Senin, 29 Maret 2010


AKIBAT PETIR, 1 ORANG TEWAS

Hujan lebat disertai petir terjadi di Pagutan, hari ini Senin (29/3). Hujan disertai petir terjadi sekitar pukul 13.30. Besarnya hujan dan petir disertai pula angin kencang membuat warga tak berani keluar rumah.

Akibat petir yang terjadi speaker komputer yang ada di salah satu rumah warga pun terbakar. Tidak hanya itu genteng rumahpun pada berjatuhan akibat angin yang bertiup kencang, banyak alat-alat elektronik di beberapa rumah warga pun ikut terkena petir. Lebih parahnya lagi satu orang meninggal akibat tersambat petir.

Inilah yang terjadi pada Saehudin (38 thn) warga lingkungan Kebon Daya, Pagutan Barat. Naas baginya, dia tersambar petir ketika dia hendak mencari anaknya di seputaran Komplek BTN. Tak ada yang mengetahui peristiwa naas itu terjadi. Saehu di temukan oleh salah seorang warga Jempong yang enggan disebutkan namanya.

Ketika di temukan, Saehudin dalam keadaan mengambang di salah satu pematang sawah yang ada di BTN Griya dan kondisinya sudah hangus terbakar. Kejadian ini sontak membuat warga pagutan gempar dan yang lebih menyedihkan lagi keluarga korban yang mengetahui kejadian ini pun  tampak shock. Menurut informasi yang di peroleh tubuh Saehu menghitam hangus terbakar akibat sengatan petir, lengan kanan dan dada korban terdapat luka-luka seperti diiris-iris. tapi untungnya korban masih bisa dikenali dan segera di bawa pulang oleh warga yang menemukan mayat korban.

Saat di temui di rumah korban, istri korban, Masratul tampak shock melihat keadaan suaminya yang hangus terbakar, Bahkan  wartawan Koran kampung juga dilarang mengambil gambarnya. “Maaf, mas, istri korban masih shok, jadi untuk sementara jangan di ambil gambar dulu,” ujar salah seorang keluarga dekat korban. Korban meninggalkan seorang Istri dan 4 orang anak yang masih kecil-kecil. (Youzon) 




LISTRIK, PADAM LAGI.... PADAM LAGI......!!!!!

Akhir-akhir ini pemadaman listrik sering kali terjadi, tidak hanya malam hari tetapi siang hari juga. Hampir setiap hari terjadi pemadaman listrik terutama yang terjadi di Pagutan. yang biasanya pemadaman terjadi seminggu sekali itupun malam hari, sekarang siang pun listrik padam. banyak warga yang mengeluhkan hal ini, apalagi warga yang usahanya tergantung dari listrik yang ada.

Beberapa warga yang ditemui menuturkan hal yang sama yaitu pemadaman listrik yang sering dilakukan sangat mengganggu dan merugikan. Karena aktifitas kerja terutama yang menggunakan listrik tidak bisa digunakan secara maksimal. Diharapkan kepada PLN untuk tidak mematikan listrik sering-sering. Kalau bisa pemadaman listrik dilakukan minimal seminggu sekali secara bergiliran bila perlu juga jangan di lakukan pemadaman listrik.

Keterangan yang diperoleh dari salah satu sumber dari PLN menyebutkan bahwa untuk saat ini PLN kekurangan daya listrik karena semakin banyaknya bangunan yang ada sehingga semakin banyak pemakaian listrik di NTB. Daya listrik yang ada harus dibagi-bagi keseluruh bangunan yang tersedia sehingga untuk pemerataan pemakaian listrik dilakukanlah pemadaman listrik secara bergiliran.

Namun kini, warga Mataram tak terkecuali warga di lingkungan Pagutan boleh berhati lega. Mulai bulan April mendatang, pemadaman listrik akan berkurang. Kepala Cabang PLN Mataram, H Ahyar mengemukakan, menurut jadwal, pada bulan April PLTD Tanjung Karang sudah mulai menyuplai daya. Ahyar menyebutkan, ada 20 mega watt (MW) daya yang bisa di suplay oleh PLTD yang disewa dan tambahan mesin 20 mega watt itu sudah rampung. Rencananya akan di pasang pada pertengahan April mendatang.

Dengan adanya tambahan daya ini di harapkan pemadaman listrik akan jarang terjadi dan aktifitas warga terutama yang menggunakan listrik dalam kesehariannya tidak akan terganggu lagi. (Youzon)


TATA RIAS KAMAR PENGANTEN MULAI DIMINATI

Banyak cara yang digunakan untuk menpercantik kamar pasangan yang baru menikah alias penganten. Bagaimana tidak, ketika akan menikah menjadi kesenangan sendiri ketika kamar pengantin dihias sedemikian rupa yang nantinya dapat menambah suasana yang lebih romantis antara pasangan yang akan menikah.

Belakangan ini, terutama di Lingkungan Pagutan, tata rias kamar mulai diminati. Banyak pasangan yang akan menikah menginginkan kamarnya untuk di hias agar lebih cantik dan ada kesan kamar penganten baru berbeda dengan kamar-kamar lain yang sudah ataupun belum menikah. Apalagi sekarang-sekarang ini, bisa dibilang musimnya orang menikah, karena dalam satu bulan ini saja tidak lebih 5 pasangan yang menikah dan kelima pasangan ini ingin kamarnya untuk dihias.

Banyaknya penganten baru yang ingin kamarnya di rias, membuat jasa yang bergerak di tata rias kamar penganten ini menjadi kewalahan. Di lingkungan Pagutan ini sendiri terdapat sekitarnya 3 jasa yang menawarkan tata rias kamar pengantin ini. Mulai dari yang sederhana tapi elegan sampai dengan yang modern dan terkesan mewah. Tarif yang ditawarkan pun beragam dari yang termurah sampai yang termahal sesuai permintaan dari pasangan yang ingin kamarnya di hias.

Dengan banyaknya jasa tata rias kamar penganten yang mulai bermunculan dan adanya peluas bisnis yang menjanjikan di jasa ini di harapkan permintaaan para pasangan baru yang menginginkan kamarnya untuk dapat di rias dapat di penuhi dan pasangan pengantin baru pun akan merasa puas dan senang. (Novita)







2010 TAHUN KUNJUNGAN MUSEUM

Tahun ini, berbagai even tingkat nasional dan internasional akan diselenggarakan di NTB. Diantaranya, menjadi tuan rumah pertemuan nasional museum seluruh Indonesia dan tuan rumah pertemuan kelompok kerja pariwisata Asia Pasifik.

Terkait dengan rencana itu, Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Gita Aryadi mengusulkan agar museum lebih atraktif dan tidak membosankan untuk di kunjungi. Jika hal tersebut telah dilakukan maka museum bisa menjadi objek pariwisata sekaligus pendidikan. "Hal itu untuk mendukung dijadikannya tahun 2010 sebagai tahun kunjungan museum," kata Gita Aryadi.

Sementara pada tahun 2011 pemerintah sedang memprogramkan sail Lombok di mana event ini akan mendatangkan kapal-kapal pesiar (cruise) maupun kapal perang ke Lombok.


Rabu, 24 Maret 2010

TABUH GONG DI PAGUTAN, POTENSI WISATA YANG PERLU DIKEMBANGKAN



Tabuhan gong dari sanggar seni tabuh gong milik pak gede tista terdengar bersahutan dari kejahuan. Sanggar yang berada di Banjar Intaran ini tak hentinya terdengar. Inilah salah satu potensi yang dapat menarik wisatawan datang ke pagutan.

Banyaknya kesenian yang dimiliki oleh umat hindu merupakan potensi wisata yang bisa dikembangkan. Kesenian ini diantaranya tari-tarian, tabuhan gong, ogoh-ogoh dan masih banyak lagi. Perayaan kesenian umat hindu diadakan ketika ada upacara-upacara adat yang dilakukan yang dalam setahun minimal 4 perayaan yang diselenggarakan. Yang paling menarik perhatian adalah adanya ogoh-ogoh pada perayaan nyepi yang diadakan setahun sekali.

Pembuatan ogoh ogoh atau patung raksasa merupakan kegiatan rutin tahunan masyarakat bali yang ada dipagutan. Sebulan sebelum pelaksanaan Nyepi, masyarakat dari seluruh dusun yang ada di pagutan membuat ogoh ogoh dimasing-masing dusunnya. Sehari sebelum pelaksanaan Nyepi, ogoh ogoh akan diarak keliling kampung atau kota, kemudian malam harinya sebagian langsung dibakar dan sebagian dipajang disudut kampung atau depan gang hingga proses Nyepi yang berlangsung selama 24 jam tersebut berakhir. Parade ogoh-ogoh inilah yang sering ditonton masyarakat terutama oleh warga pagutan.

Selain ogoh-ogoh, adalagi kesenian lain yang dimiliki yaitu tabuh gong yang dimainkan oleh sekelompok pemuda pada acara-acara tertentu. Menurut penuturan I Gede Tista setiap upacara adat yang dilakukan yang tidak boleh ketinggalan adalalah tabuh gong. Tabuh gong ini harus ada setiap diadakan pagelaran seni.

Dalam melaksanakan atau melakukan upacara keagamaan, acara kesenian di koordiniir oleh suatu organisasi dan organisasi inilah yang akan melakukan dan mengatur segala keperluan seni yang akan dipentaskan sesuai dengan permintaan yang membuat perayaan adat.

Dari keterangan pak Wayan diketahui kesenian umat hindu diadakan ketika ada upacara-upacaya adat yang dilakukan seperti odalan dan perayaan-perayaan adat lainnya yang bertempat di pura. Seni yang biasanya yang ada adalah seni tari yang diiringi oleh tabuhan gong yang dimainkan sekitar 24 orang. Yang terlibat dalam seni ini sebagian besar di datangkan dari sanggar yang sengaja disewa untuk mengiringi acara yang terjadi.

Adalah Sanggar seni Tabuh Gong Kebyar Pegongan merupakan salah satu sanggar yang ada di Pagutan. Sanggar inilah yang selama ini mengorganisir para pemuda untuk ikut serta dalam perayaan-perayaan yang diadakan oleh warga bali diantaranya pagelaran tabuh gong diiringi dengan tarian – tarian, wayang dan drama.

Sanggar ini berdiri pada pertengahan tahun 2008 yang dikelola sendiri oleh I Gede Tista yang bertempat di dusun Banjar Intaran. Beliau telah 25 tahun menekuni kesenian tabuh gong ini. Jenis kegiatan yang dilakukan disanggar ini adalah tabuh gong, tari-tarian seperti tari kasmaran, tari topeng side karya, tari lepas dan banyak tari-tarian yang laen, selain itu juga ada seni drama dan seni wayang yang dimainkan disanggar ini.

Menurut penuturan Pak Gede Tista tidak semua warga bisa menyelenggarakan kesenian seperti tari-tarian dan tabuh gong, tergantung dari mampu atau tidaknya warga yang menyelenggarakan. Kalau yang banyak uanga, tabuh gong ataupun kesenian lain bisa diselenggarakan setiap mengadakan upacara adat, tetapi bagi yang tidak punya uang, dengan hanya sembahyang dipura, upacara adat sudah bisa dilakukan.

Sanggar tabuh gong ini terdiri dari 30 orang penabuh yang tidak hanya berasal dari Banjar intaran tetapi berasal dari perwakilan masing-masing lingkungan hindu yang ada di pagutan. Sanggar ini tidak hanya di gunakan oleh warga hindu di sekitar pagutan, tetapi sudah di gunakan di beberapa tempat bahkan sampai kelombok timur.

Dalam sekali penyelenggaraan biasanya pak Gede tista menaruh tarif 2 juta rupiah untuk sekali perayaan yaitu pagi sampai sore. Peralatan seni yang biasa di gunakan adalah seperangkat gong yaitu yang terdiri dari 25 macam diantaranya gong besar, terpompong, kendang dan masih banyak lagi.

Kenyataan yang ada, banyaknya seni yang ada terutama kesenian warga hindu yang ada di Pagutan bisa di kembangkan sebagai potensi wisata yang ada untuk menarik wasatawan datang ke Pagutan.(Novita)


Jajanan Tradisional Masih Diminati



Banyaknya jajanan yang di jual sekarang ini menambah semakin banyaknya pilihan makanan yang bisa dinikmati. Roti bakar misalnya jajanan yang banyak di jual, selain itu ada banyak pilihan makanan Modern yang disajikan di toko-toko besar seperti Cake, Berger, dan masih banyak lagi. Bagaimana dengan jajanan tradisional Khas Lombok?

Semakin banyaknya makanan-makanan modern yang dijual tidak menyurutkan Bu Asri untuk tetap berjualan jajanan tradisional. Di tempat jualannya yang sederhana di daerah pondok indah ini, menjual berbagai jajanan tradisional diantaranya Pisang Lawe, Urap Ambon, Lempok Tulud, Lupis, Kelepon, dan bes-bes. jajanan tradisional ini sudah dijual 7 tahun dan masih bertahan sampai sekarang.

Masih banyak yang berminat jajanan tradisional ini ungkap bu sri, karena semua jajan yang dibuat habis saja terjual bahkan sering di cari-cari oleh pelanggannya. Pembeli jajanan ini tidak hanya dari pagutan, tetapi warga terong tawah dan jerneng pun banyak yang membeli jajanan tradisional ini.

“Timak na luek jaja jaja kota, masi luek sik mbeli jaja laek marak urap ambon dit lupis”, kata bu Ari dengan logat sasak. Ditambahkannya lagi bulan puasa adalah bulan yang paling banyak membuat jajanan tradisional karena pada bulan inilah banyak orang yang beli karena di pake buka puasa. Semakin banyaknya kue-kue yang bermunculan, tetapi jajanan tradisional masih banyak diminati masyarakat.

Di kalangan penjabat pun banyak yang masih suka jajanan tradisional ini. Untuk pesanan katering pun banyak yang memesan jajanan tradisional. Karena rasanya yang masih khas lombok, jajanan tradisional ini pun masih enak untuk dinikmati tidak kalah dengan janana modern yang sekarang ini banyak di jual di toko-toko besar.(Novita)


BUDAYA BE-TABEQ (PERMISI) YANG MULAI TERKIKIS

‘Tabeq’ dalam istilah sasak berarti permisi atau numpang lewat. Kata tabeq umumnya diucapkan saat melewati kerumunan orang yang sedang duduk-duduk terutama mereka yang lebih tua usianya, saat lewat di depan rumah penduduk bagi mereka yang berasal dari luar perkampungan, memberikan sesuatu dengan tangan kiri atau berdiri saat orang lain sedang duduk. Tak hanya menyebut kata tabeq, ternyata isyarat be-tabeq juga sudah lumrah dikalangan masyarakat yang umumnya dipahami oleh mereka yang sudah usia lebih tua. Misalnya dengan membungkukkan badan sambil menjulurkan tangan ke depan, sudah dianggap sebagai tanda permisi.

Namun di zaman sekarang ini, budaya be-tabeq mungkin mulai jarang kita lihat. Hanya berlaku dikalangan orang tua dan mereka yang paham dengan hal seperti itu. Tapi, pernahkah kita ingatkan budaya itu kepada anak-anak kita? Hal kecil saja yang mungkin terlupakan bagi orang tua adalah saat anak-anak mereka mengambil sesuatu dengan tangan kiri. Bagi mereka yang paham pasti akan melarang. Namun, jika tak memungkinkan menggunakan tangan kanan, boleh menggunakan tangan kiri tapi dengan ditambah kata tabeq. Anak-anak zaman sekarang sedikit diantara mereka yang paham budaya itu, mungkin karena kita sebagai orang tua tak pernah mengajarkannya. Tak ada suatu kebaikan yang terlambat jika kita mau memulainya. Budaya betabeq hanyalah hal yang kecil, tapi dalam sopan santun sangat dianjurkan. (Yasina)

Sabtu, 20 Maret 2010

RENUNGAN

TAQWA DALAM MENJALANI HIDUP

Jika kita memandang hidup ini merupakan amanat Allah yang harus dipelihara keselamatan dan kesuciannya, maka tidak jalan lain harus memelihara kehidupan ini sesuai dengan perintah sang Pemberi Amanat. Itulah makna luas dari wasiat Allah yang wajib disampaikan pada setiap mimbar Jum’at : “Ittaqullaha haqqatu qaatih walaa tamuutu illa waantum muslimun – Bertaqwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa dan janganlah engkau mati kecuali dalam keadaan Islam”

Wasiat ini hendaknya kita jabarkan maknanya secara lebih luas dan kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kehidupan yang bermakna secara hakiki adalah kehidupan yang membawa kesejahteraan dan keselamatan (senantiasa dalam keadaan Islam hingga maut menjemput kita) , dan kehidupan yang demikian hanya bisa dibangun dengan pilar taqwa.

Taqwa dalam kehidupan adalah sikap khusuq dan tawadduq dalam menjalani amanat Allah sehingga selamat kita persembahkan kembali kepada pemiliknya. Seseorang yang menjadikan taqwa sebagai sikap hidup akan memandang seluruh kehidupan sebagai ibadah dan ini berarti harus dijalani dengan khusuq dan tawadduq. Firman Allah dalam surat Hud ayat 56 :

“Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah, Rabb ku dan Rabb mu. Dimana tak ada satu binatang melatapun melainkan dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Rabb di atas jalan yang lurus”

Jika kita telah menyadari bahwa sebagai seorang hamba yang ubun-ubunnya didikuasai oleh Allah, maka hendaknya disikapi dengan keihlasan menerima segala tiba, karena berdasarkan ayat tadi apapun yang ditakdirkan Allah kepada hambanya adalah merupakan jalan lurus. Balasan yang adil atas apa yang diperbuat hambaNya. Sebagaimana sabda Rasulullah saw “KeputusanMu berjalan untukku dan kadaqMu adil buatku”

Khusuq dalam kehidupan adalah sikap menjalani hidup dengan bersungguh-sungguh. Sebagaimana kita melaksanakan ibadah-ibadah khusus, ibadah memelihara amanat kehidupan ini juga harus dijalani dengan kaifiat sebagaimana yang telah digariskan dalam agama. Menjalani kehidupan juga harus diawali dengan niat yang benar, yang kita senantiasa ikrarkan dalam shalat : “inna shalati, wanusuki, wamahyaya, wamamati lillahi rabbil alamin – sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku lillahi rabbil alamin”. Niat itu selanjutnya diikuti dengan gerakan-gerakan dan usaha-usaha yang disandarkan pada kekuasaanNya – tawakkal alallah dan percaya atas jaminanNya. Berjalan, mengais rizki, menuntut ilmu, berkeluarga dan memelihara anak isteri senantiasa merasa tenang dengan tanggungan dan kecukupan dariNya.

Sabda Rasulullah Saw :

“Barangsiapa dikaruniai Allah kenikmatan hendaklah ia bertahmid kepada Allah (Alhamdulillah), barangsiapa yang diperlambat rizkinya ia beristigfar kepada Allah, barangsiapa dilanda kesusahan dalam suatu masalah maka hendaklah mengucapkan La Haula wala quwwata illa billahilaliyyil azim” (H.R. Baihaqi)

Takwa dalam kehidupan sehari-hari ditunjukkan dengan kesungguhan bekerja memakmurkan kehidupan sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat kehidupan dan nikmat hidayah Islam. Bekerja dalam Islam hukumnya wajib yang secara jelas diperintahkan dalam Al- Qur’an dalam surat At-Taubah 105 :

Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu'min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (At-taubah 105)

Bekerja sebagai perintah Allah berarti merupakan ibadah yang harus dilaksanakan dengan kaifiat atau tatacara yang diatur secara syar’i dalam muamalah. Disamping itu, bekerja dalam bidang tugas dan kemampuan apapun harus dilaksanakan dengan sikap taqwa pula. Sebagai pelajar dan mahasiswa belajar bersungguh-sungguh, menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak berhubungan dengan tugasnya sebagai pelajar adalah sikap taqwa seorang pelajar. Bekerja sungguh-sungguh, memelihara disiplin, tidak menyalahgunakan kewenangan, tidak korupsi, dll merupakan sikap taqwa bagi para pegawai. Singkatnya sebagai apapun kita, untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan menjadi jalan mencari rizki yang berkah harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh, mengikuti aturan dan prosedur standar, menghargai waktu dan disiplin. Lebih dari itu, semuanya harus dilandasi dengan niat melaksanakan tugas karena Allah, karena semua kewajiban datang dari Allah. Niat yang ikhlas yang melandasi pekerjaan akan mengawal perbuatan kita agar tetap dilandasi oleh syariat Islam dan sikap tawakkal menerima ridha Allah sebagai hasil pekerjaan akan membawa kepada keberhasilan yang sesungguhnya. Demikianlah sikap tawadduq dalam bekerja.

Jika kita telah melaksanakan tugas bekerja sebagai khalifah di bumi, maka insya Allah kita akan mendapatkan apa yang paling dirindukan oleh setiap mukmin yaitu menjumpai Allah melalui karunia dan berkahNya, sebagaimana firman Allah Swt dalam surat Al Insyiqaak ayat 6 :

Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya . Al-Insyiqaaq 6

Tawadduq dalam kehidupan adalah senantiasa memandang Pemberi amanat hidup dengan rendah hati, penuh hormat dan kekaguman, sementara diri kita sendiri harus menyadari kehinaan dan kekerdilan kita. Sikap ini juga tercermin dalam kehidupan sehari-hari dalam pergaulan sesama manusia. Memandang orang lain yang beriman dengan sikap rendah hati yang tulus. Tidak basa basi atau hanya pemanis muka.

Sikap khusu’dan tawadduq dalam kehidupan berarti kita tidak pernah lalai terhadap kewajiban lahir dan batin, selalu ihlas ingat dan terus mengawal niat hanya untuk Allah dalam segala hal. Membentengi diri dari segala sesuatu yang dilarang Allah dan RasulNya, baik dalam bentuk ma’siat lahir maupun batin. Bersandar hanya kepada Allah, menyerahkan urusan hanya kepadaNya, mencintai dan mengharapkan cinta serta ridhanya dan menyadari ketidak berdayaan diri sebagai makhlukNya. Keihlasan menjalani hidup sebagai ibadah merupakan sikap yang harus dilandasi dengan sikap ihlas dan sabar sehingga apa yang kita lakukan tidak hampa dan senantiasa mendapat berkah. Sebagaimana firman Allah swt dalam surat Azzumar ayat 10 – 11 :

Katakanlah : Hai hamba-hamba Allah yang beriman, bertaqwalah kepada Tuhanmu. Orang-orang yang berbuat kebaikan akan memperoleh kebaikan di dunia ini. Dan bumi Allah itu luas. Ganjaran orang-orang sabar itu tiada terbatas. Katakanlah : Aku disuruh menyembah Allah dan beragama dengan tulus ihlas.

Sikap hidup yang demikian, hendaknya kita terapkan dalam membangun cita-cita kehidupan yang ilahiyah dengan penuh semangat ( mengerahkan segala kemampuan untuk meraih cita-cita dalam CintaNya), kesungguhan (menyatukan seluruh kekuatan lahir batin) sabar (tetap dalam semangat dan kesungguhan walau apaun yang menimpa adalah ridha Allah) kemauan tinggi ( tidak merasa puas jika belum sampai meleburkan kehendak pribagi dan cita-citanya diserahkan kepada yang Maha Berkehendak). Selanjutnya, Maasyiral Muslimin Rahimakumullah. Sempurnakanlah keempat pokok tadi dengan senantiasa membaca Al-qur’an dan memahami maknanya, senantiasa berzikir kepada Allah dengan hati yang hadir, bangkit menghadapNya di tengah kegelapan malam dan bersahabat dengan orang-orang yang dapat menunjukkan jalan kepada Allah.

Semoga kita senantiasa diberi petunjuk dan kekuatan untuk membangun kebahagiaan dan ketentraman hidup secara hakiki dengan menjalani kehidupan yang khusuq dan tawadduq.

BANYAK SISWA YANG TAK KENAL MUSEUM


Museum merupakan salah satu tempat yang kaya ilmu pengetahuan. Mulai dari koleksi pra sejarah sampai koleksi sejarah local dapat ditemukan di Museum. Benda-benda bersejarah yang ada di museum banyak berkaitan dengan pelajaran-pelajaran yang ada di sekolah. Seperti yang diungkapkan oleh salah seorang guru IPS di SMPN 7 Mataram bapak Agus Winarto, S.Pd. “Pada pelajaran IPS kelas 7 semester pertama banyak sekali materi-materi yang berkaitan dengan koleksi –koleksi yang terdapat di museum. Misalnya gejala-gejala alam, jenis-jenis tanah dan batuan serta peninggalan pra sejarah”, ungkapnya.

Berdasarkan informasi dari staf pegawai di Museum NTB, jumlah pengunjung setiap bulannya mencapai 250 sampai 300 orang pengunjung baik umum maupun pelajar. Siswa-siswa yang berada di kawasan kota Mataram, tentunya memiliki jadwal rutin untuk kunjungan ke museum. Tak hanya itu, setiap even atau pameran yang diadakan museum, akan disebarkan ke sekolah-sekolah sebagai informasi kepada sekolah agar memberikan tugas kepada siswa untuk kunjungan ke museum.

Apakah siswa-siswa yag bersekolah di Pagutan pernah berkunjung ke Museum? Saat tim Koran kampong menanyakan hal tersebut kepada beberapa siswa SD di kawasan Pagutan, banyak di antara mereka yang tidak mengetahui tentang museum. “Museum…., gak tau”, jawab Firda dengan polosnya. Tapi ada juga yang mengetahui Museum namun tak pernah berkunjung ke sana. “Museum itu kan tempat menyimpan benda sejarah”, celetuk Maulia dengan semangat. Firda, Maulia dan teman-teman mereka lainnya yang kini duduk di kelas IV SD ternyata tak pernah berkunjung ke museum. Satu hal lagi yang dapat kita cermati di sini bahwa sekolah belum memanfaatkan keberadaan museum sebagai media dan sumber belajar bagi siswa.

Saat dikonfirmasi kepada pihak museum tentang kurangnya perhatian guru kepada museum dalam mengenalkan sejarah, menurut pihak museum hal itu tidak benar. Ibu Dra. Syaraswati menjelaskan, “Bukan guru tidak perhatian, tetapi kendalanya adalah pihak sekolah tidak mungkin mengambil jam pelajaran untuk kunjungan ke museum. Akhirnya mereka berkunjung jam 2 siang, sementara museum sudah tutup”, ungkapnya saat di temui di Museum Rabu pecan lalu. “Kemungkinan mulai sekarang kami akan menambah jam buka (sampai sore)”, tambahnya.

Namun, bagi Agus Winarto, S.Pd kunjungan ke museum pada jam belajar bukanlah perkara yang terlalu pelik, terlebih lagi karena alasan transportasi siswa. “Jam pelajaran IPS adalah 5 jam/minggu. Ada yang 2 jam pelajaran dan 3 jam pelajaran. Pada saat 3 jam pelajaran, sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk mengajak siswa berkunjung ke museum meski dengan bersepeda”, ungkap bapak yang akrab dipanggil Pak Agus. Saat tim Koran kampong bertanya kepada siswa SMP 7 Mataram, sebagian besar di antara mereka tahu museum namun tak pernah berkunjung ke sana. “Museum tahu sih, tapi gak pernah ke sana. Kalau ada tugas dari sekolah, kenapa tidak”, ungkap Taufik siswa kelas 7 yang ditemui saat selesai bimbel di SMP 7 Mataram. Pak Agus juga membenarkan perihal tersebut. “Memang saya belum memprogramkan untuk berkunjung ke museum. Tapi, insya Allah dalam waktun dekat akan saya programkan”, tambahnya.

Mengenai materi-materi dalam mata pelajaran sejarah di sekolah, lebih banyak mengungkap tentang sejarah nasional Indonesia. Sehingga siswa tak banyak yang mengenal budaya sendiri. Namun, Pak Agus ternyata punya trik sendiri mengenalkan budaya Lombok kepada siswanya. “Saat membahas peninggalan pra sejarah, guru mencoba mengkaitkannya dengan budaya Lombok sendiri. Misalnya tentang kubur batu yang ternyata juga ditemukan di pulau Sumbawa. Jadi selain mengenalkan peninggalan pra sejarah, kita juga harus mengenalkan peninggalan pra sejarah di wilayah kita sendiri”, ceritanya panjang lebar.


JALAN-JALAN KE MUSEUM


BUAYA ASLI 4,1 METER DI PAMERKAN DI MUSEUM

Museum Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki 7544 koleksi peninggalan sejarah yang sangat penting dan menjadi ciri khas NTB. Saat memasuki ruang pameran, kita akan disuguhkan dengan berbagai koleksi geological dan biological. Mulai dari penciptaan alam semesta, hewan dan tumbuhan yang dilindungi, batuan-batuan di NTB, sketsa gunung rinjani sampai hasil-hasil hutan dan lautan serta berbagai koleksi lainnya. Menurut salah satu anggota Kelompok Tenaga Fungsional Pemandu Dra. Syaraswati, koleksi yang terdapat di ruangan pertama tersebut masih bersifat universal. “Artinya bahwa koleksi yang ada di ruangan ini (ruang pertama) masih bisa dijumpai di daerah-daerah lain selain NTB”, jelasnya saat ditemui di Museum NTB Rabu pecan lalu.

Salah satu koleksi yang cukup mencengangkan saat tim Koran kampong baru memasuki kawasan ruang pameran adalah terdapat buaya asli yang telah diawetakan. Buaya asli sepanjang 410 cm (4,1 meter) diletakkan tepat di tengah di antara 2 pintu utama memasuki ruang pameran. Buaya dengan lebar tubuh 110 cm tersebut tergolong koleksi baru. Cat pernis yang masih sangat mengkilap di tubuh buaya tersebut sangat menkajubkan dan membuat buaya tersebut seolah masih hidup. Buaya pemberian POLDA,yang berada di museum sejak akhir Desember lalu memiliki historis yang cukup menegangkan. “Buaya ini adalah buaya yang mengganggu ketenangan masyarakat di Dompu, sehingga ditembak oleh Polisi dan akhirnya mati kemudian diawetkan olah warga Dompu,” cerita ibu Syaraswati kepada Koran Kampung. Buaya awetan tersebut pada saat dibawa masih berbau amis. Sehingga, Museum langsung melakukan perawatan preventif dengan menambahkan banyak kamfer dan silica gel serta membuka kaca penutup pada kedua ujungnya untuk menghilangkan bau tersebut.

Koleksi lain yang cukup unik adalah terdapat sebuah peti besar yang dikenal oleh masyarakat Lombok dengan sebutan Syahra. Syahra tersebut diperoleh dari seorang warga yang berasal dari Sekarbela. Syahra yang berada di Museum NTB sejak 1976 silam merupakan sebuah peti besar yang berukiran timbul dengan motif bunga dan kaligrafi ayat kursi. Pada zaman dahulu sering digunakan sebagai wadah untuk membawa perlengkapan ibadah haji sekaligus tempat penyimpanan Al Qur’an oleh masyarakat sasak di Lombok. Selain ukuran yang lebih besar dari ukuran koper haji masa kini, Syahra tergolong peti yang sangat berat karena dibuat dari kayu jati zaman dahulu. Tak percaya rasanya jika membayangkan bagaimana beban orang-orang zaman dahulu yang menunaikan ibadah haji dengan membawa syahra yang sangat berat menggunakan kapal laut selama berhari-hari di perjalanan.

Lain buaya lain syahra. Ternyata NTB memiliki koleksi kayu yang merupakan hasil hutan produksi NTB. Kayu tersebut antara lain kayu Lingsar, kayu Rajumas (Duabanga molucara), Kayu Jati (Tektona gradis), kayu Sentul (Sondarium) dan kayu cempaka (Michelia campaca). Hutan dikatakan masih produktif jika kaya akan kupu-kupu di dalamnya. Berkaitan dengan hal itu ternyata Museum juga memiliki banyak koleksi kupu-kupu yang sebagian ditampilkan di ruang pameran. Yaitu 35 kupu-kupu Lombok dan 20 kupu-kupu Sumbawa. “Koleksi kupu-kupu ini adalah salah satu koleksi yang paling diminati oleh para pengunjung”, ungkap ibu Syaraswati.

Satu lagi koleksi unik dari 7544 koleksi lainnya. Koleksi itu adalah mata uang zaman dahulu yang dijadikan alat pembayaran oleh masyarakat Lombok. Berawal dari pembayaran secara barter hingga menggunakan bulu ayam, dan kemajuan ilmu dan teknologi zaman dahulu membawa masyarakat untuk melakukan pembayaran dengan ‘uang Ma’. Uang ma merupakan uang kepingan yang berukuran kecil seperti kancing baju. Alat tukar per keping yang dapat dihargai dengan seekor kerbau (1 keping dapat 1 kerbau) tersebut, ditemukan di Lombok Timur. “Dulu uang ma ini ditemukan oleh petani yang sedang menggali lahan pertaniannya di daerah Selong”, ceritanya. Baru kemudian sebelum abad XV warga NTB menggunakan mata uang cina yang dikenal dengan kepeng bolong.

Untuk memperluas pengetahuan para pengunjung yang umumnya adalah siswa dan mahasiswa, pihak museum punya trik-trik khusus. Antara lain dengan cara membuat buku panduan yang berisi garis-garis besar tentang koleksi-koleksi yang terdapat di Museum. Ibu Syaraswati menjelaskan, “Menurut UU SISDIKNAS tahun 2003, Museum memiliki tempat yang terhormat sebagai salah satu sumber belajar bagi pelajar. Sehingga kami membuat buku panduan yang sesuai dengan kurikulum sekolah”, ungkapnya. “Misalnya untuk tingkat SMA kami telah membuat buku panduang yang berkaitan dengan mata uang dan topeng. Tingkat SD kami banyak menjelaskan tentang sejarah local mulai dari peninggalan sejarah NTB dan kerajinan Tradisional. Untuk SMP kami banyak membahas tentang muatan local terutama aksara sasak. Sedangkan tingkat mahasiswa lebih banyak yang tertarik dengan sejarah local dan koleksi geological serta potensi alam NTB”, tambahnya.

Kamis, 18 Maret 2010

KESEHATAN

PENGOBATAN TRADISIONAL ALA KAMPUNG

Di desa Pagutan ternyata banyak cara pengobatan yang berhubungan dengan angka 9. Kalau bagi sebagian orang angka 13 adalah angka sial, maka angka 9 di Pagutan sering identik dengan pengobatan.

Misalnya ketika kepala terbentur di tembok dan menyebabkan bukit kecil di bagian yang terkena. Maka hal pertama yang dianjurkan orang tua adalah, gunakan ujung sikumu untuk menekan bagian yang sakit sebanyak 9 kali dengan cara diputar-putar. Contoh lain adalah ketika muncul jerawat di mata, atau bahasa kerennya adalah jiwit. Kata orang tua jiwit itu terjadi karena kita tidak menepati janji dengan orang lain. Terlepas dari itu, agar jiwitnya lekas sembuh, kita dianjurkan menusuknya dengan duri dari atap berugak dan ditusukkan sebanyak 9 kali. Satu lagi contoh kecil yang mungkin masih banyak lagi contoh yang lain. Ketika seseorang mengalami kejenggukan (Sasak : Kesekuk), biasanya orang akan menganjurkan anaknya untuk minum air sebanyak 9 kali dalam jumlah (tentunya bukan 9 gelas) 1 gelas.

Percaya atau tidak, anjuran orang tua zaman dulu ini memang tak jarang meleset atau terbilang ampuh menyelesaikan permasalahan di atas. Namun munculnya angka Sembilan bukan karena suci atau dianggap sacral, tetapi lebih kepada syarat yang dianjurkan memang diatur demikian. Kalau masih tidak percaya, kami sarankan silahkan mencoba.

Lain angka sembilan lain juga cara pengobatan yang satu ini yaitu obat keselek tulang (Sasak : kerokak). Keselek oleh tulang ikan atau lebih popular dengan kerokak, memang bukan penyakit yang butuh perawatan sampai opname. Namun, jika dibawa ke dokter, mungkin cukup membingungkan dan sulit untuk diselesaikan oleh sang dokter, jika tidak melalui tahap rontgen, bahkan operasi kecil untuk mengeluarkan tulang ikan tersebut.

Terjadinya keselek tulang ikan bagi warga kampung, tak perlu sampai ke mantri atau dokter. Ternyata ada berbagai cara pengobatan ampuh yang bisa ditempuh secara tradisional. Ada yang menganjurkan dengan cara meminum air yang telah dibacakan doa agar cepat sembuh. Tapi, tak sembarang orang bisa memberikan air itu. Mereka yang dimintai air itu adalah orang-orang yang memang ada bakat atau keturunan yang bisa melakukannya. Selain air dari gelas yang dibacakan doa, ternyata air yang diambil dari gentong dengan canting (Sutil dari batok kelapa utuh yang sedikit dilubangi), juga dipercaya dapat menyembuhkan kerokak. Satu lagi cara yang dipercaya adalah dengan meminum air bekas cuci kaki dari anak yang lahir Nyungsang (lahir dengan kaki duluan).

Mungkin bagi sebagian orang hal–hal di atas sangat mustahil terjadi. Namun, ternyata sebagian orang lagi banyak yang mempercayainya. Pasalnya, beberapa orang yang pernah mengalami kerokak, dapat sembuh dengan melakukan salah satu cara di atas. Gak percaya, yuk tanyakan pada orang tua kita?


Jumat, 12 Maret 2010

RENUNGAN


NIKMAT DIUTUSNYA NABI MUHAMMAD SAW

Saat ini kita berada pada bulan Rabiul Awwal, bulan yang senantiasa disambut kedatangannya dengan penuh rasa sukur. Bersukur karena pada bulan inilah baginda Rasulullah Saw dilahirkan. Dan memang kelahiran Nabi Muhammad adalah merupakan nikmat yang sangat agung. Terutama karena beliau kemudian diangkat menjadi Rasul pilihan, dimana beliau diutus untuk menyeru manusia kepada jalan yang haq, dan membebaskan mereka dari belenggu kegelapan menuju cahaya kebenaran.

Dan sebagaimana kita ketahui bersama, sesuai dengan apa yang digambarkan dalam sejarah, bahwa kondisi umat sebelum diutusnya Rasulullah Saw, berada pada titik kehancuran. Aqidah mereka rusak, penuh pengahambaan kepada berhala-berhala , akhlaq mereka bejat, ekonominya melarat dan poitiknyapun sekarat. Hati dan pikiran mereka buta kepada kebenaran. Anak-anak perempuan mereka dibunuh, mereka gemar berperang dan membunuh, meminum minuman keras, berjudi dan melakukan berbagai macam tindak kejahatan di semua lini kehidupan.

Di tengah kondisi seperti inilah, diutusnya Rasul merupaka nikmat yang luar biasa. Allah Swt berfirman didalam Al-Quran surat Ali Imron : 164 :

”Sungguh Allah memberikan nikmat atas orang-orang yang beriman, ketika Dia mengutus kepada mereka seorang Rasul dari mereka, agar Rasul membacakan ayat-ayat Kami, dan menyucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Al Quran dan Al Hikmah, karena mereka dahulu sungguh berada dalam kesesatan yang nyata.”

Dengan risalahnya, umat manusia kemudian terentas dari kerendahan moral jahiliyah, menuju cahaya akhlak Islam yang mulia. Akhlak mereka menjadi luhur, perangai merekapun menjadi lembut. Mereka menjadi manusia yang paling dalam ilmu dan pemahaman agamanya, paling baik hatinya, paling sedikit bebannya, paling fasih lisannya dan paling kuat hujjah-nya.

Darah dan kehormatan mereka menjadi sangat terjaga. Mereka menjadi orang yang paling sabar dalam derita dan cobaan, mereka adalah generasi yang paling ikhlas dalam berbuat, paling ridho dengan ketentuan Allah dan paling bisa bersyukur dengan nikmat yang ada. Derajat keimanannya tidak mampu tertandingi oleh generasi sesudahnya.

Rasulullah berabda : ” Seandainya mereka berinfak hanya dua telapak tangan berupa gandum, niscaya tidak akan mampu kalian tandingi, meskipun kalian berinfak dengan dua gunung Uhud berupa emas.”

Nikmat terbesar yang dikaruniakan Allah Swt kepada orang yang beriman, disamping kenikmatan lahir dan batin, adalah diutusnya Rasulullah Saw ke muka bumi untuk menjadi teladan yang nyata bagi umat manusia dalam praktik menjalani kehidupan di muka bumi ini. Dan Rasulullah Saw adalah sebaik-baik teladan untuk diikuti, dalam beragama, dalam beraqidah, berdakwah, berakhlaq bahkan beliau adalah sebaik-baik teladan di dalam bermuamalah.

Betapa besar anugrah Allah yang dilimpahkan kepada orang-orang yang beriman, sebagaimana diisyaratkan pada ayat di atas. Allah telah memberi karunia kepada orang-orang mukmin kapan dan dimanapun mereka berada, yaitu ketika Allah mengutus diantara mereka seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri, manusia yang mereka kenal kejujuran dan amanahnya, kecerdasan dan kemuliaannya sebelum kenabian. Seorang Rasul yang terus menerus membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, baik yang diturunkan dalam bentuk wahyu, maupun dalam bentuk ciptaan-Nya yang terdapat di alam raya ini.

Setelah membacakan ayat-ayat Allah kemudian Rasulullah Swa melanjutkan bimbingannya menuju tahapan berikutnya yaitu Tazkiatun nafs, yaitu tahap mensucikan jiwa mereka dari berbagai macam kekotoran, kemunafikan dan penyakit-penyakit jiwa yang lainnya. Ada beberapa macam tazkiyah (penyucian jiwa) yang diajarkan oleh Rasulullah Saw kepada kita, diantaranya :

Pertama, Tazkiyah dari syirik kepada tauhid, dimana Rasulullah sebagaimana nabi-nabi sebelumnya menyeru untuk beribadah hanya kepada Allah semata dan tdak menyekutukan Allah dengan apapun dan siapapun.

Kedua, tazkiyah dari riya’ kepada ikhlas. Rasulullah Saw bersabda :

sesungguhnya yang paling aku takutkan menimpa kalian (wahai sahabat) adalah syrik kecil, yaitu riya’.” (HR Ahmad).

Ketiga, tazkiyah dari dusta kepada kejujuran. Dusta adalah pangkal segala kejahatan, sedangkan jujur adalah pangkal segala kebaikan. Sifat jujur ini telah dicontohkan oleh Rasulullah sehingga beliau dikenal sebagai As-Shiddiiq dan Al-Amin. Bahkan disaat hijrah ke Madinah pun Rasulullah masih dipercayai oleh orang Quraisy untuk menitipkan barang-barang mereka. Rasulullah Saw bersabda :”Jujur itu mengantar kepada kebaikan, dan kebaikan mengantar kepada surga. Tiada seseorang selalu jujur kecuali pasti ia dicatat sebagai orang yang jujur. Dan dusta itu mengantar kepada keburukan, dan keburukan mengantar kepada neraka. Tiada seseorang selalu berdusta kecuali pasti ia dicatat sebagai pendusta.”

Keempat, tazkiyah dari khianat kepada amanah. Orang yang tidak amanah itu merusak. Sehingga orang yang tidak amanah dan suka berkhianat digambarkan sebagai seburuk-buruk perbuatan.

Kelima, tazkiyah dari takabbur kepada tawadhu’. Orang yang takabbur alias sombong seringkali menolak kebenaran dan melecehkan manusia. Rasulullah bersabda: al kibri bathorul haq wa ghamtun-naas ( kesombongan adalah menolak kebenaran dan melecehkan manusia). Rasulullah membimbing manusia agar selalu bersikaf tawaadlu’ atau rendah hati.

Keenam, tazkiyah dari tahaajur ke taraahum, yaitu membersihkan jiwa dari sikap saling bermusuhan menuju sikap saling sayang. Dalam beberapa haditsnya Rasulullah menyebutkan bahwa haram bagi seorang muslim untuk bermusuhan dengan saudaranya lebih dari tiga hari, bahkan lebih lanjut beliau menyatakan tidak akan masuk sorga orang yang memutus tali silaturrahim. Dan sebaliknya beliau banyak menganjurkan untuk saling menyambung tali silaturrahim.

Ketujuh, tazkiyah dari akhlak yang buruk kepada akhlak yang baik. Akhlaq yang mulia adalah sebaik baik bekal untuk menuju ke surga. Sebagaiamana disabdakan oleh Rasulullah Saw ,” Sesungguhnya yang paling banyak memasukkan orang ke dalam sorga adalah aklaq yang baik...(HR Ahmad). Bahkan Rasulullah menandaskan bahwa beliau sesunggunya diutus untuk menyempurnakan akhlaq manusia.

Inilah beberapa macam tazkiyah yang diajarkan oleh Rasulullah Saw. Dan setelah mengajarkan kita untuk mensucikan diri dari beberapa penyakit sebagaimana disebutkan diatas, Rasulullah kemudian melanjutkan bimbingannya kepada manusia dengan mengajarkan kepada mereka kandungan Al-Kitab yakni Al-Quran atau tulis baca dan Al-Hikmah yakni As-Sunnah atau kebijakan dan kemahiran melaksanakan hal-hal yang mendatangkan manfaat serta menapik hal-hal yang mendatangkan mudlarat.

Demikianlah anugrah dan nikmat yan dilimpahkan oleh Allah kepada manusia amatlah besar dan agung, dengan diutusnya Rasulullah Saw kepada mereka. Sehingga dalam waktu yang relatif singkat umat Islam kemudian menjelma menjadi kekuatan yang sangat dahsyat, sehingga kaum muslimin menguasai hampir sepertiga bagian dunia. Negara super power Persia dan Romawi ketika itu pun tumbang, karena Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad adalah agama yang mengangkat harkat dan martabat umatnya ke puncak kemenangan dan kejayaan. Maka, merupakan sesuatu yang wajar jika sekarang kita kemudian merayakan hari kelahirannya, sebagai media untuk meningkatkan kecintaan kita kepada Rasulullah Saw dan menumbuhkan kesadaran kita untuk meniru prilaku Rasulullah Saw yang agung, sekaligus untuk meninggikan syiar agama kita , yaitu agama Islam yang kita cintai. Mudah-mudahan kita bisa meneladani Rasulullah dalam ucapan dan perbuatan, baik perbuatan lahir maupun batin, hingga kelak kita bisa berkumpul dengannya .


MERIAHNYA MAULID NABI MUHAMMAD SAW DI PRESAK TIMUR PAGUTAN

Banyak cara yang dilakukan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, ada dengan cara pengajian, pengadaan lomba-lomba, bahkan mengadakan Zikir Akbar yang dilakukan beberapa hari yang lalu, tepatnya jumat (26/2) di Monumen Nasional (Monas) yang di hadiri oleh presiden SBY dan wakilnya Boediono.

Itupun yang dilakukan oleh seluruh warga Presak Timur Pagutan. Maulid Nabi Muhammad SAW disambut meriah. Banyak acara yang dilakukan diantaranya adalah 1) Rangkaian peringatan Maulid tahun ini dimulai dengan petangan yaitu tanggal 12 Rabiul awal 1431 H dan Mulut Beleq (Besar) pada tanggal 29 Rabiul Awal 1431 H, 2) khusus kegiatan khitan, diadakan semeriah mungkin, anak-anak yang di khitan diarak dengan kendaraan hias.
Selain kegiatan tersebut, yang tak kalah menariknya lagi peringatan maulid ini adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para pemuda-pemuda presak timur yaitu berzikir dan pembacaan kisah rasul selama 2 malam yang dimulai tadi malam, Kamis (12/3) dengan pembacaan kisah rasul yang di baca secara bergiliran di iringi dengan dilantunkannya puji-pujian. Mereka mengumandangkan bacaan Barzanji yang iramanya lembut membuai telinga pendengarnya.
Kegiatan ini dilakukan selain untuk memperingati hari kelahiran nabi Muhammad SAW, tetapi juga untuk terus mengingat kisah-kisah teladan yang diwariskan Nabi Muhammad kepada umatnya. Ah..., Alunan suara-suara orang berzikir itu membahana diseluruh penjuru. Senandungnya seakan melipat malam. Teduh seperti pertemuan di sebuah telaga. Anta Syamsun anta badrun......,

Rabu, 10 Maret 2010

Demam Berdarah




HANTU GENTAYANGAN DATANG LAGI…..


Lagi-lagi nyamuk aedes aegepty bikin ulah. Beberapa minggu lalu nyamuk ini menghantui lingkungan karang buaya, sekarang nyamuk ini menjadi hantu paling menakutkan di lingkungan Presak Timur, Pagutan. Betapa tidak, akibat gigitan nyamuk ini, Warga RT 07 telah menjadi korban dan meninggal pada hari selasa malam (2/3).


Adalah Ahmad Zuhri, 52 tahun, warga lingkungan presak Timur Pagutan adalah salah satu keluarga yang kehilangan putrinya beberapa hari yang lalu karena demam berdarah. Masih segar dalam ingatan bapak ini bagaimana anaknya berjuang melawan penyakit ini.

Laela Saparwati Isrina, 11 tahun, adalah putri pasangan Ahmad Zuhdi dan Hatriah yang menjadi korban keganasan nyamuk Aedes Aegepty ini. Awalnya Kamis (25/2), waktu itu Rina (panggilan akrabnya) pulang dari Olahraga di Petemon mengeluh sakit dan di antar oleh salah seorang gurunya pulang. Dari sanalah mulai mengalami demam selama empat hari,” ungkap Darwita yang merupakan paman korban yang mewakili keluarga untuk bercerita pada koran kampung. Karena Saat koran kampung bertandang ke rumahnya, sang ibu belum bisa dimintai keterangan karena masih shock atas kejadian yang menimpa anaknya dan menangis begitu melihat setiap orang yang datang untuk menemuinya.. Begitu pun dengan sang ayah, mulutnya masih kaku untuk menceritakan kronologi kejadian yang begitu cepat telah merenggut nyawa anaknya.

Awalnya di kira panas biasanya, untuk menurunkan panas hanya diberikan minum air putih biasa saja. Tapi selama empat hari panas tak juga turun, sampai akhirnya keluar darah dari gusi. Barulah anak ini di bawa kerumah sakit atas rekomendasi salah satu petugas puskesmas yang ada di lingkungan Presak Timur.

Setelah di bawa ke rumah sakit Umum, Korban langsung masuk ICU dan mendapatkan pertolongan medis langsung. Tapi alhasil karena penderita terlambat di Bawa ke Rumah sakit, akhirnya kurang dari setengah hari dokter pun angkat tangan dan pasien ini dinyatakan meninggal karena demam berdarah.

“Kami terlambat membawanya ke dokter, setelah keluar darah dari gusi baru R kami bawa ke rumah sakit, tapi sayang karena kondisinya yang sudah parah dan tidak bisa diselamatkan,” ungkap Darwita sedih.

Kejadian tersebut sontak membuat keluarga ahmad Zuhdi sangat terpukul. Hatriah, istrinya tak henti menangis bahkan pingsan beberap kali akibat kepergian putrinya. Selain terpukul, kejadian itu membuat keluarga trauma yang mendalam.

Adanya kejadian ini, pihak keluarga langsung menghubungi kepala lingkungan untuk memberitahuakan ada warga yang meninggal akibat Demam berdarah. Informasi yang di dapat dari warga kemudian di teruskan ke Lurah Pagutan dan dari lurah ini lah yang menginformasikan ke dinas kesehatan kota dan dari dinas kesehatan kota barulah di adakan fogging (Pengasapan).

Atas tanggapnya warga dan Lurah Pagutan inilah, sehari setelah kejadian ada yang meninggal akibat DBD dilakukan pengasapan (Fogging) diseluruh lingkungan Presak Timur pada hari kamis (4/3) dan diadakannya sosialisasi mengenai bahaya dan penaganan gejala awal dari penyakit Demam berdarah ini. Sosialisasi ini dilakukan di lingkungan RT 7 Presak timur oleh petugas kesehatan dari Puskesmas Karang pule saat bertandang dan meninjau lokasi ke lingkungan warga yang menjadi Korban demam berdarah hari rabu kemarin (3/3).

Saat diadakan fogging (Pengasapan) Lurah Pagutan terjun langsung untuk menyaksikan petugas melakukan pengasapan dan memastikan semua lingkungan Presak timur dapat pegasapan demam berdarah. “Akibat adanya warga yang meninggal, kami langsung melakukan pengasapan sehari setelah kejadian, dan pengasapan merata diseluruh lingkungan Presak Timur” ungkap Pak Lurah.

Nasib keluarga Khairul Anwar dan Juliana jauh lebih beruntung. Kejadiannya pun sama dengan yang di alami oleh keluarga Ahmad Zuhdi. Anaknya yang berumur 6,5 tahun pun menderita demam berdarah tetapi karena penanganan yang tepat dan cepat di bawa ke rumah sakit akhirnya nyawa Natasya Auliyana Putri yang akrab di sapa caca bisa di selamatkan.

Menurut keterangan dari Khairul Anwar yang merupakan ayah caca, awalnya juga hanya demam biasa pada hari kamis (25/2). Setelah di bawa berobat, panasnya juga langsung turun. Namun, pada hari minggu (28/2) panasnya kembali meninggi. Setelah periksa yang kedua kali inilah baru oleh dokter tempatnya berobat menyuruh si anak untuk dibawa ke RSU. Setelah masuk RSU inilah baru caca ditangani dengan cepat. Setelah dilakukan tes laboratorium, ternyata caca positif mengalami demam berdarah. Akhirnya keluarga memutuskan agar caca rawat inap.

Karena penanganan yang cepat dan tanggapnya keluarga atas demam yang menimpa caca, akhirnya setelah 4 hari di Rumah sakit, caca di perbolehkan pulang dan dinyatakan sembuh dan disarankan untuk tetap waspada atas penyakit demam berdarah ini.

Kejadian-kejadian yang dialami keluarga Ahmad Zuhdi dan keluarga khairul Anwar, tentu saja tidak ingin dialami oleh warga lainnya. Selain kewaspadaan masyarakat yang harus terus melakukan gerakan 3M (Menguras, Mengubur dan Menutup), keterlibatan aparat lingkungan, kelurahan, puskesmas dan Dinas Kesehatan juga sangat diperlukan. Misalnya dalam hal memberikan pengarahan kepada warga, tidak hanya setelah terjadi kasus, tetapi jauh sebelum kejadian, sehingga kematian akibat DBD dapat di cegah.




Fogging Cuma Kepuasan Semu


SEKITAR tahun 2001 warga Presak Timur, Kelurahan Pagutan, bersitegang dengan petugas Puskesmas Karang Pule. Warga menuntut dilakukan fogging (pengasapan) menyusul dua warga di sana meninggal dunia akibat DBD. Warga yang panik, mencecar kepala puskesmas dengan banyak pertanyaan. Mereka mendesak agar fogging mutlak dilakukan.

Namun karena pertimbangan tertentu, pemerintah melalui Dinas Kesehatan dan Puskesmas Karang Pule menyarankan agar warga melakukan gerakan 3M. Menurut petugas, fogging tak efektif. “Kalau hanya sekadar untuk menenangkan warga, kami bisa saja melakukan pengasapan bohong-bohongan pakai minyak tanah yang sekadar kelihatan asapnya. Tapi apakah itu yang dikehendaki warga,” ujar petugas waktu itu.

Apa yang dikatakan petugas itu cukup beralasan. Sebab sebagaimana tulisan yang dikirim dr Ika Mahardhika, dokter di RS Biomedika, pelaksanaan fogging pada umumnya memberikan kepuasan semu pada warga, sehingga merasa aman dan tidak melakukan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) lagi. Tidak jarang lokasi yang baru saja dilakukan fogging terdapat penderita DBD baru dan nyamuknya banyak lagi.

Berikut ini fakta-fakta terkait fogging yang dikutip dr Ika dari situs mediainfokota.jogjakota.go.id. Dalam tulisan itu pembatasan pelaksanaan fogging dilakukan karena banyak dampak negatif yang dapat ditimbulkan, antara lain:

1. Banyak polutan (zat pencemar) yang dihasilkan oleh mesin fogging akibat insektisida yang disemprotkan dan pembakaran yang tidak sempurna.

2. Polutan yang mencemari makanan, air minum dan lingkungan rumah setelah pelaksanaan fogging dapat mengganggu kesehatan warga, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu pada saat akan dilakukan fogging warga diimbau untuk menutup rapat-rapat makanan, air minum, air mandi, piring, gelas, sendok dsb. Dalam hal ini belum semua warga melaksanakannya, bahkan pada saat fogging masih banyak warga yang tidak mau keluar rumah, ada anak-anak yang mengikuti penyemprot dan ada warga memasuki rumah sebelum asap fogging di dalam rumah habis.

3. Fogging memerlukan biaya cukup besar (± Rp. 1.900.000 untuk fogging radius 200 meter) dan tenaga yang cukup banyak dan terlatih (tidak efisien). Sedangkan daya bunuhnya hanya 1 – 2 hari, setelah itu nyamuk akan menjadi banyak lagi dan akan mudah menularkan DBD.

4. Bila fogging dilaksanakan sesuai dengan aturan kesehatan maka dampak positif yang ditimbulkan akan lebih besar dibandingkan dampak negatifnya. Aturan yang paling utama adalah fogging hanya dilaksanakan pada lokasi yang sedang terjadi penularan DBD dan harus didahuli dan diikuti gerakan PSN serentak.

5. Fogging bukan merupakan langkah pencegahan munculnya penderita DBD melainkan untuk memutus rantai bila telah terjadi penularan DBD. Salah satu ciri khas terjadinya penularan DBD adalah terdapatnya lebih dari satu penderita DBD di dalam radius 200 meter dalam waktu seminggu. Dalam hal ini warga sering menganggap bahwa fogging dilaksanakan setelah menunggu korban lebih banyak.

6. Penularan DBD tidak selalu terjadi di sekitar rumah penderita, tetapi dapat terjadi di manapun, terutama tempat-tempat beraktivitas pada jam-jam dimana nyamuk suka menggigit, yaitu antara jam 08.00 – 11.00 dan jam 13.15 – 18.00. Waspadai tempat-tempat aktivitas tersebut dengan memberantas sarang nyamuk yang masih ada. Sekolah, perkantoran, pasar, terminal dsb juga merupakan tempat potensial penularan DBD.

7. Pencegahan DBD yang paling efektif dan efisien adalah dengan cara menghilangkan sarang nyamuk sehingga tidak terdapat lagi jentik (uget-uget) yang tersisa. Warga masyarakat tidak perlu menunggu korban untuk malaksanakan PSN secara serentak dan rutin agar tidak muncul penderita DBD.

8. Pada umumnya warga sudah mengetahui cara PSN yang benar, yaitu dengan 3M Plus (menguras, menutup dan mengubur, plus ikanisasi), dan hanya perlu melaksanakannya secara rutin.


Komunitas Blog Kampung Media

http://www.youtube.com/watch?v=vG8vV27O8mI. Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Followers