Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram sedang merancang kampanye gerakan mengurangi penggunaan tas plastik (kresek). Walikota Mataram H Moh Ruslan, kepada sejumlah wartawan menyampaikan rencana kampanye tersebut, dan membeber bahaya penggunaan tas plastik dalam skala besar oleh masyarakat luas secara terus-menerus. Efeknya, sebagaiamana dikatakan walikota, akan berlangsung dalam jangka waktu yang amat panjang. Sebab limbah plastik yang termasuk sampah unorganik barulah bisa diurai dalam rentang waktu lebih dari 200 tahun.
Kampanye tersebut diharapkan mendapat dukungan masyarakat luas. Caranya, tidak lagi memakai tas kresek sebagai wadah belanjaan. Di beberapa
Di Jogjakarta, ada komunitas yang menjual tas berbahan bukan plastik untuk membawa barang belanjaan. Tas 'Antikresek' bertuliskan “Aku Anti Kresek” merupakan produk dari GAK. Ditujukan untuk menggantikan pemakaian tas kresek yang telah banyak digunakan, dan menyuarakan bahaya yang ditimbulkannya karena sifatnya yang membahayakan alam.
Tas itu terbuat dari bahan blacu dan tengah dicoba untuk dihasilkan dalam berbagai desain dan ukuran. Produk ini telah tersebar dan mulai digunakan di sekitar masyarakat Jogyakarta khususnya kawasan kampus Universitas Gajah Mada (UGM).
0 komentar:
Posting Komentar