Sabtu, 17 Juli 2010

TENTANG MEDIA


Olahraga dan Informasi

Informasi adalah kebutuhan pokok manusia modern. Ia ikut membangun peradaban dan menjaga nilai nilai yang ada di masyarakat. Hal itu tersirat dari pesan yang disampaikan Wakil Gubernur NTB, Badrul Munir saat membuka Media Center Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke delapan di GOR Turide, Mataram, Jumat (17/07). Wagub lantas memberi amsal saat seorang bayi yang lahir dengan tangisan. Sebagai sebuah informasi, tangisan tersebut menjadi awal komunikasinya dengan dunia. Tak pelak, informasi menjadi sarana untuk menjembatani perubahan.

Terkait dengan Media Center, Wagub mengingatkan, sebuah informasi dikatakan baik dan benar jika input atau masukan serta proses mengolah informasinya baik dan benar. Maka keluaran atau informasi yang dihasilkan akan menjadi benar pula. Hal itu pula yang menjadi target panitia Porprov yang digelar mulai 17 Juli sampai 23 Juli mendatang. Fasilitas Media Center yang disediakan oleh penyelenggara diharapkan dapat memberikan informasi yang baik dan benar seputar pelaksanaan Porprov. Tidak hanya bagi wartawan dan peserta Porprov tetapi juga bagi masyarakat luas yang ingin mengetahui geliat Porprov yang sedang digelar.

Belajar dari pengalaman mengikuti Pekan Olahraga Nasional XVII di Samarinda, Kaltim, 2008 silam, pentingnya sebuah informasi yang akurat menjadi ukuran kesuksesan sebuah perhelatan. Ketika itu, beberapa media lokal NTB yang dikirim untuk meliput kegiatan PON dan Kontingen NTB di Kaltim sempat dibuat repot dengan informasi tidak akurat soal perolehan medali sementara. Saat media media lokal Kaltim bahkan media nasional memberitakan perolehan medali sementara bagi daerah daerah peserta, NTB yang seharusnya sudah mendapatkan tambahan satu medali dari cabang olahraga Pencak Silat masih berada pada posisi perolehan dua emas dari tiga emas yang sudah diraih. Ofisial yang dikirim mewakili media lokal NTB waktu itu (NTBPOST, Lombok Post, Suara NTB dan RRI) lantas melakukan klarifikasi dengan mendatangi Media Center PON Kaltim yang berlokasi di Kantor Gubernur Kaltim. Namun sebelumnya, upaya klarifikasi soal perolehan medali bagi NTB menemui kesulitan. Saat pertamakali TVRI Kaltim memberitakan hasil perolehan medali sementara bagi daerah daerah peserta, rombongan wartawan NTB terlebih dahulu menyambangi Media Center venue atau lokasi pertandingan yang berada di Stadion Madya Sempaja. Venue ini terletak paling dekat dari “markas” ofisial NTB dari puluhan venues yang dipergunakan sebagai lokasi pertandingan. Alasan lain, karena data yang ditayangkan TVRI Kaltim ternyata diperoleh dari Media Center di venue ini. Dalam penyelenggaraannya, seluruh venue dilengkapi fasilitas Media Center untuk memudahkan lalu lintas informasi saat PON berlangsung. Pusatnya adalah Media Center di komplek Kantor Gubernur di Kota Samarinda. Menempati bangunan khusus bertingkat, Media Center PON Kaltim di komplek Kantor Gubernur inilah yang terakhir kali mengeluarkan informasi resmi yang berkaitan dengan penyelenggaraan PON. Sempat bersitegang dengan penanggungjawab pemberitaan TVRI Kaltim dan panitia PON di Media Center Stadion Sempaja, rombongan wartawan NTB akhirnya dapat memperbaiki kesalahan informasi yang terjadi. Ini setelah penanggungjawab Media Center PON Kaltim melakukan ricek dengan panitia di venue cabang olahraga bersangkutan dan memperbaiki database perolehan medali sementara. Tak dapat dibantah, pengaruh informasi yang tidak benar dapat meresahkan. TVRI Kaltim memberitakan perolehan medali sementara dari data yang diperoleh di venue, sementara Media Center di venue tempat berlangsungnya pertandingan Pencak Silat belum lagi memasukkan data terakhir hasil pertandingan ke dalam database Media Center di komplek Kantor Gubernur. Meski proses perbaikan data yang dilakukan tak kurang dari sehari namun keresahan sempat melanda Kontingen NTB. Beruntung, para atlet NTB tak sempat terpangaruh soal kesalahan informasi ini. Beruntungnya lagi, kesalahan informasi ini terjadi hanya karena lambatnya input data dari Media Center tempat diraihnya emas terakhir NTB dan bukan karena manipulasi data seperti kekhawatiran semula. Meski berskala lebih kecil, panitia Porprov yang menangani Media Center di komplek stadion utama GOR Turide harus melaksanakan tugas secara professional. Dengan sedikitnya 35 orang wartawan peliput Porprov dari berbagai media cetak dan elektronik di NTB, Media Center ini menjadi satu satunya sumber informasi bagi media. Namun demikian, Ketua KONI NTB, HMNS Kasdiono mengingatkan saat panitia Porprov menggelar workshop bagi media sebelum perhelatan olahraga NTB ini digelar untuk tetap melakukan klarifikasi kepada panitia Porprov di lokasi pertandingan. Mengingat kembali saat kesalahan informasi yang terjadi dalam pelaksanaan PON XVII Kaltim 2008, menjadi sesuatu yang wajar jika dibandingkan dengan pelaksanaan Porprov NTB 2010. Lokasi pertandingan terjauh digelar di lapangan Golf, Golong, Narmada. Berbeda dengan lokasi lokasi pertandingan PON Kaltim yang digelar di pulau berbeda dan kota yang berbeda dengan jarak yang terbilang jauh. Namun demikian, kesalahan input data dapat saja terjadi karena berbagai factor. Dengan fasilitas yang cukup memadai, Media Center Porprov NTB sudah pula dilengkapi dengan fasilitas internet gratis dan situs resmi Porprov NTB 2010. Ini dimaksudkan agar informasi penting seperti perolehan medali sementara bagi kontingen kabupaten/ kota peserta atau informasi lainnya bisa didapatkan secara realtime atau langsung. Didukung oleh program KampungMedia milik Pemprov NTB, Media Center dibuka oleh Wakil Gubernur NTB, Badrul Munir dengan melakukan tele conference atau percakapan jarak jauh dengan beberapa komunitas KampungMedia di daerah. Diawali Walikota Bima dan dilanjutkan dengan penjabat sementara Bupati KLU, Wagub bertanya soal target prestasi kontingen daerah bersangkutan yang dikirim ke ajang Porprov 2010 kali ini. Didampingi Wakil Ketua DPRD NTB, Wagub juga sempat berdialog dengan anggota komunitas KampungMedia terkait perkembangan program KampungMedia. Sebagai program penyebarluasan informasi, KampungMedia diharapkan dapat berperan sebagai penyampai informasi bagi masyarakat yang belum terjangkau arus informasi. Demikian pula dengan gaung pelaksanaan Porprov ke delapan 2010 kali ini. Walaupun terkesan kurang promosi akan tetapi panitia telah bekerja keras agar pelaksanaan Porprov sukses dan mendapat dukungan masyarakat. Meski spanduk maupun logo Porprov tak ditemui hingga ke pelosok kota maupun kampong namun peran komunitas KampungMedia diharapkan dapat memberikan informasi kepada warga sekitar di daerah dan kampong masing masing agar lebih mendapatkan perhatian dari warga masyarakat.

Wakil Ketua I Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTB, Drs. M. Nastir I Papy, M. Sc, menyebutkan, sebanyak 2.340 atlet dari kabupaten/kota se – NTB akan mengikuti acara pekan olahraga provinsi (Porprov) ke 8 dari tanggal 17 Juli – 23 Juli 2010. Kota Mataram mengirim atlet sebanyak 312 orang, Lombok Barat 272 orang, Lombok Timur 237 orang, Lombok Utara 50 orang, Sumbawa Barat 272 orang, Sumbawa Besar 210 orang, Dompu 252 orang, Bima 215 orang dan Kota Bima 279 orang. Sebanyak 23 cabang olahraga (Cabor) yang akan dipertandingkan, seperti Atletik, Basket, Biliar, Bola Voli, Bridge, Bulu Tangkis, Catur, Golf, Karate, Kempo, Menembak dan Panjat Tebing. Cabor lain yang dipertandingkan, yakni Pencak Silat, Renang, Senam, Sepak Bola, Sepak Takraw, Tae Kwon Do, Tarung Drajat, Tenis Lapangan, Tenis Meja, Tinju dan Balap Motor. Selain para atlet, terdapat sebanyak 542 orang official akan mendampingi para atlet dan terdapat 395 orang wasit atau juri. (Zammi Suryadi – dari berbagai sumber)

0 komentar:

Posting Komentar

Komunitas Blog Kampung Media

http://www.youtube.com/watch?v=vG8vV27O8mI. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers