Adapun keuntungan-keuntungan yang dijanjikan oleh Allah kepada orang yang bertaqwa di dunia ini adalah sbb:
Pertama, ia akan senantiasa memperoleh petunjuk dari Allah.
“Mereka itulah(orng-orang yang bertaqwa) yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka dan merekalah orang-orang yang beruntung.”
Orang yang bertaqwa senantiasa menjalin komunikasi dengan Tuhannya secara intens. Dalam berbagai kondisi ia tidak akan melepaskan komunikasinya dengan Sang Maha Pencipta. Ketika memperoleh kebahagiaan ia bersyukur , sehingga kesenangannya tidak akan membuatnya lupa daratan . demikian juga ketika ia berada dalam kesempitan keakrabannya dengan Allah justru semakin meningkat. Ia sadar dirinya serba lemah. Titik sadar seperti inilah yang menjadi sebab baginya untuk dituntun dalam kebahagiaan, sehingga tidak membuatnya lupa daratan. Juga dibimbing dalam kesempitan sehingga tidak membuatnya berputus asa.
Kedua, diberi penyelesaian dari masalah.
“Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya akan diberikannya jalan keluar.”
Setiap orang memiliki persoalan , baik kafir maupun mukmin. Khusus untuk orang mukmin yang muttaqiin, Allah menjanjikan jalan keluar dari masalah yang dihadapinya dengan cara seperti apa yang dikehendaki oleh Allah. Itu semua karena doa mereka yang tak kunjung lelah : “ Ya Allah, rahmat-Mu-lah yang selalu aku harapkan.maka janganlah kau serahkan diriku kepada diriku sendiri, sekejap matapun. Perbaikilah semua keadaanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau.
Ketiga, dimudahkan segala urusan.
“Dan barangsipa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah akan memudahkan baginya segala urusannya.”
Dari waktu ke waktu , aktivitas manusia semakin padat. Karena padatnya , sebagian orang mengeluh, merasa waktu yang 24 jam tidaklah cukup. Tidak jarang ,karena kesibukannya manusia tidak saja melupakan Sang Pencipta,bahkan dirinya sendiripun dilupakan. Orang yang bertaqwa adalah orang yang dibebaskan dari penyakit di atas, yakni terlena dan lupa. Walhasil , Allahpun tidak akan melupakan dirinya atas segala urusan yang sedang dihadapinya.
Keempat, mendapatkan rizki dari sumber yang tidak disangka-sangka.
“...dan memberinya (orang bertaqwa) rizki dari sumber yang tidak terduga.”
Orang bertaqwa senantiasa dinamis dan proaktif. Tidak saja dalam aspek-aspek ubudiyah dengan tingkat ke-istiqomah-an yang tinggi tetapi juga dalam bermuamalah.Karena geraknya yang tak kunjung putus, ia terus bersilaturrahim dan menjalin kemitraan juga terus menerus menebar keselamatan dan kedamaian, memberikan kemudahan bagi banyak orang , maka hal itu akan menjadi investasi yang akan ditunainya tidak hanya ketika nanti dia telah wafat, tetapi juga tatkala dirinya berada dalam kondisi terjepit. Biji-biji yang ditanam itu akan menjadi buah segar saat kehausan dan kelaparan sedang mendera.
Kelima, disayang Allah serta malaikat dan manusia.
“Maka sesungguhnya Allah menyayangi orang-orang yang bertaqwa.”
Adakah bentuk keindahan dan kenikmatan melebihi keindahan dan kenikmatan disayang Allah ? Dialah sumber kenikmatan itu sendiri. Maka, apabila manusia telah disayang Allah , maka tidak kan ada keindahan dan kenikmatan melebihi apa yang dicurahkan oleh Allah kepada hamba-Nya yang terpilih.
Keenam, mendapat keberkatan dari langit dan bumi
“ Jika penduduk sebuah negeri itu beriman dan dan bertaqwa niscaya kami akan melimpahkan kepada mereka berkat dari langit dan bumi.”
Langit dan bumi adalah dua hal dimana manusia tidak dapat lepas dari keduanya. Oleh karena itu, keselarasan antara manusia sebagai Khalifatullah fil ardli dan sebagai abdullah dengan alam semesta akan melimpahkan keberkatan yang melimpah.
Ketujuh, mendapat kemenangan
Allah akan mengabarkan tentang orang-orang yang akan mendapat kebahagiaan beserta kemuliaan dan kenikmatan abadi yang disediakan Allah. Dalam firman-Nya disebutkan :
“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan.”
Kedelapan, terpelihara dari tipu daya musuh.
Musuh-musuh Islam, musuh al Haq, musuh-musuh kehidupan berupa jin dan manusia , senantiasa ada dan secara kreatif menciptakan gagasan dan tindakan untuk menggoda , mengganggu, mengguncang, bahkan membinasakan kaum muslimin. Namun, jika kita tetap berpegang teguh di jalan Allah dengan senantiasa bersabar dan bertaqwa, niscaya hal itu sama sekali tidak akan berpengaruh dan tidak akan berfungsi. Sejarah telah membuktikan bahwa segala kebencian, fitnah dan teror, telah menjadi pupuk penyubur bagi tumbuhnya kebenaran di berbagai tempat. Seperti emas yang ditempa dengan bara api, atau seperti intan yang digosok sedemikian rupa sehingga menampilkan sisi-sisi yang penuh pesona.
“Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudlaratan kepadamu.” ( Ali Imran : 120)
Kesembilan, diberi furqon (petunjuk untuk membedakan antara yang benar dan salah)
Kebenaran dan kebatilan adalah dua hal yang saling bertolak belakang. Bila kebenaran mengajak kepada jalan cahaya, maka kebatilan justru menggiring manusia pada arah kegelapan dan kehancuran. Sekalipun jelas-jelas bertolak belakang, terkadang manusia sulit untuik membedakannya. Rasulullahpun senantiasa berdoa agar diberi petunjuk mana jalan kebenaran dan kita diberi kemampuan untuk mengikutinya, dan mana arah kesesatan dan kita dapat dijauhkan darinya. Disinilah pentingnya al furqon sebagai senjata yang dimiliki oleh orang yang bertaqwa, sehingga tidak bingung memilih mana jalan yang hak dan mana jalur al bathil. Allah SWT berfirman :
“ Jika kamu bertaqwa kepada Allah , niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqan (kemampuan untuk membedakan yang haq da yang bathil).
Demikianlah diantara anugrah yang dijanjikan oleh Allah kepada orang-orang yang bertaqwa di dunia ini. Adapun balasan bagi orang yang bertaqwa di akhirat adalah mereka akan dikumpulkan oleh Allah pada haari kiamat sebagai utusan-Nya. Sebagaimana termaktub dalam
“(Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang terhormat.
Sedangkan porang-orang yang jahat lagi mendustakan dan menyalahi para Rasul, akan digiring ke neraka dengan keji.
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Marzuq. Dia berkata : “Pada saat seorang mukmin keluar dari kuburnya dalam sosok yang sangat baik dan sangat harum, maka dia disambut oleh seseorang (sahabat istimewa). Orang mukmin tadi berkata :” Siapakah kamu ?” Dia menjawab “ Apakah kamu tidak mengenalku ?. Orang mukmin itu menjawab “ Tidak. Sesungguhnya Allah telah mengharumkan baumu dan membuat wajahmu tampan.” Dia berkata :” Aku adalah amalmu yang sholeh. Ketika di dunia aku adalah amal yang baik lagi harum. Betapa lamanya aku menunggangimu ketika di dunia. Sekarang, kemarilah tunggangi diriku.” Kemudian orang mukmin itupun menungganginya.”
Demikianlah, anugarah-anugrah yang dilimpahkan oleh Allah kepada hamba-hambanya yang bertaqwa, yang meliputi anugrah di dunia dan diakhirat. Mudah-mudah kita termasuk diantara orang-orang yang memproleh anugrah tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar