang berada di lKelurahan Pagutan lingkungan Presak Timur yang berani untuk mendirikan sekolah. Berawal dari sebuah mushala kecil yang digunakan untuk mengaji sehabis magrib, tetapi dengan ketekunan dari para pengajar dan pengasuh mushala itu sekarang berdirilah yayasan Pendidikan Nurul Iman yang tidak hanya menyelenggarakan pendidikan untuk pengajian, tetapi sudah berkembang dalam penyelenggaraan pendidikan diantaranya, sudah adanya Madrasah Aliyah yang sudah berjalan 10 tahun belakangan ini, ada pendidikan diniyah, TPQ bahkan majlis ta'lim yang diadakan setiap selasa dan malam jumat. Kegiatan pendidikan di Nurul Iman ini dimulai dari jam 07.00 sampai 21.00 Wita, kegiatan belajar non stop selama kurang lebih 14 jam setiap hari di lakukan.
Mengenai mutu pendidikan yang di ajarkan, jangan di ragukan lagi, selama 10 tahun terakhir dalam penyelenggaraan pendidikan Madrasah Aliyah, alumni-alumninya dapat dipertanggung jawabkan, ini dibuktikan dengan selepas sekolah di MA. Nurul Iman mereka dapat lebih mengembangkan diri yang akhirnya lulusan MA Nurul Iman tidak ada yang jadi pengangguran.
Lain Madrasah Aliyah, lain juga pendidikan Diniyah dan TPQ, pendidikan yang di fokuskan di bidang keagamaan dan ketrampilan, begitu juga dengan majlis ta'lim ibu-ibu dan lansia. Yang menarik disini adalah, Yayasan Pendidikan Nurul Iman berada di tengang-tengah perkampungan masyarakat, dan pendidikan yang dilakukan pun gratis tanpa di pungut biaya sedikitpun dari pendidikan Madrasah aliyah , diniyah maupun TPQ.
Pendidikan yang dilakukan pun berbeda jauh dengan pendidikan yang di lakukan sekolah pada umumnya. Pendidikan yang dilakukan di Nurul Iman lebih di tekankan pada keikhlasan, dan ketulusan, baik dari para pengasuh, pengajar, bahkan siswa yang belajar. Keikhlasan guru-guru mengajar dan keikhlasan para siswa untuk menerima pelajaran. yang lebih menarik lagi, para pengajar yang mengajar pun tidak pernah digaji, mereka mengajar karena ikhlas untuk mengembangkan Pendidikan Nurul Iman, mengembangkan pendidikan untuk warga sekitarn tanpa di ribetkan dengan masalah administrasi yang berbelit-belit.
seperti yang sering di ucapkan oleh Pengasuh Pendidikan Nurul Iman, siapapun belajar disini maupun yang mengajar dan siapapun yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung, yang menjadi kunci utama diterima di Nurul Iman adalah keihlasan, inilah yang menjadi landasan dasar dalam melakukan segala sesuatu, ikhlas inilah yang nantinya akan memunculkan ketaatan, rela berkorban dan rasa tanggung jawab. Di tambahkan lagi, Nurul Iman di dirikan untuk siapa saja yang ingin belajar, tidak terkecuali semua warga yang berada di kawasan lingkungan Presak Timur Pagutan.
Tetapi apa yang disuguhkan ataupun di tawarkan kepada masyrakat sekitar tentang pendidikan di Nurul Iman tidak sepenuhnya di sambut oleh warga. Masih saja banyak memandang sebelah mata yayasan ini. masih banyak warga menganggap pendidikan di sekolah luar lebih menjamin dari pada sekolah di dalam kampung. Yayasan pendidikan Nurul Iman ini pun masih diragukan oleh sebagian orang padahal bukti nyata sudah di tunjukkan.
Lepas dari itu, ketidak percayaan warga sekitar tidak menyurutkan langkah orang-orang yang terlibat di pendidikan Nurul Iman ini. Buktinya kantor-kantor besar seperti telkom pun menyambut denagn antusias besar segala sesuatu yang dilakukan oleh Nurul Iman. ini tidak terlepas dari sepak terjang pengasuh dan pengajar lain yang terus menciptakan dan mengembangkan diri kearah yang lebih baik. Ini di buktikan dengan Yayasan Pendidikan Nurul Iman merupakan Sekolah pertama yang menggunakan internet untuk melakukan pendidikan. Ini merupakan bagian dari program pelopor kampung media (PORTAL) yang ada di Kota Mataram.
Ketidak percayaan sebagian masyarakat masyarakat pun terbayarkan dengan kenyamanan siswa dan kesenangan siswa yang belajar, menciptakan kreasi-kreasi baru yang bisa membanggakan masyarakat. Para siswa yang belajar tidak harus penat belajar dengan aktifitas belajar yang serius di sekolah-sekolah pada umumnya. Mereka belajar sesuai dengan apa yang mereka mau, serius tetapi menyenangkan sehingga apapun tanggapan orang-orang mengenai tempat belajar mereka, mereka tetap semangat dan membuktikan bahwa mereka siswa-siswa Nurul Iman bisa menjadi yang terbaik.
Salah Satu siswa sebut saja Rehan mengatakan, Sekolah di dalam kampung tidak menjadi halangan untuk tidak bisa mengenal dunia luar, sekolah kampung bahkan kita rasa akan jauh lebih baik karena kita akan bisa lebih mengembangkan tidak hanya mengembangkan diri sendiri tetapi juga bisa mengembangkan kampung sendiri. Dilanjutkan lagi, walaupun sekolah kami di bilang kampungan tidak gaul atau apalah kata yang di tujukan kepada sekolah kami, bukan menjadi hambatan bagi kami, menurut kami sekolah kami lebih gaul lebih elit dari sekolah mereka, karena apa yang kami dapat tidak hanya pendidikan formal tetapi juga pendidikan informal yang tidak di dapat di sekolah lain. Kalau di bilang sekolah kami kampungan, gak apalah, yang penting mutu pendidikan yang kami dapatkan tidak kampungan," katanya lagi mengakhiri percakapan.
Jadi..., bagi kalian yang akan melanjutkan sekolah nantinya, mengembangkan diri dan bersekolah di kampung sendiri???? why not?????? (Tanty)
Kalau
0 komentar:
Posting Komentar