Sejak pagi hari anak-anak dan
orang tua sibuk mempersiapkan putra-putrinya berangkat sekolah, sangat berbeda
dengan hari-hari biasanya. Karena pagi ini tanggal 21 April merupakan hari Kartini.
Sekolah meminta siswa-siswi untuk menggunakan pakaian adat atau daerah dalam rangka
memperingati hari Kartini seperti tahun-tahun sebelumnya.
Salon Suhardi sejak jam setengah
tujuh pagi sudah sibuk melayani pelanggan, tidak kurang sepuluh orang
bocah-bocah antri menunggu giliran dirias, berbagai macam pakaian daerah
digunakan. Kebanyakan anak dan orang tua menyukai pakaian adat sasak, jawa dan
bali. Walau sedikit merepotkan para ibu-ibu merasa senang melihat putra-putri
mereka. Kebanyakan yang menggunakan jasa salon adalah pakaian putri, seperti
ibu dikatakan Ibu Wina, “saya bisa pasang apakaian, tapi kesulitan untuk merias
rambut dan polesan kosmetiknya”. Saat ditanya berapa uang yang dikeluarkan, ibu
muda ini menjawab hanya dua puluh ribu sampai tiga puluh lima, itupun sudah
termasuk pinjam pakaian
Sementara yang putra kebanyakan
dibantu kakak atau orang tuanya karena lebih simpel tinggal menggunakan kain,
pegon, dan ikat kepala, seperti diutarakan Orin. Saya sejak tahun lalu sudah
membelikan pegon (pakain adat sasak) karena kalau ada pengantin atau kegiatan
disekolah tidak perlu repot-repot pinjam..
Sementara itu PAUD Agniya Pagutan
selesai upacara mengajak siswa-siswi parade drum band seputar sekolah dengan
menggunakan pakaian daerah yang dikenakan. Dengan didampingi orang tua
masing-masing, para ibu harus rela terlambat pergi ke pasara karen harus ikut
parade.
0 komentar:
Posting Komentar