Dalam Al-Qur’an, Allah swt. selalu menegaskan tentang iman. Bahkan panggilan identitas hamba-hamba-Nya disebut dengan:almu’minuun, ataualladziina aamanuu. Iman secara bahasa artinya percaya. Dari percaya muncul sikap atau perbuatan.dalam kehidupan sehari-hari kita membangun hubungan dengan oaring lain atas dasar kepercayaan. Seorang pasien akan pergi ke dokter yang ia percayai. Dan ketika ia percaya kepada dokternya, ia akan patuh mengikuti apapun yang dikatakan oleh sang dokter. Ketika dokter memutuskan: ”Anda kena penyakit kanker, ia langsung percaya. Lalu ketika dokter memutuskan: Anda harus diopreasi,” Ia langsung siap berapapun harus membayar biaya. Obat-obatan dari dokter diminum sesuai dengan aturan yang ditentukan, ada yang tiga kali atau dua kali sehari dan lain sebagainya. Semua itu dipatuhi dengan sungguh-sungguh. Bahkan pantangan makanan yang dilarang oleh dokter pun dijauhi, seenak apapun makanan tersebut, ia berusaha menghindar semaksimal mungkin.
Seorang penderita diabet, ketika ditawarin makanan kue yang sangat enak dan lezat. Seketika ia berkata, dokter melarang saya umtuk saya makan ini. Perhatikan sungguh tidak sedikit manusia yang sangat patuh kepada dokter, tetapi kepada Allah tidak demikian. Padahal Allah jauh lebih luas pengetahuan-Nya dari pada seorang dokter.
”Percaya” adalah kekuatan untuk patuh, seperti patuhnya seorang pasien yang sangat percaya kepada sang dokter. Percaya dalam Islam disebut iman. Iman harus berkaitan dengan yang ghaib. Sebab ia merupakan kebutuhan ruhani. Karenanya di pembukaan surah Al-Baqarah:3, Allah berfirman:”Alladziina yu’minuuna bilghaibi (yaitu orang-orang yang beriman kepada yang ghaib).”Berdasarkan ayat ini maka iman itu harus berkaitan kepada yang ghaib. Seperti beriman kepada Allah, para malaikat dan wahyu yang turun kepada para rasul, itu semua adalah ghaib. Dan ternyata ini adalah kebutuhan fitrah manusia. Inilah makna fithrah yang Allah firmankan:
”Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”(30:30)
Jadi pada dasar penciptaannya manusia telah dibekali iman. Dalam surah Al-A’raf: 172, Allah berfirman:
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).”
Inilah persaksian setiap janin, ketika masih dalam rahim ibunya, ia telah dengan jujur mengakui keimanannya kepada Allah. Inilah makna hadits Nabi saw. Yang sangat terkenal:
“Kullu mawluudin yuuladu ‘alal fithrah (setiap bayi yang baru lahir, ia lahir dalam keadaan fitrah (maksdunya berimana kepada Allah swt).”
Hadits ini menegaskan bahwa menjadi orang beriman adalah sesuatu yang fitrah. Setiap kita sesungguhnya membutuhkan untuk menjadi orang yang beriman, sebab hanya dengan menjadi orang beriman kita akan bisa memenuhi kebutuahn jasmani maupun ruhani kitadan sekaligus akan mengantarkan kita mencapai kebahagiaan hakiki.
Sayangnya kemudian bahwa materialisme telah menyeret manusia untuk hanya menekuni kebutuhan fisiknya. Akibatnya tidak sedikit diantara kita selalu sibuk dengan hal-hal yang berupa benda. Bahkan yang lebih parah mereka berusaha untuk membendakan yang ghaib. Itulah asal-muasal munculnya matahari, patung, pohon besar dan lainya dianggap sebagai tuhan. Mereka merasa kurang puas kalau tuhan yang mereka sembah tidak nampak. Kecendrungan materialistic begitu mewarnai kehidupan kita. Sehingga semua aktifitas kita kemudian hanya dihitung dengan keuntungan-keuntungan materi. Hubungan persahabatanpun kemudian juga dibangun diatas dasar kepentingan-kepentingan yang tidak jauh darihal-hal yang berbau materi. Kitaenggan untuk melaksanakan suatu pekerjaan jika tidak ada nilai materi. Semua aktifitas kita digerakkan oleh materi. Keikhlasan yang merupakan bukti dari keimanan menjadi sesuatu yang langka. Hal ini karena kita terjebak dalam pola pikir materiaslistik. Padahal tabiat iman harus selalau berkaitan dengan yang ghaib.selama kecendrungan materialistik tetap menguasai dan diutamakan di atas segalanya, otomatis keimanan akan terkesampingkan. Dan mereka tidak akan pernah merasakan nikmatnya iman, dan itu berarati juga tidak akan pernah mendapatkan kebahagiaan yang hakiki. Dari sinilah kekeringan ruhani terjadi.
Semua orang sebenarnya ingin bahagia. Tetapi banyak dari mereka yang tidak menemukan kebahagiaan itu. Ada yang mengejar kebahagiaan di balik hiburan dan kemegahan. Bahkan banyak juga yang sampai tercebur dalam dosa-dosa. Namun ternyata kebahagiaan tidak juga didapatkan. Banyak orang mengalami stress dan depressi justru di saat telah mencapai puncak keberhasilan secara keduniaan. Di sini jawabannya adalah iman. Bahwa hanya iman yang akan mengisi kekeringan ruhani mereka. Caranya patuhi Allah dengan sesungguh-sungguhnya. Bukan sekedar basa-basi atau puara-pura atau setengah hati. Bila mereka patuh kepada dokter atau bos dengan sungguh-sungguh, maka patuhlah kepada Allah di atas semua itu.
Yang banyak terjadi adalah bahwa Allah sering dikesampingkan. Shalat diabaikan karena rapat dan lain sebagainya. Seharusnya seorang muslim waktunya diseting oleh shalat, bukan dia yang menseting shalat. Demikinlah Rasulullah dan sahabat-sahabatnya mencontohkan hal ini.
Maka selama kepatuhan kepada Allah dianggap sampingan, iman tidak akan pernah berdaya. Dan akibatnya kebahagiaan hakiki tidak bisa dicapai. Sebaliknya ketika keimanan benar-benar menggelora, lalu dibuktikan dengan kepatuhan yang jujur dan maksimal kepada Allah, maka kebahagiaan akan tercapai.
Mudah-mudahan Allah menganugrahkan kepada kita keiimanan yang sempurna, keyakinan yang benar, dan memberikan kita kekuatan untuk menjalanan semua aktifitas kita berdasarkan iman, sehingga kita bias mencapai kebahagiaan hakiki, di dunia maupun di akhirat.
Pelayanan kesehatan gratis diadakan lagi. Untuk kali ini pelayanan pemeriksaan kesehatan gratis diadakan untuk lansia. Adalah di Pagutan Presak Timur RT 01, diadakan pemeriksaan gratis untuk lansia yang berumur 60 tahun keatas pada hari Kamis (29/4) bertempat di rumah kepala lingkungan Pagutan.
Pemeriksaaan kesehatan gratis untuk lansia ini merupakan kegiatan lanjutan yang dilakukan beberapa bulan yang lalu. Bulan Februari kemarin sudah juga dilakukan pemeriksaan kesehatan gratis biasanya di sebut sebagai posyandu Lansia. Pemeriksaan ini dilakukan langsung oleh dinas kesehatan yang di koordinasi oleh puskesmas karang pule. Dan warga pun termasuk para lansia menyambut baik kegiatan ini.
Menurut Kepala Lingkungan yang dimintai keterangannya kemarin mengatakan pelayanan kesehatan gratis ini sangat berguna bagi para lansia yang ada di lingkungan Presak Timur Pagutan. Bagaimana tidak, banyak lansia sekarang jarang sekali melakukan pemeriksaaan kesehatan. Alasan yang sering dilontarkan adalah tidak adanya uang untuk pergi berobat. Antusiasme masyarakat terlihat dari banyaknya lansia yang datang untuk ikut serta dan memeriksa kesehatan mereka. Di Harapkan dengan adanya posyandu lansia ini, para lansia dapat mengontrol dan memeriksa kesehatan mereka dan berupaya untuk tetap hidup sehat.
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengajak para pemuda ataupun remaja untuk hidup sehat, bebas dari asap rokok maupun yang sering dibicarakan oleh orang-orang yanitu narkoba. Banyak pemuda sekarang terjerumus dalam pergaulan yang tidak sehat. Akibatnya tidak sedikit pemuda yang menjerumuskan diri pada narkoba. Untuk menghindari hal seperti diatas, banyak cara yang bisa dilakukan. Seperti yang dilakukan oleh warga di lingkungan Kebon Lauk Kelurahan Pagutan. Warga di beri penyuluhan oleh Dinas Kesehatan yang di koordinatori oleh Puskesmas Karang Pule. Penyuluhan yang ditujukan untuk para remaja Kebon Lauk ini bertemakan Narkoba Dan Dampak Penyalahgunaannya di buka Selasa Malam (27/4) oleh Lurah Pagutan yaitu Drs. Irwansyah. Dalam Sambutan di awal acara pak lurah mengatakkan penyuluhan ini bertujuan untuk mengajak remaja untuk sadar bahwa narkoba bukan ajang untuk membuktikan diri. Pembuktian diri bisa dilakukan dengan terus berprestasi bagi diri sendiri maupun orang banyak. Penyuluhan ini dimulai sekitar jam 20.00 dan berakhir jam 22.00 Wita. Warga Kebon Lauk pun antusias untuk mengikuti penyuluhan ini. Dari 30 undangan yang di sebarkan ternyata peserta yang hadir lebih dari 50 orang. Penyuluhan yang bertempat di rumah Kepala Lingkungan Kebon Lauk ini ditujukan khususnya untuk para remaja. Tetapi melihat begitu besarnya antusias warga, peserta tidak hanya dari kalangan remaja tetapi orang tua pun ikut dalam penyuluhan ini. Menurut salah satu warga yang mengikuti penyuluhan ini mengatakan, penyuluhan ini sangat bermanfaat bagi para remaja saat ini. Tidah hanya untuk remaja Kebon Lauk saja tetapi bagi seluruh remaja maupun orang tua lainnya. Dan Kamipun senang ada penyuluhan ini, buktinya tua muda pun menyambut dan sangat antusias ikut dalam acara ini," ungkapnya menutup pembicaraan.
Di Lingkungan Karang Buaya, Pagutan Timur, rata-rata pasangan suami-istri (pasutri) yang menikah di bawah tahun 1978 tak memiliki buku nikah. Mereka baru merasakan pentingnya buku nikah itu saat harus mengurusi akta kelahiran untuk anak mereka. Seperti dialami Lukman yang harus mengurus akta kelahiran anaknya untuk keperluan masuk sekolah.
Sebagaimana diketahui, persyaratan mengurusi akta kelahiran tidak cukup dengan kartu keluarga saja, melainkan harus pula menyertakan buku nikah. Lukman, meskipun saat ini sudah mendapatkan buku nikahnya, namun dia mengeluhkan prosedur penerbitan buku nikah yang menurutnya membingungkan. Dia mengatakan kurang puas atas pelayanan saat mengurusi buku nikah dan berharap pemerintah setempat segera menyosialisasikan pengurusannya mengingat masih banyak pasutri yang belum memiliki buku nikah.
Allah swt. mengajarkan dalam Al Qur’an agar manusia tidak hidup secara fisiknya saja, melainkan lebih dari itu, ruhaninya harus hidup. Menghidupkan ruhani tidak seperti menghidupkan fisik. Ruhani membutuhkan makanan khusus. Untuk memberikan makan kepada ruhani, manusia tidak bisa mengarang sendiri. Manusia membutuhkan tuntunan wahyu. Akal yang Allah swt. berikan kepada manusia tidak sanggup menyediakan makanan ruhani. Karena itu Allah swt. mengutus nabi-nabi, untuk mengajarkan manusia kebutuhan ruhani tersebut.
Sayangnya, banyak manusia yang terlanjur menjadi materialistis. Mereka lupa kepada ruhaninya. Mereka tidak tahu bahwa dalam dirinya ada ruhani yang harus dipenuhi kebutuhannya. Akibatnya mereka hanya sibuk dengan fisiknya. Siang dan malam berkeja keras hanya untuk mengurus materi: kebutuhan perut dan lain sebagainya. Padahal kapasitas perut sangat terbatas. Sekaya apapun seorang manusia itu,iatetap juga makan satu piring. Bila dipaksakan perut akan terasa sakit, dan bahkan akan menimbulkan penyakit.
Dalam surah Asy Syams, ayat 9-10 Allah swt. berfirman:
“Sungguh beruntung orang yang mensucikan jiwanya, dan sungguh merugi orang yang mengotorinya.”
Jiwa adalah unsur ruhani. Perhatikan ayat ini betapa Allah swt. seringkali menggunkan kata an nafs (jiwa) dalam Al Qur’an dalam menggambarkan kebahagiaan. Bahwa kebahagiaan hakiki tidak terdapat dalam gemerlap harta. Kebahagiaan juga tida dapat diraih hanya dengan memenuhi hajat jasmani saja. Tetai kegahaiaan hakiki terdapat dalam kebersihan jiwa. Bahwa bersih tidaknya jiwa atau ruhani sangat menentukan kebahgaiaan. Silahkan cari dibalik segala kesenangan nafsu, anda tidak akan pernah mencapai kebahagiaan. Silahkan kejar kekayaan yang paling maksimal, itu tidak akan pernah memberikan kebahagiaan. Banyak peristiwa membuktikan bahwa justru orang-orang semakin menderita ketika mencapai puncak kekayaannya.
Allah swt. yang menciptakan manusia, Dialah yang mengetahui kebutuhan hakiki manusia. Karena itu Allah swt. sediakan sarana ruhani berupa ibadah shalat menimal lima kali sehari. Shalat merupakan barometer semua ibadah. Dikatakan baromiter karena bila shalat seseorang baik, pasti ibadah yang lain akan baik. Tidak mungkin orang yang shalatnya baik, zakat, puasa dan hajinya tidak baik. Tidak mungkin orang yang shalatnya baik, akhlaknya tidak baik. Bila ada orang shalat, sementara akhlaknya tidak baik, itu pasti shalatnya tidak baik. Allah berfirman:
(sesungguhnya shalat pasti akan mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar)”Al Ankabuut:45.
Karena itu Rasulullah saw. bersabda: “Bahwa yang pertama kali kelak akan dihisab dari seorang hamba di hari Kiamat adalah shalatnya.”
Mengapa shalat? Sebab shalat merupakan bukti kejujuran iman. Karena itu dalam banyak ayat Allah saw. selalu menekankan bahwa shalat yang diinginkan bukan sekedar shalat, melainkan shalat yang berkualitas. Kalau hanya sekedar shalat itu tidak akan mengantarkan kepada hakikat kepribadian seorang muslim sejati. Karena itu, kita sering menemukan banyak orang muslim yang shalat, tetapi tidak takut berbuat zina, korupsi dan lain sebagainya? Bahkan dengan terang-terangan menentang ajaran Allah swt. Benarkan shalat yang ia lakukan jujur? Tetapi mengapa kemaksiatan terus ia lakukan? Apakah firman Allah swt. salah ketika menegaskan bahwa, “Shalat pasti mencegah dari perbuatan keji dan mungkar? Atau shalatnya yang salah? Ia pura-pura shalat? Secara pasti Allah tidak mungkin salah berfirman. Dengan demikian ketika ada seorang yang shalat, tetapi terus berbuat maksiat, berarti shalatnya yang tidak jujur. Ia hanya shalat asal-asalan.
Karena itu Allah swt. mengancam orang yang shalatnya asal-asalan. Dalam surah Al Ma’uun Allah swt. berfirman:“Fawailul lilmushalliin. alladziina hum ‘an shalaatihim saahuun(masuk neraka orang yang shalat, yaitu orang yang lalai dalam shlatanya).” Perhatikan katasaahuundalam ayat di atas. Syaikh Ibn Asyuur mengatakan bahwa itu menunjukkan orang yang melaksanakan shalat tetapi dengan maksud riya’. Artinya sekedar formalitas ritual atau sekedar memenuhi kewajiban dan tidak mengharapkan pahala dari Allah swt. Akibatnya ia hanya shalat secara fisik saja. Ruhaninya kosong. Karena itu, shalat tersebut tidak memberikan dampak apa-apa dalam dirinya. Ia shalat, tetapi tetap tidak menemukan kebahagiaan. Ia shalat tetapi tetap suka melakukan dosa-dosa. Inilah model manusia yang oleh Allah swt. dikatakan sebagaialladziina hum ‘an shalaatihin saahuun.
Kata“saahuun”artinya lalai. Lalai karena ia tidak tahu apa yang harus dilakukan di luar shalat. Lalai karena hanya memahami shalat sebatas ritual. Lalai karena mamaknai shalat secara sempit, sehingga ruang lingkup tunduk kepada Allah swt. hanya di masjid saja, sementara di luar masjid merasa tidak perlu mentaati Allah swt. Akal yang mana yang mengatakan bahwa tunduk kepada Allah swt. cukup hanya dengan formalitas ritual saja? Nabi yang mana yang mencontohkan bahwa mentaati Allah hanya cukup dalam shalat saja, di masjid saja?
Maka kelalaian bukan saja berkaitan dengan pelaksanaan shalat, tetapi juga berkaitan dengan aktifitas di luar sholat. Orang yang sholat kemudian masih melaksanakan maksiat berarti orang tsb tidak menghargai sholatnya dan termasuk dalam kategori lalai yang diancam oeh Allah utuk dimasukkan ke dalam neraka.. Orang yang melaksanakan sholat hendaknya pandai menghargai sholat yang ia laksanakan, dengan menghiasi dirinya dengan ketaatan pada Allah secara maksimal. Antara sholat dan aktifitas keseharian kita di luar sholat harus mempunyai kaitan yang erat. Orang yang berusaha melaksanakan sholat dengan baik akan menjadi orang yang berprilaku baik dan menjalani kehidupannya dalam ketaatan. Dan orang yang senantiasa taat insya Allah sholatnyapun akan baik.. demikianlah betapa sholat menjadi barometer kebaikan seorang muslim. Jika sholatnya baik maka insya Allah ibadah-ibadah yang lainpun akan menjadi baik. Jika semua ibadah telah dilaksanakan dengan baik , itu berartikita telah memenuhi hajat ruhani yang menjadi factor utama dalam meraih kebahagiaan hakiki.
Mudah-mudah Allah senantiasa menganugrahkan kepada kita kemampuan untuk bersyukur dan kemampuan untuk menjalankan ibadah dengan baik, Allahumma a’innaa ‘alaa zikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatika
Banyak cara yang dilakukan untuk memperingati Hari Kartini, yang jatuh pada hari Rabu (21/4) kemarin. Seperti yang dilakukan oleh beberapa sekolah yang ada di Pagutan. Liat saja, beberapa sekolah mengharuskan siswanya untuk menggunakan kebaya. Dan siswa pun antusias untuk memperingati Hari Kartini. Tidah hanya siswa para guru pun di haruskan untuk menggunakan kebaya. Selain Upacara Bendera, cara lain untuk memperingati Hari Kartini adalah dengan mengadakan perlombaan yang beraneka ragam. Siswa pun menyambut meriah dan dengan senang hati mengikuti perlombaan. Seperti yang dilakukan oleh salah satu Sekolah Dasar di Pagutan, yaitu SD Anak Merdeka. Siswanya di ajak ikut memeriahkan Hari Kartini dengan mengadakan beberapa perlombaan diantaranya perlombaan merebut kursi dan tarik tambah antar siswa. Antusiasme pun terlihat dari wajah para siswa. Liat saja, dengan pakaian kebaya yang mereka gunakan, para siswa tidak segan untuk menarik tambang untuk menjadi juara. Lain SD Anak merdeka, lain pula yang dilakukan oleh para siswa TK Alhamdiy. Hari Kartini mereka peringati dengan acara jalan-jalan berkeliling sambil mengajarkan dan memperkenalkan lingkungan sekitar mereka. Para siswa pun menikmati acara jalan-jalan yang dilakukan. Dari celotehan salah satu siswa TK yang di tanyai mengatakan sangat senang bisa jalan-jalan memakai kebaya, karena momen ini sangat jarang sekali dilakukan.
Banyak cara yang dilakukan untuk menambah ketrampilan bagi warga maupun ibu-ibu PKK. Salah satunya yaitu adanya pelatihan ketrampilan inke dan home Industri yang diadakan oleh kelurahan Pagutan yang di koordinasi oleh Pak Lurah Pagutan yaitu Pak Irwansyah. Pelatihan berlangsung selama 15 hari, di buka Senin (19/4) oleh Lurah Pagutan, Drs. Irwansyah. Saat membuka pelatihan, Irwansyah mengatakan pelatihan ini merupakan salah satu pembentukan sumber daya manusia di bidang sosial, yang merupakan program yang di percaya oleh pemerintah. "Tujuan dari pelatihan ini adalah dalam rangka meningkatkan swadaya masyarakat di Pagutan ini dan memberikan kesempatan buat ibu-ibu maupun remaja putri untuk memanfaatkan keadaan yang ada disamping itu adanya keauan dan mengadapi risiko yang ada," jelas Irwansyah Peserta yang mengikuti pelatihan berjumlah 20 orang yang berasal dari kelurahan pagutan yang terdiri dari 5 lingkungan yang ada yaitu Presak Timur Pagutan, Presak Barat Pagutan, Karang Genteng, Kebon Lauk dan terakhir dari lingkungan Gulinten. Masing-masing lingkungan di wakili oleh 5 orang peserta. Lurah berpesan agar peserta memanfaatkan peluang yang ada dari pelatihan ketrampilan yang dilakukan dengan sebaik-baiknya. Kelurahan tugasnya memberi peluang dan jalan untuk mewujudkannya dengan diadakannya pelatihan ini. dan bagi para peserta jangan lupa mensyukuri apa yang ada sekarang. Mudah-mudahan pelatihan ini menjadi motivasi dan pegangan hidup bagi peserta," kata Irwansyah menutup sambutannya.
Tahukah anda bahwa orang tua kita di zaman dahulu punya cara unik untuk membersihkan badan mereka. Berdasarkan cerita dari nenek Majdah berusia 83 tahun dan masih segar bugar hingga sekarang. Jika di zaman sekarang penggunaan sabun untuk mandi sudah biasa, tetapi zaman dahulu sabun mandi yang digunakan adalah daun papaya. Sedangkan untuk shampoo mereka menggunakan jerami padi yang dibakar, kemudian abu hasil pembakarannya dicampur air dan disaring. Saringan yang digunakan adalah saringan yang terbuat dari kain. Satu lagi cara unik mereka untuk membersihkan gigi mereka, dengan cara menggerus batu bata, serbuk hasil gerusan tersebut digunakan sebagai pasta gigi.
Meskipun dengan cara tradisional di atas, alhasil jika dibandingkan kekuatan tubuh dan kesehatan gigi mereka tak kalah dibandingkan dengan orang masa kini. Bahkan ada yang sudah tua renta, namun gigi mereka masih utuh sampai sekarang.
Akibat cuaca yang tidak menentu belakangan ini, kesehatan beberapa warga khususnya anak-anakdi Lingkungan Karang Buaya, Pagutan Timur, menjadi terganggu. Langityangtiba-tiba mendung disertai angin, dan hujan yang sekonyong-konyong datang namun disertai hawa panas, menyebabkan kondisi badan anak menurun dan mudah terserang penyakit seperti demam, malaria, dan muntaber.
seperti yang terjadi di lingkungan Karang Buaya, banyak anak-anak yang terserang penyakit. Seperti dialami Dita, balita berumur 9 bulan. Dita mengalami penurunan kondisi badan ditandai dengan demam dan muntah-muntah. Orangtuanya pun khawatir, dan segera membawanya ke RSUD Mataram.
Tidak hanya anak-anak, remaja bahkan orang tua pun rentan terkena penyakit akibat cuaca yang tak menentu. Lihat saja satu keluarga yang ada di Presak Timur tepatnya di RT 01, mereka mengalami sakit yang bersamaan. Bahkan ada satu warga yang dilarikan ke RSUD Mataram. Menurut keterangan dokter di RSUD, akhir-akhir ini banyak anak yang dirawat dengan permasalahan yang sama. Semua diakibatkan kondisi cuaca yang tidak menentu
Marilah kita merenungkan salah satu firman Allah dalam surat Al-‘Ankabut ayat 2 dan 3:
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.
Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa salah satu konsekuensi pernyataan iman kita, adalah kita harus siap menghadapi ujian yang diberikan Allah Subhannahu wa Ta'ala kepada kita, untuk membuktikan sejauh mana kebenaran dan kesungguhan kita dalam menyatakan iman, apakah iman kita itu betul-betul bersumber dari keyakinan dan kemantapan hati, atau sekedar ikut-ikutan serta tidak tahu arah dan tujuan, atau pernyataan iman kita didorong oleh kepentingan sesaat, ingin mendapatkan kemenangan dan tidak mau menghadapi kesulitan seperti yang digambarkan Allah Subhannahu wa Ta'ala dalam surat Al-Ankabut ayat 10:
Dan di antara manusia ada orang yang berkata: “Kami beriman kepada Allah”, maka apabila ia disakiti (karena ia beriman) kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai azab Allah. Dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti akan berkata: “Sesungguh-nya kami adalah besertamu.” Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia”?
Bila kita sudah menyatakan iman dan kita mengharapkan manisnya buah iman yang kita miliki yaitu Surga sebagaimana yang dijanjikan oleh Allah Subhannahu wa Ta'ala :
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih, bagi mereka adalah Surga Firdaus menjadi tempat tinggal. (Al-Kahfi 107).
Maka marilah kita bersiap-siap untuk menghadapi ujian berat yang akan diberikan Allah kepada kita, dan bersabarlah kala ujian itu datang kepada kita. Allah memberikan sindiran kepada kita, yang ingin masuk Surga tanpa melewati ujian yang berat.
Apakah kalian mengira akan masuk Surga sedangkan belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa malapetaka dan keseng-saraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersama-nya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguh-nya pertolongan Allah itu amat dekat”. (Al-Baqarah 214).
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa salam mengisahkan betapa beratnya perjuangan orang-orang dulu dalam perjuangan mereka mempertahankan iman mereka, sebagaimana dituturkan kepada shahabat Khabbab Ibnul Arats Radhiallaahu anhu.
... Sungguh telah terjadi kepada orang-orang sebelum kalian, ada yang di sisir dengan sisir besi (sehingga) terkelupas daging dari tulang-tulangnya, akan tetapi itu tidak memalingkannya dari agamanya, dan ada pula yang diletakkan di atas kepalanya gergaji sampai terbelah dua, namun itu tidak memalingkannya dari agamanya.. (HR. Al-Bukhari)
Cobalah kita renungkan, apa yang telah kita lakukan untuk membuktikan keimanan kita? cobaan apa yang telah kita alami dalam mempertahankan iman kita? Apa yang telah kita korbankan untuk memperjuangkan aqidah dan iman kita? Bila kita memper-hatikan perjuangan Rasulullah Shallallaahu alaihi wa salam dan orang-orang terdahulu dalam mempertahankan iman mereka, dan betapa pengorbanan mereka dalam memperjuangkan iman mereka, mereka rela mengorbankan harta mereka, tenaga mereka, pikiran mereka, bahkan nyawapun mereka korbankan untuk itu. Rasanya iman kita ini belum seberapanya atau bahkan tidak ada artinya bila dibandingkan dengan iman mereka. Apakah kita tidak malu meminta balasan yang besar dari Allah sementara pengorbanan kita sedikit pun belum ada?
Ujian yang diberikan oleh Allah kepada manusia adalah berbeda-beda. Dan ujian dari Allah bermacam-macam bentuknya, setidak-nya ada empat macam ujian yang telah dialami oleh para pendahulu kita:
Yang pertama: Ujian yang berbentuk perintah untuk dilaksanakan, seperti perintah Allah kepada Nabi Ibrahim Alaihissalam untuk menyembelih putranya yang sangat ia cintai. Ini adalah satu perintah yang betul-betul berat dan mungkin tidak masuk akal, bagaimana seorang bapak harus menyembelih anaknya yang sangat dicintai, padahal anaknya itu tidak melakukan kesalahan apapun. Sungguh ini ujian yang sangat berat sehingga Allah sendiri mengatakan:
Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. (Ash-Shaffat 106).
Dan di sini kita melihat bagaimana kualitas iman Nabi Ibrahim Alaihissalam yang benar-benar sudah tahan uji, sehingga dengan segala ketabahan dan kesabarannya perintah yang sangat berat itupun dijalankan.
Apa yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim Shallallaahu alaihi wa salam dan puteranya adalah pelajaran yang sangat berat itupun dijalankannya. Apa yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan puteranya adalah pelajaran yang sangat berharga bagi kita, dan sangat perlu kita tauladani, karena sebagaimana kita rasakan dalam kehidupan kita, banyak sekali perintah Allah yang dianggap berat bagi kita, dan dengan berbagai alasan kita berusaha untuk tidak melaksanakannya
Yang kedua: Ujian yang berbentuk larangan untuk ditinggalkan seperti halnya yang terjadi pada Nabi Yusuf Alaihissalam yang diuji dengan seorang perempuan cantik, istri seorang pembesar di Mesir yang mengajaknya berzina, dan kesempatan itu sudah sangat terbuka, ketika keduanya sudah tinggal berdua di rumah dan si perempuan itu telah mengunci seluruh pintu rumah. Namun Nabi Yusuf Alaihissalam membuktikan kualitas imannya, ia berhasil meloloskan diri dari godaan perempuan itu, padahal sebagaimana pemuda umumnya ia mempunyai hasrat kepada wanita. Ini artinya ia telah lulus dari ujian atas imannya. Sikap Nabi Yusuf Alaihissalam ini perlu kita ikuti, terutama oleh para pemuda Muslim di zaman sekarang, di saat pintu-pintu kemaksiatan terbuka lebar, pelacuran merebak di mana-mana, minuman keras dan obat-obat terlarang sudah merambah berbagai lapisan masyarakat, sampai-sampai anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar pun sudah ada yang kecanduan.Pada saat seperti inilah sikap Nabi Yusuf Alaihissalam perlu ditanamkan dalam dada para pemuda Muslim. Para pemuda Muslim harus selalu siap siaga menghadapi godaan demi godaan yang akan menjerumuskan dirinya ke jurang kemaksiatan. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa salam telah menjanjikan kepada siapa saja yang menolak ajakan untuk berbuat maksiat, ia akan diberi perlindungan di hari Kiamat nanti sebagaimana sabdanya:
“Tujuh (orang yang akan dilindungi Allah dalam lindungan-Nya pada hari tidak ada perlindungan selain perlindunganNya, .. dan seorang laki-laki yang diajak oleh seorang perempuan terhormat dan cantik, lalu ia berkata aku takut kepada Allah…” (HR. Al-Bukhari Muslim)
Yang ketiga: Ujian yang berbentuk musibah seperti terkena penyakit, ditinggalkan orang yang dicintai dan sebagainya. Sebagai contoh, Nabi Ayyub Alaihissalam yang diuji oleh Allah dengan penyakit yang sangat buruk sehingga tidak ada sebesar lubang jarum pun dalam badannya yang selamat dari penyakit itu selain hatinya, seluruh hartanya telah habis tidak tersisa sedikitpun untuk biaya pengobatan penyakitnya dan untuk nafkah dirinya, seluruh kerabatnya meninggalkannya, tinggal ia dan isterinya yang setia menemaninya dan mencarikan nafkah untuknya. Musibah ini berjalan selama delapan belas tahun, sampai pada saat yang sangat sulit sekali baginya ia memelas sambil berdo’a kepada Allah:
“Dan ingatlah akan hamba Kami Ayuub ketika ia menyeru Tuhan-nya;” Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan”. (Tafsir Ibnu Katsir, Juz 4 hal. 51).
Dan ketika itu Allah memerintahkan Nabi Ayyub Alaihissalam untuk menghantamkan kakinya ke tanah, kemudian keluarlah mata air dan Allah menyuruhnya untuk meminum dari air itu, maka hilanglah seluruh penyakit yang ada di bagian dalam dan luar tubuhnya. (Tafsir Ibnu Katsir, Juz 4 hal. 52). Begitulah ujian Allah kepada NabiNya, masa delapan belas tahun ditinggalkan oleh sanak saudara merupakan perjalanan hidup yang sangat berat, namun di sini Nabi Ayub Alaihissalam membuktikan ketangguhan imannya, tidak sedikitpun ia merasa menderita dan tidak terbetik pada dirinya untuk menanggalkan imannya.
Yang keempat: Ujian lewat tangan orang-orang kafir dan orang-orang yang tidak menyenangi Islam. Apa yang dialami oleh Nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wa salam dan para sahabatnya terutama ketika masih berada di Mekkah kiranya cukup menjadi pelajaran bagi kita, betapa keimanan itu diuji dengan berbagai cobaan berat yang menuntut pengorbanan harta benda bahkan nyawa. Di antaranya apa yang dialami oleh Rasulullah n di akhir tahun ketujuh kenabian, ketika orang-orang Quraisy bersepakat untuk memutuskan hubungan apapun dengan Rasulullah Shallallaahu alaihi wa salam beserta Bani Abdul Muththolib dan Bani Hasyim yang melindunginya, kecuali jika kedua suku itu bersedia menyerahkan Rasulullah Shallallaahu alaihi wa salam untuk dibunuh. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa salam bersama orang-orang yang membelanya terkurung selama tiga tahun, mereka mengalami kelaparan dan penderitaan yang hebat.
Juga apa yang dialami oleh para shahabat tidak kalah beratnya, seperti apa yang dialami oleh Yasir dan istrinya Sumayyah dua orang pertama yang meninggal di jalan dakwah selama periode Mekkah. Juga Bilal Ibnu Rabah Radhiallaahu anhu yang dipaksa memakai baju besi kemudian dijemur di padang pasir di bawah sengatan matahari, kemudian diarak oleh anak-anak kecil mengelilingi kota Mekkah dan Bilal Radhiallaahu anhu hanya mengucapkan “Ahad, Ahad” .
Dan masih banyak kisah-kisah lain yang menunjukkan betapa pengorbanan dan penderitaan mereka dalam perjuangan mempertahankan iman mereka. Namun penderitaan itu tidak sedikit pun mengendorkan semangat Rasulullah dan para shahabatnya untuk terus berdakwah dan menyebarkan Islam.
Sebagai orang-orang yang telah menyatakan iman, kita harus mempersiapkan diri untuk menerima ujian dari Allah, serta kita harus yaqin bahwa ujian dari Allah itu adalah satu tanda kecintaan Allah kepada kita, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallaahu alaihi wa salam :
“Sesungguhnya besarnya pahala sesuai dengan besarnya cobaan (ujian), Dan sesungguhnya apabila Allah mencintai satu kaum Ia akan menguji mereka, maka barangsiapa ridha baginyalah keridhaan Allah, dan barangsiapa marah baginyalah kemarahan Allah”. (HR. At-Tirmidzi )
Mudah-mudahan kita semua diberikan ketabahan dan kesabaran oleh Allah dalam menghadapi ujian yang akan diberikan olehNya kepada kita. Amin.
Peluang bisnis sepertinya mulai dilihat oleh sebagian besar orang. Berbisnis merupakan pekerjaan yang menjanjikan sekaligus menguntungkan bila di kelola dengan baik. Berbagai bisnis inilah yang mulai banyak bermunculan di Lingkungan Pagutan khususnya dan di Kota Mataram pada umumnya. Di Pagutan sendiri, semakin banyak kita jumpai deretan ruko-ruka yang mulai menjajakan semua barang yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tidak hanya satu ruko, lebih dari 10 Ruko pun bejejer memenuhi jalanan besar yang ada di Pagutan. Lihat saja di seputaran jalan Banda Sraya, ruko-ruko banyak yang berderetan, mulai dari ruko yang menjual bisnis pulsa, ruko yang menjual beberapa kebutuhan rumah tangga bahkan ruko yang hanya menjual makanan alias masakan kuliner pun dapat kita jumpai. Tidak hanya di kawasan jalan Banda Sraya Pagutan, Kawasan Jalan Bung Karno pun tak luput dari banyaknya usaha-usaha yang bisa di lihat di sepanjang jalan. Tidah hanya jadi kawasan kuliner yang bisa kita lihat berjejer setiap malam, tetapi bisnis-bisnis lainpun semakin bermunculan. Dari yang menjual pulsa, segala aksesoris dan mainan, Apotek yang sudah mulai banyak di jumpai bahkan bisnis menjual alat-alat kesehatanpun bisa kita temukan disepurtaran jalan Bung Karno. Dibukanya Rumajh Sakit Umum Kota Mataram di Jalan Bung Karno, membuka peluang bisnis bagi orang-orang yang bisa melihat kesempatan untuk berbisnis ataupun berusaha. Smakin banyak usaha yang ada maupun semakin banyak barang yang di jual atupun di tawarkan semakin mempermudah masyarakat untuk untuk memilih berbagai macam barang yang di inginkan.
Dewasa ini, semakin banyak pengguna jalan yang menggunaan kendaraan bermotor. Baik Sepeda motor maupun mobil, bahkan truk besar pun sekarang sudah mulai banyak terlintas di jalan raya. Di Pagutan saja, tidak kurang dari 500 kendaraan bermotor yang berlalu lalang tiap harinya. Banyaknya kendaraan bermotor lalu lalang tiap harinya menyebabkan banyaknya juga kecelakaan yang terjadi. Banyak kasus kecelakaan yang terjadi di Pagutan. Di antaranya di perempatan pasar Pagutan. Walapun sudah ada lampu merah tetapi masih ada pengguna jalan yang masih tidak mematuhi rambu-rambu yang sudah di pasang akibatnya banyak kecelakaan yang terjadi. Kecelakaan yang diakibatkan pengendara motor maupun mobil ngebut ataupun pengendara yang menerobos lampu merah. Daerah yang rawan dan sering kali terjadi kecelakaan bermotor adalah di pertigaan depan swalayan Amanah. Untuk Hari ini saja, telah terjadi kecelakaan antar sepeda motor sore hari sekitar jam15.30. Kecelakaan yang terjadi bukan hari ini saja, tetapi beberapa kecelakaan pun pernah terjadi sebelumnya bahkan ada kecelakaan yang korbannya sampai meninggal dunia. Penyebab utama terjadinya kecelakaan di pertigaan depan swalayan amanah menurut beberapa orang adalah kurang berhati-hatinya pengendara motor apalagi jam pulang sekolah, banyak siswa SMP yang menggunakan sepeda motor dan selalu ngebut dalam berkendaraan. disamping itu juga banyaknya taksi yang tidak bisa pelan dalam bekendara juga menjadi penyebab rawannya kecelakaan. Masyarakat sekitar pertigaan mengharapkan adanya polisi lalu lintas untuk menertibkan jalanan agar lebih tertib dan kecelakaan yang sering terjadi dapat dikurangi.
Perkembangan dunia teknologi sekarang ini berkembang sangat pesat. Segala informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat dan mudah. Salah satu teknologi yang berkembang saat ini adalah internet. Internet tidak hanya bisa ditemukan di kota-kota besar bahkan sekarang internat sudah dapat dinikmati oleh orang-orang yang berada di pelosok desa sekalipun.
Internet tidak hanya diminati oleh orang dewasa, anak-anak pun sudah mulai menggunakan sarana internet dalam kehidupan sehari-hari. Di Pagutan, peminat internet lebih banyak dari kalangan anak-anak. Seperti yang di tuturkan oleh fakhrul salah seorang penjaga warnet yang ada di pasar pagutan, setiap hari pengunjung warnet lebih banyak dari kalangan anak-anak dari pada orang dewasa. Selama liburan saja, warnet selalu dipenuhi oleh anak-anak untuk bermain internet.
Kegemaran anak terhadap internet ini terkadang membawa dampak tersendiri. Tidak hanya dampak positif tetapi dampak negatif pun dapat terjadi. Ada beberapa orang tua yang mengeluhkan kegemaran anak dalam bermain internet. Kenapa? Informasi yang di peroleh dari beberapa orang tua mengatakan terkadang disaat waktunya anak-anak belajar atau mengaji mereka malah lebih senang untuk bermain internet daripada disuruh belajar ataupu pergi mengaji.
Fasilitas internet yang biasa di buka anak-anak adalah bermain game online, facebook, chatting bahkan ada anak yang membuka situs porno. Persentase perbandingan pengguna internet dari kalangan anak-anak adalah 75% lebih banyak dari orang dewasa.
Kegemaran anak terhadap internet ini perlu di pantau dan diawasi oleh orang tua dirumah karena yang sering terjadi seperti kasus-kasus yang di beritakan di televisi, akibat bermain internet ataupun Facebookan tak sedikit yang menjadi korban pelecehan seperti korban pelecehan seksual maupun penceramaran nama baik.
Peran orang tua sangat penting dan dibutuhkan untuk terus mengawasi dan memantau anak dalam bermain internet. Agar internet di gunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat dan dapat digunakan sebagai sarana belajar yang lebih modern dan canggih.
Adapun keuntungan-keuntungan yang dijanjikan oleh Allah kepada orang yang bertaqwa di dunia ini adalah sbb:
Pertama, ia akan senantiasa memperoleh petunjuk dari Allah.
“Mereka itulah(orng-orang yang bertaqwa) yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhanmereka dan merekalah orang-orang yang beruntung.”
Orang yang bertaqwa senantiasa menjalin komunikasi dengan Tuhannya secara intens. Dalam berbagai kondisi ia tidak akan melepaskan komunikasinya dengan Sang Maha Pencipta. Ketika memperoleh kebahagiaan ia bersyukur , sehingga kesenangannya tidak akan membuatnya lupa daratan . demikian juga ketika ia berada dalam kesempitan keakrabannya dengan Allah justru semakin meningkat. Ia sadar dirinya serba lemah. Titik sadar seperti inilah yang menjadi sebab baginya untuk dituntun dalam kebahagiaan, sehingga tidak membuatnya lupa daratan. Juga dibimbing dalam kesempitan sehingga tidak membuatnya berputus asa.
Kedua, diberi penyelesaian dari masalah.
“Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya akan diberikannya jalan keluar.”
Setiap orang memiliki persoalan , baik kafir maupun mukmin. Khusus untuk orang mukmin yang muttaqiin, Allah menjanjikan jalan keluar dari masalah yang dihadapinya dengan cara seperti apa yang dikehendaki oleh Allah. Itu semua karena doa mereka yang tak kunjung lelah : “ Ya Allah, rahmat-Mu-lah yang selalu aku harapkan.maka janganlah kau serahkan diriku kepada diriku sendiri, sekejap matapun. Perbaikilah semua keadaanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau.
Ketiga, dimudahkan segala urusan.
“Dan barangsipa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah akan memudahkan baginya segala urusannya.”
Dari waktu ke waktu , aktivitas manusia semakin padat. Karena padatnya , sebagian orang mengeluh, merasa waktu yang 24 jam tidaklah cukup. Tidak jarang ,karena kesibukannya manusia tidak saja melupakan Sang Pencipta,bahkan dirinya sendiripun dilupakan. Orang yang bertaqwa adalah orang yang dibebaskan daripenyakit di atas, yakni terlena dan lupa. Walhasil , Allahpun tidak akan melupakan dirinya atas segala urusan yang sedang dihadapinya.
Keempat, mendapatkan rizki dari sumber yang tidak disangka-sangka.
“...dan memberinya (orang bertaqwa) rizki dari sumber yang tidak terduga.”
Orang bertaqwa senantiasa dinamis dan proaktif. Tidak saja dalam aspek-aspek ubudiyah dengan tingkat ke-istiqomah-an yang tinggi tetapi juga dalam bermuamalah.Karena geraknya yang tak kunjung putus, ia terus bersilaturrahim dan menjalin kemitraan juga terus menerus menebar keselamatan dan kedamaian, memberikan kemudahan bagi banyak orang , maka hal itu akan menjadi investasi yang akan ditunainya tidak hanya ketika nanti dia telah wafat, tetapi juga tatkala dirinya berada dalam kondisi terjepit. Biji-biji yang ditanam itu akan menjadi buah segar saat kehausan dan kelaparan sedang mendera.
Kelima, disayang Allah serta malaikat dan manusia.
“Maka sesungguhnya Allah menyayangi orang-orang yang bertaqwa.”
Adakah bentuk keindahan dan kenikmatan melebihi keindahan dan kenikmatan disayang Allah ? Dialah sumber kenikmatan itu sendiri. Maka, apabila manusia telah disayang Allah , maka tidak kan ada keindahan dan kenikmatan melebihi apa yang dicurahkan oleh Allah kepada hamba-Nya yang terpilih.
Keenam, mendapat keberkatan dari langit dan bumi
“ Jika penduduk sebuah negeri itu beriman dan dan bertaqwa niscaya kami akan melimpahkan kepada mereka berkat dari langit dan bumi.”
Langit dan bumi adalah dua hal dimana manusia tidak dapat lepas dari keduanya. Oleh karena itu, keselarasan antara manusia sebagai Khalifatullah fil ardlidan sebagai abdullah dengan alam semesta akan melimpahkan keberkatan yang melimpah.
Ketujuh, mendapat kemenangan
Allah akan mengabarkan tentang orang-orang yang akan mendapat kebahagiaan beserta kemuliaan dan kenikmatan abadi yang disediakan Allah. Dalam firman-Nya disebutkan :
“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan.”
Kedelapan, terpelihara dari tipu daya musuh.
Musuh-musuh Islam, musuh al Haq, musuh-musuh kehidupan berupa jin dan manusia , senantiasa ada dan secara kreatif menciptakan gagasan dan tindakan untuk menggoda , mengganggu, mengguncang, bahkan membinasakan kaum muslimin. Namun, jika kita tetap berpegang teguh di jalan Allah dengan senantiasa bersabar dan bertaqwa, niscaya hal itu sama sekali tidak akan berpengaruh dan tidak akan berfungsi. Sejarah telah membuktikan bahwa segala kebencian, fitnah dan teror, telah menjadi pupuk penyubur bagi tumbuhnya kebenaran di berbagai tempat. Seperti emas yang ditempa dengan bara api, atau seperti intan yang digosok sedemikian rupasehingga menampilkan sisi-sisi yang penuh pesona.
“Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudlaratan kepadamu.” ( Ali Imran : 120)
Kesembilan, diberi furqon (petunjuk untuk membedakan antara yang benar dan salah)
Kebenaran dan kebatilan adalah dua hal yang saling bertolak belakang. Bila kebenaran mengajak kepada jalan cahaya, maka kebatilan justru menggiring manusia pada arah kegelapan dan kehancuran. Sekalipun jelas-jelas bertolak belakang, terkadang manusia sulit untuik membedakannya. Rasulullahpun senantiasa berdoa agar diberi petunjuk mana jalan kebenaran dan kita diberi kemampuan untuk mengikutinya, dan mana arah kesesatan dan kita dapat dijauhkan darinya. Disinilah pentingnya al furqon sebagai senjata yang dimiliki oleh orang yang bertaqwa, sehingga tidak bingung memilih mana jalan yang hak dan mana jalur al bathil. Allah SWT berfirman :
“ Jika kamu bertaqwa kepada Allah , niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqan (kemampuan untuk membedakan yang haq da yang bathil).
Demikianlah diantara anugrah yang dijanjikan oleh Allah kepada orang-orang yang bertaqwa di dunia ini. Adapun balasan bagi orang yang bertaqwa di akhirat adalah merekaakan dikumpulkan oleh Allah pada haari kiamat sebagai utusan-Nya. Sebagaimana termaktub dalam surat Maryam ayat 85 :
“(Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang terhormat.
Sedangkan porang-orang yang jahat lagi mendustakan dan menyalahi para Rasul, akan digiring ke neraka dengan keji.
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Marzuq. Dia berkata : “Pada saat seorang mukmin keluar dari kuburnya dalam sosok yang sangat baik dan sangat harum, maka dia disambut oleh seseorang (sahabat istimewa). Orang mukmin tadi berkata :” Siapakah kamu ?” Dia menjawab “ Apakah kamu tidak mengenalku ?. Orang mukmin itu menjawab “ Tidak. Sesungguhnya Allah telah mengharumkan baumu dan membuat wajahmu tampan.” Dia berkata :” Aku adalah amalmu yang sholeh. Ketika di dunia aku adalah amal yang baik lagi harum. Betapa lamanya aku menunggangimu ketika di dunia. Sekarang, kemarilah tunggangi diriku.” Kemudian orang mukmin itupun menungganginya.”
Demikianlah, anugarah-anugrah yang dilimpahkan oleh Allah kepada hamba-hambanya yang bertaqwa, yang meliputi anugrah di dunia dan diakhirat. Mudah-mudah kita termasuk diantara orang-orang yang memproleh anugrah tersebut.
susunan pengurus PORTAL
1.ketua : Rustam Efendi
2.Sekretaris :: Yusron Fauzi
3. Anggota : - M. Arif
- Ahmad Gunadiwan
- Fauzan Adzim
- Khairil Anwar
- Zammi Suryadi
- Ahmad Septian
- Muh. F Hafiz
menyampaikan berita yang mendidik tentang kondisi dan keadaan lingkungan yang disuguhkan dengan menarik agar menarik minat pembaca dan bersama-sama untuk menyampaikan berita yang benar kepada masyarakat.