Rini berteriak uring-uringan, buku pelajaran Fisika yang tengah asyik dibacanya tiba-tiba menghitam tak kelihatan. Lampu dikamarnya padam. Rupanya, malam itu rumahnya kebagian pemadaman listrik bergilir.
Dia pun mengomel tak jelas. Maklum saja, siswa SMA 1 mataram ini sedang giat-giatnya belajar untuk persiapan Ujian Nasional yang akan digelar bulan April mendatang. "Gimana bisa lulus kalau mati lampu terus," ujarnya dengan nada geram.
Waktu belajar dirumahnya tersisa di malam hari. Sebab, kalau pagi sampai sore waktunya tercurah untuk belajar di sekolah dan les. "Saya terganggu sekali kalau malam hari mati lampu. Padahal cuma malam saja kita belajar dirumah," ujar Rini kepada Koran Kampung, kamis (11/2).
Lain Rini lain pula Adi, seorang pengusaha Fotocopy di jalan langko Mataram. Dia harus rela penghasilannya merosot hampir setengahnya gara-gara seringnya mati lampu. Biasanya, mahasiswa yang ngekos di sekitar tempat usahanya itu rajin fotocopy justru saat malam hari. "Penghasilan saya jadi berkurang biasanya kalau tidak mati lampu bisa sampai Rp 200 ribu perhari. Tapi kalau mati lampu yah, hanya setengahnya saja," tutur Adi.
Cerita Rini dan Adi belum seberapa dibandingkan cerita pilu H jufri dan H Samaun. Rumah keduanya terbakar disebabkan lilin yang diletakkan disembarang tempat saat pemadaman lampu bergilir.
Pertengahan Desember tahun 2009, H jufri di jalan Karawang B No. 80 Komplek Perumahan BTN Taman Indah Taman Baru terbakar. Penyebabnya, lilin yang diletakkan di atas TV terjatuh dan melahap kabel yang ada kemudian menyebabkan ledakan pada TV dan barang elektronik lainnya. Api menghanguskan sebagian ruang tengah, dan beruntung isi rumah tak habis terbakar.
Dalam setahun kemarin, puluhan kasus kebakaran terjadi yang disebabkan lilin saat listrik padam.
Namun kini, warga Mataram boleh berlega hati. Mulai bulan April mendatang, pemadaman listrik bergilir akan berkurang. Kepala Cabang PLN Mataram, H Ahyar kepada Koran Kampung jumat (12/2) mengemukakan, menurut jadwal pada bulan April PLTD Tanjung Karang sudah mulai menyuplai daya. Ahyar menyebutkan, ada 20 mega watt (MW) daya yang bisa di suplay oleh PLTD yang disewa tersebut. Hal itu diungkapkan Ahyar di ruang kerjanya usai menerima kunjungan anggota Komisi II DPRD Kota Mataram, yakni H M Nur (Fraksi Golkar), Abdul Malik (F. PKS) dan lurah Suryadi (F. PAN).
Kedatangan 3 anggota komisi dua DPRD Kota Mataram jumat itu juga untuk meminta PLN mentolerir pemadaman menjelang ujian nasional. Lalu Suryadi mengatakan, saat-saat sekarang ini siswa peserta UN sedang giat-giatnya belajar untuk persiapan UN. Lalu Suryadi membandingkan dengan saat pelaksanaan pemilihan Pilkadasama sekali. Dengan demikian, pemadaman yang bergilir selama ini terjadi setiap empat hari sekali bisa berkurang.
Ahyar yang ditemani sejumlah stafnya itu menyebutkan kebutuhan daya sepulau Lombok adalah 110 mega, tetapi yang baru tersedia adalah 85 mega. Kehadiran dayatambahan dari PLTD Tanjung Karang diharapkan mampu memenuhi kekurangan daya.
Kabar ini juga diperkuat dari General Manager (GM) PT PLN Wilayah NTB, Purwanto panambang. Ketika perayaan kegiatan peringatan hari Keselamatan Kerja Karyawan (K3) yang dipusatkan di PLT Tanjung Karang, Jumat (12/2), Purwanto mengatakan tambang mesin 20 mega waat itu sudah rampung. Rencananya akan dipasang pada pertengahan april mendatang.
Dia menyebutkan, mesin itu masing-masing akan ditempatkan di PLTD Paokmotong, Lombok Timur 12 MW, dan sisanya, 8 MW ditempatkan di PLTD Ampenan.
Waktu belajar dirumahnya tersisa di malam hari. Sebab, kalau pagi sampai sore waktunya tercurah untuk belajar di sekolah dan les. "Saya terganggu sekali kalau malam hari mati lampu. Padahal cuma malam saja kita belajar dirumah," ujar Rini kepada Koran Kampung, kamis (11/2).
Lain Rini lain pula Adi, seorang pengusaha Fotocopy di jalan langko Mataram. Dia harus rela penghasilannya merosot hampir setengahnya gara-gara seringnya mati lampu. Biasanya, mahasiswa yang ngekos di sekitar tempat usahanya itu rajin fotocopy justru saat malam hari. "Penghasilan saya jadi berkurang biasanya kalau tidak mati lampu bisa sampai Rp 200 ribu perhari. Tapi kalau mati lampu yah, hanya setengahnya saja," tutur Adi.
Cerita Rini dan Adi belum seberapa dibandingkan cerita pilu H jufri dan H Samaun. Rumah keduanya terbakar disebabkan lilin yang diletakkan disembarang tempat saat pemadaman lampu bergilir.
Pertengahan Desember tahun 2009, H jufri di jalan Karawang B No. 80 Komplek Perumahan BTN Taman Indah Taman Baru terbakar. Penyebabnya, lilin yang diletakkan di atas TV terjatuh dan melahap kabel yang ada kemudian menyebabkan ledakan pada TV dan barang elektronik lainnya. Api menghanguskan sebagian ruang tengah, dan beruntung isi rumah tak habis terbakar.
Dalam setahun kemarin, puluhan kasus kebakaran terjadi yang disebabkan lilin saat listrik padam.
Namun kini, warga Mataram boleh berlega hati. Mulai bulan April mendatang, pemadaman listrik bergilir akan berkurang. Kepala Cabang PLN Mataram, H Ahyar kepada Koran Kampung jumat (12/2) mengemukakan, menurut jadwal pada bulan April PLTD Tanjung Karang sudah mulai menyuplai daya. Ahyar menyebutkan, ada 20 mega watt (MW) daya yang bisa di suplay oleh PLTD yang disewa tersebut. Hal itu diungkapkan Ahyar di ruang kerjanya usai menerima kunjungan anggota Komisi II DPRD Kota Mataram, yakni H M Nur (Fraksi Golkar), Abdul Malik (F. PKS) dan lurah Suryadi (F. PAN).
Kedatangan 3 anggota komisi dua DPRD Kota Mataram jumat itu juga untuk meminta PLN mentolerir pemadaman menjelang ujian nasional. Lalu Suryadi mengatakan, saat-saat sekarang ini siswa peserta UN sedang giat-giatnya belajar untuk persiapan UN. Lalu Suryadi membandingkan dengan saat pelaksanaan pemilihan Pilkadasama sekali. Dengan demikian, pemadaman yang bergilir selama ini terjadi setiap empat hari sekali bisa berkurang.
Ahyar yang ditemani sejumlah stafnya itu menyebutkan kebutuhan daya sepulau Lombok adalah 110 mega, tetapi yang baru tersedia adalah 85 mega. Kehadiran dayatambahan dari PLTD Tanjung Karang diharapkan mampu memenuhi kekurangan daya.
Kabar ini juga diperkuat dari General Manager (GM) PT PLN Wilayah NTB, Purwanto panambang. Ketika perayaan kegiatan peringatan hari Keselamatan Kerja Karyawan (K3) yang dipusatkan di PLT Tanjung Karang, Jumat (12/2), Purwanto mengatakan tambang mesin 20 mega waat itu sudah rampung. Rencananya akan dipasang pada pertengahan april mendatang.
Dia menyebutkan, mesin itu masing-masing akan ditempatkan di PLTD Paokmotong, Lombok Timur 12 MW, dan sisanya, 8 MW ditempatkan di PLTD Ampenan.
0 komentar:
Posting Komentar