Selasa, 16 Februari 2010

Penghasil Krupuk Yang Sukses Di Pagutan


Penghasil Krupuk Yang Sukses Di Pagutan

Perusahaan penghasil krupuk Hafiz Putra berdiri pada tahun 2000 ini menjalankan usahanya dengan memproduksi krupuk dari bahan mentah menjadi barang yang siap di produksi atau di konsumsi oleh masyarakat. Imam Basirin nama sang pemilik perusahaan ini, telah jatuh bangun membangun usahanya bersama istrinya bu wiwik hingga berhasil sampai sekarang. Kerupuk yang dibuatnya diminati banyak pelanggan. Krupuk ini sudah di jual ke seluruh wilayah mataram bahkan dinikmati oleh seluruh warga lombok.

Bapak asli jawa ini sebelum ke Lombok memulai usahanya di Sumbawa sekitar enam tahun, tetapi usaha yang dijalankan tidak begitu lancar. Barulah pada tahun 2000 Pak Basirin pindah ke lombok dan memulai usaha berjualan krupuk. Lokasi pertama yang dijadikan tempat pembuatan krupuk adalah di Presak barat Pagutan, tapi karena daerahnya tidak memungkinkan akhirnya pindah ke Petemon, dan disinilah keberhasilan penjualan krupuk dapat di lihat.

Menurut pengakuan Pak Imam pemilik Perusahaan krupuk ini, dia menyediakan lapangan pekerjaan untuk warga di daerah sekitar tetapi kebanyakan warga petemon tidak mau bekerja jadi karyawan, yang bekerja kebanyakan berasal dari jawa juga seperti dirinya. Ditambahkannya lagi keuntungan yang di peroleh tidak di hitung perhari, karena penghasilan yang di peroleh perhari di putar lagi untuk membeli bahan baku untuk memproduksi lagi krupuknya. Untung yang kami peroleh kami hitung pertahunnya karena lebih kelihatan hasil yang kami dapatkan,” kata pak Imam.

Keberhasilannya membuat krupuk ini membawa dirinya mewakili NTB dalam hal Home Industri dan mendapat penghargaan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yaitu piagam pada tahun 2009. Karyawan yang bekerja untuknya sekarang sebanyak 30 orang, 17 yang berjualan dan sisanya lagi yang memproduksi. Krupuk dibuat menggunakan 3 mesin pembuat krupuk dengan jumlah produksi sebanyak 1 ton perharinya itupun bisa kurang dikarenakan kendala cuaca karena bahan mentah yang sudah setengah jadi di jemur menggunakan sinar matahari sebelum di goreng. Gaji yang diberikan ke karyawan sesuai dengan Upah Minimum Regional yaitu diatas 850 ribu perbulannya, tapi Pak Imam enggan menyebutkan gaji pasti yang di peroleh karyawannya.

Saya senang membuka usaha disini, selain saya bisa menciptakan peluang kerja untuk warga sekitar, krupuk saya pun diminati dan mendapat respon yang cukup baik dari warga seluruh lombok, “ungkap Pak Imam.

0 komentar:

Posting Komentar

Komunitas Blog Kampung Media

http://www.youtube.com/watch?v=vG8vV27O8mI. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers